Anda di halaman 1dari 19

“Polycistic Ovary Syndrom (PCOS)”

Kelompok 1 :

MAZDALINA RAHMAWANDARI NURHANI


TESZA REZKY PERMATA
ERNA AMIN
IRMA AFIFA
ANNISA’ WIGATI ROZIFA
FITRIA EDNI WARI
EKA FRENTY HADININGSIH
AGNESTIA NANING DIAN LOVITA
Konten

Pemeriksaan Penegakkan
Definisi
PCOS Diagnosa

Prevalensi Patofisiologi Penatalaksanaan

Prognosis dan
Etiologi Manifestasi Klinis
Kompilasi
Latar Belakang

• Merupakan kumpulan gejala yang disebabkan adanya


KTD gangguan sistem endokrin pada wanita
PCOS
Setiap tahun beberapa wanita
Indonesia mengalami kehamilan
yang tidak diinginkan (KTD)
• Berpotensi
Aborsi menimbulkan infertilitas, abortus berulang, dan
perdarahan uterus abnormal, jangka panjang dapat terjadi
BKKBN : 2 juta kasus aborsi terjadi tiap  Hukum positif di Indonesia, tindakan a
PCOS diabetes melitus tipe 2 serta penyakit kardiovaskuler
tahun dan di negara Asia Tenggara borsi pada sejumlah kasus dapat dibe
kematian karena aborsi yang tidak aman narkan apabila merupakan abortus pr
14-16% dari semua kematian maternal ovocatus medicinalis.
• Memiliki
(WHO, 2007).
prevalensi di Indonesia tahun 2004 sebesar
5.691.323 dari 238.452.952 jumlah penduduk Indonesia,
PCOS sebanyak 64,4% penderita PCOS mengalami resistensi insulin
 Sedangkan aborsi yang digeneralisasi
menjadi suatu tindak pidana lebih dike
nal sebagai abortus provocatus crimin
alis
Lanjutan….
Perlu dilakukan deteksi dini ataupun skrining
KTD awal sehingga prognosis bagi penderita dapat
lebih
Setiap tahun baikwanita
beberapa
Indonesia mengalami kehamilan
yang tidak diinginkan (KTD)
Bidan dalam
Aborsi hal ini merupakan lini depan yang
berhubungan
BKKBN : langsung dengan
2 juta kasus aborsi terjadi wanita
tiap  Hukum positif di Indonesia, tindakan a
tahun dan di negara Asia Tenggara borsi pada sejumlah kasus dapat dibe
kematian karena aborsi yang tidak aman narkan apabila merupakan abortus pr
14-16% dari semua kematian maternal ovocatus medicinalis.
Bidan sebaiknya dapat mengetahui ataupun
(WHO, 2007).

mengerti terkait gejala ataupun tanda klinis


 Sedangkan aborsi yang digeneralisasi
awal yang terlihat dari penderita PCOS
menjadi suatu tindak pidana lebih dike
nal sebagai abortus provocatus crimin
alis
Istilah dan Definisi

Wanita mengalami PCOS European Society of Human


Reproduction and Embryology and the
menyiratkan peningkatan risiko
American Society of Reproductive
infertilitas, perdarahan Medicine mengemukakan PCOS dapat
disfungsional, didiagnosis dengan setidaknya dua dari
karsinoma endometrium, obesitas, tiga karakteristik berikut :
diabetes mellitus tipe 2 (DM), hiperandrogenisme klinik atau biokimia,
dislipidemia, hipertensi, dan disfungsi ovulatory dan PCOM
kemungkinan penyakit CVD
Prevalensi

Prevalensi pada tiap negara pun Di Indonesia sendiri, PCOS


berbeda tergantung pada latar biasanya juga terjadi pada
belakang etnik, misalnya prevalensi kelompok wanita usia
PCOS pada wanita Asia Selatan reproduktif, yaitu antara usia
lebih tinggi daripada wanita 15 sampai 40 tahun. Angka
Kaukasia dimana PCOS pada wanita kejadian PCOS di Indonesia
Asia Selatan muncul pada usia yang berkisar 5 – 10%.
lebih muda
Etiologi

Faktor Faktor Faktor


Lingkungan Genetik Endokrin
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Sekresi GnRH Pulse yang berlebihan sehingga
meningkatkan sekresi LH dalam sirkulasi dan
meningkatkan rasio LH/FSH.

Defek sinyal insulin terhadap transport glukosa


dan lipolisis sehingga menyebabkan resistensi
insulin

Gangguan aksis somatotropik pada


pasien PCOS
Pathway
Pemeriksaan PCOS

Fisik dan Ultrasonografi


Anamnesa Laboratorium
(USG)
Penegakkan Diagnosa PCOS
Keakuratan diagnosis PCOS bergantung pada akurasi
metode evaluasi yang digunakan untuk menilai kriteria
individu

4. Polikistik morfologi
1. Hiperandrogenisme
ovarium
klinis
5. Pengecualian etiologi
2. Hiperandrogenisme
sekunder
biokimia
6. Pelaporan diagnosis
3. Ovulatory disfunction
PCOS
Penatalaksanaan PCOS

Setelah diagnosa PCOS ditegakkan dan penyebab


hiperandrogen telah disingkirkan, maka dapat dilakukan
penatalaksanaan PCOS untuk tujuan terapi PCOS adalah :

 Menghilangkan gejala dan tanda


hiperandrogenisme.
 Mengembalikan siklus haid menjadi normal
 Memperbaiki fertilitas.
 Menghilangkan gangguan metabolisme
Lanjutan…..

Penuru
nan BB Diet Terapi Lainnya

Olahraga
Operasi
Bariatrik

Induksi Androgenic
Pengobatan Alternatif
Symptoms
Ovulasi
Peran Bidan Penatalaksanaan PCOS

 Bidan harus mampu mengidentifikasi dan mengelola faktor-


faktor resiko yang ber hubungan dengan PCOS
 Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan, jika pasien
didagnosis PCOS, maka perlu melakukan konseling
mengenai komplikasi jangka pendek dan panjang
 Memberikan informasi dan konseling tentang penurunan
BB, diet, olahraga.
 Pencatatan dan pelaporan
Prognosis

Wanita dengan PCOS beresiko mengalami


hiperplasia endometrium dan kanker
endometrium, resistensi insulin dan diabetes
tipe II, hipertensi, depresi, gangguan
psikologis, dislipidemia, penyakit
kardiovaskular, stroke serebrovaskular,
penambahan berat badan, apnea, non-
alcoholic fatty liver disease, acanthosis
nigricans
Komplikasi

Jangka Pendek Jangka Panjang


• Infertilitas • Sindroma metabolik
• Kegemukan • Resistensi Insulin
• Resiko Obstetri • DM 2
• Penyakit Kardiovaskuler
• Resiko Onkologi
• Masalah Psikologi

Anda mungkin juga menyukai