PSIKIATRI
Ns. Abdul Jalil., M.Kep., Sp.Kep.J
Perawat Klinis di RSJ prof. Dr.
Soeroyo Magelang
Krisis
• Krisis terjadi ketika fungsi umum
terganggu dan individu tidak kompeten
untuk memikul tanggung jawab
pribadi. Misalnya bunuh diri, pecandu
• Sebagai peristiwa apa pun yang
melebihi sumber daya klien atau
keterampilan koping, sehingga
menciptakan peningkatan emosi,
distorsi kognitif, dan kesulitan perilaku
Tipe Krisis
• Krisis Situasional Keseimbangan biopsikososial
terganggu karena faktor eksternal dan lingkungan.
Mis: kehilangan, kekerasan, masuk RS
• Krisis maturasional Perubahan kognitif dan
perilaku akibat perubahan fisik selama
perkembangan. Mis: Pesiun, meningkah, jadi orang
tua, pernikahan, remaja
• Krisis sosio-kultural nilai-nilai budaya dan
struktur sosial. Mis: diskriminasi antar ras,
perampokan
• Krisis akibat stres traumatis akibat tekanan
eksternal yg tdk terduga. Misal: perampokan,
permerkosaan
• Krisis akibat psikopatology kondisi
menimbulkan dampak dan komplikasi. Mis: BPD,
Neurosis, Skizofrenia
Tanda dan gejala krisis
• Beban kecemasan yang berat
• Depresi atau gelisah/ agitatsi
• Kemarahan, rasa bersalah, ketegangan,
ketakutan
• Tidak rasional dan menyalahkan orang lain
• Ketidakberdayaan, keputusasaan, kesia-siaan
• Kekacauan, kewalahan
• Panik
• Harga diri/ Tingkat percaya diri yang rendah
Tanda dan gejala krisis
• Menangis tak terkendali
• Frustrasi, bingung, tidak mampu mengambil
keputusan
• Kurang kontrol diri
• Gangguan penilaian
• Penyakit fisik
• Sesak nafas, tersedak, hiperventilasi
• Hubungan yang tidak pantas
• Tidak dapat mempertahankan rutinitas harian
Tujuan Intervensi Krisis
• Resolusi psikologis dari krisis secara langsung
• Pemulihan individu untuk setidaknya tingkat
fungsi yang ada sebelum periode krisis usai
• Individu harus menyelesaikan masalah atau
beradaptasi jika tidak ada solusi/ pemecahan
Kolaborasi dokter: Injeksi K/P kolaborasi dokter: injeksi Kolaborasi dokter: Obat
diazepam dan Lodomer Lodomer dan Diasepam peroral: Haloperidol,
Clozapin, Risperidon
Kontak singkat tapi sering Bimbing lakukan aktivitas Libatkan dalam aktivitas
harian harian
Monitor PANSS-EC Monitor PANSS-EC Monitor PANSS-EC
INTERVENSI RUFA WAHAM
INTENSIF I INTENSIF II INTENSIF III
Komunikasi dengan kalem, Komunikasi dengan kalem, Komunikasi dengan kalem,
bersahabat dan empati bersahabat dan empati bersahabat dan empati
Ciptakan lingkungan rendah Ciptakan lingkungan rendah Ciptakan lingkungan rendah
stimuli : Tidak mendukung, stimuli : Tidak mendukung, stimuli (Libatkan dalam
tidak mendebat, hadirkan tidak mendebat, hadirkan kegiatan di ruangan)
realita realita
Terapkan Reasurence Terapkan Reasurence Terapkan Reasurence
K/P lakukan deeskalasi Bimbing pasien lakukan de- Bimbing pasien mengenal
verbal eskalasi verbal (Talk Down) wahamnya
Kolaborasi dokter: Injeksi K/P kolaborasi dokter: injeksi Kolaborasi : Obat peroral:
diazepam dan Lodomer Lodomer dan Diasepam Haloperidol, Clozapin,
Bantu penuhi kebutuhan Bimbing lakukan aktivitas Libatkan dalam aktivitas
dasarnya harian harian
Monitor PANSS-EC & RUFA Monitor PANSS-EC & RUFA Monitor PANSS-EC & RUFA
INTERVENSI RUFA RISIKO BUNUH DIRI
INTENSIF I INTENSIF II INTENSIF III
Komunikasi ramah, Komunikasi ramah, Komunikasi ramah,
bersahabat & penuh empati bersahabat & penuh empati bersahabat & penuh empati
Calm Down Methode Re-assurance utk hilangkan Terapkan Softwards dan
ketidakpastian Positif ward
Lakukan seklusi, K/P Lakukan de-eskalasi verbal Lakukan mutual help
Restrain mekanik, (talk Down) meeting
Lakukan de-eskalasi verbal Terapkan Softwards dan Bimbing pemenuhan ADLS
( Talk Down) Positif ward secara mandiri
Lingkungan rendah stimuli Bantuan ADLS dan Latihan buat kontrak verbal
dan bantuan ADLs lingkungan rendah stimuli
Psikofarmaka (Inj Diazepam Berikan psikofarmaka oral Manajemen psikofarmaka
10 mg dan Lodomer 5 mg)
Elektroconvultion Therapy Kenalkan masalah BDnya Bantu latihan afirmasi positif
premedication
INTERVENSI RUFA ISOLASI SOSIAL
INTENSIF I INTENSIF II INTENSIF III
Komunikasi dengan kalem, Komunikasi dengan kalem, Komunikasi dengan kalem,
bersahabat dan empati bersahabat dan empati bersahabat dan empati
Ciptakan lingkungan rendah Ciptakan lingkungan rendah Ciptakan lingkungan rendah
stimuli : kontak singkat tapi stimuli : kontak singkat tapi stimuli : kontak singkat tapi
sering sering sering
Terapkan mutual help Terapkan mutual help Terapkan mutual help
meeting meeting meeting
Lakukan deeskalasi verbal Bimbing pasien berkenalan Bimbing bicara satu topik
Kolaborasi dokter: Injeksi K/P kolaborasi dokter: injeksi Kolaborasi : Obat peroral:
diazepam dan Lodomer Lodomer dan Diasepam Risperidon, Clozapin,
Bantu penuhi kebutuhan Bimbing lakukan aktivitas Libatkan dalam aktivitas
dasarnya harian harian
Monitor PANSS-EC & RUFA Monitor PANSS-EC & RUFA Monitor PANSS-EC & RUFA
INTERVENSI RUFA DEFISIT PERAWATAN DIRI
INTENSIF I INTENSIF II INTENSIF III
Komunikasi dengan kalem, Komunikasi dengan kalem, Komunikasi dengan kalem,
bersahabat dan empati bersahabat dan empati bersahabat dan empati
Ciptakan lingkungan rendah Ciptakan lingkungan rendah Ciptakan lingkungan rendah
stimuli : sediakan alat stimuli : sediakan alat stimuli : sediakan alat
perawatan diri perawatan diri perawatan diri
Terapkan Clear mutual Terapkan Clear mutual Terapkan Clear mutual
Expectation Expectation Expectation
Lakukan deeskalasi verbal Bimbing mengenal Bimbing mengenal manfaat
kebersihan diri kebersihan diri
Kolaborasi dokter: Injeksi K/P kolaborasi dokter: injeksi Kolaborasi : Obat peroral:
diazepam dan Lodomer Lodomer dan Diasepam Risperidon, Clozapin,
Bantu melakukan kebersihan Bimbing lakukan perawatan Libatkan dalam perawatan
diri diri diri
Monitor PANSS-EC & RUFA Monitor PANSS-EC & RUFA Monitor PANSS-EC & RUFA
Step 4. Memeriksa 3 alternatif yg mungkin bisa
digunakan
• Mendukung klien untuk menilai sumber daya
situasionalnya atau orang-orang yang dikenalnya di masa
lalu atau masa lalu yang mungkin peduli dengan apa yang
terjadi padanya support keluarga
• Membantu klien untuk mengidentifikasi mekanisme atau
tindakan koping, perilaku atau sumber daya lingkungan
yang mungkin dia gunakan untuk membantunya melewati
krisis saat ini Calm Down Methode
• Membantu klien untuk memeriksa pola berpikirnya dan
jika mungkin, menemukan cara untuk membingkai ulang
situasinya untuk mengubah pandangannya tentang
masalah yang dapat menurunkan tingkat kecemasannya.
Talk Down melalu de-eskalasi verbal
Step 5. Membantu klien membuat rencana yg
rinci
• Ajarkan / berikan mekanisme koping dan langkah-
langkah tindakan yang konkret dan positif bagi
klien untuk mengatasi masalahnya.
• Buat pasien tidak merasa dirampas kebebasannya,
kemandirian atau rasa hormat dirinya.
• Berikan rasa kontrol dan otonomi bagi klien.
• Perencanaan untuk mencapai rasa keseimbangan
dan stabilitas dalam jangka pendek
Step 6. Buat komitmen untuk pelaksanaan
rencana
• Kontrol dan otonomi penting bagi langkah terakhir dari
proses meminta klien untuk merangkum rencana secara lisan.
• Komitmen dapat ditulis dan ditandatangani oleh kedua
individu.
• Berkomitmen pada rencana dan untuk mengambil langkah-
langkah positif yang pasti menuju pembentukan kembali
keadaan fungsi sebelum krisis.
• Komitmen yang dibuat oleh klien harus bersifat sukarela dan
reaslistic.
• Sebuah rencana yang telah dikembangkan hanya oleh staf
tidak akan efektif
Pastikan pasien nyaman dan aman
• Clear Mutual Expectation
• Soft Word
• Positive Words
• Mutual Help Meeting
• Discharge Message
• Reassurrance
Komunikasi dalam intervensi krisis
• Keterampilan komunikasi mampu mencegah
perilaku agresif
• Membentuk lingkungan yg saling menghormati
dan kerja sama
• Mengurangi kebutuhan manajemen fisik agresi
(restrain maupun seklusi)
• Menciptakan lingkungan yang aman
• Komunikasi dapat menurunkan agitasi karena
meningkatkan kenyamanan pasien
Strategi menyampaikan pesan
Kata-kata 10%
Intonasi 20%