Anda di halaman 1dari 34

Voltmeter dc

Voltmeter
Voltmeter is an electrical measuring device, which is
used to measure potential difference between two
points in a circuit.

CONNECTION OF VOLTMETER IN CIRCUIT


Voltmeter is always connected in parallel to a circuit.

SYMBOL
 
Voltmeter
Volt meter is a high resistance galvanometer
It is used to measure the potential difference between
two points of a circuit in volts
A galvanometer can be converted into a volt meter by
using a high resistance in series with the galvanometer
The value of resistance depends upon the range of the
volt meter
For voltmeter a high resistance, R is connected in series
with the galvanometer therefore resistance of voltmeter
is very large as compared to that of galvanometer
The resistance of an ideal voltmeter is infinity
Prinsip kerja
• Defleksi instrument PMMC sebanding dengan arus
yang mengalir melalui kumparan bergerak.
• Arus pada kumparan secara langsung sebanding
dengan tegangan yang melintasi kumparan shg skala
PMMC dpt dikalibrasi untuk menunjukkan tegangan.
• Hambatan kumparan biasanya cukup kecil sehingga
tegangan kumparan juga sangat kecil.
• Agar dpat menunjukkan tegangan maka perlu
dihubungkan dengan resistor yang dirangkai secara seri
thd instrument.
Rangkaian voltmeter
• Rs menyatakan
hambatan pengali
• Rm menyatakan
hambatan kumparan
• Berlaku bahwa
V = Im (Rs + Rm)
Contoh
• Sebuah instrument Penyelesaian:
PMMC dgn FSD 100 µA • untuk V = 50 V,
dgn Rm = 1 k akan diubah Im = 100 µA maka Rs
mjd volmeter. Tentukan = 499 k
hambatan pengali yg • Pada 0,5 FSD berlaku bahwa
dibutuhkan jika akan Im = 0,5 x
digunakan pada 50 V 100 µA =50 µA
pada FSD, tentukan juga V = Im ( Rs + Rm)
nilai tegangan jik V = 50 µA (499 k +1 k)
instrumen menunjukkan V = 25 V
0,5 FSD
Sensitivitas Volmeter
• Secara matematis dinyatakan dalam
persamaan
dengan
S = sensitivitas voltmeter
V = rangkuman tegangan yg ditentukan posisi
saklar
Rs = ( S x V ) - Rm
Contoh
• Sebuah instrument • Berdasarkan persamaan
PMMC dgn FSD 100 µA
dgn Rm = 1 k akan
diubah mjd volmeter. S =1/0,0001
Tentukan hambatan S =10000 Ω/V
pengali yg dibutuhkan Rs = ( S x V ) – Rm
jika akan digunakan Rs = (10000 Ω/V) x 50 V -1k
pada 50 V pada FSD, Rs = 499 k
Voltmeter Range Ganda
• Voltmeter range ganda
(multirange) dengan V1 R1
menggunakan sebuah V2 R2
skakelar empat posisi
V3 R3
(V1,V2,V3 dan V4) dan Im
V4 R4
empat tahanan pengali
(R1,R2,R3,R4). Nilai
daripada tekanan + Rm
ditentukan dengan -
metoda sebelumnya atau
dengan sensitivitas.
Contoh soal
• Sebuah gerak
DArsonval dengan
R1 R2 R3 R4
tahanan dalam Rm =
Im
100 dan skala penuh V2 V3
Im = 1mA akan diubah
menjadi Voltmeter arus V1 V4

searah range ganda + Rm


dengan batas ukur 10V,
_
50V, 250V dan 500V
Solusi
• Pada range 10V ( posisi
V4 ) tahanan total
R1 R2 R3 R4
Im
rangkaian adalah
V2 V3 10V/1 mA = 10 k
V1 V4
Karena R4 dan Rm seri
maka Rtotal 1= R4+ Rm
+ Rm R4= Rt1-Rm
_
R4=10k-100
R4 = 9900
dst
Efek Pembebanan
• Apabila tegangan pada tahanan 50 k
diukur dgn voltmeter dgn sensitivitas
1000 Ω/V dgn rangkuman 50 V maka
dpt disimpulkan bhwa pada
rangkuman 50 V hambatan volmeter
adalah 50 k. karena posisinya pararel
thd hambatan 50 k maka hambatan
totalnya mjd 125 k akibatnya
volmeter akan menunjukkan
pembacaan V = (25/125)* 150 V = 30
V padahal tegangan sebenarnya
adalah (50/150) x 150 v = 50 V
lanjutan
• Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
disimpulkan bahwa voltmeter akan
mengandung kesalahan
= (50 V – 30 V )/50 V = 0,4
= 40 %
Ohmmeter
The purpose of an ohmmeter, is to measure the
resistance placed between its leads.
This resistance reading is indicated through a
mechanical meter movement which operates on electric
current.
The ohmmeter must then have an internal source of
voltage to create the necessary current to operate the
movement
Also have appropriate ranging resistors to allow just the
right amount of current through the movement at any
given resistance
Simple ohmmeter circuit
Ohmmeter Type Seri
• Jarang ditemukan
adanya ohmmeter yang
merupakan intruments
individual
• Tersusun atas sumber
tegangan, hambatan
standar dan instrumen
arus kecil PMMC.
Tampilan Fisik Multimeter
Multimeter
A multimeter is a device used to measure electrical
current, voltage, and resistance.
A multimeter combines several electrical meters
into one handheld unit.
Basic multimeter models can measure voltage,
current and resistance.
Advanced models can also measure temperature,
inductance, capacitance, duty cycle and frequency.
They can also test diodes and transistors.
Some even work as an oscilloscope.
• Saat terminalnya
dihubung singkat
(Rx = 0) maka defleksi
maksimum akan terjadi.
• Saat Rx = R1 maka
terjadi setengah defleksi
maksimum
• Pada saat terminalnya
terbuka maka
defleksinya adalah nol.
Analisis rangkaian
• Arus yang ditunjukkan ampermeter adalah

• Saat terminalnya dihubung singkat maka

• Jika dipilih R1 dan Rm akan mencapai FSD jika


terminalnya dihubung singkat (FSD ditandai dengan 0
( zero ohm)).
• Pada saat Rx = 0 maka pointer akan menunjukkan nilai 0
Ω.
• Saat terminal terbuka maka Rx = ~
lanjutan
• Tidak peduli arus yg mengalir dan pointer akan
menunjukkan arus nol (ditandai tanda ~) pada
skala hambatan.
• Jika hambatan Rx berada pd range 0 - ~
dihubungkan pada pointer maka arus pada
meter lebih besar dri nol tetap lebih kecil dari
FSD.
Skala ohmmeter
• Misalkan pada kasus E= • Penyelesaian

1,5 V , 100 µA dan R1


yang akan Im = 100 µA (FSD)
menyebabkan (R1 +Rm) pada 0,5 FSD maka
= 15 kΩ Im = 100 µA /2
Im = 50 µA
tentukan arus yang
akan ditunjukkan
instrumen pada saat Rx Rx = (1,5 V/50 µA)-15 kΩ
= 0 dan skala hambatan Rx = 15
pd 0,5 FSD.
catatan
• Hambatan terukur akan berada pada pusat
skala sama dengan hambatan internal
ohmmeter (Rx = R1 + Rm). Hal ini masuk akal
karena pada FSD maka total hambatannya
adalah R1 + Rm sehingga ketika hambatannya
dibut dua kali lipat maka
Rx + R1 + Rm = 2 (R1-Rm) arus pada rangkaian
menjadi setengahnya.
Ohmeter dgn penyetel Nol
• Ohmmeter akan tetap bekerja dengan baik jika
tegangan baterai 1,5 V.
• Saat tegangan baterai menurun maka skala instrumen
sudah tidak benar.
• meskipun R1 distel untuk memperoleh FSD ketika
pointernya dihubungsingkat maka skala akan tetap
salah karena setengah skala menyatakan hambatan
baru R1 +Rm
• Untuk mengatasinya dgn menambahkan hambatan
pararel thd meter
• Persaman arus baterai

• Jika
Teknik Pemakaian Ohmmeter
• Tiap kali akan memakai Ohmmter maka
pertama kali hubungsingkat probenya
kemudian atur R2 (Zero Ohm) pada FSD.
Contoh soal
• Jika E = 1,5 V, R1 = 15 k,
Rm = R2=50 dan meter
FSD = 50 µA, tentukan
pembacaan skala pada
0,5 FSD dan tentukan
hambatan baru shg R2
harus disesuaikan jika E
turun menjadi 1,3 V
Penyelesaian
• Pd 0,5 FSD dg E = 1,5 V • Pada Rx = 0 dan E=1,3 V
Vm = Im x Rm = 25 µA x 50 Ib = E/(Rx+R1)
= 1,25 mV = 1,3/(0+15 k) = 86,67 µA
I2 = (Vm/R2) = 25 µA I2 =Ib – Im (FSD)
Ib = I2 + Im = 50 µA = 86,67 µA – 50 µA
Rx + R1 = (E/Ib)= 30 k = 36,67 µA
Rx = 15 k Vm = Im x Rm
= 50 µA x 50 = 2,5 mV
R2 = (Vm/I2) = 68,18
Ohmmeter Type Shunt
• Ohmmeter tipe seri dapat diubah mjd
ohmmter rangkuman ganda dgn
menghubungkan dgn hambatan standar dan
saklar rotari.
• Dengan rangkaian ohmmeter tipe shunt maka
penyetelan nol tidak perlu dilakukan berulang
setiap kali merubah range/skala pembacaan.
Tentukan arus dan hambatan yg ditunjukkan gambar berikut
pada range R X 1 jika Rx = 0

• Ib = 62,516 mA
Dgn menggunakan aturan
pembagi tegangan maka
Im =
62,516 mA x(10 /(10+16,685k)
Im = 37,5 µA
= Skala penuh = 0 Ω
Contoh tampilan ohmeter

Anda mungkin juga menyukai