Anda di halaman 1dari 99

KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :
AGUSRIANTO
I .KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga

1. Menurut Depkes RI (1988)


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul serta tinggal disuatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Menurut BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari suami, istri atau istri, suami dan anaknya
atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Tahap Perkembangan keluarga
1. Keluarga baru menikah
2. Keluarga dengan anak baru lahir
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
5. Keluarga dengan anak remaja
6. Keluarga mulai melepaskan anak sebgai dewa
7. Keluarga usia pertengahan
8. Keluarga usia lansia.
2. Tipe Keluarga

A. Menurut Susman (1974) dan Maccin (1988)


1. Keluarga tradisional
a. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas
ayah, ibu, anak.
b. Keluarga besar yaitu keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai
hubungan darah.
c. Keluaraga dyad yaitu suatu rumah tangga yang
terdiri dari suami dan istri tampa anak.
d. Single Parent, yaitu suatu rumah tangga yang
terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu) dengan
anak (kandung/angkat) kondisi ini dapat
disebabkan oleh percerayan atau kematian.
e. Single Adult, yaitu suatu rumah tangga yang
hanya terdiri seorang dewasa (misalnya
seorang yang telah dewasa kemudian tinggal
disebuah kost untuk bekerja atau kuliah).
2. Keluarga non tradisional
a. The unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara, hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas bersama dan pengalaman yang sama.
d. The non materil heterosexual cohibitang family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti
pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Gay and lesbian family
Seorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagai suami istri.
f. Cohibitng couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena alasan tertentu.
B. Menurut Anderson Carter
a.Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b. Keluaraga Besar (ekstended family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek,
kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial family)
Keluarga yang terdiri wanita dan pria yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda / Janda (single family)
Keluarga yang ter jadi kereanaperceraian /
kematian
e. Keluarga komposisi (composite)
Keluarga yang perkawinannya berpoligami yang
hidup secara bersama-sama
f. Keluarga kabitas (cahabitation), adala dua orang
yang menjadi satu tampa pernikahan, tapi
membentuk satu keluarga.
3. Struktur Keluarga

A. Elemen struktur keluarga menurut friedman


a. Struktur peran keluarga
b. Nilai atau norma keluarga
c. Pola komunikasi keluarga
d.Stuktur kekuatan keluarga
B. Ciri – ciri struktur keluarga
a. Perorganisasi
b. Keterbatasan
 c. Perbedaan dan kekhususan
C. Dominasi struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
-Patrilinear
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur
garis ayah.
- Matrilinear
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur
garis ibu. Suku padang salah satu suku yang
menggunakan struktur matrilinear.
b. Dominasi keberadaan tempat tinggal
- Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal
dengan keluarga yang sedarah dari pihak suami.
- Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal
dengan keluarga yang sedarah dari pihak istri.
c. Dominasi pengambilan keputusan
- Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak
suami.
d. Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri
3. Struktur Keluarga

1. Elemen struktur keluarga menurut friedman


 Struktur peran keluarga

 Nilai atau norma keluarga

 Pola komunikasi keluarga

 Stuktur kekuatan keluarga

2. Ciri – ciri struktur keluarga


 Terorganisasi
 Keterbatasan
 Perbedaan dan kekhususan
3 Dominasi struktur keluarga
 Dominasi jalur hubungan darah

- Patrilinear
- Matrilinear
 Dominasi keberadaan tempat tinggal

- Patrilokal
- Matrilokal
 Dominasi pengambilan keputusan

- Patriakal
- Matriakal
4. Fungsi Keluarga

1. Funsi keluarga menurut friedman (1986) :


a. Fungsi efektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi Perawatan kesehatan
5. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam keluarga di dasari oleh
harapan dan pola perilaku dari kelarga, kelompok dan
masyarakat.
1.Peran Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-
anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta berbagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peran Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, berperan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3. Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peran psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental sosial dan
spiritual.
6. Tugas Keluarga Dibidang Kesehatan
Untuk dapat mencapai Asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga, Keluarga mempunyai tugas dalam
memelihara kesehatan para anggotanya. Freeman
(1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus
dilakukan oleh keluarga yaitu :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggotanya
2. Mengambil keputus untuk melakukan tindakan yang
tepat
3. Memberikan keperawatan kepada keluarga yang
sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya karena
cacat atau usianya yang terlalu muda
4. Mempertahankan suasana dirumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepibadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara
keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang
menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-
fasilitas kesehatan yang ada (Effendy, 1998).
II. ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
PENGERTIAN
Suatu rangkaian kegiatan yg diberikan melalui prakte
keperawatan kpd keluarga, untuk
membantmenyelesaikan masalah kesehatan keluarga
tsb dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan

TUJUAN UMUM
Meningkatnya kemampuan kleuarga dalam mengatasi
masalah kesehatan secara mandiri
TUJUAN KHUSUS
Meningkatnya kemampuan keluarga dlm ;
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tindakan yg tepat utk mengatasi
msl kes. Keluarga
3. Melakukan tindakan kep-tan kes. Kpd anggota
keluarga yg sakit,mpy gg fungssi tubuh dan
atau yg membutuhkan bantuan /asuhan
keperawatan
TUJUAN KHUSUS

4. Memelihara lingkungan (fisik,psikis dan


sosial) sehingga dapat menunjang
peningkatan kesehatan keleuarga.
5. Memanfaatkan sumber daya yang ada di
masyarakat misalnya :puskesmas, pustu, kartu
sehat dan posyandu untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
PRINSIP ASKEP KELUARGA
 Bekerja sama dengan keluarga secara kolekktif
 Mulai sesuai dengan kemauan keluarga
 Sesuai NCP dengah tahap perkembangan
keluarga
 Terima dan akui strurtur keluarga
 Penekanan pada kemampuan keluarga
SASARAN ASKEP KELUARGA
Sasaran adalah keluarga-keluarga yang rawan kesehatan
yaitu: keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau yang
berisiko terhadap timbulnya masalah kesehatan
SASARAN PERKESMAS (keluarga rawan kes)
1. Keluarga yg belum terjangkau yankes:
- Ibu hamil yang belum ANC
- Ibu nifas yg persalinannya ditolong dukung
- Balita
- Penyakit kronis menular yg tdk bisa diintervensi
oleh program.
SASARAN PERKESMA
(Keluarga rawan kesehatan)
2. Keluarga yg belum terjangkau yankes.
- Penyakit endemik
- Penyakit kronis yg tidak menular.
- Kecatatan (mental atau fisik)
3. Keluarga dgn risiko tinggi:
- Bumil dgn mslh gizi (anemia kurang energi kronis).
- Bumil dgn kronis(Pendarahan,infeksi Hp).
- Balita dengan BGM
- Neonatus dgn BBLR
- Usial lanjut
- Kausu percobaan
SASARAN PERKESMAS
( Keluarga rawan kesehatan)
4. Keluarga dgn kasus tindak lanjut
a. drop out tertentu (bumil,bayi dengan keterlambatan
tumbang, penyakit kronis/endemis.
b. kasus pasca perawtan
- Kasus pasca kep-tan rujukan
- Kasus katarak yg diopname dipskm
- Persalinan dgn tindakan
- Kasus psikotik
- kasus yg seharusnya dirujuk tapi tiadak
melaksanakna.
PERSIAPAN PEMBERIAN ASKEP
KELUARGA
1. Menetapkan keluarga sasaran yg akan dikunjungi
sertamenentukan kasus-kasus yg perlu ditindak
lanjuti di rumah, melalui seleksi kasus di
puskesmas/pustu sesuai prioritas.
2. Menetapkan jadwal kunjungan;
a. membuat jadwal kunjungan dan nama keluarga
yg akan di kunjungi.
b. membuat kesepakatan dengan keluarga ttg waktu
kunjungan dan kehadiran anggota keluarga
pengambil keputusan
PERSIAPAN PEMBERIAN ASKEP
KELUARGA
3. Menyiapkan perlengkapan lapangan (untuk
kunjungan):
- Mempelajari riwayat peny. Klien dari
status/rekam kes. Keluarga dan pencatatan lain
yg ada kaitannya dengan klien tsb.
- Membuat catatan singkat permasalah klien
dan keluarga sebagai dasar kajian lebih lanjut
di keluarga.
TAHAP PENGKAJIAN
Adalah suatu tahap dimana perawat mengambil
informasi dgn pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisa, shg dapat
diketahui kebutuhan keluarga binanya.
METODE
 Wawancara

 Observasi fasilitas dan keadaan rumah

 Pemeriksaan fisik dan anggota keluarga

 Measurement dari sekunder (hal. Lab papsmer dll)


TAHAP PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Identitas kepala keluarga: nam,alamat, pekerjaan,
pendidikan.
2. Komposisi keluarga (daftar anggota dan Gennogram
3. Tipe keluarga menjelaskan tipe keluarga besrta
kendala atau masalah yg terjadi dengan tipe tsb.
4. Suku bangsa : identifikasi budaya suku bangsa tsb
terkait dengan kesehatan
Tahap Pengkajian
DATA UMUM
5. Agama : kajia agama yg dianut serta
kepercayaan yg dapt mempengaruhi kesehatan
6. Status sosial ekonomi : tentukan pendapatan
keluarga serta kebutuhan dan
penggunaan(apakah ada kesenjangan)
7. Aktifitas rekreasi keluarga: rekreasi dirumah (
radio TV) kapan keluarga pergi bersama
ketempat rekeasi
TAHAP PENGKAJIAN
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. tahap perkembangan keluarga yg belum
tercapai.
3. Riwayat penyakit keluarga: riwayat peny.
Keturunan , riwayat kes. Masing-masing
keluarga,status kes. Anak (imunisasi), sumber
pelayanan kes. Yg bisa digunakan keluarga
serta pengalaman tdp yankes.
TAAHAP PENGKAJIAN
III. Pengkajian lingkungan
1. karakteristik rumah : luas, tipe rumah, jml
ruangan,pemanfaat rumah, peletakan prabot
rumah tangga, sarana eliminasi(tempat, jenis
jarak dgn sumber air) sumber air minum.
2. karakteristik tetangga komunitas RW :
kebiasaan, lingkunagn fisik , niali, budaya yg
mempengaruhi kes.
TAHAP PENGKAJIAN
Pengkajin lingkungan
3. Perkuumpulan keluarga dan interaksi dgn
masyarakat
4. Mobilitas geografi keluarga: ditentukan
dengan kebiasaan keluarga berpindah
5. Sistem pendukung keluarga : Jml anggota yg
sehat , fasilitas untuk penunjang kesehatan,
fasilitas sosial.
TAHAP PENGKAJIAN
IV. Struktur dan fungsi keluarga
1. pola komunikasi keluarga: cara berkomunikasi anggota
keluarga
2. Struktur keluarga : kemampuan angg. Keluarga mengendalikan
dan mempengaruhhi org lain utk merubah perilaku.
3. Struktur peran :peran masing-masing angg. Baik formal
amupun non formal.
4. Nilai atau norma keluarga: Nilai dan norma serta kebiasaan yg
berhub. Dgn kes.
5. Fungsi keluarga: dukungan keluarga terhdp angg. Lain, fungsi
perawatan. Kes. (peng. Ttg sehat/sakit,kesangguapan keluag.)
KAJI PENGETAHUAN KEMAMPAUAN &
KEMAUAN KELUARGA THD TUGAS
KELUARGA
1.Mengenal masalah , mengetahui fakta ttg
masalah yg ada (pengertian ,tanda/gejala
presepsi keluarga.
2. Mengambil keputusan mengenai ttg tindakan
yg tepat
3. Merawat anggota keluarga
4. Memelihara lingkungan
5. Menoggunakan fasilitas/pelayanan kes. Di
masyarakat.
PENENTUAN TIPOLOGI MSLH KEP-TAN
DIDSRKAN PD 3 NORMA PERKEMBANGAN

1.Keadaan kesehatan yg normal dari setiap


anggota keluarga
2. Keadaan rumah maupun lingkungan yang
dapat membawa peningkatan kesehatan
3. Sifat keluarga, dinamika dan kesanggupan
keluarga yang dapat membawa
perkembangan keluaraga.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
Tipologi diagnosa keperawatan keluarga:
1. Aktual (terjd defisit/gangguan kes.)
Dari hasil pengkajian didptkan data
mengenai tanda dan gejala dari gangguan ke
sehatan.
2. Risiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yg menunjang namun belum
terjadi gangguan , misnya lingkungan rumah
yg kurang bersih, pola makan tdk adekuat).
Diagnosa keperawatan keluaga
3. Potensial (keadaan sejahtera /”wellness)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam
sejahtera, sehingga kesehatan ppeerlu
ditingkatkan.
Ketentuan diagnosa kepoerawtan
1. Rumusan masalah berdasarkan NANDA
2. Etiologi : berdasarkan hasil dan tugas perawat
kesehatan keluarga
3. Untuk diagnosa keperawatan potensial
(sejahtera/Wellnes) maenggunakan /boleh
tidak menggunakan etiologi.
Contoh diagnosa aktual
1. Gangguan nutrisi Kurang d ari kebutuhhan
pada bayi ( anak N), keluarga Bp Y
berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggota dengan gangguan
mobilisasi.
2. Perubahan peran dalam keluarga (Bp A)
berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah peran suami.
Contoh diagnosa Risiko
1. Risiko gangguan perkembangan pada balita (anak
N) keluarga Bp Y bernubungan dengan ketidak
mampuan keluarga melakukan stimulasi terhapap
balita.
2. Risiko gangguan pergerakan pd lansia (ibu Y)
keluargaa Bp. A B/d ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan terbatasnya
gerak.
3. Risiko terjadi konflik keluarga Bp I b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi.
Contoh diagnosa “Wellnes “
/ keadaan sejahtera
1. Potensial peningkatan status kesehatan pada
bayi keluarga Bp X
2. Potensial terjadi penigkkatan kesejahteraan
pada ib u hamil (bbu M) keluarga Bp K
3. Potensial peningkkatan status kesehatan pada
pasangan baru menikah keluarga Bp I
Daftar Diagnosan NANDA
1. Ganggun proses berpikir
2. Gangguan pemeliharaan kesehatan
3. Perubahan nutrisi :kurang atau lebih dr
kebutuhan
4. Ggn peran menjadi orang tua
5. Gangguan pola eliminasi
6. Kondisi sanitasi yg tdk memenuhi syarat
kesehatan
.7Ggn penempilan peran
.8Konflik peran keluarga
.9Koping keluarga tdk efektif
.10Risiko perilaku kekerasan
.11Ketidak berdayaan
.12Defisit pengetahuan tentang
.13Konflik pengambilan keputusan
.14Dan masih banyak lagi.
Diagnosa keperawatan menurut
Bailon
1. Ketidak saggupan mengenal masalah b/d:
a. Ketidak tahuan tentang fakta
b. Rasa takut akan akibat bila masalah
diketahui.
- Sosial-dicap oleh msyt, kehilangan penghargaan
dari kawan dan tetangga
-Ekonomi –ongkos
-Physik/psikologis
c. Sikap dan falsafa hidup
.2Ketidak sanggupan mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat b/d
a. Tidak mengerti mengenai sifat ,beratnya dan
luasnya masalah
b. Masalah tidak begitu menonjol
c. Rasa takut dan menyerah disebabkan krn tdk
dpt memecahkan mslh shg dpt ditangani
sedikit demi sedikit.
d. Kurang pengetahuan mengenai macam-macam jalan keluar yg
terbuka untuk mereka.
e. Tdk sanggup memilih tindakan-tindakan diantara beberapa
pilihan.
f. Ketidak cocokan pendapat dr anggota-anggota keluarga tentang
pemilihan tindakan.
g. Tidak tahu fasilitas kesehatan yang ada.
h. Rasa takut akan akibat-akibat dr tindakan : sosial ,ekonomi
,psikis dan psikologis
i. Sikap negatif terhadap kesehatan
.3Ketidak mampuan merawat/menolong anggota keluarga yang
sakit b/d:
a. Tdk mengetahui keadaan penyakit ( sifat,penyebaran,
komplikasi,prognosis dan perawatan) pertumbuhan dan
perkembangan anak.
b. Tdk mengetahui ttg sifat dan perkembangan per-tan yg
dibituhkan.
c. Tdk adanya fasilitas yg diperlukan untk perawatan.
d .Kurang pengetahuan dan keterampilan dlm melakukan
prosedur perawatan/pengobatan
e. Ketidak seimbangan sumber-sumber yg ada pd
keluarga untk perawatan.
-Anggota keluarga yg bertanggung jawab.
-Sumber keuangan/finansia.
-Fasilitas psikis(ruangan untuk yg sakit)
f. Sikap negatif terhdp yg sakit
g. Adanya konflik individu
h. Sikap/pandangan hidup.
i. Perilaku mementingkan diri sendiri.
.4Ketidak mampuan memelihara lingkungan rumah yang bisa
mempengaruhi kesehatan dan pengembangan pribadi anggota
keluarga b/d
a. Sumber-sumber keluarg
-Keuangan
-T. Jawab/wewenang anggota keluarga
-Fisik ( isi rumah yg tak teratur) sempit /berjejal.
b. Kurang dpt memelihara keuntungan/manfaat pemeliharaan
lingkungan dimasa yg akan datang.
c .Ketidak tahua ttg pentingnya hygiene sanitasi
d. Adanya konflik personal /psikologis.
e. Ketidak tahuan ttg usaha pencegahan penyakit
f. Sikap/pandangan hidup
g. Ketidak kompakan keluarga.
-Sifat mementingkan diri sendiri.
-Tidak ada kesempayan
-Acuh terhadap anggota keluarga yg
mengalami krisis.
.5Ketidak mampuan menggunakan sumber dimasyarakat guna
memlihara kesehatan b/d
a .Ketdk tahuan atau tdk sadar bahwa fasilitas kes-tan itu ada
b. Tdk memehami keuntunggan yg dapt diperoleh dr fasilitas
kesehatan.
c. Kurang percaya terhdp petugas kes .Dan fasilitas kesehatan.
d. Pengalaman yg kurang baik dr petugas kesehatan
f. Rasa takut akan akibat dr tindakan (tindakan
pencegahan,diagnostik,pengobatan,rehabilitasi.)
f. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan (ongkos,
psikis,lokasi).
g. Tidak adanya fasilitas yg diperlukan
h. Tidak ada atau kurang sumber daya keluarga.
-Tenaga seperti penjaga anak
-Keuangan ongkos obat
i .Rasa asing atau tdk adanya sokongan dr masyarakat ,
sakit jiwa
j. Sikap/filsat hidup
Skala utk menentukan prioriatas
Askep keluarga
No Kriteria Skore Bobot
1 Sifata masalah :
-Tidak/kurang sehat 3
-Ancaman 2 1
-Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dpt dirubah
-Mudah 2
-Sebagian 1 2
-Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
-Tinggi 3 1
-Cukup 2
-Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
-Msl berat hrs segera ditangani 2
-Ada msl tapi tdk perlu sgr ditangani 1
-Masalah tdk dirasakan. 0
SKORING
1. Tentukan skore untuk tiap kriteria
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan
kalihkan dengan bobot :
Skore
----------------------- x bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skore untuk semua kriteria
Contoh Kasus: Sampah berserakan di halaman rumah, bau kurang sedap, bayat lalat, kebersiah dlm &
laur rumah (-). Keluarga mengeluh banyak nyamuk dirumah
Dx: Risiko terjadi beberapa penyakit diare, malaria, DB dll b/d lingkungan Bp A yang tidak memenuhi
syarat kes.

No Kriteria Perhtg Skor Pembenaran


1 Sifata masalah : 2/3 Ancaman kesehatan
-Ancaman 2/3x1
2 Kemungkinan masalah dpt dirubah 2/2x2 2 Ada kemauan dr keluarga utk
-Mudah membersihkan sampah dan
membuat tong sampah yg
menuhi syarat kes
3 Potensial masalah untuk dicegah 1 Terjadinya penyakit dpt
Tinggi 3/3x1 dicegah melalui kebersihan
lingkungan rumah

4 Menonjolnya masalah 0 Lingk. Yg tidak bersih tdk


-Masalah tdk dirasakan. 0/2x1 dianggap masalah kes.
Total Skor 3 2/3
Faktor-fakto yg dpt mempengaruhi
penentuan prioritas
1. Kriteria sifat masalah
2. Kemungkinan masalah dpt dirubah
o Pengetahuan yg ada sekarang , teknologi dan
tindakan utk mengatasi masalah
o Sumber daya keluarga : dlm bentuk fisik,
keuanggan ,tenaga
o Sumber perawat: dlm bentuk pengetahuan,
keterampilan dan waktu
o Sumber daya masyarakat : dlm bentuk fasilitas ,
organisasi dlm masyarakat, sokongan masy.
Faktor-faktor yg dpt mempengarui
penentu prioritas
3. Kriteria potensial msl utk dicegah
 Kepemilikan dr masalah (b/d beratnya
penyakit/sml)
 Lamanya mslh (b/d jangka maslah itu ada)

 Tindakan yg sedang dijalankan adlah tindakan


yg tepat dlm memperbaiki masalah.
 Adanya kelompok hingh risk menembah
potensi utk mencegah masalah
4. Menonjolnoya masalah
Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


.1
.2
.3
PERENCANAAN
Adalah kumpulan tindakan yg ditentukan oleh perawat
bersam-sama sasaran (keluarga) utk dilaksanakan
sehingga masalah kesehatan dan masalah
keperawatan yg telah diidentifikasi dapat
diselesaikan.
KUALIATAS RENCANA:
- Harus berdasarkan masalah yg jelas

- Harus realitas

- Sesuai dgn tujua

- Dibuat secara tertulis


- Dibuat bersama keluarga.
Rintanagan dalam pembuatan
rencana:
 Keluarga tdk menyadari adanya mslnya
 Keluarga sadar tapi sibuk dengan yg lain
 Keluarga tahu masalah tapi tidak
menggangap berat ada
 Keluarga mengetahui tapi tidak mampu
 Tidak ada HAM yang ba ik antara perawat
dankeluarga
LANGKAH-LANGKAH
PERNCANAAN
1.Berdasarkan pd penentuan masalah
keperawatan perlu di pertimbangkan faktor :
 Pengetahuan yang ada teknologi dan tindakan untuk
tangani masalah.
 Sumber daya Keluarga = fisik, tenaga, keuangan
 Sumber daya perawat= pengetahuan, keterampilan,
waktu.
 Sumber daya masy. = fasilitas, organisasi, masy.
Dukungan masy.
Langkah langkah Perencanaan
2. Menentukan sasaran tujuan
Sasaran adlh tujuan umum ( yg mrpkan akhir yg
ditujukan dgn semua usaha)tujuan : pernyataan
spesifik ttg hasil yg dihrpkan dr tindakan
keperawatan yg terdiri-dari jangka panjang dan
jangka pendek.
Tujuan jangka panjang: adlh target akhir dr kegiatan
atau hasil akhir yg diharapkan dr rangkain proses
penyelesaian masalah kepaerawatan .
Tujuan jangka panjang
(penyelesaian I diagnosa). Biasanya berorientasi
pada perubahan perilaku :
Contoh : Kelurga mampu merawat anggotanya
(Tn X) yg menngalami TBC Paru.
Tujua jangka pendek : adl hasil yg di hrpkan dr
akhir setiap kegiatan yg lpd waktu tt .
Disesuakan dgn penjabaran jangka panjang
Contoh : Setelah dilakukan satu kali kunjungan,
keluarga mengerti ttg penyakit TBC
Langkah-langkah Perencanaan
3. Menentukan rencana evaluasi --- Kriteria (tanda/
indikator yg mengukur pencapaian tujaun, tolak
ukur dari kegiatan tertentu ) dan standar tingkat
penampilan (performance) sesuai tolak ukur.
Contoh :
1. BB anak akan naik minimala 1 Kg/bln
2. Setelah kunjungan rumah ibu akan mengunjungi
puskesma minaimal 4x selama kehamilan
3. Keluarga dpt menjelaskan secara verbal : arti TB
paru, minimal 2 penyebab TB paru.
Langkah-kangkah perencanaan
4. Menentukan rencana tindakan
- Tetapkan aktifitas untuk ssetiap tujuan
- Rencana : Apa kegiatan yang akn dilakukan ,
kapan , bagaimana malakukan , siapa yg
melakaukan , berapa banyak yang akan
dilakukan.
Rencana Asuhan kep-Tan Keluargan
Diagnos Keperawatan.................... :

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi


Setelah Pengetahu Keluarga dpt memyebutkan .1 Diskusikan bahahaya .1
dilakukan an bahahaya lingkunga yg tdk lingkunga yg tdk
tindakan/Kunj ..memenuhi syarat kes ..memenuhi syarat kes
ungan rumah Keluarga dpt menyebutkan .2 Diskusikan akibat yg .2
,3yang Ke akibat yg ditimbulkan ditimbulkan lingkungan yg
agraulek lingkungan yg tdk memenuhi .tdk memenuhi syarat kes
itregnem .syarat kes Diskusikan cara .3
nagnukgniL Keluarga dpt menyebutkan .3 mencegah penyakit yg
nad nahes cara mencegah penyakit yg .ditimbulkan akibat lingk
nakaideynem Tdk .ditimbulkan akibat lingk Tdk memenuhi syarat kes
satilisaf .memenuhi syarat kes
nagnaubmep
hapmas
Rencana Asuhan kep-Tan Keluargan

Diagnos Keperawatan.................... :

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi

Setelah Sikap Keluarga .4 Mengkomunikasikan .4


dilakukan Mengkomunikasikan lingkungan yg dapat
tindakan/Kunjun lingkungan yg dapat menimbulkan penyakit.
gan rumah yang menimbulkan penyakit. naksutuemem upmaM.5
agraulek ,3Ke upmam agrauleK.5 nakaideynem kutnu
itregnem kutnu naksutuemem nagnaubmep anaras
nagnukgniL anaras nakaideynem ihunemem gy hapmas
nad nahes gy hapmas nagnaubmep sek tarays
nakaideynem .sek tarays ihunemem
satilisaf
nagnaubmep
hapmas
Rencana Asuhan kep-Tan Keluargan

Diagnos Keperawatan.................... :

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi

Setelah Psikomotor Keluarga .6 Menyediakan .6


dilakukan Menyediakan saranan pembuangan
tindakan/Kunjun saranan pembuangan sampah yg memenuhi
gan rumah yang sampah yg syarat kes
agraulek ,3Ke memenuhi syarat kes Dapat 7
itregnem Keluarga dapat . .7 memeodifikasi
nagnukgniL memeodifikasi lingkungan yg
nad nahes lingkungan yg memenuhi syarat kes
nakaideynem memenuhi syarat
satilisaf .kes
nagnaubmep
hapmas
Pelaksanaan/implementasi
 Merupakan pelaksanaan dr rencana asuhan
 Inti pelaksanaan pemberian asuhan adlh perhatian.
 Jika perawat tdk memiliki falsafah utk memberi
perhatian , tak mungkin ia dpt melibatkan diri
bekerja dgn keluarga.
 Perawat pd tahap ini menghapai kenyataan keluarga :
Mencoba segala daya cipta dlm mengadakan VS
frustasi shg tak dpt berbuat apa-apa
 Perawat hrs membangkitkann keinginan untuk
bekerjasama melaksanakan tindakan keperawatan
Pelaksanaan Kep-tan
 Menstimulus keluarga untuk memutuskan
tindakan yg tepat dgn cara:
- Diskusikan ttg konsekuensi tdk melakukan
tindakan
- Identifikasi sumber-sumber tindakan dgn
langkah-langkah serta sumber yg dibutuhkan
- Diskusikan ttg konsekuensi tiap alternatif
tindakan.
Pelaksanaan Kep-tan
 Menstimulus kesadaran dan penerimaan ttg
masalah dan kebutuhan kes. Dgn cara:
- Memperluas informasi keluarga
- Membantuk untuk memelihara dampak akibat
situasi yg ada
- Hubungan kebutuhan kesehatan dengan
sasaran keluarga.
- Dorong sinkap emosi yg sehat menghadapi
masalah
Pelaksanaan keperawatan
 Memberikan kepercayaan diri dlm merawat
keluarga yg sakit dgn cara:
- Mendemostrasikan cara perawatan
- Menggunakan ala t dan fasilitas yg ada di
rumah.
- Mengawasi keluarga melakukan perawatan
Pelaksanaan keperawatan
Intervensi untuk menurungkan ancaman
psikologis:
1. Meningkatkan hub. Yg terbuka dan dekat :
meningkatkan pola komunikasi/interaksi ,
meningkatkanan peran dan t. jawab.
2. Memilih intervensi keperawatan yang tepat.
3. Memilih metode kontak yg tepat : kunjunga
rumah, koverensi di klinik/puskesmas,
pendekatan kelompok .
Pelaksanaan Kep-tan
Membantu keluarga utk menemukan cara membuat
lingkungan menjd sehat, dgn cara:
 Menentukan sumber-sumber yg dpt digunakan
keluarga
 Melakukan perubahan ling. Keluarga seoptimal
mungkin
 Memotivasi utk memanfaatkan fasilitas kes. Yg ada.

 Mengenal fasilitas kes. Yg ada di lingkungan


keluarga.
 Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
yg ada.
Pelaksanaan kep-tan
Kesulitan dlmimplementasi kepl-tan
Faktor keluarga:
- Informasi yg diperoleh keluarga : keliru, tdk menyelurh, tak
dpt dikaitkan dgn situasi mereka.
- Keluarga tak menghadapi situasi
- Anggota keluarga tdk mau melawan tekanan dr keluarga atau
sosial.
- Keluarga mau mempertahankan suatu pola tingkah laku tt.
- Kegagalan dlm mengaitkan tindakan dgn sasaran keluarga.
- Kurang percaya pd tindkan yg diusulkan.
Pelaksanaan Kep-Tan
 Kesulitan dlm implementasi keperawatan
Faktor perawat:
- Kecenderungan perawat utk menggunakan satu pola
pendekatan yg tetap (kaku, kurang luwes)
- Penghargaan, perhatian terhdp faktr sosial budaya
kurang
-Perawat kurang ahli dalm tindakan dan kurang
menggunakan bbrp teknik ( Kurang persiapan,
pengetahuan, keterampilan )
- Kurang bisa mengembangkan keterlibatan pihak luar
PSM
Implementasi keperawatan
Tanggal No Diag. Kep-tan Implementasi
&Waktu
.1 ....... Dan ........Pendidikan Kesehatan, tentang
Dengan keluarga Bp.N yg dihadiri
.)3s/d 1 ....(implemntasi
.4
.5
.6
.7
Rencana Kegiatan

Sasaran A .nT agrauleK :


Hr/tgl :Senin, 21/2/2012
Waktu 30 :menit
Dx kep-tan :No 1
Intervensi 1,2 :dan 3
Kunjungan 3 eK :

.1Latar Belakang
.2Tujuan
.3Kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan keluarga


menit)10 Pendahualuan (

menit)40 Pelaksanaan (
enit)10Penutup (
.4Materi
.5Media
.6Daftar pustaka
EVALUASI
 Adlh menilai hasil asuhan yg dilakukan dgn
membandingkan hasil yg dicapai brp respon
keluarga terdp tindakan yg dilakukan dgn
indikator yg ditetapkan.
 Hasil asuhan dpt diukur melalui :
- Keadaan fisik
- Sikap/psikologis
- Pengetahuan atau kelakuan belajar
- Perilakuk esehatan
EVALUASI
 Hasil evaluasi akan menentukan apakah keluarga sdh
dpt dilepas dr pembinaan/asuhan pd tingkat
kemandirian yg diinginkan atau masih perlu tindak
lanjut
 Bila kunjungan berkelanjutan maka perlu dibuat
catatan perkembangannya.
 Jika tujuan tdk tercapai mk perlu dilihat:
- Apakah tujuan realistis
- Apakah tindakan sdh tepat
- Bgmn faktor lingk. Yg tdk dpt diatasi
Format Evaluasi
Tanggal & Waktu No. Diagnosa Kep-tan Evaluasi
:S
:O
:A
:P
PENDOKUMENTASIAN
ASKEP KELUARGA
1. PENGKAJIANN
- Data Umum
- Riwayat dan tahap Perkembangan keluarga
- Data Lingkungan
- Struktur Keluarga
- Fungsi Keluarga
- Stres dan koping keluarga
- Pemeriksaan kesehatan taiap individu anggota keluarga
- Harapan Keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
Keluarga
2.1 Analisis dan sistesis data

No Data Penyebab Masalah


1. Subjektif :
Obyektif
2. Subjektif :
Obyektif
3 Subjektif :
Obyektif
2.2. Perumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)
1

3
2.3. Penilaian Skoring (diagnosa Keperawatan)
No. Kriteria Skore Pembenara
Diag
Kep
1. a. Sifat Masalah........ .....
------ x 1 =
3
.......
b. Kemungkinan masalah dapat ------ x 2 =
di ubah ........ 2
.......
c. Potensil Maslah untuk ------- x 1 =
dicegah............ 3
.......
d. Menonjolnya masalah .... -------x 1=
2
Total Skor
2.4. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore
1
2
3
3. Rencana Asuhan Keperawatan
Keluarga
Diagnosa keperawatan : ......................................
......................................
Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi Rasional
Pengetahuan

Sikap

Psikomotor
4. Implementasi

No Tgl & Waktu Diagnosa kep-Tan Implementasi paraf


5. Evaluasi
Tanggal & Waktu NO diagnosa Kep-Tan Evaluasi
1 S:
O:
A:
P:

2. S
O:
A:
P:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko terjatuh (terpleset) pada lansia yang
tinggal di keluarga bapak (N) yang berhubungan
dgn ketidak mampuan keluarga menyediakan
lingkungan yang aman bagi lansi.
2.3. Penilaian Skoring (diagnosa Keperawatan)
No. Kriteria Skore Pembenara
Diag
Kep
1. a. Sifat Masalah........ ..... Bila keadaan tersebut tdk segera
Skl : Ancaman Kes ------ x 1 = diatasi akan membahayakan lansia
3 yg tinggal bersm klg,krn lansia
setiap hari di rumah tampa
pengawasan.
b. Kemungkinan masalah ....... Penyediaan sarana yg murah dan
dapat di ubah ........ ------ x 2 = mudah didapat oleh klg (misal
Skala: Muda 2 sandal karet).
Klg mpy kesibukan yg cukup tinggi
c. Potensil Maslah untuk ....... ttp merawat org tua yg telah lansia
dicegah............ ------- x 1 = mrpkan penghormatan dan
Skla : Cukup 3 pegamdian anak yang perlu
dilakukan.
Keluarga merasa keadaan tsb telah
d. Menonjolnya masalah .... ....... berlangsung lama dan tdk perna
Skala : Masalah tidak -------x 1= ada kejadian yg mengakibatkan
dirasakan 2 lansia mangalami suatu
Total Skor cedera(jtuh)

Anda mungkin juga menyukai