Anda di halaman 1dari 15

PERPAJAKAN

SEJARAH DAN PENGERTIAN DASAR


ANGGOTA KELOMPOK
• Dirga Naufal Widyatama (185030200111022)
• Putri Millennia Sarwono (185030200111033)
• Titah Chandra Marsudianto (185030200111034)
SEJARAH PERPAJAKAN INDONESIA

Pra Pasca Pasca


Pra Kolonial
Kemerdekaan Kemerdekaan Refomasi
PRA KOLONIAL (UPETI)
Di era pra kolonial (sebelum masuknya Belanda), pajak dikenal dengan istilah
upeti. Upeti dipungut oleh raja untuk kepentingan pribadi dan operasional
kerajaannya. masa itu beberapa kerajaan seperti Majapahit, Demak, Pajang, dan
Mataram mengenal sistem pembebasan pajak. Terutama pajak atas kepemilikan tanah
yang biasa disebut tanah perdikan.
PRA KEMERDEKAAN (PAJAK)
• VOC memungut pajak diantaranya Pajak Rumah, Pajak Usaha dan Pajak Kepala kepada pedagang Tionghoa dan pedagang
asing lainnya.
• VOC tidak memungut pajak di wilayah kekuasaanya seperti Batavia, Maluku dan lainnya.
Belanda • pada masa Gubernur Jenderal Daendels juga ada pemungutan pajak yaitu memungut pajak dari pintu gerbang (baik orang
dan barang) dan pajak penjualan barang di pasar (bazarregten), termasuk pula pungutan pajak terhadap rumah.
(VOC)

• Gubernur Jenderal Raffles juga dikenal sistem pemungutan pajak yang dikenal dengan landrent stesel yaitu pengenaan pajak
atas sewa tanah masyarakat kepada pemerintah kolonial. Inilah yang menjadi cikal bakal pengenaan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB). Dalam hal ini tarif pajak adalah pendapatan rata-rata petani dalam setahun.
Inggris

• terdapat aturan mengenai pajak penghasilan pada era kolonial.


• Business tax, Pajak pendapatan untuk pribumi dikenakan atas kegiatan usahanya seperti perdagangan
• Tax patent duty.untuk orang non-pribumi dikenakan atas paten usaha bidang industri, pertanian, kerajinan tangan,
manufaktur dan sejenisnya sehingga
Belanda • aturan pengenaan pajak adalah Ordonantie op de Inkomstenbelasting 1908 dengan tarif pengenaan pajak pendapatan adalah
part 2 2% dari pendapatan.
PASCA KEMERDEKAAN
Pasal 23A UUD 1945 merupakan peraturan yang melandasi sistem perpajakan
di Indonesia setelah kemerdekaan. Sejak tahun 1983, pemerintah Indonesia telah
mengubah sistem pemungutan pajak yang semula menggunakan official assessment
(dipakai saat era kolonial Belanda) menjadi self assessment. official assessment,
wewenang penetapan besaran pajak ada pada pemerintah, sedangkan pada self
assessment wewenang tersebut ada pada wajib pajak.
PASCA REFORMASI
• 1983, Reformasi Perpajakan pertama kali bergulir dengan nama Reformasi Undang-
Undang Perpajakan.
• terbit lima undang-undang baru, Kelima undang-undang yang diterbitkan kala itu,
adalah:
• UU Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
• UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh),
• UU No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM),
• UU No.12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan
• UU No.13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. Melalui undang-undang tersebut, lahirlah
sebuah sistem perpajakan baru, yaitu self assesment system.
PASCA REFORMASI
• Dimulai pada tahun 2000 - 2001 dalam rangka persiapan menghadapi Reformasi Perpajakan Jilid I.
Reformasi • Dilakukan penetapan visi dan misi serta blueprint Reformasi Perpajakan Jilid I
Birokrasi

• Dimulai pada tahun 2002 - 2008.


• Pelayanan satu atap (One stop services) menjadi produk yang diunggulkan dan membawa dampak perubahan yang signifikan dalam modernisasi
Reformasi organisasi perpajakan.
Perpajakan • Modernisasi Kantor Pelayanan Pajak dimulai dengan dibentuknya 2 KPP Wajib Pajak Besar, 10 KPP Khusus, 32 KPP Madya, dan 357 KPP
I Pratama di seluruh Indonesia.

• Berlangsung dari tahun 2009 - 2014.


• Menitikberatkan pada peningkatan internal kontrol DJP dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dengan
Reformasi mereformasi proses bisnis, dan teknologi informasi.
Perpajakan • Dibuat Standar Operating Procedure (SOP) pelayanan perpajakan untuk memberikan panduan baku dalam pelayanan. Produk yang terkenal saat
II itu adalah 16 layanan unggulan DJP yang salah satunya mengusung janji pembuatan NPWP 1 hari kerja

•Reformasi ini telah digulirkan sejak tahun 2017 dan memiliki target hingga tahun 2024.
•Reformasi Perpajakan yang terjadi sekarang ini, adalah reformasi terbesar dalam sejarah karena melibatkan perubahan dalam lima pilar utama, yaitu
Reformasi organisasi, SDM, IT dan Basis Data, Proses Bisnis, dan Peraturan Perpajakan.
Perpajakan • Pada akhir tahun 2020, diharapkan reformasi terkait organisasi, SDM, dan peraturan telah rampung. Sedangkan untuk IT dan Basis Data serta Proses Bisnis,
III terus melaju pada tahap pengembangan, support dan perbaikan hingga tahun 2024.
PENGERTIAN PERPAJAKAN
• Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H

“pajak adalah iuran dari rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang ( yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi) yang berlangsung dapat ditunjukan
dan yang dipergunakan untuk membayar pengeluaran umum”

• Dr. Soeparman Soemahamidjaja

“pajak adalah iuran wajib,berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan
norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam menguasai
kesejahteraan umum”

• Prof. PJA. Andriani

“pajak adalah iuran kepada negara ( yang dapat dipaksakan) yang tertuang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat
ditunjuk. Dan yang gunanya adalah utnuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan
tugas negara , untuk menyelenggarakan pemerintah.
PENGERTIAN PERPAJAKAN
• UU KUP Bab 1 Pasal 1 (1)

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

• Dari definisi atau pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa unsur – unsur pajak sebagai
berikut :
• Iuran dari rakyat kepada kas negara
• Berdasarkan undang-undang
• Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk
• Digunakan untuk membiayai rumah tangga
KETERKAITAN ANTARA PAJAK DENGAN
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
• Laporan keuangan adalah bagian dari proses akuntansi.
• Pajak mempengaruhi laporan Laba/Rugi pada laporan keuangan, dan bersifat
mengurangi pendapatan.
• Salah satu jenis penyusunan laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan
biasanya disebut akuntansi komersial. Selain itu, ada juga laporan keuangan yang
merujuk pada peraturan undang-undang perpajakan. Istilahnya adalah laporan
keuangan fiskal. Akuntansi Komersial memaparkan informasi keuangan untuk
mengambil keputusan. Sementara Akuntansi Pajak menyuguhkan informasi
keuangan sebagai bentuk kepatuhan pada pemerintah.
PAJAK, RETRIBUSI, DAN PUNGUTAN
Pajak
 Bersifat wajib dan ada sanksi hukum jika tidak menyetor dan melaporkan pajak.
 Dalam pajak, timbal balik tidak dirasakan secara langsung karena dampak dari ketaatan Anda terhadap
pajak dilihat dari bagaimana berjalannya pembangunan di Indonesia.
 Dampaknya tidak hanya pribadi yang merasakan, tapi masyarakat secara umum juga dapat merasakan
manfaat dari pembayaran pajak.
Retribusi
 Bersifat wajib dan ada sanksi hukumnya juga jika tidak menyetorkan.
 Biasanya, yang memungut retribusi ini bisa dari lembaga pemerintah maupun perseorangan yang
dinaungi oleh pemerintah.
 Berbeda dengan pajak, begitu Anda menyetorkan retribusi , maka saat itu pula Anda merasakan
manfaat atau timbal baliknya.
 Contoh Retribusi, Anda membayar retribusi untuk pemungutan sampah, maka sampah yang sudah
tertimbun di rumah Anda pun akan dibawa oleh petugas pemungut sampah.
Pungutan
 iuran yang diberikan oleh masyarat dan bersifat tidak memaksa dan hanya dikenakan kepada batasan
orang-orang tertentu seperti tarif bea, tarif cukai dan sumbangan suka rela
FUNGSI PAJAK
Fungsi Anggran (budgetair)
• Pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.
• pajak berperan penting dalam mengendalukan anggaran, baik APBN maupun APBD sebagai sumber
pendanaan bagi pemerintah dalam membiayai pembangunan nasional
Fungsi Mengatur (regulerend)
• pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pemerintah melalui penetapan kebijakan
pajak.
• Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri,
diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri,
pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
Fungsi Stabilisasi
• Dengan adanya pajak pemerintah mampu mengendalikan terjadinya inflasi
• Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat dengan
pemungutan pajak, dan penggunaan pajak secara efektif dan efisien.
Fungsi Redistribusi Pendapatan
• Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum,
termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
SUMBER PENERIMAAN NEGARA SELAIN PAJAK
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
HIBAH
(PNBP)
• UU No 9 tahun 2018 • Hibah adalah pemberian yang diberikan
PNPB adalah seluruh penerimaan
kepada pemerintah tapi bukan bersifat
Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari pinjaman. Hibah sifatnya sukarela dan
penerimaan perpajakan. diberikan tanpa ada kontrak khusus.

• Pasal 4 UU No 9 tahun 2018 tentang • Lembaga internasional yang pernah


Objek PNBP meliputi: memberi bantuannya pada Indonesia
antara lain Bank Dunia (World Bank),
• Pemanfaatan Sumber Daya Alam; ADB (Asean Development Bank), dan IMF
• Pelayanan; (International Monetary Fund).
• Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan;
• Pengelolaan Barang Milik Negara;
• Pengelolaan Dana; dan
• Hak Negara Lainnya.

Anda mungkin juga menyukai