Anda di halaman 1dari 13

ANALISA JURNAL

BRAIN GYM IMPROVES COGNITIVE FUNCTION


FOR ELDERLY WITH DEMENSIA

KELOMPOK I
EVI NURDIANA 1820206036
ERMA FITRIANI 1820206015
UMI SALAM ADE 1820206025
I N G E V E LY S TA R E S LY 1820206004
S A N D R A P U S P I TA N I N G R U M 1820206005
I S M AW I YAT I 1820206017
EKO BUDI SETIYONO 1820206019
ARINI SISKA WARDANI 1820206013
C H A N I FA H E L M AWAT I 1 8 2 0 2 0 6 0 11
R I N A L D Y A N D R I A N S YA H 1820206032

CO-NERS UNISA
2020
PENDAHULUAN
Demensia merupakan suatu sindrom yang biasanya bersifat kronis

LATAR BELAKANG atau progresif dimana ada kerusakan fungsi kognitif yaitu
kemampuan untuk memproses pikiran di luar apa yang mungkin
diharapkan dari penuaan normal

Lansia dikatakan sebagai tahap akhir pada daur kehidupan Senam otak (brain gym) adalah salah satu stimulasi untuk
manusia. Populasi lansia di dunia dari tahun ke tahun mengoptimalkan, merangsang otak berfungsi untuk lebih relevan
semakin meningkat. Menurut WHO, populasi lansia di Asia serta memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak. Pelaksanaan
Tenggara sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Di senam otak dapat membantu lansia untuk berkonsentrasi,
Indonesia pada tahun 2020 jumlah lansia diperkirakan merangsang intelektual, meningkatkan kebugaran dan mengurangi
sekitar 80 juta jiwa. faktor risiko kardiovaskular

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk


melakukan analisis jurnal tentang “Brain Gym Improves Cognitive
Function For Elderly With Demensia” untuk mengetahui pengaruh
senam otak terhadap kinerja kognitif lansia dengan demensia.

2
PENDAHULUAN
Judul jurnal yang dianalisis dipilih berdasarkan kejadian yang ditemukan di lahan
praktek pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik yaitu sebagian besar
RELEVANSI lansia di BPSTW Budi Luhur mengalami penurunan fungsi kognitif namun belum
MASALAH adanya pelaksanaan senam otak sebagai salah satu upaya dalam mengatasi
masalah tersebut.

Tujuan analisis jurnal ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam


TUJUAN otak terhadap kinerja kognitif lansia dengan demensia.

Berdasarkan hasil pengkajian dalam rangka pemberian asuhan keperawatan gerontik,


ditemukan bahwa lansia sangat rentan mengalami dementia yang ditandi dengan
TINGKAT penurunan fungsi kognitif. Beberapa lansia yang mengalami demensia berat bahkan

KEJADIAN dikurung, sementara sebagian lansia lainnya yang mengalami demensia ringan dan
sedang telah megalami disorientasi orang, waktu dan tempat, gangguan memori jangka
panjang maupun pendek, serta isolasi sosial.
3
NAMA PENELITI
Suhari, Anggia Astuti, Primasari Mahardhika Rahmawati,
Musviro

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Tempat : UPT PSTW Jember.
Waktu : Oktober-November 2018
RESUME
TUJUAN PENELITIAN
JURNAL Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Brain Gym dalam meningkatkan kualitas hidup pada
lansia.

METODOLOGI PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-experiment dengan pre-posttest kelompok
kontrol. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 lansia menggunakan purposive sampling
dengan kriteria lansia berusia 60–80 tahun, sehat jasmani dan rohani. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah metode senam otak (Brain Gym), sedangkan variabel dependen adalah fungsi kognitif lansia.
Pengumpulan data selama penelitian diperoleh melalui proses observasi langsung kepada responden.

4
ANALISA JURNAL
Terdapat 47 juta orang menderita demensia
Alzheimer di dunia, dan sebanyak 22 juta di
Responden terdiri dari dua kelompok,
antaranya ada di Asia. Berdasarkan data
proyeksi populasi data Kementerian
Kesehatan Indonesia dan pusat informasi
P masing-masing kelompok berisi 15
orang. Responden diberikan pre-test
(2017), pada 2017 terdapat 23,66 juta lansia terlebih dahulu, kemudian
di Indonesia (9,03%). Diperkirakan jumlah memberikan senam otak 4 kali
orang tua pada tahun 2020 (27,08 juta), seminggu selama 1 bulan dengan
2025 (33,69 juta), 2030 (40,95 juta) dan durasi masing-masing 15-20 menit
2035 (48,19 juta). Proses penuaan ini terjadi kepada 15 responden di kelompok
pada cara degeneratif yang mempengaruhi intervensi. Peneliti memimpin senam
perubahan pada lansia, salah satunya otak lebih dulu ditemani oleh teman
adalah perubahan fungsi kognitif. Perubahan wisma di UPT PSTW Jember. Post-
kognitif fungsi dapat memengaruhi aktivitas test dilakukan setelah 1 bulan untuk
sehari-hari dan bahkan disfungsi harian

I
menentukan perbedaan fungsi kognitif
pada orang tua yang menderita demensia dalam kelompok intervensi.
(Nugroho, 2008 dalam Suhari et al, 2019).

5
ANALISA JURNAL
Hasilnya menunjukkan peningkatan
fungsi kognitif lansia dalam kelompok

Penelitian pada jurnal ini C intervensi setelah diberikan


perawatan dalam bentuk latihan otak
selama 1 bulan. Hasil dari uji
menggunakan desain quasy-
Wilcoxon melalui uji statistik
experiment dengan pre- menunjukkan bahwa ada perbedaan
posttest kelompok kontrol. dalam skor fungsi kognitif pada
kelompok intervensi setelah diberikan
Penelitian ini membandingkan
senam otak yang ditandai dengan
skor fungsi kognitif antara nilai signifikansi p = 0,013. Sedangkan
sebelum dan setelah pada kelompok kontrol. nilai
signifikansi p> 0,005 yaitu nilai p =
diberikan senam otak.
0,802 menunjukkan tidak ada

O perbedaan signifikan antara skor


fungsi kognitif sebelum dan sesudah
pada kelompok kontrol.

6
CRITICAL APPRASIAL
KOMPONEN YANG ADA KOMPONEN YANG TIDAK ADA
PADA JURNAL PADA JURNAL
► Judul ► Referensi terbaru
► Tujuan
► Hipotesis
► Abstrak
► Penjelasan kelompok kontrol ► Populasi
► Penjelasan kelompok intervensi ► Hasil uji instrument
► Kelompok interveni dan kontrol tidak di matching-kan ► Cofonding factor
► Teknik sampling
► Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
► Keterbatasan penelitian
► Kecukupan ukuran sampel ► Informed consent
► penjelasan instrumen
► Ethical approval
► Analisa data dan hasil
► Saran
► Alat pengumpulan data
► Alasan penelitian
► Pengumpul data

7
HUBUNGAN HASIL PENELITIAN DENGAN KONDISI REAL DI
LAPANGAN
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di lapangan, terdapat lansia yang mengalami demensia
berat hingga harus dikurung. Selain itu, sebagian lainnya yang mengalami demensia sedang
maupun ringan juga mengalami penurunan fungsi kognitif yang ditandai dengan disorientasi
orang, waktu dan tempat, gangguan memori jangka panjang maupun pendek, serta isolasi sosial

Setelah dilakukan pengkajian lebih lanjut dalam rangka pelaksanaan asuhan keperawatan
gerontik, lansia dengan masalah demensia tersebut kadang tampak bingung dan lebih sering lupa
terkait peristiwa-peristiwa yang telah lalu. Para lansia tersebut juga lebih sedikit bicara. Di BPSTW
Budi Luhur telah dilakukan senam lansia pada pagi hari setiap 3 x/minggu yaitu pada hari senin,
selasa dan kamis. Senam yang dilakukan adalah senam lansia yang terdiri dari gerakan
pemanasan, inti 1, inti 2 dan pendinginan. Gerakan dilakukan sambil duduk maupun berdiri. Di
BPSTW Budi Luhur juga telah dilakukan kegiatan ketrampilan namun tidak diikuti oleh semua
lansia. Sementara itu, belum dilakukan senam otak oleh lansia secara rutin.

8
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Para lansia mulai kehilangan independensi, baik secara fisik seperti mobilitas terbatas, dan secara
psikologis seperti kerusakan kognitif. Lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotorik.
Fungsi kognitif meliputi proses belajar, orientasi, pemahaman, pengertian dan perhatian. Ini akan
menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi lebih lambat

Senam otak (brain gym) adalah salah satu stimulasi untuk mengoptimalkan, merangsang otak berfungsi
untuk lebih relevan serta memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak. Senam otak bermanfaat untuk
meningkatkan kesadaran dan refleks lansia yang telah hilang

Pelaksanaan senam otak untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia dengan dementia diharapkan
dapat menjadi alternatif perawatan sederhana bagi lansia di BPSTW Budi Luhur karena senam otak dapat
membantu lansia untuk berkonsentrasi, merangsang intelektual, meningkatkan kebugaran dan
mengurangi faktor risiko kardiovaskular. Selain itu, saat lansia melakukan senam otak secara rutin dan
bersama-sama, maka mereka akan melakukan interaksi sosial cukup sering dengan lansia yang lain, atau
bahkan petugas kesehatan. Hal ini bagus dalam meningkatkan kualitas hidup lansia

9
REKOMENDASI

Pelaksanaan senam otak ini sangat direkomendasikan karena mempunyai banyak


manfaat untuk lansia. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh lansia
diantaranya memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, meningkatkan
kecerdasan dan fungsi kognitif, melepaskan ketegangan dan mengurangi kelelahan,
meningkatkan fokus perhatian dan konsentrasi, merangsang intelektual,
meningkatkan kebugaran dan mengurangi faktor risiko kardiovaskular serta dapat
meningkatkan kualitas hidup lansia karena interaksi sosial yang lebih sering melalui
senam otak yang dilakukan secara bersama-sama.

10
KELEBIHAN & KEKURANGAN

KELEBIHAN KEKURANGAN
► Jurnal ini jelas dan mudah dipelajari. ► Menggunakan sedikit tinjauan pustaka
► Jurnal ini memberikan informasi yang yaitu hanya 8 referensi
bermanfaat tentang pengaruh senam otak ► Tidak menuliskan keterbatasan penelitian
terhadap kinerja kognitif lansia dengan
demensia
► Hasil penelitian disampaikan secara jelas.
► Saran untuk petugas kesehatan telah
dituliskan
► Waktu dan intensitas senam otak telah
dijelaskan
► Menggunakan instrument yang baku
► Telah dilakukan uji etik

11
KESIMPULAN
Proses penuaan yang terjadi pada cara degeneratif
mempengaruhi perubahan pada lansia, salah satunya
perubahan fungsi kognitif. Demensia merupakan suatu
Setelah melakukan analisis jurnal penelitian
sindrom yang bersifat kronis atau progresif dimana ada
ini, disarankan kepada tenaga kesehatan agar
kerusakan fungsi kognitif yaitu kemampuan untuk
memproses pikiran di luar apa yang mungkin menggunakan senam otak sebagai alternatif
diharapkan dari penuaan normal. penatalaksanaan dalam upaya meningkatkan
Senam otak merupakan salah satu alternatif fungsi kognitif pada lansia dengan demensia.
penatalaksanaan yang ringan dan mudah dilakukan Pelaksanaan senam otak ini dapat dijadikan
namun memberikan manfaat yang besar bagi
sebagai agenda rutin sehingga meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan lansia. Senam otak
derajat kesehatan dan kesejahteraan lansia di
dapat memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak,
meningkatkan kecerdasan dan fungsi kognitif, BPSTW Budi Luhur.
melepaskan ketegangan dan mengurangi kelelahan,
meningkatkan fokus perhatian dan konsentrasi,
merangsang intelektual, meningkatkan kebugaran dan
mengurangi faktor risiko kardiovaskular serta dapat
meningkatkan kualitas hidup lansia karena interaksi
sosial yang lebih sering melalui senam otak yang
SARAN
dilakukan secara bersama-sama 12
THANK YOU!

KELOMPOK I
CO-NERS UNISA
2020

Anda mungkin juga menyukai