2. Tahun 1958= Daftar Analisa Bahan-bahan Makanan (Lembaga Makanan Rakyat Kementrian Kesehatan RI)
3. Tahun 1960= Daftar Analisa Bahan Makanan (Lembaga Makanan Rakyat Departemen Kesehatan)
4. Tahun 1964= Daftar Analisa Bahan Makanan (Lembaga Makanan Rakyat Departemen Kesehatan RI)
5. Tahun 1967= Daftar Komposisi Bahan Makanan (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI)
6. Tahun 1990= Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia (Departemen Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Masyarakat
dan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Gizi)
7. Tahun 1992= Daftar Analisis Bahan Makanan (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
8. Tahun 1995= Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia (Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi)
9. Tahun 2001= Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia (Departemen Kesehatan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi)
10. Tahun 2009= Tabel Komposisi Pangan Indonesia (Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
Daftar Analisa Bahan-bahan Makanan
Tahun 1953
Pada tahun 1953, DABM pertama kali dibuat di indonesia. Yang di cetak
pada tanggal 10 agustus 1953. Disusun oleh Nn. J.W.B.Viesser, expert-dietician
F.A.O. Dan Drs. A.V.D. Pol, ahli kimia L.M.R. Yang dipimpin oleh bapak Dr. Poorwo
Soedarmo.
Dalam DABM 1953 tidak ada penggolongan bahan makanan, melainkan
dalam pencarian bahan makanannya melalui urutan abjad. Lalu dalam DABM
tersebut tidak dimuat jumlah energy (calori) dari tiap bahan makanan. Terdapat
daftar nama-nama lain pada bahan makanan seperti; bahasa indonesia, bahasa
belanda, bahasa inggris, dan bahasa latin.
Zat Gizi Yang Terdapat Pada Daftar Bahan-bahan
Makanan Tahun 1953, Yaitu :
4. Lain-lain :
• Misalkan : jahe, kecap, air kelapa, lemon squash, cengkeh kering
Daftar Analisa Bahan Makanan
Tahun 1960
Daftar Analisa Bahan Makanan
Tahun 1964
Pada tahun 1964 terbit DABM keempat di indonesia, sama seperti DABM sebelumnya
yang dikeluarkan oleh lembaga makanan rakyat kementrian kesehatan RI. Yang
dipimpin oleh Dokter Dradjat D. Prawiranegara M.P.H. Dalam DABM 1964 kini sudah
mulai semakin lengkap, dan lebih banyak jenis bahan makanannya. Lalu dalam DABM ini
memiliki tambahan, yaitu disebutkannya kadar asam amino essensil dalam suatu bahan
makanan. Serta terdapat index nama ilmiah yang berisi bahan makanan dalam Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Latin.
Lalu dalam DABM tahun 1964 memiliki perubahan struktur penataan bahan-bahan makanan. Kini
dalam DABM 1964 bahan-bahan makanan dibagi ke dalam 10 golongan, yaitu :
1. Bangsa gandum dan hasilnya umbi, akar dan hasilnya
2. Kacang-kacangan, biji-bijian dan hasilnya
3. Daging, dan hasilnya
4. Telur
5. Ikan, kerang, uang dan hasilnya
6. Sayuran
7. Buah-buahan
8. Susu dan hasilnya
9. Lemak dan minyak
10. Serba-serbi
Daftar Analisa Bahan Makanan
Tahun 1964
Daftar Komposisi Bahan Makanan
Tahun 1967
Pada tahun 1981, hadir daftar komposisi bahan makanan yang dibuat oleh direktorat gizi departemen
kesehatan RI. Yang di terbitkan oleh bhratara karya aksara. Dalam DKBM tesebut memiliki kekurangan yaitu
terdapatnya slogan 4 sehat 5 sempurna, yang kini slogan itu tidak dipakai kembali. Karena asupan untuk
seseorang, lengkap saja tidak cukup melainkan harus seimbang.
Tetapi dalam DKBM tersebut juga memiliki kelebihan seperti adanya kurva berat badan dan tinggi badan
anak laki-laki dan wanita indonesia, adanya komposisi bahan makanan yang sering digunakan di indonesia,
serta memiliki indeks nama bahan makanan yang lebih banyak dari sebelumnya.
4 SEHAT 5 SEMPURNA
Daftar Komposisi Bahan Makanan
Tahun 1967
Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia
Tahun 1990
Buku ini selain berisi komposisi zat gizi berbagai bahan pangan mentah, juga komposisi
zat gizi makanan terolah dan makanan siap santap. Terdapat pula komposisi riboflavin
dan niasin, komposisi asam amino esensial, dan komposisi asam amino tidak esensial.
Buku komposisi zat gizi pangan indonesia edisi 1990 merupakan salah satu hasil Study
on Nutrition Composition of Foods yang dilaksanakan bersama oleh Direktorat Bina Gizi
Masyarakat Dan Pusat Penelitian Dan Perkembangan Gizi, Departemen Kesehatan RI
tahun 1990.
Adapun bahan makanan yang terdapat pada buku ini terbagi menjadi beberapa
golongan yaitu :
• Daftar Analisis Bahan Makanan (DABM) oleh Dra. Oey Kam Nio
yang dicetak ini merupakan suatu daftar yang sederhana.
DABM ini isinya sama seperti sebelumnya tidak ada perubahan.
Angka yang tercantum terbatas pada angka untuk energi dan
proximate principles, yaitu air, protein, lemak, karbohidrat, abu
(mineral), dan beberapa vitamin tertentu.
Penggolongan Bahan
1. Padi-padi (serealia) dan hasilnya
2. Umbi dan akar berpati
3. Kacang-kacangan, biji, dan hasilnya
4. Daging dan hasilnya
5. Telur
6. Ikan, udang, hasil laut lain, dan hasilnya
7. Sayuran
8. Buah
9. Minyak dan lemak
10. Serba-serbi
Daftar Analisis Bahan Makanan
Tahun 1992
Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia
Tahun 1995
• Dalam edisi 1995 ini selain terdapat data tentang komposisi zat gizi berbagai
bahan pangan mentah, juga komposisi zat gizi makanan siap santap Indonesia dan
siap santap luar negeri (fast food) yang beredar di Indonesia serta makanan produk
industry seperti makanan bayi, makanan anak dan makanan ibu hamil serta
makanan ibu menyusui.
• Buku Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia edisi 1995 merupakan salah satu
hasil Study on Nutritive Composition of Foods yang dilaksanakan Bersama oleh
Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi,
Departemen Kesehatan RI pada tahun 1990 yang sudah di lengkapi.
Penggolongan Bahan
• Untuk memperkecil kesalahan dalam hasil analisis komposisi zat gizi, terutama
terhadap zat gizi yang mudah rusak, perlu dilakukan langkah-langkah terhadap
sampel sebelum dilakukan analisis komposisi zat gizi:
1. Pengambilan dan persiapan sampel sebelum dianalisis
2. Analisis zat gizi
3. Perhitungan hasil analisis zat gizi
Penggolongan Sampel
a) Sampel kering
1. Butiran (Metode Quartering)
Sampel ditebarkan diatas kertas berbentuk lingkaran. Lingkaran yang berisi sampel dibagi dalam 4
segmen. Sampel diambil dari segmen 1 dan 3 dicampurkan dan dibagi lagi dalam beberapa
segmen. Sampel diambil dari segmen-segmen yang berhadapan. Kemudian dibagi lagi sampai
tercapai bobot sampel yang diperlukan untuk analisis.
Lanjutan
*Tentukan segera kadar air dan vitamin dari sampel sebab air dan vitamin cepat mengalami
perubahan. Sisanya kemudian disimpan dalam ruangan pada suhu -20ºc
Penyimpanan Sampel
1. Pindahkan sampel yang telah di blender masing-masing 100 gr kedalam 4 buah
kantong plastik, dan segel dengan baik.
2. Beri label yang jelas pada setiap kantong sampel.
3. Simpan di dalam lemari pembeku secepat mungkin.
4. Periksa sampel dari waktu ke waktu untuk menghindari terjadinya kerusakan, misalnya
sampel yang seharusnya beku tetapi mencair karena adanya gangguan aliran listrik.
5. Biarkan sampel dari lemari pembeku hingga mencapai suhu ruang sebelum di analisa
untuk menghindari kondensasi.
6. Simpan di lemari es (4˚c), bila tidak akan segera dianalisis.
7. Jangan menggunakan sampel yang telah di cairkan berulang-ulang
Daftar Pustaka
• Nn. J.W.B Visser, expert-dietician F.A.O. 1953. Daftar Analisa Bahan-Bahan Makanan. Jakarta: Lembaga Makanan Rakyat
• 1958. Daftar Analisa Bahan-Bahan Makanan. Jakarta: Lembaga Makanan Rakyat Kementrian Kesehatan RI
• 1960. Daftar Analisa Bahan-bahan Makanan. Jakarta: Lembaga Makanan Rakyat Kementrian Kesehatan RI
• Prawiranegara, Drajat D. 1964. Daftar Analisa Bahan Makanan. Jakarta: Lembaga Makanan Rakyat Departemen RI
• 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bharatara Karya Aksara
• Mahmud, Mien K. 1990. Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan Pusat
Penelitian Dan Pengembangan Gizi
• Slamet, Dewi Sabita. 1990. Pedoman Analisis Zat Gizi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan Pusat Penelitian
Dan Pengembangan Gizi
• Nio, Oey Kam. 1992. Daftar Analisis Bahan Makanan. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
• Mukrie, Nursiah A. 1995. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Gizi
• 2001. Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Bogor: Departemen Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Gizi
• Mahmud, Mien K. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo