Anda di halaman 1dari 30

BRONKIOLITIS

Laporan Kasus

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KESEHATAN ANAK


anamnesis
•Alloanamnesis dengan ibu pasien
•Keluhan utama : sesak
Pasien datang dengan keluhan sesak yang dialami sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit,sesak dirasakan terus menerus, ada batuk sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, batuk berdahak ,ada demam sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit,hilang timbul, menggigil tidak ada, kejang tidak ada.
Muntah tidak ada ,minum kuat, BAK dan BAB biasa
Riwayat sesak sebelumnya (-)
Riwayat keluhan batuk sebelumnya (-)
Riwayat keluhan penyakit lain (-)
Riwayat kontak dengan penderita batuk dan pilek didalam keluarga dan
lingkungan (+) dengan ibu pasien
Riwayat penyakit dalam keluarga (-)
Riwayat pengobatan sebelumnya (-)
Riwayat terpapar asap rokok (+) ayah pasien
Riwayat kelahiran : Lahir normal dirumah, Cukup bulan dan ditolong oleh bidan
Riwayat imunisasi (+) (Hep B, BCG, DTP)
Riwayat tumbuh kembang kesan normal
Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum Tanda Vital


KU : Sakit berat TD : (-)

PB : 66 cm
Nadi : 140x/menit
BB : 8 Kg
Pernapasan : 50x/menit
Status Gizi : Gizi baik

Kesadaran : Composmentis Suhu : 38,2 0C/axillar


PEMERIKSAAN FISIK
Pucat : Tidak ada

Sianosis : Tidak ada

Ikterus : Tidak ada

Turgor : Baik

Tonus : Baik

edema : Tidak ada


STATUS GENERALISATA
Kepala Normocephal

Muka Simetris kanan dan kiri

Ubun-ubun Belum Menutup, membonjol (-) cekung (-)

Rambut Hitam, lurus, tidak mudah dicabut

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-


Mata ), pupil bulat dan isokor, edema palpebra (-
/-) , mata cekung (-)
STATUS GENERALISATA
Rinhorea (+), perdarahan (-), pernapasan
Hidung cuping hidung (-)

Telinga Otorrhea (-), deformitas (-)

Gigi, Bibir, Bibir tampak pucat (-), kering (-) gusi


berdarah (-), sianosis (-), stomatitis (-), tonsil
Mulut sulit dinilai,

Lidah Lidah kotor (-), tremor lidah (-)


LEHER
Pemb. kelenjar getah bening (-), kaku
kuduk (-), brudzinski I dan II (-), massa (-)

TORAKS
Inspeksi : Pergerakan simetris kanan dan kiri, retraksi
subcostal (+),
Palpasi : Nyeri tekan (-),massa (-) krepitasi (-)
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, batas paru
hepar ICS V paru kanan depan
Auskultasi : Bronkovesikuler(-/-), ronkhi +/+,
wheezing +/+
JANTUNG
Inspeksi : Iktus cordis tidak nampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas jantung kanan pada ICS V linea
parasternal dextra, batas jantung kiri ICS V linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi: BJ I/II reguler, S3 gallop (-), murmur (-)

ABDOMEN
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : Distensi (-), asites (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani (+)
 Hati : Tidak ada pembesaran
 Lien : Tidak ada pembesaran
 Kelenjar Limfe: Pem. Kel. getah bening (-)
 Alat Kelamin : Tidak ada kelainan
 Alat Gerak : Tidak ada kelainan

Tasbeh : Tidak ada


Col. Vertebralis : Skoliosis (-)
APR : +/+ Kesan normal
KPR : +/+ Kesan normal
STATUS
GENERALISATA

• Ukur lingkar lengan atas: 16 cm


PEMERIKSAAN • Ukur lingkar kepala: 46 cm
LAIN • Ukurlingkar dada : 48 cm
• Ukur lingkar perut: 49 cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin
• WBC : 24,8 x 103
• RBC : 4,96 x 103
• HGB : 10,6 g/dL
• HCT : 33,7 l (%)
• PLT : 556 X 103
Resume
• An. AR umur 5 bulan datang ke IGD dengan keluhan sesak sejak
1 hari SMRS, sesak dirasakan terus-menerus,ada batuk 2 hari
SMRS batuk berdahak, pasien juga demam ,hllang timbul
,menggigil tidak ada, kejang tidak ada, muntah tidak ada,
minum kuat, BAK dan BAB kesan normal.
• Riwayat kontak dengan penderita batuk dan pilek didalam
keluarga dan lingkungan (+) dengan ibu pasien
• Riwayat terpapar asap rokok (+) ayah pasien
• Riwayat imunisasi (+) (Hep B, BCG, DTP)
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan sakit berat, nadi
140x/menit, pernapasan 50x/menit, suhu 38.2 C. Pada
pemeriksaan umum, didapatkan rinorhea (+), retraksi
subcostal (+) bunyi pernapasan ronki +/+, wheezing +/+
• Pada pemeriksaan penunjang didapatkan WBC : 24,8 x 103
Diagnosa : Bronkiolitis
Penatalaksanaan

O2 1-2 Liter
IVFD KN3B 34 tpm
Nebul NACL 0,9%
Paracetamol 85 mg
Cefadroxil 4 mg/ 12 jam
Ambroxol 3x 1/3 cth
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal Keluhan IntruksiDokter
13/08/2019 S: demam (+), batuk berdahak (+), sesak +), P : O2 1-2 liter
muntah (-), BAB dan BAK biasa IVFD KN3B 34 TPM
O: TD; (-) BB : 8Kg nebul NACL 0,9 %
N : 140x/m paracetamol 85 mg
P : 42x/m cefadroxil 4 mg /12 jam
S : 38,2°C ambroxol 3x 1/3 cth
Rhinorea (+), retraksi subcosta (+), wheezing
(+/+), rongki (+/+)
A : Bronkiolitis

14/08/2019 S: demam (-), batuk berdahak (+), sesak (+), P :IVFD KN3B 34 TPM
Muntah (-), BAB & BAK biasa nebul NACL 0,9 %
O : TD; (-) BB : 8 Kg cefadroxil 2x 2/3 cth / hari
N : 115x/m ambroxol 3x 1/3 cth
P : 40x/m aff O2
S : 36,7°C
Rhinorea (+), retraksi subcostal berkurang
wheezing (+/+), rongki (+/+)
A : Bronkiolitis
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal Keluhan IntruksiDokter
15/08/2019 S: demam (-), batuk berdahak (+), sesak (-), P : cefadroxil 2x 2/3 cth / hari
Muntah (-), BAB & BAK biasa ambroxol 3x 1/3 cth
O : TD; (-) BB : 8 Kg aff infus
N : 115x/m kontrol poli
P : 40x/m
S : 36,7°C
Rhinorea (+), retraksi subcostal (-) wheezing
(-/-), rongki (-/-)
A : Bronkiolitis
Penyakit infeksi respiratorik akut (IRA) bawah yang di
tandai dengan adanya inflamasi pada bronkiolus

Secara klinis ditandai dengan episode pertama


wheezing pada bayi yg didahului dgn gejala IRA
Invasi Respiratory Synscitial Virus (RSV)  95%
- Adenovirus
- Virus Influenza
- Virus Parainfluenza
- Rhinovirus
- Mikoplasma
Usia 2-24 bulan
Usia 2-8 bulan
Angka morbiditas dan
mortalitas lebih tinggi pada
negara berkembang
Bronkiolitis terjadi 1,25 kali daripada negara maju
lebih banyak pada bayi laki-
laki

Paling sering bayi laki-laki


berusia 3-6 bulan yang
tidak mendapaatkan ASI dan
hidup di lingkungan padat
penduduk
Status sosial ekonomi yang rendah
Jumlah anggota keluarga yang besar
Perokok pasif
Berada pada tempat penitipan anak atau
tempat dengan lingkungan yang padat penduduk

Bronkiolitis lebih berat :


oBayi muda
oBayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan
oBronchopulmonary dysplasia
oPrematuritas
o Immunocompromized
 Riwayat terpajan pada anak atau dewasa yg  Pernapasan 60-80x/menit
menderita penyakit pernapasan ringan
 Sianosis dapat terjadi
 Infeksi ringan pada saluran pernapasan atas
disertai bersin.  Cuping hidung melebar

 Penurunan nafsu makan  Penggunaan otot-otot pernapasan (retraksi


interkostal dan subkostal)
 Demam
 Batuk mengi
 Dispnea
 Iritabilitas
 Gejala awal : pilek ringan, batuk, dan demam.
 1-2 hari kemudian : batuk + sesak napas.
 Sianosis
 Merintih
 Napas berbunyi
 Muntah setelah batuk
 Rewel
 Penurunan nafsu makan
DIAGNOSA
 Takipnea  Ronki
 Takikardi  Sianosis
 Suhu > 38.5oC  Bisa apnea
 Ekspirasi memanjang-wheezing
 Napas cuping hidung
 Retraksi interkostal

DIAGNOSA
• Identifikasi Virus
• Radiologi Memeriksa sekresi nasal dgn
≠spesifik teknik imunofluoresens
- Hiperinflasi untuk RSV dan beberapa
- Diafragma datar virus lain.
- Penonjolan ruang • Darah Rutin
retrosternal ≠spesifik
- Penonjolan ruang
interkostal
-Bercak infiltrat
-Penebalan peribronkial
- Atelektasis

DIAGNOSA
DIAGNOSIS BANDING ANAK DENGAN WHEEZING

DIAGNOSIS GEJALA
Asma o Riwayat wheezing berulang, kadang tidak berhubungan dengan batuk dan
pilek
o Hiperinflasi dinding dada
o Ekspirasi memanjang
o Berespons baik terhadap bronkodilator

Bronkiolitis o Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun


o Hiperinflasi dinding dada
o Ekspirasi memanjang
o Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai
o Respons kurang / tidak ada respons dengan bronkodilator

Wheezing berkaitan o Wheezing selalu berkaitan dengan batuk dan pilek


dengan batuk atau pilek o Tidak ada riwayat keluarga dengan asma/eksem/hay fever
o Ekspirasi memanjang
o Cenderung lebih ringan dibandingkan dengan wheezing akibat asma
o Berespons baik terhadap bronkodilator
DIAGNOSIS BANDING ANAK DENGAN WHEEZING

Benda asing o Riwayat tersedak atau wheezing tiba-tiba


o Wheezing umumnya unilateral
o Air trapping dengan hipersonor dan pergeseran mediastinum
o Tanda kolaps paru

Pneumonia o Batuk dengan napas cepat


o Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
o Demam
o Crackles/ ronki
o Pernapasan cuping hidung
o Merintih/grunting

DIAGNOSA
Antibiotik diberikan bila perlu
Bronkodilator masih kontroversial
Kortikosteroid belum dapat dibuktikan
bermanfaat
Antivirus tidak rutin dibeikan
Imunoterapi masih dalam penelitian
Tension Pneumothorax
yg diikuti dengan distres
KOMPLIKASI
pernapasan dan
pergeseran jantung.

Imunisasi PENCEGAHAN
 Beberapa studi kohort menghubungkan infeksi bronkiolitis akut berat
pada bayi akan berkembang menjadi asma. Suatu studi kohort
prospektif menemukan bahwa 23% bayi dengan riwayat bronkiolitis
berkembang menjadi asma pada usia 3 tahun, dibandingkan dengan
1% pada kelompok control (OR : 28; 95% Cl 4-1235)
 Penelitian di Norwegia menunjukkan bahwa bayi yang dirawat dengan
bronkiolitis mempunyai kecenderungan menderita asma dan
penurunan fungsi paru pada usia 7 tahun dibandingkan dengan
kontrol
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai