Anda di halaman 1dari 13

PEMBUATAN KURVA ‘S’

OLEH :
IDA AYU ARI ANGRENI
Kegunaan Kurva S
Kegunaan dari kurva S adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis kemajuan/progres suatu
proyek secara keseluruhan.
2. Untuk mengetahui pengeluaran dan kebu-
tuhan biaya pelaksanaan proyek.
3. Untuk mengontrol penyimpangan yang terja-
di pada proyek dengan membandingkan kur-
va S rencana dengan kurva S actual (Imam
Soeharto, 1998)
LANGKAH PEMBUATAN KURVA “S”
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
membuat sebuah kurva “S” rencana menurut
Bachtiar Ibrahim, 1993 adalah sebagai berikut
: 1. Mencari % bobot biaya setiap pekerjaan
2. Membagi % bobot biaya pekerjaan pada
durasi.
3. menjumlahkan % bobot biaya pekerjaan
pada setiap lajur waktu.
LANGKAH PEMBUATAN KURVA “S”
4. Membuat kumulatif dari % bobot biaya
pekerjaan pada lajur % kumulatif bobot biaya.
5. Membuat kurva S berdasarkan % kumulatif
bobot biaya.
MENCARI % BOBOT BIAYA SETIAP
PEKERJAAN
Bobot pekerjaan didefinisikan besarnya pe-
kerjaan siap, dibandingkan dengan pekerjaan
siap seluruhnya dan dinyatakan dalam bentuk
persen (Ibrahim, 2008).
Pekerjaan siap seluruhnya dinilai 100 %.
Untuk mengetahui bobot pekerjaan dilihat
dari rencana anggaran biaya yang telah di-
susun sebelumnya.
lanjut
Uraian untuk mendapatkan nilai bobot
pekerjaan adalah sebagai berikut :

Persentase =( V x Harga satuan Pek) X 100 %


bobot pekerjaan ( harga Bangunan)
lanjut
Harga Satuan Pekerjaan adalah jumlah harga
bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan per-
hitungan analisis.
Harga Bangunan adalah total jumlah volume di-
kalikan denganharga satuan pekerjaan.
Sebagai contoh : untuk menghitung bobot pe-
kerjaan dari pasangan tembok 1 : 4
lanjut
Diketahui :
Volume pasangan tembok = 20, 98 m2
Harga satuan = Rp. 57.043,50/m2
Harga total bangunan = Rp. 19.855.467

Ditanya : persentase bobot pekerjaan pasangan


tembok 1:4 ?
lanjut
Jadi, pekerjaan pasangan tembok yang telah siap
seluruhnya mempunyai persentase bobot pe-
kerjaan sebesar 6 % terhadap pekerjaan bang-
unan seluruhnya.
MEMBAGI % BOBOT BIAYA PEK. PADA
DURASI

Setelah bobot didapatkan, maka ditempatkan


pada kolom bobot di barchart yang tersedia.
Bobot yang didapat dibagi dengan durasi pe-
kerjaan/kegiatan sehingga didapat bobot bi-
aya untuk setiap periodenya.
MENJUMLAHKAN % BOBOT BIAYA PEK.
PADA SETIAP LAJUR WAKTU

Menjumlahkan bobot biaya sesuai dengan ko-


lom lajur waktu dan hasilnya ditempatkan pa-
da bagian bobot biaya di bagian bawah bar-
chart.
MEMBUAT KUMULATIF DARI %
BOBOT BIAYA PEK. PADA LAJUR %
KUMULATIF BOBOT BIAYA
Bobot biaya dikumulatifkan untuk setiap pe-
riode. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
progres biaya proyek yang nantinya akan di-
gunakan untuk membuat arus kas rencana
proyek.
MEMBUAT KURVA “s”
BERDASARKAN % KUMULATIF
BOBOT BIAYA.
Langkah terakhir adalah membuat Kurva S de-
ngan mengacu pada kumulatifbobot sebagai
absis dan periode/waktu sebagai ordinat. Di
bagian paling kanan barchart dibuat skala 0-
100 untuk kumulatifbobot biaya sementara di
bagian bawah barchart sebagai absis waktu.

Anda mungkin juga menyukai