Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN RISIKO

Letkol Ckm dr. Prihati Pujowaskito, Sp.JP. (K), M.M.RS


Ketua Komite PMKP Rumkit Tk. II Dustira
Pengertian
• Risiko adalah kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi
bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh
kepada hasil akhir.
• Risiko klinis adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan
layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien
selama di Rumah Sakit.
• Risiko organisasi adalah yang berhubungan langsung
dengan komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem
informasi dan semua risiko yang dapat mempengaruhi
pencapaian organisasi.
• Risiko finansial adalah risiko yang dapat mengganggu
kontrol finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem
yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntansi
yang baik.
• Manajemen risiko adalah aktivitas klinik dan administratif
yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk melakukan
identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cidera
atau kerugian pada pasien, pengunjung dan institusi
RumahSakit
• Manajemen risiko merupakan proses berkelanjutan dari
identifikasi secara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan
risiko dengan tujuan mengurangi dampak buruk bagi
organisasi maupun individu.
• Manajemen risiko dilakukan secara proaktif untuk
mencegah masalah dikemudian hari, dilakukan terus
menerus dan dalam suasana tidak saling menyalahkan
(no blame culture).
• Dari sisi sumber daya manusia, manajemen risiko dimulai dari
pembuatan standar (set standards), patuhi standar tersebut
(comply with them), kenali bahaya (identify hazards), dan cari
pemecahannya (resolve them)
Kategori risiko di Rumah Sakit

• Patient care-related risks: ketidaktepatan pengobatan, kerahasiaan


informasi klinis, pengobatan yang diskriminatif, ketidaktepatan transfer
pasien dari IGD, ketidaktepatan dalam Discharge planing (persiapan
pulang) pasien,dll
• Medical staf-related risks: ketidaktepatan kredensial, tindakan medis
tidak sesuai kompetensi dan prosedur baku/Standar Pelayanan Minimal
(SPM)/Standar Pelayanan Medik, kurangnya pelatihan staf klinis. dll
• Employee related risks: misalnya lingkungan kerja yang tidak aman,
penurunan pengendalian kesehatan karyawan, tidak adanya kebijakan
tentang kesehatan karyawan, dll
• Property related risks : rendahnya perlindungan bangunan dari
bahaya kebakaran dll, rendahnya proteksi terhadap perlindungan rekam
medik atau catatan elektronik rumah sakit, dll
• Financial risks: gangguan pada proses transaksi keuangan,
peningkatan suku bunga, dll.
• Others risks: ketidaktepatan pengelolaan limbah RS, bahan kimia,
radioaktif, dsb serta resiko pengaturan dan legalitas pelayanan, dll
Tahapan Manajemen Risiko :

• Risk Awareness
1. Seluruh staf Rumah Sakit harus menyadari risiko yang
mungkin terjadi di unit kerjanya masing-masing, baik medis maupun
non medis.
2. Metode yang digunakan untuk mengenali risiko antara lain
Self-assessment, sistem pelaporan kejadian yang berpotensi
menimbulkan risiko (laporan insiden) dan audit klinis.

• Risk Control (and or Risk Prevention)


Langkah-langkah yang diambil manajemen untuk mengendalikan
risiko. Upaya yang dilakukan :
1. Mencari jalan untuk menghilangkan risiko (engineering
solution)
2. Mengurangi risiko (control solution) baik terhadap
probabilitasnya maupun terhadap derajat keparahannya.
3. Mengurangi dampaknya.
Tahapan Manajemen Risiko :

• Risk Containment
1. Dalam hal telah terjadi suatu insiden, baik akibat suatu
tindakan atau kelalaian ataupun akibat dari suatu kecelakaan
yang tidak terprediksikan sebelumnya, maka sikap yang
terpenting adalah mengurangi besarnya risiko dengan
melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mengelola
pasien dan insidennya.
2. Unsur utamanya biasanya adalah respons yang cepat
dan tepat terhadap setiap kepentingan pasien, dengan
didasari oleh komunikasi yang efektif.

• Risk Transfer
Akhirnya apabila risiko itu akhirnya terjadi juga dan
menimbulkan kerugian, maka diperlukan pengalihan
penanganan risiko tersebut kepada pihak yang sesuai,
misalnya menyerahkannya kepada sistem asuransi.
• Terciptanya budaya keselamatan
pasien di Rumah Sakit Dustira.
• Meningkatkan akuntabilitas.
• Menurunnya kejadian tidak
diharapkan (KTD).
• Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak
Tujuan diharapkan.
• Meminimalisir risiko yang mungkin
terjadi dimasa mendatang.
Dengan adanya antisipasi risiko,
apabila terjadi insiden sudah
terdapat alternatif
penyelesaiannya.
• Melindungi pasien, karyawan,
pengunjung dan pemangku
kepentingan lainnya.
KATEGORI
Patient

Employee Medical
Staf

Risiko
RS
CV

Lainnya Property

Financial
Tata Cara Pelaksanaan
Manajemen Risiko :
• Identifikasi risiko
1. Proses sistematis dan terstruktur untuk
menemukan dan mengenali risiko, kemudian
dibuat daftar risiko. Daftar risiko dilengkapi dengan
deskripsi risiko termasuk menjelaskan kejadian
dan persitiwa yang mungkin terjadi dan dampak
yang ditimbulkannya.

2. Identifikasi dilakukan pada sumber risiko, area


risiko, peristiwa dan penyebabnya dan potensi
akibatnya. Metode identifikasi risiko dilakukan
dengan proaktif melalui self asessment, incident
reporting sistem dan clinical audit dan dilakukan
menyeluruh terhadap medis dan non medis.
Urutkan prioritas risiko dengan
mengukur tingkat risiko
• Pengelolaan risiko diawali dengan menilai konsekuensi yang dapat
diakibatkan sebuah insiden dan kemungkinan terjadinya risiko setelah
teridentifikasi. Kemudian risiko dievaluasi lalu diberikan skor untuk
menentukan bobot dan prioritas risiko yang telah terjadi. Sesuai dengan
bobotnya ditentukan tindakan yang akan diberlakukan terhadap masing-
masing risiko. Bila bobotnya ringan dan tidak prioritas tindakannya dapat
hanya mentoleransi saja dan menjadikannya catatan.

• Namun bila risiko yang terjadi memiliki bobot besar dan mengganggu
pencapaian tujuan Rumah Sakit, maka ditentukan sebagai prioritas utama
dan harus diatasi atau ditransfer, atau bahkan menghentikan kegiatan yang
meningkatkan terjadinya risiko. Tujuan menentukan prioritas risiko adalah
membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko.

• Menentukan prioritas risiko dengan menggunakan rumus :


TINGKAT RISIKO = PELUANG X FREKUENSI PAJANAN X AKIBAT
Kriteria Peluang (P)
Nilai Keterangan

10 Almost certain / Hampir pasti; Sangat mungkin akan terjadi / hampir dipastikan
akan terjadi pada semua kesempatan.

6 Quite possible / Mungkin terjadi; Mungkin akan terjadi atau bukan sesuatu hal
yang aneh untuk terjadi (50 – 50 kesempatan)

3 Unusual but possible / Tidak biasa namun dapat terjadi; Biasanya tidak terjadi
namun masih ada kemungkinan untuk dapat terjadi tiap saat.

1 Remotely possible / Kecil kemungkinannya; Kecil kemungkinannya untuk


terjadi / sesuatu yang kebetulan terjadi

0,5 Conceivable / Sangat kecil kemungkinannya; Belum pernah terjadi


sebelumnya setelah bertahun-tahun terpapar bahaya / kecil sekali
kemungkinannya untuk terjadi

0,1 Practically impossible / Secara praktek tidak mungkin terjadi; Belum pernah
terjadi sebelumnya di manapun / merupakan sesuatu yang tidak mungkin
untuk terjadi
Kriteria Frekuensi Pajanan (F)
Nilai Keterangan
10 Continue / Terus-menerus; terjadi beberapa kali dalam sehari.

6 Frequent / Sering; terjadi harian / minimal sekali dalam sehari

3 Occasional / Kadang-kadang; terjadi seminggu sekali

2 Infrequent / Tidak sering; terjadi sekali antara seminggu


sampai sebulan
1 Rare / Jarang; beberapa kali dalam setahun

0,5 Very rare / Sangat jarang; terjadi sekali dalam setahun


Kriteria Akibat (A)
Nilai Keterangan
100  Catastrophe / Malapetaka/ Keuangan ekstrem
 Banyak kematian
 Kerugian sangat besar / berhenti total
 Kerugian keuangan > 10 Milyar
40  Disaster / Bencana/ Keuangan sangat berat
 Beberapa kematian
 Kerugian besar / sebagian proses berhenti
 Menyebabkan penyakit yang bersifat komunitas/endemik pada karyawan atau pasien
 Menyebabkan terhambatnya pelayanan hingga lebih dari 1 hari
 Kerugian keuangan > 5 M – 10M
15  Very serious / Sangat serius/ Keuangan berat
 Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup besar
 Memperberat atau menambah penyakit pada beberapa pasien atau karyawan
 Menyebabkan penyakit yang bersifat permanen atau kronis (HIV, Hepatitis, keganasan, Tuli, gangguanfungsi
organ menetap).
 Menyebabkan terhambatnya pelayanan lebih dari 30 menit hingga 1 hari
 Kerugian keuangan 1 – 5 Milyar
7  Serious / Serius/ Keuangan sedang
 Menyebabkan cidera serius seperti cacat atau kehilangan anggota tubuh permanen
 Menyebabkan penyakit yang memerlukan perawatan medis lebih dari 7 hari dan dapat disembuhkan
 Menyebabkan terhambatnya pelayanan kurang dari 30 menit.
 Kerugian keuangan 500 jt – 1 Milyar
3  Casualty treatment / Perawatan medis/ Keuangan ringan
 Menyebabkan cidera/penyakit yang memerlukan perawatan medis atau tidak dapat masuk bekerja hingga 7
hari.
 Kerugian keuangan 50 juta – 500 juta
1  First aid treatment / P3K/ Keuangan sangat ringan
 Cidera tidak serius / minor seperti lecet, luka kecil dan hanya perlu penanganan P3K
 Kerugian keuangan s/d 50 juta
Tentukan respon rumah sakit

• Respon Rumah Sakit ditentukan melalui asesmen risiko atau pengelolaan


risiko, yang meliputi :
1. Identifikasi potensial risiko dan hazard.
2. Menelusuri siapa dan apa yang dapat dirugikan serta bagaimana
caranya.
3. Evaluasi temuan risiko, analisa apakah pengelolaannya sudah cukup
atau perlu diubah untuk mencegah terjadinya insiden.
4. Catat temuan lalu buat rencana pengelolaanya.
5. Evaluasi pengelolaan secara menyeluruh dan perbaiki bila perlu.
• Proses menganalisa risiko yang perlu dipertimbangkan adalah dampak dari
risiko tersebut bila benar terjadi.
• Risiko yang dampaknya besar harus segera ditindaklanjuti dan mendapat
perhatian dari pimpinan.
• Risiko yang dampaknya medium-rendah akan dikelola oleh Komite PMKP
bersama Kepala Unit Kerja untuk membuat rencana tindak lanjut dan
pengawasan.
Kriteria Skor Risiko (R)
Skor Kriteria Keterangan
Lebih dari 400 Sangat tinggi Hentikan kegiatan dan perlu
perhatian manajemen puncak.
200 – 400 Tinggi Perlu mendapat perhatian dari
manjemen puncak dan tindakan
perbaikan segera di lakukan.
70 – 199 Substantial Lakukan perbaikan secepatnya dan
tidak diperlukan keterlibatan pihak
manajemen puncak.
20 – 69 Menengah; Tindakan perbaikan dapat
dijadwalkan kemudian dan
penanganan cukup dilakukan
dengan prosedur yang ada
< 20 Rendah Risiko dapat diterima
Kelola kasus risiko untuk meminimalkan kerugian
(Risk Control)

• Perlakukan risiko adalah upaya untuk menyeleksi pilihan-pilihan yang dapat


mengurangi atau meniadakan dampak serta kemungkinan terjadi risiko.
• Perlakuan yang dapat dipilih adalah :
1. Pengendalian adalah upaya-upaya untuk mengubah risiko yang
merupakan langkah-langkah antisipatif yang direncanakan dan dilakukan
secara rutin untuk mengurangi risiko.
2. Penanganan adalah langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi
risiko jika tindakan pengendalian belum memadai. Dapat juga bermakna
langkah-langkah yang telah direncanakan dan akan dilakukan apabila risiko
benar-benar terjadi.
• Sementara menurut NHS (National Health System) pengelolaan risiko adalah :
1. Mengambil kesempatan dengan kondisi yang ada dengan
mempertimbangkan keuntungan lebih besar daripada kerugian
2. Mentolerasi risiko
3. Mentransfer risiko pada pihak ke 3 seperti asuransi
4. Menghentikan aktivitas yang menimbulkan risiko
Opsi Perlakuan Risiko
Klasifikasi Jenis Pengendalian
 Menghentikan kegiatan
Menghindari risiko
 Tidak melakukan kegiatan

 Membuat Kebijakan
 Membuat SPO
 Mengganti atau membeli alat
 Mengembangkan sistem informasi
 Melaksanakan prosedur
Mengurangi risiko
 Pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan bangunan dan instrumen
yang sesuai dengan persyaratan; pengadaan bahan habis pakai
sesuai dengan prosedur dan persyaratan; pembuatan dan
pembaruan prosedur, standar dan check-list; pelatihan penyegaran
bagi personil, seminar, pembahasan kasus, poster, stiker

Mentransfer risiko Asuransi


Mengambil kesempatan dengan kondisi yang ada dengan
Mengeksploitasi risiko
mempertimbangkan keuntungan lebih besar daripada kerugian
Menerima risiko
Membangun upaya pencegahan

• Monitoring adalah pemantauan rutin terhadap kinerja


aktual proses manajemen risiko dibandingkan dengan
rencana atau harapan yang akan dihasilkan.
• Review adalah peninjauan atau pengkajian berkala atas
kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.
Kelola pembiayaan risiko (Risk Financing)

• Biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian atau


penanganan yang dilakukan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai