Anda di halaman 1dari 11

DEPOSITO, DAN SURAT

BERHARGA PASAR UANG


UUM HELMINA CHAERUNISAK
DEPOSITO
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang
penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
antar penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
Deposito dibedakan menjadi dua yaitu :

Jangka Pendek


Bila jatuh tempo tidak lebih 1 tahun

Jangka Panjang


Bila jatuh tempo lebih dari 1 tahun
A. Deposit Berjangka

Pembukuan Bunga Deposito


Deposito Berjangka

Pencatatan Perpanjangan
Deposito jatuh Deposito
Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito


berjangka yaitu simpanan dana pihak ketiga atau
masyarakat dan terikat oleh jangka waktu atau fixed time.
SURAT BERHARGA YANG
DITERBITKAN
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) merupakan surat berharga yang diterbitkan
dan ditandatangani oleh nasabah yang pada umumnya dilakukan sebagai jaminan
atau pelunasan hutang nasabah pada bank yang bersangkutan.
A. SBPU yang diperdagangkan adalah:

Surat Wesel
Perdagangan Khususnya untuk perdagangan dengan Bank Indonesia,

SPBU harus berjangka waktu pendek dengan minimal 30


SPBU dengan hari dan bernilai nominal minimal 25.000.000 yang
selanjutnya berkelipatan 5.000.000 dengan maksimal 10
Milyar.
Bank Indonesia

Akuntansi Surat ●
Surat berharga diterbitkan akan
Berharga dicatat pada saat penerbitan,
penjualan dan pelunasan
Diterbitkan
Kasus Surat Berharga Pasar Uang
Bila suatu bank memerlukan uang tunai segera yang akan digunakan untuk
membayar karyawan atau untuk keperluan lain maka bank tersebut dapat
meminjamnya dari bank lain dengan cara mengeluarkan promes atau aksep yang telah
disahkan oleh bank yang bersangkutan. Selanjutnya promes atau aksep ini dapat dijual
kepada Ficorinvest, kemudian Ficorinvest akan menukarnya dengan SBPU. Ini berarti
dengan menjual promes atau aksep kepada Ficorinvest, bank tersebut akan
memperoleh sejumlah uang yang  dibutuhkannya. Selanjutnya SBPU ini dapat
diperjualbelikan dengan mendapat keuntungan berupa bunga atau diskonto. Ficorinvest
seperti yang disebut di atas adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai
perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang sedang
membutuhkan dana. Tugas Ficorinvest adalah menyimpan surat-surat berharga yang
diperjualbelikan dalam pasar uang. Lewat Ficorinvest, pihak yang memiliki kelebihan
dana akan membeli suratsurat berharga, sedang pihak yang membutuhkan dana akan
Kasus Surat Berharga
Deposito
LENSAINDONESIA.COM: Sylvia Niken Wailandauw, kepala cabang May Bank Galaxi Mall Surabaya bisa bernafas
lega, pasalnya Ketua Majelis Hakim Ane Rusiana menyatakan terdakwa Sylvia tidak bersalah melakukan pelanggaran
perbankan. Dalam amar putusan hakim Ane menyatakan terdakwa Sylvia Niken tidak terbukti bersalah melakukan
tindak pidana sebagaimana dakwaan penuntut umum, yakni Pasal 49 ayat (2) huruf b Undang-Undang No.7 Tahun
1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
“Mengadili, menyatakan terdakwa Sylvia Niken Wailandauw tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana
dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), membebaskan terdakwa dari semua dakwaan, memulihkan nama baik
terdakwa seperti sediakala,” kata Majelis Hakim Ane Rusiana saat membacakan putusannya di Pengadilan Negeri
Surabaya, Rabu (13/02/2019).
Hakim Anne Rusiane juga memerintahkan terdakwa dipulihkan hak-haknya dalam kemampuan, kedudukan dan
harkat serta martabatnya.
Atas vonis bebas tersebut, terdakwa langsung menyatakan terima. “Terima, bu hakim,” ucap Sylvia sambil
mengusap air matanya.
Sementara, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Novan Aprianto dari Kejaksaan Tinggi Jatim menyatakan pikir-pikir dan
minta diberikan waktu beberapa hari untuk melaporkan putusan ini kepada pimpinannya. “Pikir-pikir majelis,”
pungkasnya.
Untuk diketahui, kasus yang menyeret Sylvia Niken berawal dari pasangan suami istri (pasutri)
Novita Heryanto dan suaminya Irjuniawan P Radjamin, membuka rekening Deposito degan status
rekening gabungan atau OR di PT Bank Maybank Kantor Cabang Pembantu Galaxy Mall
Surabaya.
Tiga Deposito itu adalah : No 3 94758 046 94758 Bilyet Giro No DB/DC 894758 AK, sebesar Rp
500.000.000 dan No 3 04361 046 04361 Giro Bilyet No DB/DC 104361 AA, sebesar USD
55.849,63, serta No 3 94171 046 94171 Giro Bilyet No DB/DC 894171 AK, sebesar : USD 97.000.
Lalu Novita Heryanto bercerai dengan suaminya Irjuniawan P Radjamin dengan putusan cerai
tanggal 14 Juli 2008 nomor 182/Pdt.G/2008/PA.
Setelah Novita menikah lagi dengan suami barunya bernama Aries Sebayang, kemudian pada
2010, Novita Heryanto datang ke Bank Maybank Indonesia Tbk Kantor Cabang Pembantu Galaxy
Mall Surabaya untuk bertemu terdakwa Sylvia Niken Wailandauw selaku Kepala Kantor Cabang
Pembantu, menanyakan informasi ketiga deposito miliknya atas nama Irjuniawan P Radjamin
(mantan suaminya) OR Novita Heryanto dengan menunjukkan ketiga Asli Bilyet Deposito.
Setelah dilakukan pengecekan dikomputer Bank oleh petugas Customer Service dinyatakan
bahwa data ketiga deposito tersebut sudah tidak ada karena pada database komputer sudah
tidak muncul lagi.
Lima tahun kemudian, tepatnya pada 22 Juni 2015 Novita datang lagi menanyakan
depositonya dan dijawab terdakwa deposito tersebut telah di cairkan oleh mantan suaminya
yakni Irjuniawan P Radjamin
Merasa depositonya hilang, kemudian Novita Heryanto besama suami barunya, Aries
Sebayang melayangkan 2 kali somasi pada 24 Juni 2015 dan pada 24 Juni 2015. Namun
kedua somasi tersebut diabakan oleh manajemen May Bank hingga akhirnya dilaporkan
ke Polda Jatim.
Hasilnya, Sylvia Niken Wailandauw ditetapkan sebagai tersangka karena Sylvia Niken
selaku Business Manger atau Pimpinan Kantor Cabang Pembantu menyetujui pencairan
deposito sebelum jatuh tempo serta menempatkannya ke rekening reksadana milik
Irjuniawan P Radjamin, tanpa konfirmasi lebih dulu kepada Novita Heryanto mantan istri
dari Irjuniawan P Radjamin. Padahal ketiga deposito tersebut berstatus rekening OR.
Celakanya lagi, pencairan Deposito OR tersebut juga dilakukan Sylvia Niken hanya
berdasarkan laporan kehilangan 3 Bilyet Deposito yang diterbitkan oleh Polsek Sukolilo,
dan depostito itu dicairkan Sulvia Niken dengan dasar surat keterangan hilang dari
kepolisian yang diserahkan nasabah menyusul kepada bank pada tanggal 29 Juni 2010.
Akibatnya perbuatan yang dilakukan, Sylvia Niken Wailandauw diancam pidana
kejahatan perbankan, sesuai pasal 49 ayat (2) huruf b Undang-Undang No.7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998
tentang Perbankan. Dan dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Novan Aprianto selama
5 tahun penjara.
Dengan materi yang sudah dibaca sebelumnya mengenai Bagaimana tanggapan
anda sebagai pengamat ekonomi perbankan?

Silahkan kirimkan jawaban/tanggapan melalui portal paling lambat 3 hari setelah e-


learing diterbitkan..

NB: segala bentuk kecurangan (copy_paste) akan mendapat konsekuensinya yaitu


tidak akan dinilai baik yang mengcopy atau yang dicopy. Kerjakan sesuai dengan
hasil pemikiran masing-masing

^^^____^^^

Anda mungkin juga menyukai