Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 4 :

DESTYA ANJANI HERMANSYAH


INDAH PRAMUDYA WARDANI
NI KETUT PUTRI A.P.B
NOVITA ANGGRAINI
OLVA WIDIASARI
RIANI VERENDIDA
PENGERTIAN HUKUM DAN
HUKUM KESEHATAN
• Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu
kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup bermasyarakat. Pergaulan hidup
atau hidup dimasyarakat yang sudah maju seperti sekarang ini tidak cukup
hanya dengan adat kebiasaan yang turun-temurun seperti sebelumnya lahirnya
peradaban yang modern. maka oleh kelompok masyarakat yang hidup dalam
suatu masyarakat atau Negara diperlukan aturan-aturan yang secara tertulis,
yang disebut hukum.
• Ilmu hukum adalah kumpulan pengetahuan tentang hukum yang telah dibuat
sistematikanya. Kumpulan peraturan hukum disebut sebagai hukum. Pengertian
lain hukum adalah himpunan peraturan yang bersifat memaksa, berisi perintah,
larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu, guna mengatur
tata tertib masyarakat. Hukum diperlukan untuk mewujudkan keadilan. Keadilan
adalah memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.
Indonesia Sendiri adalah negara hukum. Dan bagi Suatu negara hukum
mempunyai ciri sebagai berikut :
• ada super of law
• ada landasan hukum untuk setiapkegiatan negara
• ada jaminan hak asasi
• ada proses peradilan yang bebas
Peranan hukum yaitu memperlancar dan mendukung
• Sosial kontrol
• Sosial inter action
• Sosial Enginering
Sumber hukum formal adalah :
• Perundang – undangan
• Kebiasaan
• Traktat (perjanjian internasional publik)
• Yurisprudensi
• Doktrin (pendapat pakar)
Macam-macam hukum adalah sebagai berikut:
• hukum perdata dan hukum publik
• hukum material dan hukum formal
• hukum pidana
• hukum tatanegara / tata usaha negara
• hukum Internasional.
UNDANG-UNDANG NO.36
TAHUN 2009
Hukum kesehatan adalah kaidah atau peraturan hukum yang mengatur hak
dan kewajiban tenaga kesehatan, individu dan masyarakat dalam
pelaksanaan upaya kesehatan, aspek organisasi kesehatan dan aspek
sarana kesehatan. Selain itu, hukum kesehatan dapat juga dapat
didefinisikan sebagai segala ketentuan atau peraturan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan
bahwa :
“Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis”.
UNDANG-UNDANG NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DALAM
KEBIDANAN
1. Kesehatan Tentang Reproduksi
Yang diisi pada pasal 71,72,73,74,75,76,dan 77
2. Keluarga Berencana
Yang diisi pada pasal 78
Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia, artinya, setiap orang mempunyai
hak yang samadalam memperoleh akses pelayanan kesehatan. Kualitas
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau juga merupakan
hak seluruh masyarakat Indonesia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, dalam rangka melakukan upaya kesehatantersebut perlu
didukung dengan sumber daya kesehatan, khususnya Tenaga Kesehatan
yangmemadai, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun penyebarannya.
TANTANGAN PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN YANG
DIHADAPI DEWASA INI DAN DI MASA DEPAN ADALAH:

1. pengembangan dan pemberdayaan Tenaga Kesehatan belum dapat


memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan untuk pembangunan kesehatan
2. regulasi untuk mendukung upaya pembangunan Tenaga Kesehatan masih
terbatas
3. perencanaan kebijakan dan program Tenaga Kesehatan masih lemah
4. kekurangserasian antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis Tenaga
Kesehatan;
5. kualitas hasil pendidikan dan pelatihan Tenaga Kesehatan pada umumnya
masih belum memadai
6. pendayagunaan Tenaga Kesehatan, pemerataan dan pemanfaatan Tenaga
Kesehatan berkualitas masih kurang
7. pengembangan dan pelaksanaan pola pengembangan karir, sistem
penghargaan, dan sanksi belum dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan
8. pengembangan profesi yang berkelanjutan masih terbatas
9. pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatan belum dapat
dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan
10. sumber daya pendukung pengembangan dan pemberdayaan Tenaga
Kesehatan masih terbatas
11. sistem informasi Tenaga Kesehatan belum sepenuhnya dapat
menyediakan data dan informasi yang akurat, terpercaya, dan tepat
waktu dan
12. dukungan sumber daya pe mbiayaan dan sumber daya lain belum cukup.

 Tenaga Kesehatan secara nasional disesuaikan dengan kebutuhan


berdasarkan masalah kesehatan, kebutuhan pengembangan program
pembangunan kesehatan,serta ketersediaan Tenaga Kesehatan tersebut.
Pengadaan Tenaga Kesehatan sesuai dengan perencanaan kebutuhan
diselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan, baik oleh
Pemerintah,Pemerintah Daerah, maupun masyarakat, termasuk swasta.
 
Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012 Tentang Pemberian ASI
Esklusif

Pada peraturan pemerintah no 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI


esklusif terdapat 6 BAB yaitu :
 BAB I
 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
• Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu.
• Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah ASI yang
diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
• Bayi adalah anak dari baru lahir sampai berusia 12 (dua belas) bulan.
• Keluarga adalah suami, anak, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas
dan ke
bawah sampai dengan derajat ketiga.
BAB II yaitu Tanggung jawab
1. Tanggung jawab pemerintah
2. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Provinsi
3. Tanggung Jawab Pemerintah Kabupaten/Kota
BAB III Yaitu Air Susu ibu Esklusif
1. Umum
2. Inisiasi Menyusu Dini
3. Pendonor Air Susu Ibu
4. Informasi dan Edukasi
5. Sanksi Administratif
BAB IV
Yaitu Penggunaan Susu Formula Bayi Dan Produk Bayi Lainnya:
 Dalam memberikan Susu Formula Bayi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15, Tenaga Kesehatan harus memberikan peragaan dan
penjelasan atas penggunaan dan penyajian Susu Formula Bayi kepada
ibu dan/atau Keluarga yang memerlukan Susu Formula Bayi.
 Setiap Tenaga Kesehatan dilarang memberikan Susu Formula Bayi
dan/atau produk bayi lainnya yang dapat menghambat program
pemberian ASI Eksklusif kecuali dalam hal diperuntukkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15.
 Setiap Tenaga Kesehatan dilarang menerima dan/atau mempromosikan
Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yang dapat
menghambat program pemberian ASI Eksklusif.
BAB V
Yaitu kerja dan tempat Sarana Umum:
 Pengurus Tempat Kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus
menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan/atau memerah ASI sesuai
dengan kondisi kemampuan perusahaan.
 Tempat Kerja seperti
 Perkantoran milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta.
 Perusahaan
Tempat sarana umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 terdiri atas:
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
 Hotel dan penginapan;
 Tempat rekreasi;
 Terminal angkutan darat;
 Stasiun kereta api;
 Bandar udara;
 Pelabuhan laut;
 Pusat-pusat perbelanjaan;
 Gedung olahraga;
 Lokasi penampungan pengungsi; dan
 Tempat sarana umum lainnya.
10 (SEPULUH) LANGKAH MENUJU
KEBERHASILAN MENYUSUI :
 Membuat kebijakan tertulis tentang menyusui dan dikomunikasikan kepada
semua staf pelayanan kesehatan;
 Melatih semua staf pelayanan dalam keterampilan menerapkan kebijakan
menyusui tersebut;
 Menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat dan manajemen
menyusui;
 Membantu ibu menyusui dini dalam waktu 60 (enam puluh) menit pertama
persalinan;
 Membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu
dipisah dari bayinya;
 Memberikan ASI saja kepada Bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis;
 Menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu 24 (dua puluh
empat) jam;
 Menganjurkan menyusui sesuai permintaan Bayi;
 Tidak memberi dot kepada Bayi; dan
 Mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu
kepada kelompok tersebut setelah keluar dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
 BAB VI
YAITU DUKUNGAN MASYARAKAT
1. Masyarakat harus mendukung keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif
baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi.
2. Dukungan masyarakat seperti :
a) Pemberian sumbangan pemikiran terkait dengan penentuan
kebijakan dan/atau pelaksanaan program pemberian ASI
Eksklusif;
b) Penyebarluasan informasi kepada masyarakat luas terkait dengan
pemberian ASI Eksklusif;
c) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pemberian ASI
Eksklusif; dan/atau
d) Penyediaan waktu dan tempat bagi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif.
 BAB VII
Yaitu Pendanaan
Pendanaan program pemberian ASI Eksklusif dapat bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 
 BAB VIII
Yaitu Pembinaan Dan Pengawasan
Ditujukan untuk :
• Meningkatkan peran sumber daya manusia di bidang kesehatan, Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dan satuan pendidikan kesehatan dalam mendukung
keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif;
• Meningkatkan peran dan dukungan Keluarga dan masyarakat untuk
keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif; dan
• Meningkatkan peran dan dukungan pengurus Tempat Kerja dan penyelenggara
sarana umum untuk keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif.
dilaksanakan melalui:
• Advokasi dan sosialisasi peningkatan pemberian ASI Eksklusif;
• Pelatihan dan peningkatan kualitas Tenaga Kesehatan dan tenaga terlatih;
dan/atau
• monitoring dan evaluasi.
BAB IX
Yaitu Ketentuan Peralihan
• Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Pengurus Tempat Kerja
dan/atau penyelenggara tempat sarana umum, wajib menyesuaikan
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini paling lama 1 (satu) tahun.
 
BAB X
Yaitu Ketentuan Penutup
• Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua ketentuan yang
mengatur tentang pemberian ASI Eksklusif dinyatakan masih berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah ini.
• Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai