Anda di halaman 1dari 16

KARIES GIGI

drg. Dianita Susianni, Sp.KG


Karies Gigi Adalah??
Karies gigi = Gigi Berlubang

suatu proses penghancuran jaringan kalsifikasi


yang dimulai pada bagian permukaan gigi
melalui proses
dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh
lisis struktur organik secara enzimatis
sehingga terbentuk kavitas(lubang) yang bila
didiamkan akan menembus email serta dentin
dan dapat mengenai bangian pulpa (Dorland,
2010).
Karies gigi merupakan proses kerusakan gigi yang dimulai
dari enamel terus ke dentin. Proses tersebut terjadi karena
sejumlah faktor (multiple factors) di dalam rongga mulut
yang berinteraksi satu dengan yang lain. Faktor-faktor
tersebut meliputi faktor gigi, mikroorganisme, substrat dan
waktu (Chemiawan, 2004).
Patofisiologi Karies
Fungsi Saliva dalam Mencegah Karies
Difusi komponen saliva seperti kalsium, fosfat, ion OH dan
Fe ke dalam plak dapat menurunkan kelarutan email dan
meningkatkan remineralisasi karies dini. Beberapa
komponen saliva yang termasuk dalam komponen non
imunologi seperti lisozim, laktoperoksidase, dan laktoferin
mempunyai daya anti bakteri yang langsung terhadap
mikroflora tersebut, sehingga derajat asidogeniknya
berkurang (Kidd and Bechal, 1987).
Fungsi Saliva sebagai Bufer
Sistem bufer asam karbonat-bikarbonat, serta kandungan amonia
dan urea dalam saliva dapat menyangga dan menurunkan pH yang
terjadi saat bakteri plak sedang memetabolisme gula. Kapasitas
bufer dan pH saliva erat hubungannya dengan kecepatan
sekresinya. Peningkatan kecepatan sekresi saliva mengakibatkan
naiknya kadar natrium dan bikarbonat saliva, sehingga kapasitas
bufer saliva pun meningkat. Peningkatan kapasitas bufer dapat
melindungi mukosa rongga mulut dari asam yang terdapat pada
makanan saat muntah. Selain itu, penurunan pH plak sebagai
akibat ulah organisme akan dihambat (Kidd and Bechal, 1987).
Sistem bufer saliva membantu mempertahankan pH rongga mulut
sekitar 7,0 (Ganong, 1995).
Fungsi Saliva dalam Proses Anti Bakteri
Saliva mengandung beberapa faktor yang dapat
menghancurkan bakteri. Salah satunya adalah ion tiosianat
dan beberapa enzim proteolitik seperti lisozim, yang dapat
menyerang bakteri, membantu ion tiosianat memasuki bakteri
yang kemudian menjadi bakterisidal, dan dapat pula
mencerna partikel makanan sehingga dapat menghilangkan
pendukung metabolisme bakteri (Guyton dan Hall, 1997)
Klasifikasi Karies
a. Klas I
Karies yang terdapat pada bagian oklusal ( pits dan fissure ) dari gigi
premolar dan molar ( gigi posterior ). Dapat juga terdapat pada gigi
anterior di foramen caecum.
b. Klas II
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi molar atau
premolar, yang umumya meluas sampai kebagian oklusal.
c. Klas III
Karies yang tedapat pada bagian apprioximal dari gigi anterior,
( tetapi belum mencapai 1/3 incisal gigi ) .
d. Klas IV
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi anterior dan sudah
mencapai 1/3 incisal gigi
e. Klas V
Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi – gigi anterior maupun
gigi posterior pada permukaan labial, lingual, palatal, ataupun bukal dari
gigi .
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai