Anda di halaman 1dari 37

Jaminan Sosial sebagai Solusi

Masalah Kesehatan
4 Mei 2016
Humaniora – Pemicu 1
Kelompok 14

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Kelompok 14
• Tutor : dr. Oentarini
• Ketua : Putri Marini (405150154)
• Sekretaris : Hayuningrat Odyssey Saint (405150062)
• Penulis : Ignatius Daniel Setyabudi (405150028)
• Anggota :
- Erika Juniartha Tungki (405150002)
- Derwin Cahyadi (405150003)
- Zamila Khairatunnisa (405150050)
- Erics Efrany (405150089)
- Gitttha Larasathy (405150122)
- Kintana Muarabagja (405150124)
- Astri Gunardi (405150127)
- Adi Satya Nugraha (405150137)
- Ayu Lestari (405150171)

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Kompetensi Blok
• Memahami ilmu sosial kedokteran
• Memahami norma sosial masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Pemicu 1 – Jaminan Sosial sebagai
Solusi Masalah Kesehatan
Keterbatasan finansial masih menjadi penghalang
masyarakat untuk memperoleh akses kesehatan. Padahal
kesehatan menjadi faktor penting peningkatan kualitas hidup
manusia. Untuk itu, diperlukan jaminan kesehatan bagi
masyarakat yang mengedepanKn upaya promotif dan
preventif melalui pendekatan individual.
Hal ini disampaikan oleh PLT Direktur Utama Badan
Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Dr. dr. H. Fachmii
Idris, Mkes saat dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu
Kedokteran Komunias Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, Rabu (27/1), di Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam pidato pengukuhannya, Fachmi Idris menekankan
pentingnya pelayanan dan kemudahan akses kesehatan dalam
menunjang kualitas hidup manusia.
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
Ia menyatakan bahwa kualitas hidup manusia Indonesia secara keseluruhan
kurang menggembirakan. Pada ukuran yang paling banyak dipakai, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), maka IPM Indonesia berkutat diurutan ke-108
sampai ke-110 diantara sekitar 170 negara di dunia. Untuk itu diperlukan
pemberian jaminan kesehatan yang memadai mengingat dampaknya sangat
penting bagi masyarakat. Dengan adanya jaminan kesehatan, masyarakat
akan terproteksi secara finansial sehingga mencegah masyarakat jatuh miskin
saat sakit. Namun, jaminan kesehatan saja belum cukup. Diperlukan
intervensi dari pemerintah untuk menjadikan kesehatan diposisikan sebagai
“arus utama” pembangunan. “Rakyat yang sehat merupakan intervensi bagi
negara,” katanya.
Pola pikir itu perlu dibangun terutama menjelang jendela peluang tahun
2020, dimana Indonesia masuk dalam periode emas untuk mengembangkan
kualitas hidup, karena jumlah generasi muda dan kelompok usia produktif
lebih besar daripada kelompok usia tidak produktif. Kesempatan tersebut
tidak akan terulang lagi karena di tahun 2030 jumlah penduduk usia tua akan
lebih besar dan akan menjadi beban negara. Karena itu, pemanfaatan
Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) harus
dioptimalkan. “Dengan investasi ini, penduduk usi tua yang akan menjadi
beban anggaran dapat terpenuhi hak-haknya tanpa harus mengorbankan
anggaran negara terlalu banyak,” kata Fachmi.

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Selain itu, diperlukan upaya aktif dari tenaga
kesehatan untuk melakukan pelayanan secara
proaktif dan komprehensif melalui model kemitraan
yang dinamakan pelayanan publik privat. Pelayanan
ini tidak hanya ditujukan pada perbaikan kualitas
pengobatan, tetapi juga pada upaya pelayanan yang
bersifat pencegahan, yakni layanan preventif,
promotif, penapisan serta deteksi dini yang intensif
dan terintegrasi. “Oleh karena itu, penting bagi
petugas kesehatan untuk melakukan promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit kepada
masyarakat sekitar,” katanya.

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Learning Objectives
1. MM konsep dasar norma sosial yang ada
pada kehidupan masyarakat
2. MM pelanggaran norma sosial (bentuk
pelanggaran, penyebab, yang
bertanggungjawab)
3. MM tatanan dan sistem masyarakat terkait
4. MM struktur dan sistem masyarakat
5. MM pandangan/solusi kasus pemicu 1
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
LO 1

Peraturan Di beri
sifatnya memaksa Jika tdak
Sosial hukuman

Norma sosial : kebiasaan umum yang menjadi


patokan perilaku dalam suatu kelompok
masyarakat dan batasan wilayah tertentu.

Akan berkembang
sesuai
kesepakatan
masyarakat
Tujuan:
Agar masyarakat taat dan tertib pada pada aturan yang telah ada

Fungsi:
1. Sebagai pedoman perilaku dalam masyarakat
2. Sebagai alat untuk mentertibkan dan menstabilkan kehidupan
masyarakat
3. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Norma sosial beradal dari:
1. Lembaga pemerintah
2. Organisasi profesi
3. Lembaga pendidikan
4. Departemen tertentu

Bentuk norma sosial


1. Norma sosial keluarga
2. Norma sosial pada lembaga pemerintahan
3. Norma sosial pada lembaga swasta

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Ciri – ciri :
• Hasil dari kesepakatan masyarakat
• Warga masyarakat sebagai
pendukung sangat menaatinya
• Apabila norma dilanggar maka yang
melanggar norma harus menghadapi
sanksi
• Bersifat fleksibel
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
Macam-Macam Norma
• Macam kekuatan mengikat
– Cara (Usage)
– Kebiasaan (Folkways)
– Kelakuan (Mores)
– Adat Istiadat (Custom)

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• hal spesifik tentang kasus jamsos:
ketimpangan finansial & kurangnya pelayanan
public privat penyebab masalah kesehatan

• adakah tindakan sosial yang berakibat bagi


kesehatan masyarakat:
- rasional; tidak memiliki jamsos krarena
keterbatasan finansial
-afektif; tidak memiliki jamsos karena proses
pembuatan lama
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
• kenapa kasus tersebut menjadi bagian dari
masyarakat:
-ketimpangan finansial: tingkat pendidikan,
beban anggota keluarga, keterbatasan lapangan
kerja & modal
-kurangnya layanan public privat: masih berfokus
pada kuratif

• norma sosial apa yang terkait:


lembaga pemerintahan; kepesertaan JKN bersifat
wajib
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
LO 2
Bentuk Pelanggaran : segala perilaku yang melanggar norma.

Macam – Macam

– Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap sebagai kejahatan,
misalnya: pemukulan.

– Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan seksual, yaitu


perzinahan.

– Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkohol, candu, dan


morfin

– Gaya hidup yang lain dari yang lain, misalnya penjudi profesional dan geng-
geng
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
Sebab-sebab penyimpangan (Wilnes):
•Faktor subjektif : faktor yang berasal dari
seseorang itu sendiri.
•Faktor objektif : faktor yang berasal dari luar.
Misalnya keadaan rumah tangga, seperti
hubungan antara orang tua dan anak yang
tidak serasi.

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Penyebabnya

Kebutuhan pokok dng Tdk menyesuaikan diri


Kelainan psikis
keinginan tdk seimbang dng lingkungan

Cacat jasmani Keluarga tdk harmonis

Pengaruh lingkungan
Hukuman yg tdk tegas Lebeling masyarakat
brutal / liar
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
Pengendalian Pelanggaran
Pengendalian Tidak Resmi Dilaksanakan demi terpeliharanya
peraturan yang tidak resmi milik
masyarakat, dikatakan tidak resmi
karena peraturan itu sendiri tidak
dirumuskan dengan jelas , tidak
ditemukan dalam hukum tertulis , tetapi
hanya diingatkan oleh warga mayarakat

Pengendalian Institusional Pengaruh yang datang dari suatu pola


kebudayaan yang dimiliki lembaga trtentu

Pengendalian Berpribadi Pengaruh yang datqng dari orang


tertentu.

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Pengendalian Resmi Pengawasan yang didasarkan atas
penugasan oleh badan badan resmi misal
negara

Pengendalian Preventif Kontrol sosial yang dilakukan sebelum


terjadinya pelanggaran

Pengendalian Represif Dilakukan setelah terjadinya pelanggaran


dengan maksud hendak memulihkan
keadaan agar bisa berjalan seperti semula

Pengendalian Sosial Gabungan Usaha pengendalian dengan memadukan


ciri preventif dan represif ini dimaksudkan
agar suatu perilaku tidak sampai
menyimpang dari norma norma dan
kalaupun terjadi penyimpangan itu tidak
sampai merugikan yang bersangkutan
maupun org lain.
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
LO 3
Tatanan masyarakat adalah organisasi yang
diatur oleh norma tertentu, sehingga memiliki
azas, aturan, dan hukum yang mengatur
proses kinerja organisasi tersebut sehingga
memungkinkan terjadinya pro dan kontra
antar lembaga

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
ditegaskan bahwa setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
• Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan
umum yang layak.

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
4 pilar tatanan masyarakat
• Jasmani : kebutuhan bagi komponen fisik
• Perasaan : secara kolektif, masyarakat pun
memiliki rasa, emosi, dan harga diri
• Pikiran : kebutuhan komponen ini bisa
dipenuhi dengan adanya sistem pendidikan
dan pelatihan
• Jiwa : tegaknya nilai-nilai kebaikan

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Masyarakat sebagai Sistem
(Charles P. Loomis)
1. Kepercayaan dan pengetahuan
2. Perasaan
3. Tujuan
4. Kedudukan dan peran
5. Kaidah
6. Tingkat
7. Kekuasaan
8. Sanksi
9. Fasilitas

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• apakah kasus jamsos dapat menjadi bagian
dari masyarakat: ya

• dapatkah dijelaskan bentuk tatanan


masyarakat terkait dengan jamsos:
-ukuran kekayaan: tidak semua lapisan
masyarakat mengikuti JKN
-ukuran ilmu pengetahuan: masyarakat
dengan tingkat pendidikan rendah
cenderung tidak mengikuti JKN
-ukuran kekuasaan & wewenang: pemerintah
mewajibkan kepesertaan JKN, tapi
kenyataannya masih banyak penduduk yang
belum mengikuti JKN
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
• beri penjelasan mengapa pelanggaran sosial
pada kasus jamsos terkait dengan hak
masyarakat dalam mendapat pelayanan
kesehatan?
masyarakat yang tidak mengikuti JKN masih
bisa mendapat pelayanan kesehatan, tetapi
mereka harus membayar sendiri biayanya
sehingga akan memberatkan warga ekonomi
menengah kebawah

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• mengapa sanksi sosial penting bagi
masyarakat? Apa penyebab?
karena sanksi social berfungsi sebagai
pengatur jalannya masyarakat untuk
menghindari penyimpangan. Bila tidak
terdapat sanksi, bisa terjadi lebih banyak
penyimpangan yang berulang bahkan
semakin buruk

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
LO 4
Struktur masyarakat : pola yang membentuk
tatanan masyarakat memiliki hubungan
tertentu

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Golongan struktur sosial masyarakat di
Indonesia
• Secara horizontal : struktur sosial yang
berdasarkan atas perbedaan adat, agama,
suku-bangsa, serta perbedaan kedaerahan
• Secara vertikal berdasarkan struktur sosial
masyarakat secara stratifikasi sosial antara
lapisan atas dan bawah

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Hierarkis
Direktur

Wadir I Wadir II

Manager

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Landasan Sistem Sosial
1. Tumbuhnya konsensus diantara sebagian
besar anggota masyarakat akan nilai-nilai
kemasyarakataan yang bersifat fundamental
2. Berbagai anggota masyarakat sekaligus
menjadi berbagai kesatuan sosial

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• adakah struktur terkait dlm kasus jamsos
tersebut?
-hierarkis: pemerintah mewajibkan
kepesertaan JKN, tetapi masih banyak
masyarakat yang tidak mengikutinya karena
alasan finansial, waktu & pelayanan
pembuatan JKN
-non hierarkis: tingkat pendidikan,
pendapatan & pengetahuan tentang JKN
memengaruhi kepesertaan

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• apa sifat struktur:
-intersected; dalam sosial bersifat menyilang
-consolidated; penguatan identitas suatu
kelompok
• adakah pola sistem komunikasi antara
masyarakat dengan lembaga kemkes dan
petugas kesehatan antara dokter, rumah sakit
dengan lembaga pemda setempat. Bila ada,
apa bentuk sistem tersebut? ada, bentuk
hierarkis

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• unsur apa saja pada kasus jamsos terkait
dengan sistem pola komunikasi kesehatan
masyarakat: kedudukan & peran, tingkat, dan
kekuasaan

• apa fungsi dan tujuan sistem pola komunikasi


pada kasus telah berjalan dengan baik?
Belum, karena kepesertaan JKN belum merata

• apa peran IDI dan kemkes sudah maksimal?


Belum

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
LO 5
• adakah hubungan kondisi masyarakat generasi
produktif dan non-produktif dengan
kesehatan masyrakat secara umum?
dengan tingginya jumlah masyarakat
generasi produktif, tingkat kesejahteraan
juga bisa meningkat, sehingga kesehatan
masyarakat bisa lebih baik lagi

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
• sebutkan solusinya
-memberdayakan masyarakat lansia dgn
pekerjaan ringan
-meningkatkan kualitas layanan kesehatan pada
tingkat promotive & preventif
-meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini dgn
PHBS, olahraga teratur, & pemeriksaan kesehatan
berkala
-melakukan penyuluhan tentang JKN
-Meningkatkan kualitas pelayanan JKN, terutama
proses pembuatan kartu peserta

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Kesimpulan
1. Kita telah mempelajari bahwa norma sebagai
peraturan hiudp yang tumbuh dalam
masyarakat
2. Kita telah mempelajari berbagai konsep
dasar norma, pelanggaran norma sosial,
tatanan masyarakat, sistem masyarakat, dan
struktur masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Daftar Pustaka
• Waluya B. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial
di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional; 2009
• Maryati K. Suryawati J. Sosiologi. Esis; 2006; 2
• Rahardjo, Budi, dkk. 2011. Buku Ajar Sosiologi
Kelas X Semester Ganjil. Solo: Cv. Trijaya Utama.
• Sudarmi, Sri. 2009. Sosiologi 1 Kelas X SMA/MA
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara

Anda mungkin juga menyukai