Al-Khawarizmi (780-850)
• Yang menemukan angka nol dan namanya diabadikan
dalam cabang ilmu matematika, Algoritma
(logaritma).
Ibnu Sina (980-1037)
• Yang membuat termometer udara untuk mengukur
suhu udara. Bahkan namanya tekenal di Barat sebagai
Avicena, pakar Medis Islam legendaris dengan karya
ilmiahnya Qanun (Canon) yang menjadi referensi ilmu
kedokteran para pelajar Barat.
BUKTI KEJAYAAN ISLAM DI
BIDANG TEKNOLOGI
Al-Biruni (973-1048)
• Yang melakukan pengamatan terhadap tanaman sehingga
diperoleh kesimpulan kalau bunga memiliki 3, 4, 5, atau 18
daun bunga dan tidak pernah 7 atau 9.
Az-Zahrawi. (936-1013)
• Abu Qasim az-Zahrawi (1000 M) (Menemukan teori
pembedahan) atTashrif Liman ajiza at-Ta’lif terdiri 30 jilid,
berasal Spanyol. Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di
sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor
Andalusia, dia dikenal dengan nama "El Zahrawi". Al-Qasim
adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari
kekhalifahan Umayyah.
BUKTI KEJAYAAN ISLAM DI
BIDANG TEKNOLOGI
Al-Kindi (801-873)
• (pengarang 270 buku, ahli music, farmasi dll). Hidup pada masa penerjemahan besar-
besaran karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab. Di samping menerjemah, al-Kindi
juga memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya. Karena keahlian dan
keluasan pandangannya, ia diangkat sebagai ahli di istana dan menjadi guru putra
Khalifah al-Mu’tasim, Ahmad.
BUKTI KEJAYAAN ISLAM DI
BIDANG TEKNOLOGI
Biri Rais
• nama aslinya Muhyidin Rais (1465-1555 M).
Membuat peta dunia terlengkap dan
menemukan benua Amerika. Columbus
juga menemukan benua Amerika tahun
1492 M.
PERBEDAAN IMAN,ISLAM, DAN
IHSAN DALAM KEMAJUAN IPTEK
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna. Kesempurnaannya dapat tergambar dalam
keutuhan inti ajarannya. Ada tiga inti ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Ketiga inti
ajaran itu terintegrasi di dalam sebuah sistem ajaran yang disubut Dienul Islam.
Dalam Al-Qur’an surat Ibrahim: 24-25, Allah telah memberikan ilustrasi indah tentang integrasi
antara iman, ilmu dan amal. Ayat tersebut menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu, dan
amal atau akidah, syariah dan akhlak dengan menganalogkan bangunan Dinul Islam bagaikan
sebatang pohon yang baik. Iman diidentikan dengan akar sebuah pohon yang menopang
tegaknya ajaran Islam. Ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahandahan dan
cabang-cabang ilmu pengetahuan, sedangkan amal ibarat buah dan pohon identik dengan
teknologi dan seni.
Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh.
Selanjutnya perbuatan baik, tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan baik tersebut
tidak dibangun di atas nilai iman dan ilmu yang benar. Iptek yang lepas dan keimanan dan
ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat
manusia dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupan manusia.
KEUTAMAAN ORANG YANG
BERILMU DAN BERIMAN
Seni dalam Islam terutama yang berkaitan dengan musik, nyanyian, maupun
lagu tidaklah selalu mutlak bahwa itu haram. Dengan catatan, tujuannya untuk
kebaikan, misalnya mengajak jihad fi sabilillah, dan menentang kemungkaran,
atau menjauhi zina. Syair hendaknya berisi tentang pujian-pujian terhadap
Allah dan Rasul-Nya, menyemangati untuk amar ma’ruf nahi munkar, dan tidak
bertentangan dengan prinsip tauhid dan syara’.
Begitu pula dengan bentuk kesenian lain seperti karya sastra dan arsitektur.
Selama tidak bertentangan dengan syariat dan mengagungkan Allah SWT
maka itu diperbolehkan. Seni menjadi haram jika membuat pelaku maupun
penikmatnya menjadi rusak moralnya dan semakin jauh dari Allah SWT.
Misal tari-tarian yang mengumbar aurat dan membangkitkan syahwat lawan
jenis yang bukan mahramnya, atau seni ritual yang terdapat unsur syirik, yakni
menyekutukan Allah SWT. Seni seperti ini jelas tidak dibolehkan.
TERIMA
KASIH