• Untuk Latihan : Para Komandan dinilai bawahannya mempunyai rating tinggi untuk initiating structure (I.S)
dan rating rendah untuk Con. (Quadrant 1) dinilai atasannya sangat efisien.
• Dalam pertempuran : Para Atasan sekali lagi memberikan rating tinggi bagi Komandan yang memerankan
Quadrant 1. Bagaimanapun, tingginya kepuasan anggota crew dikaitkan dengan tingkah laku pemimpin
dalam Quadrant 2 (Halpin, 1954, 1957).
• Dari studi tersebut ditunjukkan bahwa umumnya atasan cenderung menilai lebih tinggi komandan
bawahannya yang mempunyai rating tinggi dalam I.S dan rating rendah dalam Con. (Quadrant 1).
Sementara untuk bawahan yang bekerja dalam rutinitas tampak memperoleh kepuasan jika komandannya
menunjukan rating tinggi dalam Con. Dan rating rendah dalam I. S (Qudrant 2).
Managerial Grid Dari Blake & Mauton
• Rendahnya tingkat kepentingan untuk misi kinerja maupun manusia (Quadrant
4)Impoverish Leadership
• Rendahnya kepentingan untuk manusia dan tingginya kepentingan untuk misi
kinerja (Quadrant 1).Task Leadership
• Rendahnya kepentingan untuk misi kinerja dan tingginya kepentingan untuk
manusia (Quadrant 3) Country Club Leadership.
• Kepentingan yang moderat baik untuk misi kinerja maupun untuk manusia
(persilangan antara keempat Quadrant),Middle of The Road Leadership.
• Tingginya kepentingan untuk manusia dan misi kinerja (Quadrant
2)Team Leadership.
VARIABEL SITUASI
• Penjelasan :
• Gaya I : Merupakan kombinasi antara tingkah laku hubungan yang rendah dengan tingkah laku
tugas yang tinggi.
• Gaya II : Merupakan kombinasi antara tingkah laku hubungan yang tinggi dan tingkah laku tugas
yang juga tinggi.
• Gaya III : Merupakan kombinasi antara tingkah laku hubungan yang tinggi dengan tingkah laku
tugas yang rendah.
• Gaya IV : Kombinasi antara tingkah laku hubungan yang rendah dan tingkah laku tugas yang juga
rendah.
KONSEP KEPEMIMPINAN
• A. Konsep “Kematangan” ( maturitas )
• “Kematangan” adalah : Kemauan dan kemampuan seseorang untuk
menerima tanggung jawab dalam mengarahkan tingkah lakunya sendiri
dalam hubungan dengan tugas tertentu yang harus dilaksanakan.
• Dalam konsep “kematangan” telah disebutkan tentang adanya kemauan
(motivasi) dan kemampuan (kecakapan) untuk menerima tanggung jawab
dalam mengarahkan tingkah lakunya dari dua dimensi, berupa :
a. Kematangan Psikologi
b. Kematangan Jabatan
• B. Konsep dasar Teori Siklus Hidup
• Dalam kepemimpinan situasional (teori siklus hidup) ditekankan bahwa
seseorang pemimpin akan memberikan pengarahan secara teratur di sertai
dengan dukungan sosio emosional yang rendah dalam menghadapi bawahan
yang memiliki tingkat “kematangan” yang rendah terhadap suatu tugas/jabatan
tertentu.
PEMIMPIN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN
• Milikilah kecakapan teknik dan taktik;
• Berusaha mencari dan mengambil tanggung jawab atas tindakan sendiri;
• Buatlah keputusan yang cepat dan tepat;
• Tentukan contoh-contoh pemimpin;
• Kenalilah prajuritmu dan berhati-hatilah untuk memperlakukannya;
• Berikan selalu informasi untuk prajuritmu;
• Kembangkan rasa tanggung jawab bawahan;
• Jaminlah bahwa tugas dapat dipahami, diawasi dan dapat dilaksanakan;
• Latihlah Prajuritmu sebagai suatu tim; dan
• Pergunakan unit saudara sesuai dengan kemampuannya.
FAKTOR-FAKTOR KEPEMIMPINAN
Faktor-faktor Situasional:
Gaya Kepemimpinan Fiedler:
• a. Hubungan pemimpin-anggota
a. Kepemimpinan berorientasi tugas
• b. Stuktur tugas
b.Kepemimpinan berorientasi-
• c. Position power
hubungan
KEPEMIMPINAN PRATAMA(TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP)
• Dibentuk dengan merangsang minat rekan dan bawahan untuk melihat pekerjaan
mereka dari sudut pandang baru. Perilaku kemimpinan pratama ditunjuk oleh :
• a. Kharisma (Charisma).
• b.Pengaruh Idealisasi (Idealized Influenced).
• c. Inspirasi Motivasi (Inspirational Motivation).
• d.Rangsangan Intelektual (Intellectual Stimulation).
• e.Perhatian pada Individu (Individualized Consideration).
• Kepemimpinan Pratama digambarkan seperti “manager” (tradisional).
Perhatiannya, pada bagaimana sistem dapat berjalan lancar sesuai dengan
tanggung jawab. Atribut kepemimpinan transaksional antara lain :
• a. Contingent Reward.
• b.Management by Exception (Active).
• c. Management by Exception (Passive).
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• a. Directive.
Memiliki toleransi yang rendah pada kondisi situasi yang ambigius dan/atau
kompleksitas berpikir.
• b. Analytic
Lebih toleran terhadap situasi ambigius dibandingkan dengan gaya directive.
• c. Conceptual
Memiliki kompleksitas berfikir tinggi dan berorientasi pada orang.
• d. Behavioral
Memiliki tingkatan rendah dalam kompleksitas berfikir dan cenderung
memperhatikan organisasi dan perkembangan anggotanya.
FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• a. Keputusan Signifikansi yaitu pentingnya keputusan untuk keberhasilan proyek atau
organisasi
• b. Pentingnya Komitmen yaitu pentingnya komitmen anggota tim untuk keputusan
• c. Pemimpin Keahlian yaitu pengetahuan Anda atau keahlian dalam kaitannya dengan
masalah
• d. Kemungkinan Komitmen yaitu Kemungkinan bahwa tim akan membuat komitmen
dengan Keputusan Anda bisa membuat sendiri
• e. Dukungan Kelompok yaitu sejauh mana tim mendukung organisasi tujuan
dipertaruhkan dalam masalah
• f. Kelompok Keahlian yaitu pengetahuan anggota Tim atau keahlian dalam kaitannya
dengan masalah
• g. Tim Kompetensi yaitu Kemampuan anggota tim untuk bekerja sama dalam
memecahkan masalah.
ADA PERTANYAAN?