Anda di halaman 1dari 28

DISFUNGSI EREKSI

Oleh

Dr. Siti Kemala Sari


FK UISU
DISFUNGSI EREKSI
• Adalah ketidakmampuan yang bersifat persisten
untuk mencapai dan mempertahankan
keadaan ereksi pada penis dalam mencapai
kepuasan seksual.

• Tidak berhubungan dengan penuaan


• Ereksi pada seorang pria terjadi karena
efek hidrolik akibat darah yang masuk ke
dalam penis

• Segala sesuatu yang mengganggu


masuknya darah ke penis atau
mempercepat pengeluaran darah dari
penis  gangguan ereksi
Mekanisme ereksi
1. Refleks ereksi oleh sentuhan pada penis

2. Ereksi psikogenik karena rangsangan erotis.

Keduanya menstimulir sekresi nitric oxide yang


memicu relaxasi otot polos batang penis
(corpora cavernosa),sehingga aliran darah ke
daerah tsb meningkat dan terjadilah ereksi.

Produksi testosteron juga harus bagus.


Faktor yang mempengaruhi
disfungsi ereksi :
• Penyakit gangguan pembuluh darah (DM,
hipertensi, kolesterol tinggi)

• Hormonal

• Anatomi

• Persyarafan

• Obat – obatan tertentu

• Psikis (stress, emosi)


Gejala klinis D.E:
1. Tidak mampu ereksi sama sekali atau tidak
mampu mempertahankan ereksi secara
berulang

2. Tidak mampu mencapai ereksi yang konsisten

3. Ereksi hanya sesaat


Erectile dysfunction intensity scale :
1. Seberapa sering mencapai ereksi selama
aktivitas seksual?
2. Ketika ereksi setelah menerima rangsangan
seksual seberapa sering penis anda cukup
keras untuk masuk ke vagina pasangan anda?
3. Seberapa sulit mempertahankan ereksi sampai
anda menyelesaikan aktivitas seksual?
4. Seberapa sering anda puas saat aktivitas
seksual?
Erectile dysfunction intensity scale :
• 1 = tidak penah
• 2 = sesekali
• 3 = sedang
• 4 = sering
• 5 = selalu
Erectile dysfunction intensity scale :

• 5-10 : Disfungsi ereksi berat

• 11-15 : Disfungsi ereksi sedang

• 16-20 : Disfungsi ereksi ringan

• 21-25 : Normal
Golongan obat yang mekanisme catatan
menyebabkan DE
1. Antikolinergik aktivitas anti kolinergik
antihistamin
antiparkinson
antidepresan TCA
fenotiazin
2. Agonis dopamin inhibisi faktor inhibitor kadar prolaktin tinggi 
metoklopramid prolaktin sehingga kadar inhibisi produksi
fenotiazin prolaktin meningkat testosteron
3. Estrogen, supresi testosteron
Antiandrogen

4. Obat yang mengurangi sirkulasi ke


mengurangi sirkulaisi corpus cavernosum
ke penis : diuretik, b
bloker, simpatolitik
sentral..
5. Depresan SSP supresi persepsi
Bariturat stimulus psikogenik
narkotik
benzodiazepin
dosis besar alkohol
TERAPI FARMAKOLOGI
CARA PEMBERIAN NAMA GENERIK REGIMEN DOSIS
OBAT D.E
ORAL Yohimbin 3x5,4mg/hari
Sildenafil 25-100mg 1 jam b4 coetus
Apomorfin Tablet sublingual
Metiltestosteron 10-40mg/hari
Fluoksimesteron 5-20mg/hari
Trazadon 50-150mg/hari
Fentolamin Tablet oral
Vardenafil 5-10mg 1 jam b4 coetus
Tadafalil 5-20mg b4 coetus
TOPIKAL Tesosteron patch 4-6mg/hari tempel pd scrotum
Testosteron gel 5-10mg/hari pd bahu,LLA , ab

INTRAMUSKULAR Testosteron sipionat 200-400mg/hari tiap 2-4 mgg


Tertosteron enantuat Idem
Testosteron propionat 25-50mg/hari 2-3x/mgg

INTRA URETRA alprostadil 125-1000mcg 5-10mnt b4

INTRACAVERNOSA Alprostadil 2,5-60mcg 5-10 mnt


Papaverin Bervariasi
fentolamin Bervariasi
TERAPI LINI PERTAMA, ORAL :

PENGHAMBAT ENZIM PHOSPHODIESTERASE-5

1. Sildenafil ( viagra)

2. Tadalafil (cialis)

3. Vardenafil (levitra)

PDE-5 adalah enzim yang bertugas menyelesaikan


ereksi.
MEKANISME KERJA PDE-5 INHIBITOR

• Menghambat secara kompetitif enzim PDE 5


yang banyak terdapat pda corpus cavernosus
penis, sehingga terjadi relaksasi otot polos yang
dapat berlangsung lebih lama  ereksi lama

• Hanya bekerja bilamana ada stimulasi seksual


dan diminum satu jam sebelum aktivitas
seksual.
SILDENAFIL :
• Preparat erektogenik golongan PDE-5 inhibitor
yang pertama kali ditemukan
• Dosis 25-100mg/hari 1 jam sblm aktivitas
seksual
• Mula kerja ½ sampai 1 jam
• Masa kerja 5 -10 jam
• Tidak selektif  menghambat PDE-6 dimata 
blue vision
• Absopsi terganggu bila dikonsumsi bersama
makanan.
VANDENAFIL :
• Selektif menghambat PDE-5
• Dosis 10-20mg
• Mula kerja 10menit sampai 1 jam
• Masa kerja 5 – 10 jam
• Absorpsi tidak dipengaruhi makanan
• ES: vasodilatasi pembuluh darah di hidung 
hidung tersumbat
• Minum pertama menyebabkan pening
TADALAFIL :
• Masa kerja 36 jam

• Mula kerja 1 jam

• Tidak dipengaruhi makanan

• Menghambat PDE-11 di otot skelet (pinggang


dan punggung)  sakit otot
EFEK SAMPING PDE-5 INHIBITOR
• Sakit kepala
• Facial flushing
• Congesti nasal
• Dispepsia
 Terjadi akibat efek inhibisi PDE-5 pada jaringan
ekstragenital
• Sildenafil menurunkan sistolik 8-10mm diastolik
5-6mm
• Vardenafil efek vasodilatasi yang mirip
• Tadalafil tidak menurunkan TD.
KONTRAINDIKASI SILDENAFIL:

• Menggunakan preparat nitrat

• Ada riwayat stroke

• Infark myocard

• Hipotensi

• Penyakit degeneratif retina


INTERAKSI OBAT :
• Nitric Oxide  hipotensi  baringkan posisi
Trendelenberg,  IV line

• stimulasi aktivitas guanilat siklase dan


meningkatkan cGMP,
OBAT TOPIKAL :
• Untuk penderita yang tidak dapat
mengkonsumsi PDE-5.

• Berupa gel atau plester

• Dioleskan pada kulit batang penis dan glan


penis.

• Contoh : solusio minoksidil, nitrogliserin dan gel


papaverin.
TOPIKAL
• Digunakan sekali sehari, biasanya pagi hari

• Meningkatkan kadar testosterron serum menjadi


normal selama 2-6 jam

• Kadarnya menurun pada keadaan basal setelah


24 jam.

• Plester ditempel pada scrotum

• Gel digunakan bahu, lengan atas, abdomen,


tidak boleh mandi selama 5-6 jam
TERAPI LINI KEDUA :
• Suntikan intravernosa (penghambat
adrenoseptor dan prostaglandin)

• Pemberian alprostadil melalui uretra

• Menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh


darah dan cavernosa yang dapat menyebabkan
ereksi.
ALPROSTADIL :
• PGE-1

• Stimulan adenil siklase  produksi cAMP


meningkat  relaksasi otot polos arteri dan
sinusoid corpus cavernosus.

• Sediaan: injeksi intracavernosa dan intrauretra


TERAPI LINI KETIGA :
• Implantasi prostesis pada penis

• Pada kasus gagal terapi medikamentosa

• Pasien yang menginginkan solusi permanen.


REGIMEN SUBSTITUSI TESTOSTERON ;

• Berupa terstosteron eksogen untuk mencapai


kadar tertosteron serum normal (300-1000ng/dL)

• Testosteron langsung menstimulasi reseptor


androgen diSSP. Dan diduga berperan untuk
menjaga kekuatan seksual yang normal.

• Hanya pada hipogonadism primer dan sekunder


MENCEGAH D.E :
• Hindari nikotin

• Stop stress dan perasaan bersalah

• Bakar lemak perut

• Hindari benturan benda keras

• Mulailah kebiasaan jalan kaki.


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai