Anda di halaman 1dari 13

Rhinitis

Alergi
Rinitis alergi merupakan inflamasi
pada membran mukosa hidung,
terjadi ketika ada partikel alergen
lalu dimediasi oleh immunoglobulin
E (IgE) maka akan memicu
hipersensitivitas.

DIPIRO, 9th
 Rinitis alergi musiman : serbuk sari dari
pohon, rumput, dan gulma
 Rinitis alergi persisten : tungau debu, bulu
binatang, dan jamur
 kombinasi kedua jenis, dengan gejala
sepanjang tahun dan eksaserbasi musiman

DIPIRO, 9th
Klasifikasi Rhinitis Alergi

Marie, 2017
Alergen (dari Diproses oleh
IgE spesifik antigen
udara) limfosit
Masuk ke hidung menghasilkan

Membuat inang Ada paparan ulang Berinteraksi


genetik memebawa alergen dengan IgE
kemudian

Pelesapan mediator yg Mediator berupa


sebelumnya sudah histamin, leutotrien
Inflamasi terbentuk dan yg dibentuk prostaglandin.
oleh asam arakhidonat
Trytase dan kini
Terjadi cukup cepat

Menyebabkan
vasodilatasi.
ˆpermeabilitas Gatal, bersin,
pembuluh darah dan hidung tersumbat
produksi sekresi
hidung
DIPIRO, 9th
 Bersinberulangkali
 Hidung berair (rhinorrhea)
 Tenggorokan, hidung, telinga dan
kerongkongan gatal
 Hiposmia atau anosmia
 Mata merah, gatal, berair
Terapi Farmakologi Rhinitis Allergic
Antihistamin Menghambat efek histamin Antihistamin oral dibagi
pada pembuluh darah, menjadi dua kategori: non-
bronkus dan macam-macam selektif (antihistamin
otot polos, bermanfaat juga generasi pertama atau
untuk mengobati reaksi sedasi) dan selektif perifer
hipersensivitas atau keadaan (antihistamin generasi
yg disertai pelepasan histamin kedua atau nonsedasi)
endogen berlebihan.
Terapi Farmakologi Rhinitis Allergic
Dekongestan bekerja pada reseptor adrenergik dalam
mukosa hidung untuk menghasilkan
vasokonstriksi, mengecilkan mukosa yang
bengkak, dan meningkatkan ventilasi.
Dekongestan bekerja dengan baik dalam
kombinasi dengan antihistamin ketika hidung
tersumbat

Kortikosteroid Nasal Bekerja meredakan bersin, rinore, pruritus,


dan hidung tersumbat dengan efek samping
minimal, serta mengurangi peradangan dengan
menghalangi pelepasan mediator, menekan
kemotaksis neutrofil, menyebabkan
vasokonstriksi ringan, dan menghambat reaksi
fase akhir yang dimediasi sel mast
Terapi Farmakologi Rhinitis Allergic
Cromolyn Sodium Penstabil sel mast, tersedia sebagai semprotan
hidung tanpa resep untuk pencegahan gejala
dan pengobatan rinitis alergi. Ini mencegah
degranulasi sel mast yang dipicu antigen dan
pelepasan mediator, termasuk histamin

Ipratropium Bromida Semprotan hidung yang bekerja sebagai


antikolinergik yang berguna dalam rinitis
alergi persisten
Montelukas Antagonis reseptor leukotrien yang disetujui
untuk pengobatan rinitis alergi persisten
pada anak-anak berusia 6 bulan dan untuk
rinitis alergi musiman pada anak-anak
semuda 2 tahun
Proses penyuntikan antigen dosis lambat yang bertahap dan
bertanggung jawab untuk memunculkan gejala alergi pada pasien
dengan maksud mendorong toleransi terhadap alergen ketika
paparan alami terjadi.

Immunoterapi ini dilakukan jika langkah farmakologi tidak


menunjukkan hasil yang optimal
EVALUASI HASIL TERAPEUTIK
 Pantau pasien secara teratur untuk mengurangi keparahan
gejala target yang diidentifikasi dan adanya efek samping.
 Tanyakan pasien tentang kepuasan mereka dengan
pengelolaan rinitis alergi mereka. Manajemen harus
menghasilkan gangguan minimal terhadap gaya hidup
normal mereka.

Anda mungkin juga menyukai