Anda di halaman 1dari 127

HUKUM ASURANSI

Dr. Dian Cahayani, SH, SE, MKn


R
E
F
E
R
E
N
S
I
BAB

I I KONSEP HUKUM
& ASURANSI

APAKAH HUKUM ITU ?


5 KONSEP HUKUM
PROF. SOETANDYO

1. Asas-asas kebenaran dan keadilan yang


bersifat kodrati dan universal

NORMATIF 2. Norma positif dalam sistem perundang-


undangan
3. Apa yang diputus oleh hakim (judge made
law)
4. Pola perilaku sosial yang terlembagakan,
eksis sebagai variabel sosial empirik
EMPIRIS 5. Manifestasi makna-makna simbolik para
perilaku sosial sebagai tampak dalam
interaksi mereka
Pengaturan Asuransi

 KUHPerdata
 KUHD (Ps. 246 s/d 308)
 UU Nomor 2 Th 1992 tentang Usaha Perasuransian
 UU No. 40 tahun 2014 tentang Perasuransian
 Keppres RI No. 40 Th ttg Usaha di Bidang Asuransi
Kerugian
 Keputusan Menteri Keuangan RI No.
1249/KMK.013/1988 ttg Ketentuan & Tata Cara
Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi Kerugian
 KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 ttg Usaha Asuransi
Jiwa.
Apa yang dimaksud
ASURANSI ?

Mengapa ada/perlu
ASURANSI ?
ASURANSI

Pasal 246 KUHD: Asuransi atau pertanggungan adalah


suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.
Ps 1 UU No. 40/2014 : Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak,
yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar
bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan
untuk:
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang
polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapka
Manfaat Asuransi

Rasa aman dan perlindungan  polis membuktikan


nama yang dipertanggungjawabkan

 Pendistribusian biaya dan manfaat yang adil

 Sebagai tabungan atau pendapatan

 Polis data dijadikan jaminan kredit

Alat Penyebaran Resiko

Membantu meningkatkan kegiatan usaha  ada dana


RESIKO?
Resiko :
kemungkinan terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan yang menimbulkan kerugian

Cara penanggulangan/menghindari resiko


1. Menghindari resiko (risk ovoidance)
2. Mengurangi resiko (risk reduction)
3. Menahan resiko (risk retention)
4. Membagi resiko (risk sharring)
5. Menstransfer resiko (risk transfer)
HAL-HAL POKOK DALAM ASURANSI

1 PERJANJIAN ASURANSI
2 Penanggung: pihak yang berjanji membayar jika
peristiwa pada unsur ke empat terlaksana.

3 Tertanggung: pihak yang berjanji membayar


uang kepada pihak penanggung

4 Suatu peristiwa belum tentu akan terjadi


(evenement)
5 Kerugian
Unsur-unsur Psl 246 KUHD
Adanya kepentingan (Psl 250 jo 268 KUHD)
Adanya peristiwa tak tentu
Adanya kerugian
Perbedaan Asuransi dg Perjudian

Thd perjudian/pertaruhan UU tdk memberikan akibat


hukum. Dari perjudian yg timbul adlh naturlijke
verbintenis, sdgkan dari asuransi timbul suatu
perikatan sempurna.
Kepentingan dalam asuransi adalah karena adanya
peristiwa tak tentu itu utk tdk terjadi, di
luar/sebelum ditutup perjanjian. Sdgkan
perjudian kepentingan atas peristiwa tdk tentu
itu baru ada pd kedua belah pihak dengan
diadakannya perjudian/perj pertaruhan.
Asuransi & Perjudian
Asuransi Perjudian
1. Bertujuan untuk 1. Menciptakan resiko
mengurangi resiko dari belum ada
(pada perusahaan menjadi ada
asuransi)
2. Sifat sosial (jaminan 2. Bersifat tidak sosial
hari tua, pendidikan) (amoral)
3. Degree al risk dapat 3. Degree of risk tak
diukur dapat diukur
4. Kontrak asuransi 4. Tak tertulis dan tak
tertulis dan mengikat. mengikat.
BAB
ii

SEJARA
H
-SINGKA
asuransi
T
SEJARAH ASURANSI
4000 TAHUN SILAM, PARA PEMILIK KAPAL BANGSA BAYLONIA YANG HIDUP DI
SUNGAI EUPHRAT DAN TIGRIS ( SEKRANG WIL. IRAK).

PADA ZAMAN ITU, MEREKA DAPAT MEMINJAM UANG DARI PEDAGANG LAIN
YANG BERTINDAK SEBAGAI KREDITOR DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL ATAU
BARANGNYA JADI BARANG JAMINAN
PEMILIK KAPAL AKAN MEMBAYAR HUTANGNYA SETELAH KAPAK SELAMAT
SAMPAI TUJUAN BESERTA SEJUMLAH TAMBAHAN BIAYA KEPADA KREDITOR
(TAMBAHAN BIAYA TERSEBUT DIANGGAP PREMI)
PEMIMJAM DIBEBASKAN DARI UTANGNYA APABILA KAPAL ATAU BARANG
DAGANGAN TIDAK SELAMAT SAMPAI TUJUAN.
SEJARAH ASURANSI
PERJANJIAN YANG MENGGUNAKAN KAOAL SEBAGAI JAMINAN PINJAMAN DAN
KREDITOR KEHILANGAN UANGNYA BILA KAOAL HILANG DALAM PELAYARAN
DINAMAKAN BOTTOMRY

BENTUK PERJANJIAN TERSEBUT MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM DI BAWAH


KODE HAMMURABI ( SEKITAR 2.100 SEBELUM MASEHI)
SEJARAH ASURANSI
PADA MASA PEMERINTAHAN ALEXANDER THE GREAT ( YUNANI, 356-323 SM ),
SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGUMPULKAN DANA, PEMERINTAH MEMBERIKAN
JAMINAN UNTUK MENANGKAP SETIAP BUDAK YANG MELARIKAN DIRI ATAU
MEMBERIKAN PENGGANTIAN ATAS HARGA BELI BUDAK YANG HILANG DENGAN
IMBALAN PEMBAYARAN SEJUMLAH UANG.

PADA MASA TERSEBUT PULA, ADA SUATU BENTUK PENJAMINAN OLEH


PEMERINTAH YANG MEMINJAM UANG KEPADA UMUM DENGAN IMBALAN
PEMBERIAN BUNGA SETIAP BULAN SAMPAI PEMILIK WAFAT DAN MENYEDIAKAN
PENGUBURAN BAGI PEMILIK UANG.

BENTUK PENJAMINAN TERSEBUT MERUPAKAN BENTUK ASURANSI JIWA YANG


PERTAMA .
SEJARAH asuransi
HUKUM ASURANSI MODERN BERASAL DARI PRAKTIK PEDAGANG-PEDAGANG DI
GENOA, ITALIA.

PADA AWAL ABAD KE-14 YANG MENGASURANSIKAN KAPAL-KAPAL DAN


MUATAN MEREKA TERHADAP RISIKO PERJALANAN LAUT.

PERJALANAN ASURANSI ATAS KAPAL SANTA CLARA PADA TAHUN 1347 DI GENOA
MERUPAKAN PERJANJIAN ASURANSI AUTENTIK YANG TERTUA DALAM PENGERTIAN
ADANYA PENGALIHAN RESIKO KERUGIAN YANG MUNGKIN TIMBUL KARENA
PERISTIWA YANG TIDAK PASTI DENGAN IMBALAN SEJUMLAH PREMI.

PRAKTIK INI KEMUDIAN DIADOPSI SEBAGAI MODEL ASURANSI YANG BERLAKU


SAMPAI SEKARANG DI LLOUYD’S LONDON
SEJARAH asuransi
BERKEMBANGAN DRASTIS ATAS KEBUTUHAN TERHADAP ASURANSI KEBAKARAN
MENGIKUTI ASURANSI LAUT TIMBUL PADA ABAD KE-17 SETELAH PERISTIWA
KEBAKARAN BESAR YANG MELANDA LONDON PADA TAHUN 1666 YANG DIKENAL
SEBAGAI THE GREAT FIRE OF LONDON

PERISTIWA TERSEBUT MELAHIRKAN BENTUK ASURANSI YANG DIKENAL


SEKARANG YAITU BERMULA DARI PENDIRIAN THE FIRE OFFICE ATAU THE
INSURANCE OFFICE PADA TAHUN 1667 OLEH NICHOLAS BARBON DI INGGRIS,
PERUSAHAAN ASURANSI SEBENARNYA YANG PERTAMA
PERUSAHAAN TERSEBUT JUGA MENJADI PELOPOR PENDIRIAN ARMADA PEMADAM
KEBAKARAN YANG PERTAMA YANG DIDIRIKAN UNTUK MELINDUNGI RUMAH-RUMAH
YANG DIASURANSIKANNYA
SEJARAH ASURANSI DI INDONESIA

PERUSAHAAN ASURANSI YANG PERTAMA KALI BEROPERASI ADALAH SEMARANG


SEA TAHUN 1816. PERUSAHAAN SEANGKATANNYA ADALAH JAVA SEA, ARJOENO,
VERITAS DAN MERCURIUS
ASURANSI JIWA NASIONAL PERTAMA ADALAH BUMIPUTERA 1912 YANG
DIDIRIKAN DI MAGELANG ATAS PRAKARSA SEORANG GURU YANG BERNAMA M.
Ng. DWIDJOSEWOJO SEBAGAI PERUSAHAAN ASURANSI YANG BERBENTUK
BADAN USAHA BERSAMA
PENDIRIAN BUMIPUTERA 1912 DIDORONG OLEH KEPRIHATINAN YANG MENDALAM
TERHADAP NASIB GURU PRIBUMI (BUMIPUTERA)
ASURANSI NON JIWA PERTAMA ADALAH NV INDISCHE LLOYD YANG KEMUDIAN
BERGANTI NAMA MENJADI LLOYD INDONESIA
RISIKO
DALAM
ASURANSI
RISIKO
DEFINISI RISIKO
Risiko (bahasa Inggris : "Risk")

merupakan pusat dari asuransi


dan oleh karena it sebelum mempelajari asuransi secara detail perlu
lebih dulu dipahami arti dari risiko.

Definisi yang sederhana ini mengandung dua unsur yaitu :

Ketidakpastian (uncertainty)
dan
kerugian (loss)
DEFINISI RISIKO

Dalam dunia asuransi yang


dimaksud risiko adalah: ketidak
pastian yang menimbulkan
kerugian (uncertainty of loss)
daIam arti financial (financial risk),
dimana kerugian tersebut dapat
dinilai secara financial atau dinilai
dengan uang
JENIS RISIKO dan
KETIDAKPASTIAN
• JENIS RISIKO
– Risiko pribadi (personal risk)
– Risiko harta (property risk)
– Risiko tanggung gugat (liability risk)

• KETIDAKPASTIAN
– Ketidakpastian ekonomis
– Ketidakpastian berkaitan dengan alam
– Ketidakpastian yang manusiawi
CARA MENANGGUNG RISIKO

• Menghindari risiko (risk


avoidance)
• Mengurangi risiko (risk
reduction)
• Menahan risiko (risk retention)
• Membagi risiko (risk sharing)
• Mentransfer risiko (risk
transfer)
KLASIFIKASI RISIKO

GUNA KLASIFIKASI RISIKO


Klasifikasi risiko berguna dalam
rangka menetapkan apakah suatu
risiko dapat diasuransikan atau
tidak dan untuk menentukan
apakah suatu risiko lebih tepat
ditangani oleh pemerintah atau
diserahkan kepada lembaga
asuransi komersial.
KLASIFIKASI RISIKO

• Risiko obyektif dan risiko subyektif


• Risiko murni dan risiko spekulatif
• Risiko statis dan risiko dinamis
• Risiko yang dapat diasuransikan dan
risiko
yang tidak dapat diasuransikan
RISIKO OBYEKTIF dan RISIKO SUBYEKTIF
• RISIKO OBYEKTIF dapat diartikan sebagai
penyimpangan secara relatif antara kenyataan dengan
kemungkinan terjadinya kerugian tersebut, dimana
pengukuran diadakan untuk jangka waktu yang cukup
lama, dalam unit yang cukup besar jumlahnya, sehingga
secara statistik dapat diukur kemungkinannya
(probabilitasnya) secara lebih tepat dan wajar
• RISIKO SUBYEKTIF dapat diartikan sebagai suatu
ketidakpastian secara psikologis dimana lebih
bersumber pada tingkah laku, mental, pengalaman
RISIKO MURNI dan RISIKO SPEKULATIF

• RISIKO MURNI adalah semua peristiwa yang apabila


terjadi selalu menimbulkan kerugian seperti kebakaran,
angin ribut, gempa bumi, huruhara, pemberontakan,
kecelakaan dan lain sebagainya umumnya selalu
menimbulkan kerugian
• RISIKO SPEKULATIF adalah semua peristiwa yang
apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian akan
tetapi kemungkinan dapat juga mendatangkan
keuntungan. Seperti risiko pemasaran, risiko produksi,
risiko keuangan
PURE RISKS (Risiko murni)
Yaitu risiko yang hanya mempunyai satu akibat,
yang bernama kerugian, sehingga tidak ada
orang yang akan menarik keuntungan dari
risiko ini
• Risiko murni dapat diasuransikan, karena
hanya
mempunyai satu kemungkinan yaitu
mendatangkan kerugian, tetapi berdasarkan
pertimbangan secara yuridis maupun
komersial
tidak semua risiko murni dapat diasuransikan
• Contoh: Kebakaran
SPECULATIVE RISKS (Risiko
Spekulatif)
Yaitu risiko yang memberikan
kemungkinan untung (gain) atau rugi
(loss) atau tidak untung dan tidak rugi
(break even)
• Risiko spekulatif/risiko dinamis (dynamic
risk)
tidak dapat diasuransikan, karena pada
risiko
ini terdapat kemungkinan untuk
mendapatkan
RISIKO STATIS dan RISIKO DINAMIS
• RISIKO STATIS adalah ketidakpastian yang
selalu ada walaupun tidak ada perubahan
sebagaimana dalam risiko murni ataupun
akan terjadi dalam waktu tertentu akan
terjadi.
• RISIKO DINAMIS adalah ketidakpastian
yang timbul akibat adanya perubahan
dalam masyarakat, lingkungan, keinginan
RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN dan RISIKO
YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN
• RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN adalah risiko
yang dapat dipindahkan pada perusahaan asuransi
yang pada dasarnya adalha jenis risiko murni/statis
merupakan risiko yang dapat diasuransikan
• RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN adalah
risiko yang tidak dapat dipindahkan kepada
perusahaan asuransi, yang pada dasarnya semua
jenis risiko spekulatif/dinamis merupakan risiko
yang tidak dapat diasuransikan
RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN dan RISIKO
YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN

Risiko murni, mis:banjir, kebakaran, penjarahan.

Risiko spekulatif, mis: Barang expired dan Utang


RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN

• Dapat dinilai dengan uang


• Serupa dan dalam jumlah yang
memadai
• Harus bersifat murni
• Terjadi kebetulan/tidak direncanakan
• Tidak bertentangan dengan
kepentingan umum
• Premi asuransi harus wajar
• Pihak yang mengasuransikan harus
pihak yang memiliki (insurable interest)
SYARAT IDEAL RISIKO YANG DAPAT
DI ASURANSIKAN
1. Kerugian potensial cukup besar sehingga
layak secara ekonomis
2. Probabilitas kerugian dapat
diperhitungkan
3. Terdapat sejumlah besar unit terbuka
terhadap risiko yang sama (massal dan
homogen)
4. Kerugian yg terjadi bersifat kebetulan
(fortuitous)
5. Kerugian tertentu (definitif)
6. Bukan risiko berupa bencana besar dan
serentak (catastrope)
FUNDAMENTAL RISK (Risiko Fundamental)
Yaitu risiko yang sebab maupun akibatnya
impersonal (tidak menyangkut seseorang)
• Kerugian yang timbul dari risiko yang bersifat
fundamental biasanya tidak hanya menimpa
seorang
individu melainkan menimpa banyak orang
• Contoh: Gempa bumi, Perang, Inflasi dll
• Risiko fundamental  asuransinya dikelola
pemerintah,
karena akibat dari risiko ini dlm jumlah dan area
yg luas
• Risiko yang sifatnya fundamental dapat timbul
dari :
PARTICULAR RISKS (Risiko
Khusus)
Yaitu risiko khusus yang disebabkan
oleh peristiwa individual dan
akibatnya terbatas
• Contoh: Pencurian
RISIKO - KESIMPULAN
Guna Klasifikasi Risiko
Klasifikasi risiko berguna dalam rangka menetapkan apakah suatu risiko dapat
diasuransikan atau tidak dan untuk menentukan apakah suatu risiko lebih tepat
ditangani oleh pemerintah atau diserahkan kepada lembaga asuransi komersial.

Risiko yang dapat diasuransikan dan risiko yang tidak dapat


diasuransikan
• Risiko spekulaif tidak dapat diasuransikan karena pada risiko ini terdapat
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan.
• Risiko murni dapat diasuransikan karena hanya mempunyai satu kemungkinan
yaitu mendatangkan kerugian, tetapi berdasarkan pertimbangan secara yuridis
maupun komersial tidak semua risiko murni dapat diasuransikan.
• Risiko fundamental; biasanya asuransinya dikelola oleh pemerintah, hal ini
dikarenakan akibat dari risiko ini dalam jumlah dan area yang luas.
JENIS-JENIS ASURANSI
KLASIFIKASI ASURANSI
Berdasarkan SIFAT Berdasarkan BENTUK
Asuransi Wajib HUKUM
Asuransi Sukarela Perseroan Terbatas
Persero
Koperasi
Berdasarkan TUJUAN Usaha Bersama
Asuransi Jiwa
Asuransi Sosial Berdasarkan OBYEK
Asuransi Kerugian Obyek Manusia
Obyek Harta Benda

Berdasarkan KEPEMILIKAN Berdasarkan KEGIATAN


Asuransi milik Pemerintah Proteksi pada kegiatan Individu
Asuransi milik Swasta Proteksi pada kegiatan Usaha
Jenis Perasuransian Secara Umum

• Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti

• Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan

• Asuransi Sosial
Asuransi Sosial adalah program asuransi yang diselenggarakan secara wajib
berdasarkan suatu Undang-Undang, dengan tujuan untuk memberikan
perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat dan tidak bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan komersial
JENIS-JENIS ASURANSI
I. ASURANSI KERUGIAN
A. Asuransi Angkutan Laut
1) Asuransi Kerangka Kapal, yang ditanggung adalah tubuh kapal,
mesin induk dan mesin pembantu, perlengkapan standar
seperti sekoci, jangkar, tangkai mesin, baling-baling, dll.
2) Asuransi Muatan Kapal Laut, yaitu melindungi pemilik barang
terhadap kemungkinan bahaya atau resiko yang menimpa
muatan kapal, yang ditanggung adalah barang-barang yang
diangkut dari/ke luar negeri (pengangkutan samudra) atau
diangkut antar pelabuhan di dalam negeri.
3) Asuransi Pengangkutan Terpadu, yaitu asuransi pengangkutan
barang yang disusun oleh Dewan Asuransi Indonesia sesuai
dengan kebutuhan negara sebagai negara kepulauan, yaitu
dipadukan asuransi pengangkutan barang melalui laut, darat
dan udara dengan menggunakan satu polis.
B. Asuransi Aviasi (Penerbangan)
Objek pertanggungan dalam asuransi pengakutan udara
adalah pesawat udara dan muatannya (barang dan penum-
pang) terhadap kemungkinan bahaya yang menimpa, yang
terjadi di bandar udara atau dalam penerbangan.
C. Asuransi Pesawat Udara
Objek pertanggungan dalam asuransi pesawat udara adalah
pesawat udara itu sendiri, yang meliputi kerangka dan
mesin pesawat, baling-baling, motor, dan semua peralatan
yang berupakan bagian dari pesawat udara.
D. Asuransi Satelit Antariksa
Objek pertanggungan dalam segala jenis kerugian yang
diakibatkan oleh kegagalan pada peluncuran satelit ke
antariksa.
E. Asuransi Pengankutan Darat
Objek pertanggungan dalam asuransi
pengakutan darat adalah kendaraan pengangkut darat
bersama muatannya, terhadap kemungkinan bahaya yang
menimpa.
F. Asuransi Kendaraan Bermotor
Objek pertanggungan dalam asuransi kendaraan bermontor
adalah kendaraan bermontor itu sendiri, yang diakibatkan
karena resiko kecelakaan, kerusakan, ataupun dicuri.
G. Asuransi Kecelakaan Penumpang
Objek pertanggungan dalam segala jenis kerugian yang
diakibatkan oleh terjadinya kecelakaan yang dialami oleh
penumpang.
H. Asuransi Kebakaran
Merupakan pertanggungan yang menjamin
kerugian/kerusakan atas harta benda yang disebabkan
oleh kebakaran.

I. Asuransi Rekayasa
Pertanggungan yang diterapkan dalam proyek-proyek
pembangunan yang berhubungan dengan rekayasa.

J. Asuransi Perusahaan
1) Asuransi Pengiriman Uang
2) Asuransi Penyimpanan Uang
3) Asuran Penggelapan Uang
4) Asuransi Pencurian Uang
5) Asuransi Proses Perusahaan
6) Asuransi Tanggung Gugat
II. ASURANSI JIWA
A. Asuransi Perorangan
Merupakan suatu bentuk kerja sama
antara orang-orang yang ingin menghin-
darkan atau minimal mengurangi resiko
yang diakibatkan oleh :
1. Resiko Kematian
2. Resiko Hari Tua
3. Resiko Kecalakaan

B. Asuransi Kecelakaan Diri


Yaitu untuk memberikan jaminan kepada seseorang bahwa ia atau
ahli warisnya akan memperoleh santunan sebagai kompensasi dari
suatu kerugian yang dideritanya akibat dari suatu kecelakaan.

C. Asuransi Sosial
merupakan asuransi yang menyediakan jaminan sosial bagi
anggota masyarakat secara lokal, regional, maupun nasional.

D. Asuransi Sosial Tenaga Kerja


Sebagai contoh di Indonesia adalah JAMSOSTEK BPJS NAKER
III. ASURANSI KREDIT
Pihak yang menjadi tertanggung adalah pemberi kredit
(bank atau Lembaga keuangan), sedangkan yang
ditanggung oleh penanggung adalah resiko kredit.

IV. REASURANSI
pertanggungan ulang sebagian atau seluruh risiko dan
perusahaan asuransi kepada perusahaan asuransi
lainnya berdasarkan perjanjian
ASURANSI-ASURANSI
“UNUSUAL” DI DUNIA
Cristiano Ronaldo mengasuransikan kakinya seharga USD100 juta yang setara dengan Rp1.3
triliun. Tidak hanya kalangan atlit saja yang mengasuransikan kakinya. Taylor Swift dilaporkan
sudah mengasuransikan kakinya seharga USD40 juta atau jika dikonversikan menjadi Rp520
miliar. Asuransi ini menjamin kaki mereka dari resiko terjadinya kecelakaan atau cedera, yang
pastinya akan mempengaruhi penampilannya dalam bekerja. Sedangkan David Beckham
mengasuransikan seluruh tubuhnya seharga USD195 juta atau setara dengan Rp2.5 triliun.
Keith Richard, Gitaris hebat The Rolling Stones ,memberikan asuransi untuk jarinya senilai
USD1.6 juta atau sama dengan Rp21 miliar. Ilja Gort , pebisnis wine, mengasuransikan
hidungnya senilai USD8 juta atau berkisar Rp104 miliar. Tom Jones, mengasuransikan bulu
dadanya USD7 juta atau Rp91 miliar. Rich Hall, seorang komedian terkenal, mengasuransikan
kemampuannya lawakannya itu seharga USD1.1 juta atau setara dengan Rp14.3 miliar. America
Ferrera, didaftarkan polis sebesar 10 juta dolar di Lloyd’s of London untuk memproteksi
senyumnya.
Perusahaan asuransi Farmers yang menawarkan perlindungan terhadap kecelakaan UFO. Nilai
asuransi ini berkisar antara US$150 – US$1,5 juta. Lloyd’s of London menawarkan asuransi untuk
pemilik perusahan Inggris dalam hal dua atau lebih karyawan mereka memutuskan keluar
perusahaan setelah memenangkan lotere.
ASURANSI-ASURANSI
“UNUSUAL” DI DUNIA
Klaim asuransi kesehatan untuk sebuah tindakan operasi gagal ginjal senilai US$22 ribu atau
sekitar Rp. 293 juta pada tahun 2010, untuk seekor kucing pameran bukan manusia.

Gennaro Pelliccia sang pengecap kopi mengasuransikan lidahnya seharga $ 14 juta. Merv
Hughes, seorang pemain kriket dunia, mengasuransikan kumis uniknya senilai 3,7 miliar rupiah.
Troy Polamalu mendapatkan sponsor dari perusahaan sampo terkenal di dunia yang akhirnya
mengasuransikan rambut Troy seharga $ 1 juta atau sekitar 13 miliar rupiah. David Lee Roth
mengasuransikan sp*rmanya, ia seorang musisi dunia yang berjaya pada tahun 1980-an. Ben
Turpin, ia mengasuransikan bola matanya seharga USD25 ribu atau sama dengan Rp325 juta
PRINSIP-PRINSIP
ASURANSI

PRINCIPLES OF INSURANCE
ASAS PRINSIP
HUKUM HUKUM

Asas-asas hukum
(principles of legality)
Secara umum, pengertian asas hukum adalah norma
dasar atau prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan
dalam pembentukan peraturan hukum yang nyata dan
bisa dilaksanakan.
UMUM KHUSUS
Fungsi ASAS
Menyelesaikan konflik antarsumber hukum,
ketika terjadi pertentangan.
Menjadi pedoman bagi lembaga yang
bertugas untuk membuat hukum sehingga
menghasilkan hukum yang tidak saling tumpang
tindih dan tidak mencederai rasa keadilan
dalam masyarakat.
Menjaga konstitensi hukum bagi pencari
keadilan.
Membantu hakim dalam melakukan
interpretasi hukum.
Warranties, Insurable Interest,
Causa Proxima, Utmost Good Faith,
Return of Premium Indemnity,
Subrogation,
Assignment and
Nomination
7 PRINSIP ASURANSI
Insurable
Interest

Profit
Sharing Utmost
Goodfaith

Contribution
7 Indemnity

Subrogation Proximate
Cause
Prinsip Asuransi
Insurable interest (kepentingan terhadap objek)
Utmost good faith (itikad baik)
Indemnity (kembali pada posisi semula)
Proximate cause (sebab akibat yang berantai)
Subrogation
Menuntut pihak lain yang mengakibatkan kerugian
Contribution
Pihak penangggung mengajak penangggung lain untuk ikut
menanggung

Profit Sharing ( pengembalian sebagian premi)


Insurable Interest
Insurable Interest
SUBJECT MATTER OF INSURANCE
Essentials of Insurable Interest
HUBUNGAN TERTANGGUNG DENGAN SUBJECT
MATTER OF INSURANCE
( CASE : MACAURA VS NOTERN ASSURANCE COMPANY, 1925 )
Contoh aplikasi insurable interest
PENILAIAN KEUANGAN
( FINANCIAL VALUATION )
PRINSIP
UTMOST
GOODFAITH
DI MANA LETAK PRINSIP IKTIKAD BAIK DALAM KONTRAK ??

PRA- PASCA-
KONTRAKTUAL KONTRAKTUAL
KONTRAKTUAL
Utmost Goodfaith
Utmost Goodfaith
Utmost Goodfaith
CONTOH :

Utmost Goodfaith
U
FAKTA2 YANG TIDAK PERLU DIUANGKAPKAN T
M
O
S
T

G
O
O
D
F
A
I
T
H
Representation & Warranties:
Warranties

Utmost Goodfaith
Why Warranties Needed ??

Utmost Goodfaith
Why Warranties Needed ??

Utmost Goodfaith
Utmost Goodfaith

Utmost Goodfaith
Utmost Goodfaith-Misrepresentation
Misrepresentasi adalah satu pernyataan yang salah atas suatu
fakta yang membuat pihak orang lain sepakat untuk
berkontrak
Untuk mempengaruhi keabsahan perjanjian, pernyataan salah haruslah:
merupakan satu fakta.

dibuat oleh salah satu pihak dalam kontrak


tentang sesuatu yang penting (misalnya sesuatu yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam memutuskan untuk memasuki kontrak)
menyebabkan kontrak dibuat (yaitu, sesuatu yang dipercayai oleh
pihak lain sehingga memutuskan untuk memasuki kontrak)
menyebabkan kerugian atau ketidak beruntungan kepada satu pihak
yang percaya atas pernyataan (representasi) pihak lain.
Berikut contoh – contoh misrepresentasi dalam asuransi:
- calon tertanggung untuk asuransi theft menyampaikan bahwa
premise / di tempat obyek pertanggungan dilengkapi dengan alat
alarm pencurian, namum sesungguhnya tidak ada.
- calon tertanggung untuk asuransi kendaraan, menyatakan bahwa
kendaraan mereka belum pernah dimodifikasi, padahal kenyataannya
sudah pernah.
- calon tertanggung untuk asuransi jira memberi keterangan bahwa
usianya 25 tahun padahal sesungguhnya 35 tahun.

Misrepresentasi pada pihak penanggung juga bisa terjadi. Contohnya, dalam kasus
Kettlewell v. Refuge Assurance (1908). Tertanggung mengira bahwa polis asuransi
jiwanya sudah berakhir. Akan tetapi agen dari perusahaan asuransi membujuknya
untuk tetap memegang polis tersebut dengan menjelaskan secara tidak jujur bahwa
dia (tertanggung) akan memiliki polis bebas (free policy) dimana tidak perlu membayar
lagi bila dia membayar premi untuk 4 tahun ke depan.
Pengadilan memutuskan bahwa tertanggung punya hak untuk membatalkan polis dan
menagih pengembalian premi yang sudah dibayar sejak tanggal terjadinya
misrepresentasi.
Utmost Goodfaith-Non Disclosure
Non-disclosure  gagal untuk mengungkapkan semua
kebenaran.

Garis pembedaan antara misrepresentasi (membuat


pernyataan yang salah) dan non-disclosure (gagal untuk
mengungkapkan semua kebenaran) sangat jelas.
.
Contohnya, calon tertanggung untuk asuransi jiwa bisa saja
mengatakan bahwa dia dalam keadaan sehat padahal
sesungguhnya menderita penyakit yang serius. Dalam hal ini,
terjadinya dua hal yaitu, misrepresentasi dan non-disclosure.
(Akibat pelanggaran kontrak ?)
THE PRINCIPLE OF PROXIMATE CAUSE
WHAT IS PROXIMATE CAUSE ?
Bahasa paling mudah untuk memahami Proximate
Cause adalah penyebab Utama yang paling Awal.

Contoh kasus misalnya dalam, asuransi mobil yang


rusak terbakar.
Kronologi : Mobil melaju kecepatan tinggi, mesin
overheat, melewati kerumunan amukan massa yang
sedang demo, mobil dilempari molotov, terkena
belakang mobil, mobil melaju lepas kendali,
menabrak tiang listrik, terbakar (pengemudi
selamat)

Apa penyebab utamanya ??


WHAT IS PROXIMATE CAUSE ?
Penyebab disebut aktif dan efisien, jika ada hubungan
langsung antara sebab (cause) dengan akibat (result), dan
penyebab tersebut cukup kuat, sehingga setiap tahap (stage)
dalam rentetan kejadian (train of events) seseorang dapat
secara logis memperkirakan apa yang akan terjadi dalam
rentetan kejadian, sampai akibat (result) terjadi jika ada
beberapa penyebab yang beroperasi.

Proximate cause adalah penyebab yang dominan atau


yang paling kuat menimbulkan akibat.
URGENSI PROXIMATE CAUSE
URGENSI PROXIMATE CAUSE
URGENSI PROXIMATE CAUSE
• Proximate cause sangat penting dalam menentukan liability
penanggung atas suatu klaim yang diajukan tertanggung. Ganti
rugi akan diberikan, jika liability penanggung atas klaim tersebut
SO ..
telah jelas.

• Semua polis mengandung “operative clause” yang


mencantumkan perils insured against yaitu terhadap risiko apa
saja polis memberikan jaminan.
BECAUSE

• Semua polis mengandung ketentuan pengecualian (exclusions)


yang menyebutkan excluded/excepted perils, yaitu risiko-risiko
yang tidak dijamin polis.

• Dalam suatu kerugian (loss), seringkali terdapat beberapa


penyebab (cause of loss), sehingga perlu ditentukan sebab yang
paling dominan atau yang menjadi proximate cause.
PENYEBAB KERUGIAN (DALAM ASURANSI)

CONCURRENT CAUSES

- Kebakaran terjadi pada saat badai, tetapi bukan karena badai. Jadi ada
(1) kerusakan karena kebakaran dan ada (2) kerusakan karena angin.

- Kebakaran terjadi pada saat huru-hara, tetapi kedua kejadian tersebut


independen. Akhirnya, ada (1) kerusakan terjadi akibat kebakaran yang
orsinil dan (2)akibat kebakaran oleh pelaku huru-hara (rioters)
TRAIN (CHAIN) OF EVENTS
Merupakan rangkaian kejadian/peristiwa. Untuk memudahkan pemahaman, dapat
diilustrasikan dengan menggunakan kartu domino sebagai berikut :

6 buah kartu dengan posisi berdiri, jarak antara kartu kira-kira setengan tingginya
kartu. Jika kita tepuk ujung atas kartu no.1, akan menyebabkan jatuhnya kartu no.2,
dan seterusnya, sampai kartu terakhir no.6 jatuh.

Dari ilustrasi di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Train/Chain of events, proses jatuhnya kartu dari no.1 s/d no.6 yang menimbulkan
suatu akibat (result) yaitu jatuhnya kartu No.6, dan penyebab aktif dan efisien adalah
tindakan menepuk kartu no.1.

Namun, jika dalam train/chain of events di atas, ada orang lain yang menahan kartu
no.3, kemudian orang tersebut menepuk kartu no.4 yang menyebabkan jatuhnya kartu
no.5 dst, maka proximate cause dari jatuhnya kartu no.6 adalah tindakan orang lain
yang menepuk kartu no.4. Karena dalam train of events tersebut telah terjadi
intervensi dari sumber baru dan independen.
PENYEBAB KERUGIAN (DALAM ASURANSI)
PENYEBAB KERUGIAN (DALAM ASURANSI)

Berurutan

Tidak
Terputus
PENYEBAB KERUGIAN (DALAM ASURANSI)
PERISTIWA KRONOLOGI KONDISI DALAM POLIS PENGGANTIAN KERUGIAN

Berurutan

TERPUTUS
PENYEBAB KERUGIAN (DALAM ASURANSI)

BERSAMAAN
CAUSATION
Dalam praktek kadang-kadang sulit menetapkan penyebab yang efisien
atas suatu kerugian. Penyebab awal dan penyebab akhir seringkali
sangat jelas, namun kesulitan seringkali timbul dalam memutuskan :

Apakah ada “direct chain of causation”


Apakah ada kekuatan baru yang intevensi dan mengalahkan penyebab
awal

Pertama:
- Mulai dari kejadian awal dalam Kedua:
rangkaian peristiwa - Mulai dari kerugian (kejadian akhir)
- Secara logis apa yang akan terjadi - Mundur mengikuti rangkaian (chain)
kemudian - Tanyakan dalam setiap tahap
- Jika kejadian awal menyebabkan “mengapa ini terjadi”
kejadian kedua dst, dan proses tersebut - Pada rangkaian yang tidak terputus
berulang sampai kejadian akhir, (unbroken chain), maka proses diatas
- Maka kejadian awal merupakan akan sampai pada kejadian awal
proximate cause dari kejadian akhir.
Tootal Broadhurst Lee Co Vs London and Lancashire Fire Insurance Co (1908)
(i) Gempa bumi menumpahkan kompor minyak
(ii) Ceceran minyak terbakar
BERURUTAN
(iii) Minyak yang terbakar menyebabkan kebakaran pada gedung TAK TERPUTUS
(iv) Gedung pertama, karena radiasi panas, menyebabkan kebakaran pada gedung
kedua
(v) Percikan api menyebabkan kebakaran gedung ketiga
(vi) Proses iv dan v berulang beberapa kali
(vii) Akhirnya, jarak 500 yard dari kebakaran pertama, sebuah gedung kebakaran dari
gedung tetangganya.
Kesimpulan : Proximate cause dari kebakaran pada gedung yang terakhir adalah
gempa bumi (earthquake)

Roth Vs South Easthope Farmer’s mutual insurance Co. (1918)


(i) petir merusak sebuah gedung dan melemahkan temboknya
(ii) segera setelah itu, tembok runtuh oleh angin besar
Putusan: Petir sebagai proximate cause dari semua kerusakan

Gaskarth Vs Law Union Insurance Co. (1876)


(i) Kebakaran menyebabkan tembok rusak dan lemah
(ii) Beberapa hari kemudian, badai meruntuhkan tembok
Putusan: Kebakaran bukan merupakan proximate cause dari runtuhnya tembok
CONTOH KASUS
concurent
CONTOH KASUS
CONTOH KASUS
CONTOH KASUS
BERURUTAN
TAK TERPUTUS
PRINCIP
LE OF
INDEMN
ITY

adhiputro_pangarso
INDEMNITY ?

adhiputro_pangarso
INGAT

adhiputro_pangarso
adhiputro_pangarso
HUBUNGAN ANTARA INDEMNITY DAN
INSURABLE INTEREST

adhiputro_pangarso
BAGAIMANA PRINSIP INDEMNITY TEREALISASI ?
BAGAIMANA PRINSIP INDEMNITY TEREALISASI ?
BAGAIMANA PRINSIP INDEMNITY TEREALISASI ?
Indemnity & Harga Pertanggungan
KONSEKUENSI INDEMNITY
THE PRINCIPLE OF
SUBROGRATION
SUBROGRATION
TIMBULNYA HAK SUBROGRASI
( PMH)

JENIS2 TORT
TIMBULNYA HAK SUBROGRASI – JENIS2 TORT
TIMBULNYA HAK SUBROGRASI - KONTRAK
CASE
TIMBULNYA HAK SUBROGRASI
(Per- UU-an )
KAPAN MUNCULNYA HAK SUBROGRASI
MODIFIKASI SUBROGRASI.
THE PRINCIPLE OF CONTRIBUTION
DEFINISI
Adalah hak seorang penanggung untuk mengajak/meminta
penanggung lain yang turut bertanggung jawab kepada
tertanggung yang sama untuk turut menanggung suatu
kerugian tertentu yang ganti rugi penuhnya (Full Indemnity)
telah dibayar oleh penanggung yang pertama tersebut.
Prinsip kontribusi juga merupakan pendamping dari prinsip indemnity.
Merupakan prinsip yang memberikan kekuatan bagi penanggung
yang telah membayar indemnity secara penuh kepada tertanggung,
untuk meminta penanggung lain bila ada ikut bertanggung jawab
menanggung kerugian.
Bila penanggung pertama belum membayar kerugian penuh maka
tertanggung dapat menuntut penanggung lainnya, sehingga dalam
hal ini prinsip kontribusi dapat berperan untuk membagi klaim atas
kerugian itu dengan cara jujur, wajar dan adil.
TIMBULNYA KONTRIBUSI
Berdasarkan pasal 277 KUHD, bahwa kontribusi dapat timbul apabila :

- Ada dua polis atau lebih


- Polis-polis tersebut menutup pokok pertanggungan (SMOI) yang sama.
- Dalam polis yang pertama tidak dipertanggungkan harga sepenuhnya
dan polis-polis yang berikutnya dipertanggungkan harga selebihnya.
X 60,000 X 60,000 X 60,000

adhiputro_pangarso
EXAMPLES

Anda mungkin juga menyukai