Anda di halaman 1dari 14

Asam Basa

- Alica Pradita Thomas -


XI MIPA 1
A. Pengertian Asam & Basa
a. Asam
suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan
ion hidronium (H+). Asam umumnya adalah senyawa kovalen dan
akan bersifat asam bila sudah larut ke dalam air.
Contohnya, gas hidrogen klorida bukan merupakan asam, tetapi bila
sudah dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+.
b. Basa
suatu senyawa yang di dalam air (larutan) dapat
menghasilkan ion OH-. Umumnya basa terbentuk dari senyawa ion
yang mengandung gugus hidroksida (OH-) di dalamnya.
B. Teori Asam Basa
a. Teori Arrhenius
Asam ialah senyawa yang dicirikan dengan ion H+ apabila
terurai dalam air.
Basa ialah senyawa yang dicirikan dengan ion OH-
apabila terurai dalam air.
Contoh :
Asam : HCl H+ + Cl-

Basa : NH4 + H2O NH4+ + OH-


b. Teori Bronsted-Lowry
Asam ialah senyawa yang mendonorkan proton atau H+,
pasangan asam adalah basa konjugasi.
Basa ialah senyawa yang menerima proton atau H+, pasangan
basa adalah asam konjugasi.

Contoh :

Asam Basa
Basa Asam
Konjugasi Konjugasi
c. Teori Lewis
Asam ialah senyawa yang menerima ( tidak memiliki)
pasangan elektron bebas (PEB).
Basa ialah senyawa yang mendonorkan (memiliki)
pasangan elektron bebas (PEB).

Contoh :
C. Klasifikasi Asam Basa
a. Asam Kuat
senyawa yang mampu terurai sempurna menjadi ion –
ionnya dalam air serta memiliki derajat ionisasi (𝛼 = 1).
Contohnya : HCl, HF, HNO3, dan H2SO4.
b. Asam Lemah
senyawa yang terurai sebagian menjadi ion-ionnya dalam
air serta memiliki derajat ionisasi (0<𝛼<1).
Contohnya : HCN, HI, HBr, H2CO3, H3PO4, dan CH3COOH.
c. Basa Kuat
senyawa yang mampu terurai dengan sempurna menjadi
ion-ionnya dalam air serta memiliki derajat ionisasi (𝛼=1).
Contohnya : NaOH, KOH, LiOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, dan
Fe(OH)2.
d. Basa Lemah
senyawa yang terurai sebagian menjadi ion-ionnya dalam
air serta memiliki derajat ionisasi (0<𝛼<1).
Contohnya : Be(OH)2, Mg(OH)2, dan NH4OH.
D. Indikator Asam Basa
a. Kertas Lakmus
Menggunakan kertas lakmus sebagai indikator
asam dan basa adalah cara yang paling praktis, murah
dan mudah. Meskipun begitu, kertas lakmus juga memiliki
kelemahan, yaitu tidak dapat digunakan untuk mengukur
secara teliti dan perubahan warna yang ditujukan tidak
dapat menunjukkan pH larutan dengan tepat.

Lakmus merah akan tetap berwarna merah ketika


dimasukkan ke dalam larutan asam, dan akan berwarna
biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Sedangkan
lakmus biru akan berwarna biru ketika dicelupkan ke
b. Larutan Indikator
Di labolatorium, indikator yang sering
digunakan adalah larutan indikator fenolftalein
(PP) metil merah (mm), metil jingga (mo) dan
juga bromtimol blue (BTB). Larutan indikator
tersebut seringkali digunakan untuk titrasi
larutan.

Penggunaan larutan indikator pada titrasi


itu sendiri harus dengan ketelitian dan
c. Indikator Alami
Indikator asam basa selanjutnya adalah
dengan menggunakan indikator alami. indikator
alami yang biasa digunakan adalah mahkota bunga
dari bunga sepatu, mawar, bugenvi, ataupun dari
bahan alami seperti kulit manggis, kunyit dan kubis
ungu.
d. pH Meter
Berikutnya adalah dengan menggunakan pH meter.
Peralatan yang dapat membantu dalam menentukan pH larutan
ini memiliki elektroda yang dapat dicelupkan ke dalam larutan
yang akan di ukur pHnya. Nilai pHnya sendiri dapat dengan
mudah diliat secara langsung melalui angka yang tertera pada
layar digital dari alat pH meter itu sendiri.
e. Indikator Universal
Indikator ini akan memberikan warna tertentu jika dicelupkan atau
diteteskan ke dalam larutan asam ataupun basa. Warna yang
muncul kemudian dicocokan dngan warna standar yang sudah
diketahui nilai pHnya. Nilai pH dapat dtentukan dengan indikator
pH yang relatif sempit, hal ini dikarenakan indikator universal
dilengkapi dengan peta warna. Semakin asam suatu larutan maka
akan semakin kecil pula nilai pHnya dan makin besar nilai pHnya
maka zat tersebut bersifat basa.

Anda mungkin juga menyukai