Anda di halaman 1dari 6

Teori Belajar

Friederich Wilhem
Froebel

Azmi Hanifah
1707010010
Froebel lahir di Oberweiszbach (Jerman).
Froebel merupakan seorang tokoh pendidikan
anak yang banyak memberikan pengaruh dalam
pemikiran baru (modern) dalam pengembangan
anak usia dini, khususnya taman kanak-kanak. 1782
Froebel penggagas taman kanak-kanak atau
kindergarten- chidren’s gardens dan beliau
Froebel pindah ke Blankenburg, (Jerman) dan
dikenali sebagai father of kindergarten.
membuka Pendidikan Prasekolah yang beliau
membuat konsep tentang kotak kubus (gifts),
1837 permainan-permainan, lagu-lagu, cerita, kerajinan
tangan, sebagai sarana belajar bagi anak-anak
prasekolah.
28 juni 1840 Froebel membuka sekolah taman
kana-kanak yang pertama ditandai dengan
adanya sebidang tanah dilingkungan sekolah 1840
yang dipakai sebagai tempat anak-anak
bercocok tanam dan memelihara tanaman.
Walaupun banyak tantangan (sampai ditutupnya
lembaga pendidikan ini) tidak membuat Froebel
1852 patah semangat sehingga ia berniat untuk
mengembangkan cita-citanya di Amerika. Namun
sebelum cita-cita ini terealisasi ia meninggal pada
tahun 1852.
Konsep Pendidikan Froebel

• Friedrich Wilhelm Froebel juga ada menyediakan satu sistem pendidikan awal
kanak-kanak yang berasaskan kepada konsep belajar melalui bermain. Beliau
percaya bermain adalah asas utuk anak-anak mempelajari sesuatu. Froebel
juga yakin permainan yang sesuai dapat membantu kanak-kanak berfikir dan
mampu memberi keseronokan, kebebasan, kebiasan, kesehatan dalam dan
luar serta kedamain di dalam dunia kanak-kanak.
Dasar kurikulum Froebel
Gift Occupations

Gift adalah objek yang dapat dipegang dan Adalah materi yang dirancang untuk
dipergunakan anak sesuai dengan instruksi mengembangkan berbagai variasi
dari guru. Pemberian (Gifts) terdiri dari keterampilan yang utama adalah
6 kotak kayu yang masing -masing psikomotor melalui aktivitas: menjahit
didalamnya terdapat bermacam- dengan papan jahitan, membuat bentuk
macam barang yang akan menolong anak dengan mengikuti titik, membuat lilin,
untuk secara bertahap belajar, menggunting bentuk, meronce,
mulai dari hal-hal yang menggambar, menenun, menempel, dan
sederhana sampai kepada yang melipat kertas.
makin kompleks.
Asumsi dan teori Froebel
• Froebel memandang anak sebagai individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena

kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut.

• Anak memiliki potensi, dan potensi itu akan hilang jika tidak dibina dan dikembangkan.

• Froebel menginginkan pendidikan yang harmonis, karena menurut pandangannya mendidik merupakan

suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan manusia secara utuh. Sesuai dengan pandangannya,

Froebel berkeyakinan bahwa jika seorang dewasa mampu memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan

anak, dengan mendirikan sebuah “taman” yang membantu anak berkembang secara optimal, maka anak

akan berkembang secara wajar.

• Ia menggunakan “taman” sebagai simbol dari pendidikan anak.


• Froebel sengaja mendesain pola pembelajaran bagi
anak usia dini tidak mengutamakan materi baca-
tulis-hitung (calistung), tetapi dia menekankan pada
unsur bermain untuk merangsang kreativitas anak.
Disamping itu bermain juga dimaksudkan agar anak
berpikir konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai