Pribadi dan Tanggung Jawab Sosial DESJARDINS Bab 5 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 2
Kasus Apakah Motivasi Pembuka itu Penting?
Apakah Anda peduli mengenai mengapa sebuah perusahaan terlibat dalam
kegiatan tertentu yang bertujuan sosial, atau bahwa sebuah perusahaan memilih untuk mensponsori sebuah acara karena merupakan pemberitaan yang baik? Apakah Anda cenderung membeli sebuah barang atau jasa dari sebuah perusahaan yang mensponsori acara yang Anda dukung? Walaupun secara sekilas pertanyaan ini tidak berarti, namun jumlah uang yang dikeluarkan untuk acara perusahaan dapat berlipat ganda per tahunnya. Jika Anda benar-benar tidak menyadari sponsor (atau bahwa pensponsoran itu tidak berdampak pada pelanggan, pekerjaan, atau keputusan investasi Anda), bukankah hal itu menjadi informasi yang sangat penting bagi perusahaan ketika memutuskan untuk mensponsori atau tidak suatu acara? Atau sebaliknya, apakah Anda percaya bahwa keputusan seperti itu tidak berdampak besar terhadap Anda sebagai salah seorang pemegang kepentingan perusahaan, melainkan fakta sederhana bahwa perusahaan ingin mendukung acara tersebut? Jika alasannya adalah yang terakhir disebut, pembenaran apa yang Anda bayangkan akan digunakan perusahaan ketika menjelaskan pengeluarannya kepada para pemegang sahamnya?
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 3
• Apa saja fakta kunci yang relevan dalam penilaian Anda mengenai isu di atas? • Persoalan etis apa yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan perusahaan untuk mensponsori sebuah acara atau sebuah organisasi? • Siapa sajakah para pemegang kepentingannya? • Apa saja alternatif-alternatif yang dimiliki oleh perusahaan sehubungan dengan keterlibatannya dalam kegiatan pensponsoran? • Bagaimana alternatif-alternatif itu jika dibandingkan; dan bagaimana alternatif-alternatif tersebut mempengaruhi para pemegang kepentingan? • Apakah hukum memberikan petunjuk yang berkaitan dengan sumber pendanaan untuk gerakan-gerakan sosial tertentu? • Apa saja konsekuensi menawarkan dukungan yang lebih besar bagi perusahaan yang mendukung gerakan-gerakan sosial yang penting bagi Anda? Siapa yang diuntungkan oleh persepsi dan keputusan Anda? • Apakah Anda menghormati bank tersebut atau merasa bahwa bank tersebut adalah warga negara (corporate citizen) yang baik dilihat dari pilihan yang diambilnya dalam membelanjakan uangnya? Dapatkah sebuah bank memiliki “kebaikan” seperti halnya etika kebaikan/keutamaan? BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 4 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mampu untuk: 1. Mendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Mendiskusikan tiga model tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility—CSR). 3. Mendiskusikan tantangan dalam mengidentifikasi objek tanggung jawab perusahaan. 4. Membedakan komponen-komponen atau elemen-elemen kunci dari istilah tanggung jawab. 5. Menjelaskan peran reputasi sebagai salah satu kemungkinan motivasi di balik tanggung jawab sosial perusahaan. 6. Mengevaluasi klaim bahwa CSR itu “baik” bagi perusahaan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 5
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Secara umum, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR—corporate social responsibility) mencakup berbagai tanggung jawab yang dimiliki perusahaan kepada masyarakat tempatnya beroperasi. Secara khusus, CSR menyarankan bahwa perusahaan mengidentifikasi kelompok pemegang kepentingan perusahaan dan memasukkan kebutuhan dan nilai-nilai mereka ke dalam proses pengambilan keputusan strategis dan operasional.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 6
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Menurut para pendukung CSR, sebuah perusahaan seharusnya berada di atas atau melebihi maksimalisasi keuntungan, atau paling tidak aktivitas CSR berkontribusi pada tujuan tersebut. Argumen atas CSR didasarkan pada prinsip ekonomi maupun etika (“kewarganegaraan/citizenship”), yang tidak bertujuan eksklusif ataupun menyeluruh namun sekedar membantu kita dalam mendiskusikan perbedaan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 7
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Argumen atas CSR (1/3) Perusahaan terlibat dalam upaya tanggung jawab sosial semata- mata bagi kepentingan umum tanpa mengharapkan balasan komersil atas kontribusi itu. Model kewarganegaraan perusahaan dari CSR (corporate citizenship model of CSR) ini sering kali ada ketika terdapat seorang pemimpin kuat yang memiliki rasa tanggung jawab dan kedekatan dengan komunitasnya.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 8
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Argumen atas CSR (2/3) Menurut beberapa pendukung pandangan tanggung jawab sosial, perusahaan memetik keuntungan dari kegiatan melayani sebagai anggota komunitas sehingga memiliki kewajiban yang bersifat timbal-balik kepada komunitasnya. Model kontrak sosial dari CSR (social contract model of CSR) berpendapat bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghormati hak-hak moral berbagai pemegang kepentingan perusahaan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 9
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Argumen atas CSR (3/3) Model kepentingan pribadi yang tercerahkan dari CSR (enlightened self-interest model of CSR) menyatakan bahwa memasukkan tanggung jawab sosial ke dalam budaya perusahaan dapat menghasilkan keunggulan pasar yang kompetitif bagi perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan ini dapat berkontribusi bagi merek perusahaan pada saat ini dan di masa depan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 10
Uji Realitas Memberikan Uang Anda untuk Sesuatu yang Anda Dukung? Apakah Anda melakukan pembelian penting” dalam keputusan mereka untuk berdasarkan kontribusi sosial sebuah membeli produk tertentu. perusahaan? Apakah Anda cenderung Mungkin yang lebih penting adalah membeli atau tidak membeli sesuatu jika apakah Anda yakin bahwa perusahaan Anda mengetahui bahwa sebuah tersebut peduli terhadap hal-hal penting perusahaan mendukung hal-hal yang menurut Anda. penting (atau tidak penting) bagi Anda? Pada penelitian yang sama, MORI Penelitian yang diadakan oleh MORI pada menemukan bahwa 47 persen dari para tahun 2003 menemukan bahwa 84 persen responden yakin bahwa perusahaan tidak dari responden yang mengikuti surveinya memerhatikan masyarakat umum atau mengatakan bahwa tingkat tanggung merespons perhatian masyarakat umum jawab sosial perusahaan adalah faktor mengenai isu-isu sosial dan lingkungan. yang “sangat penting” atau “cukup
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 11
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Pandangan umum mengenai tanggung jawab sosial perusahaan berakar pada tradisi utilitarianisme dan ekonomi neo-klasik. Sebagai agen dari pemilik bisnis, para manajer memiliki tanggung jawab utama untuk meraih keuntungan maksimal bagi para pemegang saham perusahaan. Baik aturan hukum maupun kebiasaan etis (ethical custom) berfungsi sebagai batasan pencapaian keuntungan perusahaan. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan di dalam cakupan aturan hukum dan dalam batasan-batasan kebiasaan etis.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 12
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Ada juga argumen yang lebih luas (menurut Kenneth Dayton, mantan Chairman Dayton-Hudson Corporation) mengenai tanggung jawab sosial perusahaan yang berkaitan dengan keberlanjutan (sustainability) sebuah organisasi melalui pemenuhan kebutuhan para pemegang kepentingan yang mendukung organisasi itu. Perhatikan, argumen ini pun tidak secara langsung mendukung tanggung jawab sosial sebagai kepentingan masyarakat.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 13
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Jika seseorang bertanya mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawab Anda, respons wajar yang Anda katakan mungkin adalah, tanggung jawab kepada siapa? Sebuah tanggung jawab didasarkan pada sebuah aspek dari suatu hubungan sehingga tidak memiliki makna sebelum hubungan tersebut dideskripsikan dan ditentukan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 14
Apakah Ada Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan? Jika Ada, Apa Sumbernya? Perusahaan memiliki hubungan dengan banyak pemegang kepentingan yang memunculkan berbagai tanggung jawab. Tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan semua pemegang kepentingan perusahaan dalam suatu kondisi tertentu, sehingga membutuhkan penentuan prioritas atas tanggung jawab yang saling bersaing dan bertentangan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 15
Etika dan Tanggung Jawab Sosial Kata bertanggung jawab dan tanggung jawab digunakan dalam beberapa cara yang berbeda.
Pertama, sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dapat
berarti bahwa perusahaan itu dapat dipercaya dan diandalkan, atau tepercaya. Kedua, arti kata bertanggung jawab terkait dengan menyatakan sesuatu sebagai penyebab suatu kejadian/tindakan tertentu. Ketiga, arti yang terkait dengan menghubungkan kewajiban atau keadaan dapat dimintai pertanggungjawaban atas suatu kejadian atau tindakan, menciptakan sebuah tanggung jawab untuk mengembalikan sesuatu seperti semula.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 16
Etika dan Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab mengikat, memaksa, menghambat, atau mengharuskan kita untuk bertindak dengan cara tertentu. Tanggung jawab sosial perusahaan juga menyatakan tugas atau pembatasan yang mengikat kita untuk mengambil suatu sikap tertentu (bukan sikap lainnya), untuk melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan walaupun kita lebih cenderung tidak melakukannya. • Tanggung jawab sosial bisnis berkaitan dengan kepentingan masyarakat yang membatasi atau mengikat perilaku bisnis. • Tanggung jawab sosial adalah apa yang seharusnya atau semestinya suatu perusahaan lakukan demi kepentingan masyarakat. BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 17 Etika dan Tanggung Jawab Sosial Berbagai tipe tanggung jawab sosial perusahaan: • Tanggung jawab sosial untuk mematuhi aturan hukum. • Tanggung jawab untuk tidak merugikan orang lain. Meski tanpa larangan hukum eksplisit, etika menuntut agar tidak menimbulkan kerugian yang dapat dihindari. • Tanggung jawab, yang mungkin kurang mengikat, untuk mencegah kerugian bahkan dalam keadaan di mana seseorang tidak menjadi penyebabnya. • Tanggung jawab untuk berbuat kebaikan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 18
Uji Realitas Filantropi Perusahaan: Berapa yang Diberikan Perusahaan? Pada tahun 2005, total sumbangan di sumbangan sebesar 5 persen per tahun Amerika Serikat diestimasikan sebesar selama lebih dari 40 tahun. lebih dari $260 juta. Kedua peningkatan dalam sumbangan Kontribusi perorangan berjumlah $199 perusahaan dan kenaikan sebesar 6,4 juta, atau lebih dari 75 persen. Sumbangan persen dalam kontribusi perorangan ini dari perusahaan berjumlah $13,8 juta, atau dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dari keseluruhan jumlah, yang kuat begitu juga sebagai respons kasarnya lebih dari rata-rata persentase terhadap bencana alam global.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 19
Mengeksplorasi Kepentingan Pribadi yang Tercerahkan (Motivasi bagi CSR) Para karyawan yang diperlakukan baik di lingkungan kerjanya terbukti lebih setia dan efektif serta produktif dalam pekerjaannya. Karenanya, dampak terhadap laba tidak hanya berakar dari preferensi pelanggan tetapi juga dari preferensi karyawan.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 20
Mengeksplorasi Kepentingan Pribadi yang Tercerahkan (Motivasi bagi CSR) Praktik memperhatikan ”citra” suatu perusahaan terkadang disebut sebagai manajemen reputasi (reputation management). Pada hakikatnya, tidak ada yang salah dengan pengelolaan reputasi suatu perusahaan. Namun, para pengamat dapat meragukan perusahaan karena terlibat dalam berbagai aktivitas CSR semata-mata karena bertujuan untuk memengaruhi reputasi mereka.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 21
Uji Realitas Enron: “Perusahaan Terbaik” atau “Jangan Menilai Sesuatu Hanya dari Penampilannya Saja?” Sebagai sebuah perusahaan, apakah Anda permanen dan dapat diukur seperti “paling memilih menjadi perusahaan yang tidak inovatif” atau “all-star, paling dikagumi” etis dengan reputasi yang baik atau alih-alih suatu elemen yang dapat diukur perusahaan yang etis dengan sebuah dan bertahan lama dari lingkungan reputasi terkait dengan ketidakadilan? perusahaan. Enron memasukkan pujian-pujian di Di sisi lain, penghargaan-penghargaan dalam Laporan Tahunan Tanggung Jawab seperti itu dapat memberikan dorongan Perusahaannya pada tahun 2000. Daftar yang memengaruhi proses pengambilan itu menekankan tantangan-tantangan masa keputusan finansial perusahaan, sehingga kini dalam mekanisme penghargaan yang para eksekutif dalam bidang yang dianugerahkan untuk menghargai suatu menerima penghargaan ini akan lebih ciri khusus perusahaan yang bersifat memilih untuk tetap seperti itu.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 22
Uji Realitas Mengapa Membeli? Perhatikan bahwa reputasi perusahaan sosial dan lingkungan. sangatlah penting tidak hanya bagi para Bahkan, sebuah survei yang dilakukan konsumen yang membeli melainkan juga oleh Wall Street Journal menemukan bagi banyak pemegang kepentingan. bahwa 77 persen perekrut dari perusahaan Sebuah survei yang ilakukan di Inggris mengatakan bahwa itu adalah hal yang menyimpulkan bahwa 33 persen pekerja di penting dalam keputusan rekrutmen negara itu “kemungkinan besar” mencari mereka. pekerjaan baru di tahun depan karena Lebih dari itu, para investor menaruh uang perusahaan mereka yang sekarang senilai hampir $1,3 miliar ke dalam reksa memiliki catatan buruk dalam tanggung dana yang bertanggung jawab secara jawab sosial perusahaan. 14 Perusahaan sosial, secara efektif menempatkan uang juga lebih cenderung mencari pekerja mereka untuk sesuatu yang mereka yang baru yang memiliki tanggung jawab dukung.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 23
Membangun Reputasi Perusahaan
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 24
Apakah Model “Kepentingan Pribadi yang Tercerahkan” Dapat Berjalan? Apakah “Etika yang Baik” Berarti “Bisnis yang Baik”? Terdapat bukti bahwa etika yang baik berarti bisnis yang baik; namun pemikiran yang dominan adalah bahwa, jika Anda tidak dapat mengukurnya, itu bukanlah hal yang penting. Ukuran merupakan hal yang penting karena dalam kasus bisnis selalu ada yang mengkritisi.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 25
Berbagai Indikator Hasil Akhir (Bottom Line) Kinerja
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 26
Meninjau Kembali Apakah Motivasi Kasus Pembuka itu Penting?
• Apakah penting atau tidak untuk mengetahui motivasi suatu perusahaan?
• Apakah suatu motivasi tertentu lebih baik ketimbang yang lain? • Apakah Anda mengetahui motivasi di balik tindakan tertentu yang diambil suatu organisasi? • Selanjutnya, mengapa motivasi penting ketika misalnya kita mempertimbangkan keputusan suatu perusahaan untuk mensponsori suatu acara atau sebuah organisasi? Apa saja konsekuensi menawarkan dukungan lebih besar bagi perusahaan yang mendukung gerakan-gerakan sosial/amal yang penting bagi Anda? Jika Anda mendukung sebuah perusahaan yang, sebagai balasannya, mendukung gerakan yang Anda dukung, selanjutnya Anda terdorong untuk terus melakukannya. Ada sebuah pendapat bahwa perusahaan dapat memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dampak dari satu orang, sehingga, dengan mendukung perusahaan, Anda menuju jalan yang mendukung gerakan tertentu yang Anda dukung. BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 27 Suatu perusahaan dapat memilih untuk hanya menaruh logonya atau mengibarkan bendera, sementara perusahaan yang lain menaruh namanya di semua elemen yang terlibat. Beberapa perusahaan mungkin melibatkan para eksekutif dan karyawan mereka, sementara perusahaan yang lain menyerahkan partisipasinya kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi masyarakat. • Apakah kita menanggapi dengan cara yang berbeda terhadap masing- masing sifat keterlibatan perusahaan? Mengapa? • Bagaimana perbandingan tiap alternatif tersebut? • Bagaimana berbagai alternatif yang telah Anda identifikasikan memengaruhi para pemegang kepentingan perusahaan?
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 28
Bacaan 5-1
Berpikir Kembali tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan:
Sebuah Debat yang Menampilkan Milton Friedman, John Mackey dari Whole Foods, dan T.J. Rodgers dari Cypress Semiconductor Menempatkan Pelanggan di Atas Investor John Mackey: Pada tahun 1970 Milton Friedman menuliskan “hanya ada satu tanggung jawab sosial perusahaan—menggunakan berbagai sumber dayanya dan terlibat dalam aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keuntungannya selama masih dalam aturan main, dengan kata lain, terlibat dalam persaingan yang terbuka dan bebas tanpa melakukan penipuan dan kecurangan.” Saya sangat tidak setuju. Saya seorang pelaku bisnis dan seorang penganut libertarianisme pasar bebas, namun saya berpendapat bahwa suatu perusahaan yang berpikiran terbuka harus berusaha untuk menciptakan nilai bagi semua konstituennya.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 29
Jangan anggap pendapat saya sebagai kebencian terhadap keuntungan, karena saya percaya bahwa saya mengetahui bagaimana menciptakan nilai bagi pemegang saham. Tetapi kami tidak mencapai peningkatan yang luar biasa dalam nilai pemegang saham kami dengan menjadikan nilai pemegang saham sebagai tujuan utama bisnis kami, meski bukan berarti kami hanya peduli kepada para pelanggan. Meski adalah sesuatu yang baik, namun filantropi perusahaan membutuhkan legitimasi dari persetujuan investor. Dalam pengalaman saya, kebanyakan investor memahami bahwa perilaku semacam itu dapat mendatangkan manfaat baik bagi perusahaan dan masyarakat secara umum. Saya percaya para wirausahawanlah, bukan para pemegang saham kami, yang memiliki hak dan tanggung jawab untuk mendefinisikan tujuan perusahaan. Membuat Filantropi dari Kondisi yang Carut-Marut Milton Friedman: Perbedaan-perbedaan antara John Mackey dan saya mengenai tanggung jawab sosial perusahaan sebagian besar bersifat retoris. Di balik kulit luar itu, ternyata kami memiliki kesepakatan yang mendasar. BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 30 Pernyataan saya bahwa “tanggung jawab sosial bisnis [adalah] untuk meningkatkan keuntungannya” dan pernyataan Mackey bahwa “perusahaan yang tercerahkan harus berusaha untuk menciptakan nilai bagi semua konstituennya” adalah sama. Sadarilah, saya merujuk kepada tanggung jawab sosial, bukan finansial, atau akuntansi, maupun legal. Tanggung jawab ini bersifat sosial karena mencakup para konstituen yang dirujuk oleh Mackey. Memaksimalkan keuntungan adalah sebuah tujuan dari sudut pandang pribadi; sedang dari sudut pandang sosial merupakan sebuah cara. Menempatkan Keuntungan pada Prioritas Pertama T.J. Rodgers: Artikel John Mackey yang menyerang pemaksimalan keuntungan perusahaan tidak mungkin ditulis oleh “seorang penganut libertarianisme pasar bebas,” sebagaimana klaimnya. Jika ia tidak didentifikasikan sebagai penulis artikel itu, dengan mudah dapat diasumsikan bahwa artikel itu ditulis oleh Ralph Nader. Judul yang lebih tepat untuk artikelnya adalah “Bagaimana Perusahaan dan Penciptaan Keuntungan Sesuai dengan Filosofi Saya yang Mementingkan Orang Lain”. BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 31 Saya bangga menjadi seorang kapitalis pasar bebas. Dan saya membenci fakta bahwa filosofi yang dianut Mackey merendahkan diri saya sebagai anak-anak yang egosentris karena saya menolak berdasarkan pertimbangan moral untuk memeluk filosofi yang menganut paham kolektivisme dan altruisme yang telah menyebabkan banyak penderitaan manusia, walaupun manfaat mereka untuk meningkatkan penjualan begitu menggoda. Keuntungan adalah Sarana, Bukan Tujuan John Mackey: Friedman mengatakan “perbedaan-perbedaan antara John Mackey dan saya terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah bagian yang paling retoris.” Namun apakah kami sepakat secara mendasar? Saya pikir tidak. Kami berpikir mengenai bisnis dengan cara yang sepenuhnya berbeda. Mungkin Rodgers tidak akan pernah setuju dengan filosofi bisnis saya, tetapi itu tidak masalah. Gagasan saya mengartikulasikan hasil dalam suatu model perusahaan yang lebih tangguh dibandingkan model pemaksimalan keuntungan yang menjadi saingannya, karena model itu mendorong dan menyediakan motivasi-motivasi yang lebih kuat daripada kepentingan pribadi. BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 32 Bacaan 5-2
Mengapa Tanggung Jawab Perusahaan Harus Mementingkan
Kepentingan Orang Lain (Altruistis)? Andrew Kluth • Perusahaan pertama mendefinisikan diri melalui tanggung jawab terhadap semua hal yang dilakukannya, dan melakukan lebih dari yang diwajibkan oleh hukum atau yang diminta oleh para pemegang kepentingannya. Perusahaan tersebut tidak membenarkan aktivitas-aktivitas ini dalam konteks bisnis: mereka hanya berpendapat bahwa hal tersebut adalah “hal yang benar untuk dilakukan.” Pada awal pembentukannya, perusahaan ini tidak memiliki kesulitan untuk menarik bakat-bakat muda yang tekun untuk bergabung dan awalnya tumbuh dengan pesat. Akan tetapi, perusahaan tersebut terhenti dalam usahanya untuk meningkatkan pangsa pasar. Berbagai survei pasar menyatakan bahwa sejumlah besar orang mendukung tujuan-tujuan perusahaan itu tetapi tidak bisa atau tidak akan membayar harga tinggi yang dikenakan perusahaan tersebut terhadap produk dan jasanya. BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 33 • Perusahaan kedua, seperti yang pertama, menerapkan sistem manajemen yang menekankan pada kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang diaudit dan diverifikasi secara eksternal. Tetapi, semua dilakukannya hanya untuk memenuhi peraturan, kebutuhan klien, atau bisnis. Sudah ditetapkan secara jelas bahwa perusahaan tidak akan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial, kecuali kalau hal ini telah dibenarkan berdasarkan analisis biaya dan manfaat. Perusahaan mengenakan harga yang kompetitif dan dilihat sebagai organisasi yang patuh pada hukum, sangat komersil, namun adil. Perusahaan mana yang (1) lebih mampu untuk mengklaim tanggung jawab perusahaan sebagai bagian integral bisnisnya; (2) lebih mungkin mengalami pertumbuhan keuntungan berkelanjutan; (3) akan mencapai target-target yang dijanjikan dengan konsisten, dalam kondisi baik maupun buruk; dan (4) akan terus melakukan aktivitas-aktivitasnya ketika personel seniornya berubah? Perusahaan mana yang lebih mungkin meyakinkan kelompok sejawatnya, rantai pasokan, dan para pemegang kepentingan lainnya bahwa perusahaan tersebut memiliki model yang kredibel, berkelanjutan, dan menguntungkan? BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 34 Bacaan 5-3
Apakah Menjadi Baik itu Layak?
A.J. Vogl Ya, kata para pendukung konsep kewarganegaraan perusahaan (corporate citizenship), yang percaya bahwa zaman mereka—akhirnya telah datang. Baik Anda seorang kritikus maupun pendukung, tidak diragukan lagi bahwa kewarganegaraan perusahaan—suatu istilah yang mencakup tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability)—tidak lagi merupakan sebuah konsep yang disuarakan oleh para idealis yang tidak terlibat langsung dalam bisnis. Konsep ini telah memasuki praktik bisnis. Tidak Ada Perbuatan Baik yang Tidak Mendapatkan Kritik Sepenting apa pun konsep kewarganegaraan perusahaan, konsep ini tetap menghadapi tantangan-tantangan dari dalam maupun dari luar perusahaan. Mungkin rintangan yang paling mematahkan harapan adalah bahwa kewarganegaraan perusahaan yang paling menonjol jarang menerima penghargaan yang sepadan dengan reputasi mereka.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 35
Akankah Mereka Bersikap Baik pada Masa-masa Sulit? Bayangan kemunafikan juga muncul dalam bagian yang lain: Apakah para karyawan yang perusahaan-perusahaannya mengklaim sebagai warga negara perusahaan yang baik melihat aktivitas kewarganegaraan perusahaannya sebagai pengalihan atau penyamaran terhadap tuduhan-tuduhan praktik kepemimpinan yang buruk dan pengelolaan yang payah? Apakah “Kasus Bisnis” Benar-Benar Memiliki Kasus? Sayang sekali, sulit untuk menghitung mengenai apa yang disebut dengan kontribusi “keuntungan yang jujur” dalam kerangka biaya manfaat. Ya, akan ada upaya untuk meningkatkan penerapan CSR. Tetapi, terlebih dahulu, perlu diharapkan agar para pendukung konsep kewarganegaraan perusahaan mempromosikan konsep ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan membuat konsep tata kelola perusahaan sebagai isu.
BAB 5 ETIKA BISNIS - Hartman & Desjardins 36
Para Investor sedang Mendengarkan Bagi perusahaan-perusahaan dalam sektor yang tidak dianggap sebagai teladan dalam kewarganegaraan perusahaan—senjata, pornografi, perjudian, dan rokok (ya); minuman keras (mungkin); dan minyak (boleh jadi)—memiliki berita baik: Pasar belum menghukum mereka karena mereka tidak memiliki konsep kewarganegaraan perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan yang berada di sisi yang lainnya, juga ada kabar baik: Para investor belum menghukum mereka atas pengeluaran mereka bagi gerakan-gerakan sosial. Diserang dari Segala Sisi Terdapat banyak kritikan, dan kritik-kritik ini datang dari berbagai macam arah dan kadang-kadang tidak dapat diprediksi. Sepertinya keraguan mengenai sifat dasar dan tujuan kewarganegaraan perusahaan akan terus muncul dari semua bagian. Tetapi, dengan pelaporan dan inisiatif verifikasi dari tanggung jawab sosial yang ada serta kemungkinan peraturan pemerintah yang akan diberlakukan, ada alasan untuk berpikir bahwa pendapat-pendapat miring mereka akan semakin terasingkan.