Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

HADIS; PADA MASA SEBELUM


DIBUKUKAN

DOSEN MATA KULIAH


H. DANIAL, M. Th. I
SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS

Sejarah perkembangan hadis


merupakan masa atau periode yang
telah dilalui oleh hadis dari masa
lahirnya dan tumbuh dalam
pengenalan, penghayatan, dan
pengalaman ummat dari generasi ke
generasi
Periode Pertama: Hadis Pada Masa Rasulullah SAW

Hadis pada masa nabi dikenal dengan ‘Ashr al-wahy wa al-


takwin, yaitu masa wahyu dan pembentukan karena pada
masa Nabi ini wahyu masih turun dan masih banyak hadist-
hadist Nabi yang turun darinya.

Periode Rasul SAW merupakan periode pertama sejarah


pertumbuhaan dan perkembangan hadis. Masa ini
berlangsung selama 23 tahun, mulai tahun 13 SH/610 M
sampai 11 H/632 M. Masa ini merupakan kurun waktu
turun wahyu dan sekaligus sebagai masa pertumbuhan
hadis
Periode Pertama: Hadis Pada Masa Rasulullah SAW

Kebijakan Rasulullah Terhadap Hadisnya


Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, maka sikap atau
kebijaksanaan beliau tentang hadis-hadisnya, ada tiga
macam kebijakan terpenting, antara lain sebagai berikut.
1. Rasulullah memerintahakan kepada para sahabat untuk
mengahafal dan menyampaikan/menyebarkan hadis-
hadisnya. Dalil yang menunjukkan tentang tentang perintah ini,
diantaranya adalah sebagai berikut:
‫عنِّى َولَ ْوااَيَة‬
َ ‫بَ ِّلغُ ْوا‬
“Sampaikanklah dariku walaupun satu ayat”. (HR. Bukhari,
Ahmad, dan At-Tirmidzi dari Ibnu Umar)
Periode Pertama: Hadis Pada Masa Rasulullah SAW

Lanjutan…
‫ام ِل‬ ‫غ ْي َرهُ فَ ُر ه‬
ِ ‫ب َح‬ َ ُ‫س ِم َع ِمنها َح ِد ْيثًافَ َح ِف َظهُ َحتهى يُبَ ِلغَه‬ َ ً ‫ام َرأ‬
ْ ُ‫َّللا‬ َ َ‫ن‬
‫ض َر ه‬
َ ‫ام ِل ِف ْق ٍه لَ ْي‬
‫س ِبفَ ِق ْي ٍه‬ ‫ِف ْق ٍه ِإلَى َم ْن ُه َوأ َ ْفقَهُ َو ُز ه‬
ِ ‫ب َح‬
“semoga Allah menerangi seseorang yang mendengar dari kami
sebuah hadis, kemudian ia hafal sehingga ia sampaikan kepada orang
lain. Maka banyak pembawa fiqh (ilmu) kepada orang yang lebih
paham dari padanya dan banyak pembawa fiqh, tetapi ia tidak ahli
fiqih. (HR. Al-Bukhari)
Periode Pertama: Hadis Pada Masa Rasulullah SAW

Lamjutan…
2. Rasulullah melarang para sahabar untuk menulis hadis-hadisnya
Yang menunjukan bahwa Rasulullah pernah melarang para sahabat
untuk menulis hadis-hadisnya adalah dalil yang artinya sebagai berikut.
‫ َو َم ْن‬,‫ الَ تَ ْكتُبُ ْوا عَنِى‬: ‫سله ْم قَا َل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ ُ ‫س ِع ْي ُد ا ْل ُخ ْد ِر ْي أَ هن َر‬
ِ ‫س ْو َل ه‬ َ ‫ع َْن أَ ِبي‬
ُ‫غ ْي َر ا ْلقُ ْراَ ِن فَ ْليَ ْم ُحه‬
َ ‫ب عَنِى‬
َ َ‫َكت‬
“Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda
janganlah kamu menulis sesuatu yang berasal dari padaku, terkecuali Al-
quran, dan barangsiapa telah menulis dari padaku selain Al-quran,
hendaklah ia menghapusnya”. (HR. Muslim)
Periode Pertama: Hadis Pada Masa Rasulullah SAW

Lamjutan…
3. Rasulullah memerintahkan kepada para sahabat untuk menulis
hadis hadisnya Perintah ini, didasarkan pada dalil-dalil hadis
Rasulullah sendiri, sebagai berikut.

ُ‫ ا ُ ْكتُبُ ْوالَه‬: ‫ا ُ ْكتُبُ ْو ِاِل َ ِبى شَا ٍة َو ِف ْي ِر َوايَ ٍة أ َ ْح َم ُد‬


“Tuliskanlah untuk Aby Syah (HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud).
Dalam riwayat imam Ahma: Tuliskanlah ia
Periode Pertama: Hadis Pada Masa Rasulullah SAW

Cara Penyampaian Hadis Pada Masa Rasulullah


Ada beberapa teknik atau cara Rasul SAW menyampaikan hadis kepada para
sahabat, yang disesuaikan dengan kondisi mereka.
Pertama, melalui para jama’ah pada pusat pembinaannya yang disebut majlis al-‘ilmi.
Kedua, Rasul SAW menyampaikan hadisnya melalui para sahabat tertentu, yang
kemudian oleh para sahabat tersebut disampaikannya kepada orang lain.
Ketiga, melalui ceramah atau pidato ditempat terbuka, seperti ketika haji wada’ dan
futuh mekkah.
Keempat, melalui perbuatan langsung yang disaksikan oleh para sahabatnya (jalan
musya’hadah), seperti yang berkaitan dengan praktek-praktek ibadah dan mua’malah.
Periode Kedua: Hadis Pada Masa Khulafa’ Ar-Rasyidin

Periode ini disebut ‘Ashr-At-Tatsabbut wa Al-Iqlal min Al-Riwayah’ (masa


membatasi dan menyedikitkan riwayat).
Kebijaksanaan Khulafaur Rasyidin tentang periwayatan hadis adalah sebagai
berikut:
 Seluruh khalifah sependapat tentang pentingnya sikap hati-hati dalam
periwayatan hadis.
 Larangan memperbanyak periwayatan hadis, terutama yang ditekankan
oleh khalifah Umar, tujuan pokoknya ialah agar periwayat bersikap selektif
dalam meriwayatkan hadis dan agar masyarakat tidak dipalingkan
perhatiannya terhadap Al- Qur’an.
 Penghadiran saksi atau pengucapan sumpah bagi periwayat hadis
merupakan salah satu cara untuk meneliti riwayat hadis.Periwayat yang
dinilai memiliki kredibilitas yang tinggi tidak dibebani kewajiban
mengajukan saksi atau bersumpah.
 Masing-masing khalifah telah meriwayatkan hadis.
Periode Ketiga: Pada Masa Sahabat Kecil dan Tabiin

Periode ini disebut ‘Ashr Intisyar al-Riwayah ila Al-Amslaar’ (masa


berkembang dan meluasnya periwayatan hadis). Pada masa ini,
daerah Islam sudah meluas, yakni ke negeri Syam, Irak, Mesir,
Samarkand, bahkan pada tahun 93 H, meluas sampai ke Spanyol.
Hal ini bersamaan dengan berangkatnya para sahabat ke daerah-
daerah tersebut, terutama dalam rangka tugas memangku jabatan
pemerintahan dan penyebaran ilmu hadis. Adapun lembaga-lembaga
hadis yang menjadi pusat bagi usaha penggalian, pendidikan,dan
pengembangan hadis terdapat di:
 Madinah
 Mekah
 Bashrah
 Syam
 Mesir
Periode Ketiga: Pada Masa Sahabat Kecil dan Tabiin

Lanjutan…

Pada periode ketiga ini mulai muncul usaha pemalsuan


oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini
terjadi setelah wafatnya Ali r.a. Pada masa ini, umat
Islam mulai terpecah-pecah menjadi beberapa golongan:
Pertama, golongan ‘Ali Ibn Abi Thalib, yang kemudian
dinamakan golongan Syi'ah. Kedua, golongan khawarij,
yang menentang ‘Ali, dan golongan Mu'awiyah, dan
ketiga; golongan jumhur (golongan pemerintah pada
masa itu).
Periode Ketiga: Pada Masa Sahabat Kecil dan Tabiin

Lanjutan…

Terpecahnya umat Islam tersebut, memacu


orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk
mendatangkan keterangan-keterangan yang
berasal dari Rasulullah SAW. untuk mendukung
golongan mereka. Oleh sebab itulah, mereka
membuat hadis palsu dan menyebarkannya
kepada masyarakat.
PENUTUP
PENYUSUN

NAMA : JAMARUDIN

NIM : 16010109008

PRODI : TADRIS FISIKA

SEMESTER : 3 (TIGA)

Anda mungkin juga menyukai