Berdebat Dalam Al Qur'an
Berdebat Dalam Al Qur'an
Sihabuddin Afroni
Dosen MPK Agama Islam UI
PENDAHULUAN
Belakangan ini, kita disibukkan dengan berita-
berita tentang pemilihan presiden (pilpres).
Acara debat antar Tim Sukses mulai sering
menghiasi Layar Kaca.
Secara naluri setiap orang mempunyai akal dan
pemikiran yang berbeda-beda, sehingga
menjadikan antara mereka saling mengutarakan
dan mengungkapkan pemahaman mereka
tentang sesuatu.
Berdebat di dalam Bahasa Arab disebut
Jadal atau Jidāl adalah bertukar pikiran,
berdebat, bersaing dan berlomba untuk saling
mengalahkan lawan.
Debat pada dasarnya adalah menyampaikan
hujjah atau yang diduga sebagai hujjah oleh dua
pihak yang berbeda pendapat.
Tujuannya adalah untuk membela pendapatnya
atau mazhabnya, membatalkan hujjah
lawannya, serta mengalihkannya pada pendapat
yang tepat dan benar menurut pandangannya.
Rasulullah saw. juga beberapa kali mendebat
kaum musyrik Makkah, Nasrani Najran, dan
Yahudi Madinah. Beliau senantiasa menyerukan
Islam, meluruskan penyimpangan dengan
didasari pada hujjah dan argumen yang kuat.
SEJARAH JADAL DALAM AL QUR’AN
QS Al Mujadalah ayat 1.
QS An Nahl ayat 125.