Anda di halaman 1dari 13

SAJAK PUTIH

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. ANDREAS CHRIS APRIYANTO (05)

2. ATALYA ZARAH SEPTIRINA (07)


3. BERLIAN AYU CH.P (11)
4. KIREINA GUSTI SAFIRA (21)

5. NADILA ANGGI MAHASTI (24)


ISI PUISI
Sajak Putih (dari Chairil Anwar, 1944)
buat tunanganku Mirat
hidup dari hidupku, pintu terbuka
Bersandar pada tari warna pelangi selama matamu bagiku menengadah
kau depanku bertudung sutra senja selama kau darah mengalir dari luka
di hitam matamu kembang mawar dan antara kita Mati datang tidak
melati membelah…
harum rambutmu mengalun bergelut
senda Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia
sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba mati di alam ini!
meriak muka air kolam jiwa Kucuplah aku terus, kucuplah
dan semburkanlah tenaga dan hidup
dan dalam dadaku memerdu lagu
dalam tubuhku…
menarik menari seluruh aku
STRUKTUR FISIK PUISI
DIKSI
Diksi merupakan makna kiasan yang harus dipahami secara seksama dan menyeluruh, seperti :
BAIT I
• Warna pelangi” adalah gambaran hati seorang pemuda yang sedang senang;
• “Bertudung sutra senja” yang dimaksud adalah pada sore hari;
• “Di hitam matamu kembang mawar dan melati” yang di maksud adalah bola matanya yang
indah.
2) Pada bait II
• “Muka kolam air jiwa” yang di maksud adalah bersedih hati;
• “Dadaku memerdu lagu” yang di maksud adalah berkata dalam hati;
• “Menari seluruh aku” menggambarkan rasa kegembiraan.
• “Sepi menyanyi” yang di maksud adalah memohon (do’a) kepada Allah;
3) Pada bait III

“Hidup dari hidupku, pintu terbuka” menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya
penuh dengan kemungkinan dan ada jalan keluar;
• “Selama matamu bagiku menengadah” merupakan kiasan bahwa si gadis masih
mencintai si aku, mau memandang wajah si aku;
• “Selama kau darah mengalir dari luka” yang di maksud adalah hidup si aku penuh
harapan selama si gadis masih hidup wajar;
• “Antara kita Mati datang tidak membelah” menggambarkan sampai kematian tiba pun
keduanya masih mencintai, dan tidak akan terpisahkan.
CITRAAN

• Citraan dalam karya sastra berperan untuk menimbulkan pembayangan imajinatif bagi
pembaca melalui ungkapan tidak langsung.
1. Citraan visual (penglihatan) terlihat pada baris kedua dan kedelapan yaitu “Kau depanku
dan menarik menari”.
2. Citraan indera (pencium) terlihat pada bait keempat yaitu “Harum rambutmu”.
3. Citraan indera (pendengaran) terlihat pada baris kelima yaitu “Sepi menyayi”.
GAYA BAHASA (MAJAS)
• Pada baris ketiga bait pertama, yaitu “Dihitam matamu kembang mawar dan melati”, merupakan majas
metafora yang bersifat membandingkan sesuatu secara langsung. Mawar dan melati yang mekar
menggambarkan sesuatu yang indah dan menarik, biasanya mawar itu berwarna merah yang menggambarka
cinta dan melati putih menggambarkan kesucian. Jadi dalam mata si gadis tampak cinta yang tulus, menarik,
dan mengikat.
• Majas repetisi pada baris kesembilan bait ketiga, yaitu terjadi pengulangan kata, “Hidup dari hidupku”,
menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan.
• Dalam bait kedua baris pertama, “Sepi menyanyi” adalah personifikasi karena mereka berdua tidak berkata-
kata, suasana begitu khusuk seperti waktu malam untuk mendoa tiba. Dalam keadaan diam itu, jiwa si akulah
yang berteriak seperti air kolam kena angin.
• Pada baris 1 bait 1 yaitu, “Tari warna pelangi” merupakan bahasa kiasan personifikasi yang menggambarkan
benda mati dapat digambarkan seolah-olah hidup. “Rambutmu mengalun bergelut senda” juga menggunakan
bahasa kiasan personifikasi.
• Majas Anatonomasia pada bait kesatu baris kedua yaitu, “Kau depanku bertudung sutra senja” yang
menggunakan ciri fisik seseorang sebagai penggantinya.
STRUKTUR BATIN PUISI
TEMA

• Tema dalam puisi “Sajak Putih” adalah “Percintaan”.


• Dalam puisi Sajak Putih menceritakan seorang gadis yang sangat cantik yang
mempunyai cinta yang sangat tulus dan memikat terhadap seorang pria yang
membuat pria tersebut merasa terharu dan tertarik terhadapnya.
• Tetapi kedua insan tersebut belum ada kesiapan untuk saling menyatakan
perasaannya masing-masing, mereka hanya diam tanpa ada sepatah kata yang
diucapakn, mereka hanya berbicara didalam hatinya masing–masing, tetapi si pria
tersebut mempunyai banyak harapan bahwa gadis tersebut mencintainya.
• Kedua insan tersebut berjanji bahwa sampai kapanpun mereka tak akan terpisahkan.
PERASAAN

Perasaan yang ditekankan pada puisi ini adalah rasa bahagia karena kedua
insan yang tadinya tidak mempunyai keberanian untuk saling menyatakan
perasannya, tetapi pada akhirnya mereka mempunyai keberanian untuk
saling menyatakaan perasaannya. Karena cinta yang dimiliki oleh kedua insan
tersebut sangat tulus dan suci.
NADA

• Nada yang ditunjukan dalam puisi “Sajak Putih” ini adalah kegembiraan dan kebahagiaan.
• Nada gembira dan bahagia ini muncul karena, rasa gembira seorang pria yang memiliki seorang gadis
yang mempunyai cinta yang sangat tulus dan suci terhadapnya yang terlihat pada kata tali warna
pelangi, sutra senja, menarik menari.
• Maka munculah benih-benih cinta diantara mereka.
• Unsur nada dalam puisi ini adalah optimis, dan kesetiaan.
A. Unsur nada optimis
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
B. Unsur nada kesetiaan
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah
AMANAT

Dalam puisi ini amanat yang disampaikan oleh penyair adalah


bahwa jika kita mencintai seseorang harus berani untuk
menyatakaan perasaan kita masing-masing, menerima segala
kelebihan dan kekurangan pasangan kita, dan berusahalah untuk
selalu mencintai dan ada disisinya sampai hembusan nafas
terakhir
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai