Anda di halaman 1dari 20

MIOMA UTERI

• Musa Haidar
{ •


Rifai Hubni
Rita Aryanti
• Emi Latifah
• Ana Lutfia A
Definisi

Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos


uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan otot
polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen.
Mioma uteri disebut juga dengan leimioma
uteri atau fibromioma uteri.
Epidiomologi
 Di Indonesia angka kejadian mioma uteri
terjadi 20%-25% pada perempuan usia
reproduktif, tetapi faktor tersebut tidak
dikethui secara pasti.
 Insidenya 3-9 kali lebih banyak pada ras

kulit berwarna dibanding dengan ras kulit


putih.
Insidens:
wanita usia reproduktif  30-40% >

30 th
Nullipara

Ras: kulit hitam

Faktor keturunan
Faktor risiko
1. Usia penderita antara 25 -50 tahun
2. Hormon endogen : estrogen
3. Riwayat keluarga
4. Indeks massa tubuh
5. Makanan
6. Kehamilan : estrogen meningkat
7. Merokok
klasifikasi
 Menurut tempat di uterus
dan menurut arah
pertumbuhannya :
1. Mioma intramural (54%)
2. Mioma subserosa(48%)
3. Mioma submukosa(6,1%)
4. Mioma
intraligamenter(4,4%)
Mioma Subserosum
 Lokasi tumor di sub serosa korpus uteri.
 Dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula

sebagai satu massa yang dihubungkan dengan


uterus melalui tangkai.
 Pertumbuhan kearah lateral dapat berada di

dalam ligamentum latum, dan disebut sebagai


mioma intraligamen.
 Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga

peritoneum sebagai suatu massa. Perlekatan


dengan ementum di sekitarnya menyebabkan
sisten peredaran darah diambil alih dari tangkai
ke omentum. Akibatnya tangkai semakin
mengecil dan terputus, sehingga mioma terlepas
dari uterus sebagai massa tumor yang bebas
dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini
dikenal sebagai mioma jenis parasitik.
Mioma Intramural

Disebut sebagai mioma


intraepitalial, biasanya multiple.
Apabila masih kecil, tidak merubah
bentuk uterus, tapi bila besar akan
menyebabkan uterus berbenjol-benjol,
uterus bertambah besar dan berubah
bentuknya.
Mioma sering tidak memberikan
gejala klinis yang berarti kecuali rasa
tidak enak karena adanya massa tumor
di daerah perut sebelah bawah.
Mioma submukosa
Mioma yang berada di bawah
lapisan mukosa uterus/endometrium
dan tumbuh kearah kavum uteri. Hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan
bentuk dan besar kavum uteri. Bila
tumor ini tumbuh dan bertangkai, maka
tumor dapat keluar dan masuk ke dalam
vagina yang disebut mioma geburt.
Mioma submukosum walaupun hanya
kecil selalu memberikan keluhan
perdarahan melalui vagina. Perdarahan
sulit dihentikan, sehingga sebagai
terapinya dilakukan histerektomi.
Perubahan Sekunder :

 Atrofi
 Pengecilan tumor yang terjadi sesudah
menopause atau sesudah kehamilan
 Degenerasi hialin
 penderita usia lanjut, kehilangan struktur asli
menjadi homogen
 Degenerasi kistik
 mioma menjadi cair, konsistensi lunak (DD/ kista
ovarium)
 Degenerasi membatu (calcicerous degeneration)
 penderita usia lanjut, karena gangguan sirkulasi tjd
pengendapan kapur
 Degenerasi merah (carneous degeneration)
 pada kehamilan dan nifas, terjadi ggn sirkulasi
menyebabkan nekrosis subakut
 Gejala klinis : nyeri setempat, nyeri pada perabaan,
demam
 lab : leukositosis sedang
 DD/ : appendisitis, ablasio plasenta, batu uretra,
pielonefritis
 peradangan yang timbul dapat menstimulasi
persalinan
 Degenerasi lemak
 merupakan kelanjutan degenerasi hialin
Gejala-gejala yang timbul

 Perdarahan abnormal (pada mioma submukosa) :


menorraghia, metrorraghia atau
menometrorraghia.
 Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan

pinggang
 Tanda-tanda penekanan

 Gejala sekunder : anemia, gangguan ginjal.


Pemeriksaan Penunjang

 USG :
- pemeriksaan pilihan dalam mendeteksi dan
mengevaluasi mioma
 MRI

- menegaskan anatomi uterus dan ovarium


- membantu menetapkan diagnosis pada hasil USG
yang meragukan
Diagnosis…….anamnesis

 Perdarahan
 Rasa nyeri

 Gangguan berkemih

 Akut abdomen

 infertilitas
Diagnosis….
Pemeriksaan fisik :
1. Dengan pemeriksaan dalam

2. Palpasi abdomen bagian bawah

Pemeriksaan laboratorium
3. Anemia, Hb < 12 g/dl

4. Gangguan fungsi ginjal, ureum dan kreatinin meningkat.

Pemeriksaana penunjang
5. USG

6. Sitologi : menentukan tingkat keganasannya.

7. Histerekopi

8. MRI
Diagnosis Banding :
- mioma subserosum : tumor ovarium solid,
kehamilan
uterus gravidus
- mioma intramural : adenomiosis, khorioCa, Ca
korpus
uteri
- mioma submukosum : myoma geburt ~ inversio
uteri
Terapi

 Mioma esterogen dependent  dapat


mengecil setelah menopause  dapat di terapi
konservatif

 Jika bergejala / simptomatik  terapi


medikamentosa / pembedahan
Medikamentosa
Berfungsi untuk mengurangi gejala klinis pasien
 Nyeri  OAINS

 Terapi hormonal  mengurangi ukuran mioma

 Tablet progesteron

 Gonadotrophin-releasing hormone (GnRH) analogues

(triptorelin) – dapat menurunkan ukuran miom dengan


cepat, tetapi akan kembali membesar jika penggunaan
dihentikan
 Androgen  danazol, gestrinone
Penanganan operatif
 miomektomi : terapi pilihan bagi wanita

yang masih ingin memiliki anak


 histerektomi : terapi pilihan untuk

mencegah Ca

Radioterapi
 bertujuan agar ovarium tidak berfungsi
lagi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai