Anda di halaman 1dari 40

Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian Kontektual
dan Berfikir orde tingkat Tinggi
Oleh : Sophuan .M.Pd
Widyaiswara Madya
LPMP Sumatera Selatan
HP/WA 081373707439
Email sophuan@yahoo.com

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 1


Kecenderungan Belajar
Kontekstual
 Pengetahuan bukan seperangkat
fakta dan konsep yang siap
diterima, tetapi sesuatu yang
harus dikonstruksi sendiri oleh
siswa.
 Anak belajar dari mengalami
sendiri, mengkonstruksi
pengetahuan, kemudian memberi
makna pada pengetahuan itu
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 2
Kecenderungan Belajar
Kontekstual
 Pengetahuan bukan seperangkat
fakta dan konsep yang siap
diterima, tetapi sesuatu yang
harus dikonstruksi sendiri oleh
siswa.
 Anak belajar dari mengalami
sendiri, mengkonstruksi
pengetahuan, kemudian memberi
makna pada pengetahuan itu
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 3
Hakikat Penilaian Kontekstual

Penilain kontektual adalah konsep


penilaian dengan instrumen
mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi nyata
siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 4


 Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
 Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan,
tetapi juga keterampilan proses, dan sikap
 Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks
kehidupan nyata atau fenomena yang dekat
dengan kehidupan siswa
 Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
IPA, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan nyata
 Tidak cukup hanyaPELATIHAN
berbentuk pilihan ganda
5
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 PISA: studi internasional tentang penilaian prestasi
literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik
berusia 15 tahun.
 Dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for
Economic Cooperation and Development),
berkedudukan di Paris, Prancis.
 Konsorsium internasional: Educational Testing Service
(ETS), the Australian Council for Educational Research
(ACER), the Netherlands National Institute for
Educational Measurement (Citogroep), the National
Institute for Educational Policy Research in Japan
(NIER), dan WESTAT United States.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 6
 Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
 Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
 kesehatan
 Pendidikan
 Pekerjaan
 sumbar daya alam
 lingkungan hidup
 bencana alam
 pemanfaatan sains dan teknologi
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 7
Karakteristik asesmen kontekstual (REACT):
1. Relating: terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
2. Experiencing: ditekankan kepada penggalian (eksplorasi),
penemuan (discovery), dan penciptaan (invention).
3. Applying: menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam
kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
4. Communication: menuntut kemampuan peserta didik
untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada
kesimpulan konteks masalah.
5. Transfering: menuntut kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas
ke dalam situasi atau konteks baru.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 8
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
 Siswa mengkonstruksi responnya sendiri,
bukan sekadar memilih jawaban yang
tersedia.
 Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata.
 Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu
yang benar, tetapi memungkinkan banyak
jawaban benar atau semua jawaban benar.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 9
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual

Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual


Peserta didik cenderung memilih Peserta didik mengekspresikan
respons yang diberikan. respons
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek Mengukur performansi tugas
ingatan (recalling) (berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung, Pembuktian langsung melalui
cenderung teoretis. penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 10
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 11


Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS (McCurry)

EVALUASI
EVALUASI

SINTESIS
SINTESIS

ANALISIS
ANALISIS

HOTS
APLIKASI
APLIKASI

PEMAHAMAN ‘‘
PEMAHAMAN

PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
LOTS
LOTS HOTS
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 12
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

Taksonomi Bloom

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 13


2 KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

o BERPIKIR KRITIS

o BERPIKIR KREATIF
HOT
o PEMECAHAN MASALAH

o PEMBUATAN KEPUTUSAN

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 14


KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan


mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya
mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa
informasi. Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan
pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data
yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan
pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari
keterampilan berfikir kritis. Dengan kata lain, berfikir kritis adalah analitis
dan refleksif.

Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil dari keterampilan
berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dilakukan di
antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan
efektifitasnya. Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik
kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 15
Indikator berpikir kritis dalam IPA

 Menjawab pertanyaan mengapa


 Menyesuaikan dengan sumber
 Memberikan alasan
 Melaporkan berdasarkan pengamatan
 Melaporkan generalisasi hasil eksperimen
 Mempertegas pemikiran
 Mengkondisikan cara yang baik

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 16


Indikator berpikir kritis dalam IPA

 Menginterpretasikan pertanyaan
 Menerapkan prinsip/rumus,
mempertimbangkan alternatif
 Merumuskan masalah, memilih kriteria untuk
mempertimbangkan penyelesaian,
merumuskan penyelesaian alternatif
 Menggunakan strategi logis

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 17


Pemecahan masalah
 Pemecahan masalah adalah
keterampilan berpikir yang
menggunakan proses berpikir dasar
untuk memecahkan kesulitan-kesulitan,
mengumpulkan fakta tentang kesulitan
tersebut dan menentukan informasi
tambahan yang diperlukan,
menyimpulkan atau mengajukan
alternatif pemecahan dan mengujinya
untuk kelayakan.

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 18


Membuat Keputusan
Membuat keputusan adalah keterampilan
berpikir yang menggunakan proses berpikir
dasar untuk : memilih respon yang baik dan
paling efektif diantara beberapa pilihan,
mengumpulkan informasi yang diperlukan
dalam suatu topik, membandingkan
keuntungan dan kerugian dari alternatif-
alternatif pendekatan, menentukan informasi
tambahan yang diperlukan dan
mempertimbangkannya
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 19
Apakah Higher-Order Thinking?

o Transfer satu konsep ke konsep


lainnya
o Memproses dan menerapkan
informasi
o Mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 20
Apakah Higher-Order Thinking?
 Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar bukan
sekedar mengingat kembali/recall informasi.

 Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih


sulit daripada soal recall.

 Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman


oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang
menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang
akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai
dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis,
evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan
diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal
mengukur kemampuan berpikir kritis.

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 21


HOTS Asesmen Higher-Order Thinking Skills

 Asesmen Soal-soal HOTS merupakan instrumen


pengukuran yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu
kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall),menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan data
(recite)

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 22


Higher-Order Thinking Skills
Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi
yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi
menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu
kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang
lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang
memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan
keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa
yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran
pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 23
Higher-Order Thinking Skills
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 24
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills
Mencipta Kreasi (Create)
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya. PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 25
Bagaimana Butir Soal yang dapat
menuntut HOTS...?

Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut


berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
 berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks
bacaan, paragrap, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar,
grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol,
contoh, peta, film, atau suara yang direkam
 dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 26
Teknik Penulisan Butir HOTS
 Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level
pendidikan
 Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap
level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi
beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran
berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum
 Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi
sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
 Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya
untuk menyesaikan permasalahan yang ada
 Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat
menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke
tingkatan selanjutnya
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 27
Teknik Penulisan Butir HOTS
 Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam data
(pernyataan, tabel, grafik, hasil dari percobaan yang
dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil observasi, dll)
sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS
 Berbagai macam data yang disediakan seharusnya
memberikan informasi kepada siswa merujuk kepada
pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga dapat
diolah lebih lanjut
 Data yang diajukkan sebagai stimulus kepada siswa
sedapat mungkin dibuat dengan situasi yang “autentik”
atau nyata
 Menulis soal tertulis HOTS dapat berupa soal
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 28
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2
Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori
jangka panjang.

Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.
Pernyataan ini diungkapkan oleh…
A. Arrhenius C. Lewis
B. Bronsted-lowry D. Dalton
Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan
pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan
pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang
baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa

Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam air...
A. mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+
B. menghasilkan ion H+ D. terjadi reaksi dengan air

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 29


Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3

Aplikasi (C3): melibatkan penggunaan prosedur-prosedur


tertentu untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas

Jika konsentrasi suatu larutan H2SO4 0,1M maka konsentrasi ion H+


adalah....
A. dua kali konsentrasi H2SO4
B. setengah kali konsentrasi H2SO4
C. sama dengan Konsentrasi H2SO4
D. tergantung jumlah H2SO4 yang ada

Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M


A. 1 C. 13
B. 2 D. 12

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 30


Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C4

Analisis (C4): menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke


unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan
antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya

Jika Larutan HCl dan H2SO4 mempunyai konsentarsi yang sama


maka perbandingan konsentrasi H+ pada kedua larutan tersebut
adalah...
A. sama besar
B. konsentrasi H+ pada HCl lebih besar daripada konsentrasi H+
pada H2SO4
C. konsentrasi H+ pada H2SO4 lebih besar daripada konsentrasi H+
pada HCl
D. konsentrasi H+ pada HCl ½ kali lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada H2SO4
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 31
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C5
Evaluasi (C5): membuat suatu pertimbangan atau keputusan
berdasarkan kriteria dan standar yang ada

4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam,


yaitu HCl dan H2SO4. Reaksi yang dilakukan haruslah menghasilkan
jumlah gas H2 yang sama. Berikut hal yang dilakukan ke-4 siswa
tersebut:
Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 dan HCl yang sama
Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 2 kali dari HCl
Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H2SO4
Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H2SO4 dan HCl
yang sama

Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa


manakah benar melakukannya...
A.Siswa A C. Siswa C
B.Siswa B D. Siswa D
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 32
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C6
Kreasi (C6)  memadukan bagian-bagian untuk membuat
sesuatu yang baru dan saling berhubungan yang masuk akal
atau dapat juga untuk menghasilkan suatu produk yang orisinil

Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H2SO4 dengan pH
yang sama besar maka yang akan anda lakukan adalah......
A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH yang
sama dengan menggunakan pengukuran indikator universal
B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan H2SO4
C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H+ yang
terlibat dari kedua reaksi tersebut
D. Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H2SO4
karena keduanya akan mempunyai konsentarsi H+ yang sama

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 33


Contoh Item HOTS

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 34


Contoh Soal Matematika

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 35


Contoh Soal Matematika
Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk
pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba
lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m.
Lomba Pria Wanita
100 m 9,69 10,78
200 m 19,30 21,74
400 m 43,75 49,62
800 m 1:44,65 ?

Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari


bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:54,87
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 36
Contoh Soal Matematika

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 37


Contoh Soal Kimia
Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai
pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam
dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya.
Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data
yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.

Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain
yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan
B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 38
Contoh Soal Biologi1
Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut

Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan


variabel kontrol yang tepat...
A. Anang C. Poppy
B. Parmin D. Juli
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 39
1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA
Contoh Soal Fisika1

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 40

Anda mungkin juga menyukai