Anda di halaman 1dari 13

Studi Kasus PT Garuda Indonesia

• Melissa – 201350330
• Gusti Ayuliani – 201350335
• Vina Natalia – 201350343
• Novilia Leosani – 201350346
• Felicia Nydia - 201350350
PROFIL PERUSAHAAN

PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan


nasional yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia ( BUMN ). Saat ini Garuda
Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestic dan 18
rute internasional. Sebagai pelopor maskapai penerbangan yang didirikan
tahun 1949, Garuda Indonesia menambahkan tagline “The Airline of Indonesia”
sebagai penanda kepeloporan dan identitas maskapai Indonesia. Dengan
tagline ini Garuda Indonesia semakin memantapkan diri menuju maskapai
berkelas dunia.
VISI

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan


yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan indonesia

MISI

Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang


mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan
ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.
MATRIKS CPM

Garuda Indonesia Lion Air Indonesia AirAsia


Faktor penentu
No Bobot
keberhasilan
Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai

1 Iklan 0,11 4 0,44 3 0,33 3 0,33


2 Harga 0,14 2 0,28 3 0,42 4 0,56

3 Kualitas Pelayanan 0,17 4 0,68 3 0,51 3 0,51

Ekspansi
4 0,11 3 0,33 3 0,33 2 0,22
Perusahaan

5 Manajemen 0,13 4 0,52 3 0,39 3 0,39


6 Armada 0,11 4 0,44 3 0,33 4 0,44

Sumber Daya
7 0,11 4 0,44 4 0,44 4 0,44
Manusia

8 Pangsa Pasar 0,12 3 0,36 4 0,48 4 0,48


  TOTAL 1   3,49   3,23   3,37
MATRIKS EFAS

SKOR
FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL UTAMA BOBOT SKOR
BOBOT

Peluang      
Semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan 0,08 3 0,24
pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh
Ind merupakan salah 1 pasar penerbangan udara yg tumbuh pesat 0,10 4 0,40
Berkembangnya secara cepat industri npenerbangan Assia Pasifik 0,15 4 0,60
Pertumbuhan penumpang transportasi di Ind th 2010 22,39% 0,10 4 0,40
Garuda bergabung sbg aliansi global maskapai penerbangan 0,06 3 0,18
yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance
Ancaman      
Landasan pacu terbatas 0,05 4 0,20
Persediaan bahan bakar pesawat tergantung pada Pertamina 0,05 4 0,20
Adanya krisis global 0,07 4 0,28
Maskapai asing yg melakukan penetrasi pasar ke Indonesia 0,04 2 0,08
Banyaknya rute penerbangan baru, penurunan harga tiket yg 0,10 3 0,30
dibuka olej penerbangan lain
Adanya bencana alam menyebabkan wabah penyakit 0,04 3 0,12
Harga tiket tinggi karena biaya operasional yg tinggi 0,10 3 0,30
TOTAL 1,00   3,30
MATRIKS IFAS
SKOR
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UTAMA BOBOT PERINGKAT
BOBOT
Kekuatan (Strengh):      
Maskapai terbesar di Indonesia 0,20 4 0,80
Garuda saat ini meng-operasikan 89 pesawat 0,10 4 0,44
Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 0,07 4 0,28
26 rute internasional hingga tahun 2010
Garuda mempunyai ciri khas sendiri dibandingkan yg lain 0,05 4 0,20
Hadirnya produk baru Citilink sebagai gagasan baru dari Garuda 0,05 4 0,20
Adanya layanan pemberian visa diatas pesawat 0,05 4 0,20
Pangsa pasar Garuda di pasar internasional mencapai 23,2% 0,05 4 0,20
Memiliki teknologi informasi yang mukthakir 0,04 3 0,12
Garuda banyak melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility 0,04 3 0,12
Garuda termasuk kategori baik untuk tata kelola perusahaan 0,05 3 0,15
Garuda memiliki brand yang kuat & telah diakui produk domestik 0,07 4 0,28
Weakness:      
Adanya faktor teknis sehingga menyebabkan keterlambatan 0,05 3 0,15
dalam penerbangan
Tingginya tingkat hutang lancar 0,02 3 0,06
Garuda bergantung pada sistem otomatisasi dalam menjalankan 0,04 3 0,12
bisnis
Perseroan memiliki defisit pd modal kerja pd masa yg akan datang 0,02 2 0,04
Biaya operasional yg tinggi menyebabkan harga tiket mahal 0,10 2 0,20
TOTAL 1,00   3,52
MATRIKS SWOT
STRENGTH WEAKNESS
INTERNAL  Melakukanstrategijangkapendek “Quick  Sistem online yang kerapbermasalah
Wins” danjangkapanjang “Quantum  Range hargaberada di atas rata-rata
Leap”  Belumdapatmelakukanpembagiandevide
 MeningkatkanPelayanan nkepada para pemegangsaham
EKSTERNAL  Pangsapasarmengalamipeningkatan  Bebanoperasional yang mahal
 Brand yang kuat di ranahinternasional
 Tujuanpenerbangan yang relatifbanyakA

OPPORTUNITY Strategi SO Strategi WO


 Berada di bawahnaungan BUMN  Melakukaninovasidengandukungandarip  Memperbaharuiteknologi yang
 Teknologimenggunakan internet emerintah digunakangunamengantisipasisistem
 Persainganantar-maskapai low cost  Melakukanpromosi di berbagai media online yang bermasalah
 Demand untukmenarik customer  Menggencarkanpromosiuntukanakperusa
jasapenerbangandomestikmaupuninterna penerbanganinternasional haanCitilinksebagaisalahsatuupayauntuk
sional  Meningkatkankualitaspelayanan yang mengurangihutang
 Penurunanhargaavturolehpertamina diimbangidenganharga yang  Penurunanhargaavturdapatdimanfaatkan
relatifterjangkaugunameningkatkanpang untukmengurangibiayaoperasional yang
sapasar tinggi

THREAT Strategi ST StrategiWT


 Keadaanalam yang sulitdiprediksi  Memanfaatkan brand yang  Mengontrolcashflowuntukmengurangibe
 Malfungsijaringansistem online kuatuntukmenarikkonsumenkhususnyam banoperasional
 Biaya maintenance, repair dan overhaul elaluiperiklanan  Memperbaharuiteknologi yang
(MRO) di Indonesia mahal  Mengoptimalkanstrategi Quick Wins digunakangunamengantisipasisistem
 Pelemahanmatauang rupiah gunamengatasikondisinilaimatauang online yang bermasalah
 Persaingandalamhalperiklanan rupiah yang  Melakukanberbagaipertimbanganharga
melemahsertaefesiensibiayapengeluaran agar dapatmemberikanpromosi yang
lebihmenarik
Sumbu Y Sumbu X
FINANCIAL STRENGTH Ratings INDUSTRY STRENGTH Ratings
Tingkat pengembalian aset PT.Garuda Utilisasi kapasitas dan produktivitas faktor
Indonesia tahun 2014 adalah -12%,sedangkan 1 eksternal seperti bandara bagi Garuda 6
tahun sebelumnya 0,5% Indonesia baik
Laba bersih tahun berjalan pada 2014 menurun Regulasi penerbangan dimana biaya bahan
1 1
28,3% dari tahun sebelumnya bakar dan pajak yang tinggi
Potensi permintaan dari konsumen yang cukup
Jumlah pendapatan usaha meningkat 4,63% 3 5
besar
Liabilitas meningkat sebesar 16,98% dari tahun
1 Stabilitas keuangan negara yang tengah buruk 1
sebelumnya
Total 6 Total 13
Average 1,5 Average 3,25
ENVIRONMENTAL STRATEGY Ratings COMPETITIVE ADVANTAGE Ratings
Laju inflasi pada bulan oktober 2015 adalah
Pangsa pasar Garuda Indonesia yang cukup
6,25% sementara target BI untuk tahun 2015 -5 -2
besar yaitu 37%
4,1%

Barriers yang tinggi bagi kompetitor untuk


-1 Kualitas layanan yang baik -1
masuk ke persaingan

Range harga produk sejenis yang pada Tingkat kesetiaan pelanggan yang rendah
-5 -6
umumnya lebih rendah dari Garuda Indonesia (sensitif terhadap harga)

Memiliki kontrol terhadap supplier (PT.GMF


Price elasticity of demand yang tinggi
-5 Aeroasia) dan distributor (PT.Abacus -1
menyebabkan demand yang selalu berubah
Distribution Systems Indonesia)
Total -16 Total -10
Average -4 Average -2,5
Sumbu Y = 1,5 -4 = -2,5 Sumbu X= 3,25-2,5 =0,75
MATRIKS BCG
Tahun Jumlah Penumpang (orang) Growth Rate (%)

2008 72,532,538 -

2009 84,256,167 16.16%

2010 99,391,386 17.96%

2011 118,310,916 19.04%

2012 140,176,655 18.48%

2013 151,163,320 7.84%

2014 145,515,229 -3.74%


Pada matriks BCG range untuk industry sales growth rate berkisar antara -100% sampai dengan 100% yang didapatkan
dengan cara growth rate tahun terakhir dikurangkan dengan rata-rata growth rate 5 tahun sebelumnya. Rata-rata growth
rate dari tahun 2009 – 2013 sebesar 15.9%, sedangkan pada 2014 sebesar -3.73% sehingga akan menghasilkan industry
sales growth rate sebesar -19.6%. Dilihat secara horizontal range ditentukan oleh posisi perusahaan dalam pangsa pasar,
pada tahun 2014 Garuda berada dibawah Lion Air dengan 37% sedangkan Lion Air sendiri 46% dan sisanya milik maskapai
lain.
REKOMENDASI STRATEGI
Strategi Korporasi

Garuda Indonesia telah melakukan integrasi kebelakang yakni dengan adanya PT.GMF Aeroasia yang
bergerak dibidang perawatan dan penyedia suku cadang, dan juga melakukan integrasi kedepan yakni dengan
PT.Abacus Distribution Systems Indonesia yang bergerak dibidang penyedia layanan travel. Serta integrasi
horizontal yakni anak perusahaan bernama citilink yang bergerak dibidang maskapai penerbangan low-cost.
Strategi yang disarankan:
•Market development
•Market Penetration

Implementasi Strategi Korporasi

Market development : pengembangan pasar dengan cara memperluas jangkauan pelayanan dengan menambah
rute-rute penerbangan baru.
Market Penetration : melakukan penetrasi ke dalam pasar melalui berbagai media untuk memberikan
promosi-promosi dan pelayanan yang menarik
• Strategi Bisnis

Differentiation: karena segmentasi customer berbasis dari atribut kualitas sehingga harga
menjadi lebih tinggi, tetapi hal ini bukanlah menjadi masalah utama, disisi lain hal yang
menguntungkan bagi Garuda Indonesia adalah persaingan yang bukan berasa di sektor low cost.

• Implementasi Strategi Bisnis

1. Penurunan harga yang selama ini sangat tinggi dibandingkan dengan perusahaan
penerbangan lain.
 
2. Dalam jangka pendek, kegiatan operasi dan manajemen ditata ulang agar kembali menjadi
penerbangan yang tepat waktu dengan kualitas layanan yang prima, sedangkan aspek bisnis
ditata ulang agar seluruh penerbangan menjadi positif. Dalam jangka menengah, organisasi dan
manajemen yang dibangun kembali agar dapat menjadi organisasi yang efektif, sehingga
Perusahaan dapat berkembang sejajar dengan perusahaan penerbangan internasional lainnya.
Sedangkan dalam jangka panjang, operasi dan bisnis Perusahaan ditingkatkan agar mampu
melayani penerbangan yang menjangkau tujuan penerbangan (destination) yang semakin luas di
manca negara.

Anda mungkin juga menyukai