yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas(lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian pulpa (Dorland, 2010). Karies gigi merupakan proses kerusakan gigi yang dimulai dari enamel terus ke dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah faktor (multiple factors) di dalam rongga mulut yang berinteraksi satu dengan yang lain. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor gigi, mikroorganisme, substrat dan waktu (Chemiawan, 2004). Patofisiologi Karies Fungsi Saliva dalam Mencegah Karies Difusi komponen saliva seperti kalsium, fosfat, ion OH dan Fe ke dalam plak dapat menurunkan kelarutan email dan meningkatkan remineralisasi karies dini. Beberapa komponen saliva yang termasuk dalam komponen non imunologi seperti lisozim, laktoperoksidase, dan laktoferin mempunyai daya anti bakteri yang langsung terhadap mikroflora tersebut, sehingga derajat asidogeniknya berkurang (Kidd and Bechal, 1987). Fungsi Saliva sebagai Bufer Sistem bufer asam karbonat-bikarbonat, serta kandungan amonia dan urea dalam saliva dapat menyangga dan menurunkan pH yang terjadi saat bakteri plak sedang memetabolisme gula. Kapasitas bufer dan pH saliva erat hubungannya dengan kecepatan sekresinya. Peningkatan kecepatan sekresi saliva mengakibatkan naiknya kadar natrium dan bikarbonat saliva, sehingga kapasitas bufer saliva pun meningkat. Peningkatan kapasitas bufer dapat melindungi mukosa rongga mulut dari asam yang terdapat pada makanan saat muntah. Selain itu, penurunan pH plak sebagai akibat ulah organisme akan dihambat (Kidd and Bechal, 1987). Sistem bufer saliva membantu mempertahankan pH rongga mulut sekitar 7,0 (Ganong, 1995). Fungsi Saliva dalam Proses Anti Bakteri Saliva mengandung beberapa faktor yang dapat menghancurkan bakteri. Salah satunya adalah ion tiosianat dan beberapa enzim proteolitik seperti lisozim, yang dapat menyerang bakteri, membantu ion tiosianat memasuki bakteri yang kemudian menjadi bakterisidal, dan dapat pula mencerna partikel makanan sehingga dapat menghilangkan pendukung metabolisme bakteri (Guyton dan Hall, 1997) Klasifikasi Karies a. Klas I Karies yang terdapat pada bagian oklusal ( pits dan fissure ) dari gigi premolar dan molar ( gigi posterior ). Dapat juga terdapat pada gigi anterior di foramen caecum. b. Klas II Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi molar atau premolar, yang umumya meluas sampai kebagian oklusal. c. Klas III Karies yang tedapat pada bagian apprioximal dari gigi anterior, ( tetapi belum mencapai 1/3 incisal gigi ) . d. Klas IV Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi anterior dan sudah mencapai 1/3 incisal gigi e. Klas V Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi – gigi anterior maupun gigi posterior pada permukaan labial, lingual, palatal, ataupun bukal dari gigi . Daftar Pustaka