Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN PREEKLAMSIA

KELOMPOK 10
ULFAH ALMALIYA (2017.1594)
NICKEN PUSPITA DEWI (2017.1618)
RINA NUR INDAYANTI (2017.1628)
THIAS GLORIANTI (2017.1638)
Pengertian

Pengertian
Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai
dengan proteinuria pada umur kehamilan lebih
dari 20 minggu atau segera setelah persalinan
dan gangguan multisistem pada kehamilan yang
dikarakteristikkan disfungsi endotelial,
peningkatan tekanan darah karena
vasokonstriksi, proteinuria akibat kegagalan
glomerolus, dan udema akibat peningkatan
permeabilitas vaskuler (Fauziyah, 2012)
Etiologi

Penyebab preeklampsia sampai sekarang belum


diketahui. Tetapi ada teori yang dapat
menjelaskan tentang penyebab preeklamsia
(Fauziyah, 2012), yaitu :
a) Bertambahnya frekuensi pada
primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion,
dan mola hidatidosa; b) Bertambahnya frekuensi
yang makin tuanya kehamilan; c) Dapat
terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan
kematian janin dalam uterus; d) Timbulnya
hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan
koma.
Patofisiologi

Pada preeklampsia terdapat penurunan aliran


darah. Perubahan ini
menyebabkan prostaglandin plasenta menurun
dan mengakibatkan iskemia uterus. Keadaan
iskemia pada uterus , merangsang pelepasan
bahan tropoblastik yaitu akibat hiperoksidase
lemak dan pelepasan renin uterus. Bahan
tropoblastik menyebabkan terjadinya
endotheliosis menyebabkan pelepasan
tromboplastin. Tromboplastin yang dilepaskan
mengakibatkan pelepasan tomboksan dan
aktivasi / agregasi trombosit deposisi fibrin
(Fauziyah, 2012)
Manifestasi klinis

 Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang


kepala yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah
yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus menerus dan
tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit
kepala lain.
 Gangguan penglihatan pasien akan melihat kilatan-kilatan
cahaya, pandangan kabur, dan terkadang bisa terjadi
kebutaan sementara.
 Iritabel ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi
dengan suara berisik atau gangguan lainnya.
 Nyeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai
dengan muntah.
 Gangguan pernafasan sampai cyanosis.
 Terjadi gangguan kesadaran
Asuhan Keperawatan Pasien
Preeklampsia
 Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
 Diagnosa keperawatan
Menurut (Herdman & Kamitsuru, 2015),
diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada
masalah ini adalah:
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan
gejala terkait penyakit
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
gangguan mekanisme
 Perencanaan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala
terkait penyakit Rencana tujuan yang ditetapkan adalah:
setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen nyeri
selama 3x30 menit status kenayamanan fisik pasien
meningkat dari banyak terganggu menjadi sedikit terganggu
dengan kriteria hasil : 1) pasien mampu mengontrol nyeri; 2)
tingkat kesejahteraan pasien meningkat; 3) pasien merasa
nyaman (Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013).
Intervensi manajemen nyeri adalah: 1) Lakukan pengkajian
nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik,
frekuensi, durasi, kualitas, dan faktor pencetus; 2) gunakan
strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan sampaikan penerimaan pasien
terhadap nyeri; 3) ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
non farmakologi; 4) dukung istirahat / tidur yang adekuat
untuk membantu penurunan nyeri; 5) kolaborasi dengan
pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainnya untuk
memilih dan mengimplementasikan tindakan penurunan
nyeri non farmakologi sesuai kebutuhan (Bulechek, Butcher,
Dochterman, & Wagner, 2013).
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulasi
Rencana tujuan yang ditetapkan adalah : setelah
dilakukan tindakan keperawatan manajemen elektrolit /
cairan selama 3x15 menit kesimbangan cairan meningkat
dari banyak terganggu menjadi sedikit terganggu dengan
kriteria hasil : 1) Tekanan darah dalam batas normal; 2)
Membaran mukosa lembab; 3) Turgor kulit baik; 4) Edema
perifer berkurang (Moorhead et al., 2013).
Intervensi manajemen elektrolit/cairan adalah: 1) Monitor
perubahan status paru atau jantung yang menunjukan
kelebihan cairan; 2) Dapatkan spesimen laboratorium
untuk pemantauan perubahan cairan elektrolit yang
sesuai; 3) Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan
keseimbangan cairan; 4) Batasi cairan yang sesuai; 5)
Instruksikan pasien dan keluarga mengenai alasan untuk
pembatasan cairan (Bulechek et al., 2013).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai