Anda di halaman 1dari 27

LINKAGE NOLLYTA IMMANUELA PESIRERON

17.11.1001.7312.010
PHILIP YUSUF

SYSTEM
17.11.1001.7312.055
M. LUTFI AS’AD
17.11.1001.7312.030
ANDRE KEVIN MANITIK
17.11.1001.7312.014
PENGERTIAN SECARA
UMUM
“action or manner of linkage or being linked”
suatu hubungan dari gerakan atau keragaman
Oxford Advanced Learner’s Dictionary

Konteks urban design


Linkage menunjukkan adanya
suatu hubungan dari
pergerakan (Aktivitas) yang
terjadi pada beberapa zona
makro maupun mikro, dengan
atau tanpa keragaman Fungsi,
yang berkaitan dengan aspek-
aspek fisik, historis, ekonomi,
social, budaya dan politik.
A. PEDESTRIAN
ASPEK-ASPEK LINKAGE :
Pengerti
“Pedos” dalam bahasa Yunani berarti
an
“kaki” sehingga pedestrian berarti
pergerakan atau perpindahan manusia
dari titik a ke titik b dengan menggunakan
moda jalan kaki.
Pedestrian Transportasi Parkir
“dilihat dari kecepatannya moda jalan kaki
“Berjalan kaki merupakan alat untuk
mempunyai kelebihan, yaitu kecepatan rendah
pergerakan internal kota, satu-satunya alat
sehingga menguntungkan karena dapat mengamati
untuk memenuhi kebutuhan interaksi tatap
lingkungan sekitar dan mengamati objek secara
muka yang ada didalam aktivitas komersial dan
detail serta mudah menyadari lingkungan
kultural dilingkungan kehidupan kota”
sekitarnya”
John Fruin, 1979
Amos Rapoport, 1977
Kelebihan Berjalan
Kekurangan Kaki
Berjalan Kaki
Perjalanan dapat terganggu oleh
Selalu tersedia
cuaca,
Rawan dan
Waktu kriminalitas
rute (copet,
begal, dll),
fleksibel
Hambatan
Mampu akibat lalu
mengantar lintas
pemakainya tepat
kendaraan,
sampai dan
tujuan
Mudah dilakukan
Perjalanan dan tanpa
dapat terganggu
biayaketersediaan fasilitas
oleh
untuk
Dapat pejalan kaki.
bersosialisasi
B. TRANSPORTASI
ASPEK-ASPEK LINKAGE :
Perkembang
an
Menurut teori morfologi kota,
pembentukkan kota-kota berawal dari
komunitas-komunitas desa yang mandiri.
Sebelum dikenal alat-alat transfortasi
bermesin, transfortasi darat merupakan
Pedestrian masalah yang sulit dan sangat
Transportasi lambat,
Parkir
sementara itu sungai, danau dan laut juga
berkembang menjadi alat transportasi
alamiah yang baik. Wilayah urban dipinggir
jalan air tersebut lebih potensial
berkembang karena tingkat
keterjangkauannya yang lebih besar dari
pada lokasi wilayah urban yang jauh dari
jalan air.
C. PARKING
ASPEK-ASPEK LINKAGE :
Perkembang
Di tinjau dari fungsinya sebagai tempat perhentian
an
penyimpanan sementara temuan antar dan
pergantian moda bermotor sejarah parker dapat
dilacak dari :
a. Sejarah moda bermotor mobil, sarana
transfortasi yang diwadahinya.
b. Sejarah tempat/wadah sarana transfortasi mobil
Pedestrian
sebagai prasarana. Transportasi Parkir
c. Secara tak langsung berkaitan dengan sejarah
pergerakan moda itu sendiri, atau sejarah lalu
lintas kota.
Sejarah parker akan berkaitan pula dengan sejarah
dari sebagian aspek-aspek system sirkulasi kota.
Karena aspek-aspek systemsirkulasi kota sebagai
perangkat fisik kota adalah :
d. pola, struktur dan perlengkapan jalan pola
jaringan jalan, struktur jalan
LINKAGE
Perkemban
THEORY
Pengertian
196
ganKenzo
Linkage teori merupakan, salah satu
Tange yang merancang ew community, Cambrige,
0pendekatanM.I.T,
Massachusetts, yang jugadinamis dariuntuk
perencanaan system
ekspo‘70. Skematik
sirkulasi
linkage dan
secara menjadi
horizontal motor
diantara penggerak
elemen dari
bangunan tinggi.
bentuk kota (Trancik, R. 1986). Selain itu
196
linkage juga berfungsi sebagai pengikat atau
4
Peter Cook, mengusulkan desain skematik untuk plug-in city;
mata gagasan
dengan rantai dari bagian-bagian
kota dengan wilayah
bentuk kelengkapan matakota,
rantai
THE TREE DIMENSIONAL GRID
ia juga
sistem bertindak
transportasi yangsebagai penyatu
menghubungkan berbagai
bagian-bagian kota
Roger Trancik, 1986
dengan menampilkan ekspresi teori megastruktur.
aktivitas dan bentuk fisik kota (Maki, F. 1964)

SCHEME FOR THE “PLUG-IN” CITY


Peter Cook, 1964
LINKAGE THEORY
Kedudukan Linkage dalam teori urban design
Linkage theory merupakan salah satu dari diagram
teori urban design yang terdiri dari diagram teori
urban design yang terdiri atas tiga rangkaian
konsepsional yakni Figure Ground Theory.
Tipe Linkage Theory
Menurut Fumihiko Maki (1964) linkage theory
dapat dibedakan secara tegas dalam tiga bentuk
ruang kota, yakni Compositional Form, Megaform,
dan Groupform.

TIPE LINKAGE THEORY


DIAGRAM OF URBAN DESIGN THEORIES
Roger Trancik, 1986
Roger Trancik, 1986
A. PEDESTRIAN
FAKTOR
SARAN YANG MEMPENGARUHI JARAK
PERJALANAN
A KAKI,
Pejalan kaki berdasarkan sarana UTERMAN (1984)
perjalanannya dapat
dikategorikan sebagai berikut :
A. Waktu,
a. Pejalan kaki penuh
B. Kenyamanan,
b. Pejalan kaki pemakai kendaraan umum
C. Ketersediaan Kendaraan Bermotor,dan
c. Pejalan kaki pemakai kendaraan umum dan kendaraan
D. Pola Tata Guna Lahan.
pribadi
d. Pejalan kaki pemakai kendaraan pribadi penuh
A. PEDESTRIAN
MAKSUD DAN TUJUAN BERJALAN KAKI
a. Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan
pejalan kaki dapat dikelompokan sebagai
berikut : Berjalan kaki untuk ketempat kerja
atau perjalanan fungsional, jalur pedestrian
dirancang untuk tujuan tertentu seperti
untuk melakukan pekerjaan bisnis makan
atau minum pulang dan pergi ke dan dari
tempat kerja.
b. Berjalan kaki untuk berjalan yang tidak
terikat waktu dapat dilakukan dengan
perjalanan santai dan biasanya kecepatan
berjalan lebih rendah dibandingkan dengan
orang berjalan menuju tempat bekerja atau
perjalanan fungsional.
c. Berjalan kaki untuk keperluan rekreasi dapat
dilakukan sewaktu-waktu dengan berjalan
santai.
A. PEDESTRIAN
PRASARANA PEJALAN KAKI
Macam fasilitas untuk menampung pejalan kaki dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a. Jalur pejalan kaki yang dibuat terpisah dari jalur
kendaraan umum, biasanya terletak bersebelahan
atau berdekatan.
b. Jalur pejalan kaki yang digunakan sebagai jalur
menyebrang untuk mengatasi dan menghindari konflik
dengan moda angkutan lain yaitu jalur penyebrangan
jalan, jembatan penyebrangan, atau jalur
penyebrangan bawah tanah. Untuk itu diperlukan
fasilitas yang zebra cross, skyway, dan subway.
c. Jalur pejalan kaki yang bersifat rekreatif dan mengisi
waktu luang, yang terpisah sama sekali dari jalur
kendaraan bermotor dan biasanya dapat dinikmati
secara santai, tanpa terganggu kendaraan bermotor
d. Jalur pejalan kaki yang digunakan untuk berbagai
aktifitas, untuk berjalan, untuk duduk santai, dan
sekaligus untuk berjalan jalan sambil melihat etalase
pertokoan yang biasanya disebut mall.
KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SESUAI
DENGAN FUNGSINYA
Nama
Jalur
Fungsi Atau:Kegunaan Karakteristik

Pedestria
n
Trotoir Berjalan kaki dipinggir jalan -Arah jelas
kendaraan -Lokasi ditepi jalan bebas hambatan
-Permukaan rata ( max.5%), lebar 1,50- 2.00
m.

Zebra Menghindarkan konflik dengan -Menyilang diatas jalan, dilengkapi traffic


Cross kendaraan light.
-Lebar 2.00-4.00 m
-Frekuensinya tertentu
Plasa Kegiatan santai dan berekreasi -Bebas kendaraan
-Space lapang
-Lebar berfariasi
-Ada fasilitas
Mall Tempat berjalan kaki dikawasan -terpisah dari jalur
perbelanjaan -Dipertokoan
-Plasa kecil
-Lebar bervariasi
-Ada fasilitas
Subway Tempat berjalan kaki yang -Berupa terowongan bawah tanah
menghubungkan antar bangunan -Dilengkapi pengkondisian udara dan
dibawah tanah penerangan
-Bebas lalu lintas kendaraan
-Berupa jembatan penyebrangan antar
FAKTOR PENDORONG
PEJALAN
a. Aman, KAKI
b. Menyenangkan,
c. Mudah dilakukan kesegala arah,
dan
d. Daya tarik pada tempat tempat
tertentu diberikan elemen yang
dapat menimbulkan daya tarik
seperti elemen estetika, lampu
lampu penerangan jalan,
landscape atau taman dll.
KONSEP PEDESTRIANISASI
Konsep Kawasan pedestrian atau
sering disebut pedestrianisasi, muncul
dibeberapa pusat kota, dinegara barat
dilakukan dengan menutup jalan jalan
untuk kendaraan dipusat kota dari
lalu lintas kendaraan baik pada
sebagian jalan maupun keseluruh ITHACA, PEDESTRIAN MALL By Google
sekmen jalan.
Keterkaitan pedestrian dengan
aspek perancangan urban.
Penekanan aspek adalah pada
manusia dengan segala aktifitas
masyarakat kota sebagai
pemakai.

MALIOBORO
By Pinterest
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN
LINGKUNGAN PEDESTRIAN
a. Hubungan dengan optic, yaitu hubungan manusia
dengan apa yang dipandang sewaktu bergerak
(berjalan), dengan teratur merupakan pandangan
yang berurutan ( serial vision ),
b. Merupakan posisi dimana manusia ikut didalam
lingkungan dan reaksinya terhadap lingkungan
yang dimaksudkan sebagai penyesuaian diri
terhadap lingkungan, dan
c. Hubungan dengan kepuasan, berkaitan dengan
penyediaan ruang ruang fasilitas bagi warga kota
dengan tingkat kepuasan dan kenikmatan masing
masing secara optimal melalui pendekatan sosio
spatial.
TRANSPORTASI DALAM
BENTUK KONTEK
PERANCANGAN URBAN
Sebagai suatu gambaran adanya pern transportasi dalam konteks
perancangan urban, dapat disimak dari pertumbuhan kebutuhan
transportasi dalam suatu kota sebagai berikut :
Pada tahun 1885 kereta api sebagai alat transportasi penting di
kota, menggantikan kereta kuda. Tahun 1895 kereta api masuk ke
kota chicago, beberapa waktu kemudian sarana transportasi ini
digunakan di new york dan philadelphia. Perkembangan berikutnya
dengan ditemukannya kendaraan bermotor pada tahun 1895 di
amerika srikat terdaftar 4 buah mobil, tahun 1900 sebanyak 8000
mobil, tahun 1940 sebanyak 32.000.000 juta mobil
BEBERAPA JENIS SARANA PENGANGKUTAN ANTARA LAIN

a. Kereta api, baik yang dibawah ( under construction ) atau diatas


yang menghubungkan bagian utara dengan pusat kota,
b. Trem listrik, ada 4 jalur yang membelah kota yang
menghubungkan kota disebelah utara dan selatan dengan pusat
kotanya,
c. Alat angkut cepat ( rapid transit ), merupakan saran transportasi
untuk pergerakan dari berbagai bagian kota, dan
d. Alat angkut dipusat kota yang berupa bus atau alat angkut
lainnya.
KONSEP INTEGRASE DALAM
SYSTEM TRANSPORTASI
Hingga saat ini, penelitian masalah transportasi
masih ditekankan pada 4 kategori Jack W.
Lapatra, dowden (1973), yaitu :
A. Mass transportation system
B. The private-vehicle system
C. The highway system
D. Air transportation problem
Masalah tranportasi adalah bagian integral dari
permasalahan urban space, investasi dan
usaha-usaha umum yang mempertemukan
antara kebutuhan dan aspirasi penduduk kota.
ujuan integrasi adalah :
a. Operasionalisasi bermacam-macam pelayanan umum
dan pribadi dalam satu system kesatuan wilayah transit
yang luas.
b. Mengurangi keburukan dari duplikasi dan perluasan
pelayanan yang ada.
c. Keuntungan dari pengombinasian rancangan, daya beli
dan pemasaran usaha-usaha serta titik temu pengguna
fasilitas.
d. Kemungkinan bagi pengguna perjalanan transit, dimana
saja dalam komunitas hanya membayar satu kali,
Menurut Roberta Remak, tingkat integrasi dalam
perpindahan yang efisien, kenyamanan dalam modal
system tranportasi (George E.Gray, 1979) dapat dibagi
serta service yang berbeda.
dalam :
a. Institutional integration yaitu mengkreasikan suatu rencana
kerja antara organisasi dimana gabungan rancangan dan
pelaksanaan pelayanan transit dapat dilaksanakan.
b. Oprasional integration yaitu suatu aplikasi Teknik
pengelolaan guna optimasi alokasi dari daya guna transit
dan koordinasi pelayanan.
c. Physical integration yaitu memberikan persyaratan tertentu
untuk gabungan penggunaan fasilitas dan peralatan. Roberta Remak
By Google
FILOSOFI PARKIR
“Tempat parkir sebagai tempat pemberhentian
kendaraan, harus tetap sedekat mungkin dengan
tempat tujuan yang hendak dicapai. Idealnya dekat
dengan pintu yang dilalui dan masih didalam lingkup
pencapaian pemarkir”
Baker, G. Parking, 1958 : 29

Barker, G
By Google
PERENCANAAN PARKIR
DALAM KAITAN DENGAN
LINKAGE
Perencanaan tempat parkir menurut Sirvani ( the urban
design prosess, 1985 ) :
-Struktur tempat parkir tidak boleh mengganggu aktifitas
disekitarnya. Lebih baik lagi jika : mendukung kegiatan steet
level dan menambahkan kualitas visual lingkungan,
-Pendekatan program berganda. Dalam arti memaksimalkan
pengguna tempat parkir dengan pelaku dan waktu yang
berbeda secara simultant,
Hamid Sirvani
By Google
-Tempat parkir khusus dimana suatu perusahaan atau instansi
yang memiliki sejumlah besar karyawan dengan kendaraannya,
memerlukan areal parkir tersendiri yang memadai, dan
-Tempat parkir dikawasan pinggiran kota yang dibangun oleh
swasta dan/atau pemerintah.
PENAMPILAN PARKIR
Penampilan parkir adalah penting
bagi kelancaran dan kenyamanan
fungsinya, keindahan dan keamanan
tempat parkir sendiri maupun
lingkungan setempat menunjang
bentuk kota juga kenyamanan
akibat kesehatan lingkungan dan
lancarnya pengaturan parkir yang
berakibat kelancaran tranfortasi
serta kejelasan struktur hubungan
tranfortasi kota dalam kaitan
linkage.
a. Perletakan parkir, perletakan mobil dalam tempat parkir dapat
mengambil posisi dengan jalur traffic bersudut : 30 derajat, 45 derajat,
60 derajat, dan 90 derajat.

b. Dimensi parkir, tiga dasar ukuran bagi parkir yaitu : panjang dan lebar
ukuran badan mobil, lebar jalan pencapaian, sudut antara mobil
dengan jalan pencapaian.

c. Elemen-elemen parkir, tanda-tanda, meliputi : petunjuk masuk dan


keluar, batas-batas kendaraan parkir dan pengamannya (pengaman
untuk traffic maupun untuk kendaraan, misalnya tapak dilereng bukit).
Penerangan (lampu), penghijauan yang berfungsi selain untuk peneduh
kendaraan dan manusia, juga untuk keindahan dan pengulangan polusi
udara. Alat pengontrol (kamera televisi), di negara barat.
PENGENDALIAN LINKAGE
SYSTEM DALAM
PERANCANGAN URBAN
Bahasan aspek-aspek pengendalian kota yang berhubungan dengan
linkage system akan dikaji melalui pentingnya linkage pada suatu
kawasan, adanya accesbility yang dibedakan atas pedestrian,
system transfortasi dan parkir yang akan dijabarkan lebih lanjut.
Pengendalian melalui aspek pedestrian
Pengendalian pedestrian dalam perancangan kota adalah
penigkatan kualitas ruang kota dengan skala pejalan kaki, antara
lain dari segi prasarana dan sarana pedestrian.
KESIMPULAN
- Aspek pedestrian
A. Jalur pejalan kaki sebagai prasarana transportasi mempunyai
peran penting, bersama prasarana transportasi yang saling
menunjang dan merupakan bagian yang tak terpisahkan,
penanganan yang bersifat, bagian perbagian, missal : hanya
pengaturan parkir atau hanya memperlebar jalan kendara tidak
akan dapat menyelsaikan pemasalahan kendaraan,
Penanganan jalur perjalanan kaki tidak sekedar menekankan pada
kuantitas dan kualitas saja, tetapi juga memerlukan penanganan
masalah jalur pejalan kaki didukung oleh penataan lingkungan
KESIMPULAN
-Aspek transportasi
System transportasi yang sesuai untuk suatu kota tergantung dari
ciri khas kota tersebut. Guna meningkatkan ruang kota, salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas
system transportasinya
-Aspek parkir.
Dalam kaitannya dengan linkage, perancangan parkir harus mudah
dipakai : perancangan lokasi yang jelas, bantuan tanda tanda,
pembenahan parkir dipusat kota dan penyesuaian dengan iklim dan
kebiasaan diindonesia. Yaitu yang menyangkut jarak capai
ketempat tujuan dan fasilitas tambahan pada parkir.
TERIMA KASIH, TUHAN
MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai