Anda di halaman 1dari 37

PERTEMUAN KE 14

AKTUALISASI PANCASILA DIPERGURUAN TINGGI


Aktualisasi berasal dari kata aktual yang berarti betul-betul
ada, terjadi dan sesungguhnya
Sedangkan aktualisasi pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai
pancasila dalam bentuk norma-norma, serta
merealisasikannya dalam kehidupan berBangsa dan
berNegara.
Dalam penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-
norma, (norma hukum, kenegaraan, dan norma-norma moral)
Sedangkan realisasinya dikaitkan dengan tingkah laku semua
warga negara dalam masyarakat, berBangsa dan berNegara,
serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.
Contoh aktualisasi pncasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dibidang politik
Sistem politik demokrasi Pancasila: Sumber nilai
sistem politik Indonesia ada dalam pembukaan UUD
1945 alinea IV dimana disitu disebutkan dengan jelas
kelima sila dari Pancasila.
Dari situlah diputuskan bahwa sistem politik
Indonesia adalah demokrasi Pancasila.
Politik luar negeri yang tegas: Indonesia
mengambil sikap tegas menyangkut intervensi politik
yang menyangkut hak asasi, terorisme, dan
lingkungan hidup.
Sikap tegas Indonesia dilakukan berdasar orientasi
pada kepentingan nasional, bukan kepentingan
negara lain atau pihak yang lebih kuat
Pemimpin yang berkarakter Pancasila : Pemimpin
dan calon pemimpin dalam organisasi sosial politik
harus memgikuti pedoman pengamalan Pancasila.
Hal itu karena mereka bukan sekedar warga negara,
melainkan juga abdi masyarakat.
Sehingga mereka harus bisa menerapkan kepribadian
yang sesuai dengan sifat Pancasila.
Semua itu dilakukan demi tercapainya tujuan dan
cita-cita nasional.
dll
Contoh Aktualisasi Pancasila dalam masyarakat
Kerukukunan umat beragama , Indonesia dikenal
dengan pluralitas
Dalam wilayah DKI Jakarta terdapat dua tempat
Ibadah yang berdekatan antara Masjid Istiglal dan
gereja Katedral
Suatu saat ada kegiatan ada kegiatan keagamaan
,saling bantu membantu berkenaan dengan fasilitas
parkir dan lain lain
JENIS-JENIS AKTUALISASI PANCASILA
1. Aktualisasi Pancasila Objektif: penjabaran nilai-nilai
Pancasila dalam bentuk norma-norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, baik dalam bidang Legislatif,
Eksekutif, dan Yudikatif, maupun bidang kenegaraan lainnya
Aktualisasi Obyektif ini terutama berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan Indonesia
Contoh: dalam penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib
hukum Indonesia, asas politik dan tujuan negara, serta
pelaksanaan konkretnya didasarkan pada dasar negara
Pancasila
Artinya ……….
Seluruh kehidupan kenegaraan dan tertib hukum di
Indonenesia berdasarkan Pancasila diantaranya:
Hukum, perundang-undangan dan peradilan.
Pemerintahan.
Politik dalam negeri dan luar negeri.
Keselamatan, keamanan dan pertahanan.
Kesejahteraan
Kebudayaan
Pendidikan dan lain sebagainya.
2. Aktualisasi Pancasila Subjektif: penjabaran nilai-
nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma ke dalam
diri setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara,
setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa
Aktualisasi Pancasila subyektif ini diharapkan dapat
tercapai agar nilai-nilai pancasila tetap melekat dalam
hati sanubari bangsa Indonesia, dan demikian itu
disebut dengan Kepribadian Bangsa Indonesia
(Kepribadian Pancasila)
Maka bangsa Indonesia memiliki ciri yang
menunjukkan perbedaannya dengan bangsa lain
Begitu juga di dalam kehidupan kampus melahirkan
gaya hidup tersendiri yang merupakan variasi dari
corak kehidupan yang menjadikan kampus sebagai
pedoman dan harapan masyarakat
Aktualisasi Subyektif lebih penting dari Aktualisasi
Obyektif, karena merupakan kunci keberhasilan
Aktualisasi Pancasila secara Obyektif
BUDAYA AKADEMIK
Budaya:suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok manusia dan diwariskan
dari generasi ke generasi
Budaya Akademik : Cara hidup masyarakat ilmiah
yang majemuk, multikultural yang bernaung dalam
sebuah institusi yang mendasarkan diri pada nilai-
nilai kebenaran ilmiah dan objektifitas yang
diwariskan dari generasi ke generasi
CIRI-CIRIBUDAYA AKADEMIK
1. kritis : adalah proses mental untuk menganalisis
atau mengevaluasi informasi.
Informasi tersebut dapat didapatkan dari hasil
pengamatan, pengalaman, akal sehat atau
komunikasi.
2. kreatif adalah suatu kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang memberi kesempatan
individu untuk menciptakan ide2 asli/adaptif fungsi
kegunaannya secara penuh untuk berkembang”
(Widyatun,1999)
3. inovatif : Kemampuan seseorang dalam
mendayagunakan keahlian untuk menghasilkan karya
baru.“
4. objektif adalah sikap yang lebih pasti, bisa
diyakini keabsahannya, tapi bisa juga melibatkan
perkiraan dan asumsi. Dengan didukung dengan
fakta/data.
5. Berpikir analitis adalah proses berpikir yang
mendorong kita membuat keputusan yang lebih baik.
6. konstruktif : mempunyai sifat membangun ,
membina dan memperbaiki
7. dinamis : sesuatu yang terus berubah dan
berkembang
8. dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
9. menerima kritik
10. menghargai prestasi ilmiah/akademik:
Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan
mengakhiri studi S-1 dan mencapai gelar sarjana.
Tesis adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi
persyaratan menempuh ujian S-2 dan mencapai gelar
magister.
3.Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk
mencapai derajat akademis doktor (S-3).
4.Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasanya
berdasarka data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif.biasanya disusun guna memenuhi tugas-tugas
mata kuliah.
5.Proposal penelitain merupakan karya ilmiah yang
dibuat sebelum menyusun skripsi, tesis, atau disertasi. 
Contoh karya tulis ilmiah populer seperti :
1.Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan
panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan
(melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2.Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah,
komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.
3.Resume atau ringkasan
4. Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya
diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.
11. bebas dari prasangka: Arti kata bebas adalah
lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu sehingga
dapat bergerak, berbicara, berbuat dengan leluasa.
Sedangkan arti kata prasangka adalah pernyataan
atau kesimpulan tentang sesuatu berdasarkan
perasaan/pengalaman yang dangkal terhadap
seseorang atau sekelompok orang tertentu.
 12. menghargai waktu / memanfaatkan waktu
dengan baik
13. berorientasi ke masadepan
14 .kesejawatan/kemitraan adanya kerja sama
AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
KAMPUS
Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan kampus
berarti realisasi penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam
bentuk norma-norma dalam setiap aspek kehidupan
kampus.
Yang dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat
kampus, seperti dosen, mahasiswa, tenaga
administrasidan lain lain
TRIDARMA PERGURUAN TINGGI
Menurut PP No. 60 Th. 1999, Perguruan Tinggi memiliki tiga
tugas pokok yang di sebut Tridarma Perguruan Tinggi
merupakan tiga tugas utama yang harus dijalankan oleh
perguruan tinggi sebagai wadah pembinaan potensi sumber
daya manusia diantaranya:
1.Pendidikan dan Pengajaran: dilaksanakan dalam bentuk
proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa di
kampus. Tujuanya untuk mempersiapkan, membentuk, dan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Tugas utama mahasiswa adalah menuntut ilmu, dan jika ia
berhasil melewati segala persyaratan yang ditentukan, ketika ia
lulus, maka ia berhak menyandang sebuah gelar akademik.
Jika dikaitkan tridarma perguruan tinggi yang
pertama ini, maka mahasiswa memiliki fungsi
akademis, yaitu mahasiswa sebagai calon pemikir,
intelektual muda.
Maka dalam kehidupan bermasyarakat mahasiswa
dituntut untuk menampilkan sifat-sifat akademis,
terutama dalam menyelesaikan persoalan yang ada di
masyarakat dan sekitarnya
2.Penelitian : Tridarma kedua ini merupakan unsur
utama bagi pergururan tinggi dalam melaksanakan
fungsinya untuk mengkoordinasikan, memantau, dan
menilai kegiatan penelitian yang diadakan oleh
segenap civitas akademika.
Dasar-dasar nilai dalam Pancasila menjiwai moral
peneliti sehingga suatu penelitian harus bersifat
obyektif dan ilmiah
Seorang peneliti harus berpegang pada moral
kejujuran yang bersumber pada ketuhanan dan
kemanusiaan
Selain itu asas manfaat penelitian harus demi kesejahteraan umat
manusia, sehingga kegiatan penelitian senantiasa harus
diperhitungkan, maka harus dilakukan pengembangan hukum
positif.
Untuk memperkuat fungsi ini, disetiap perguruan tinggi didirikan
sebuah lembaga penelitian yang mempunyai fungsi:
Melaksanakan penelitian ilmiah( memenuhi syarat ilmu pengetahuan)
murni, teknologi (keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia) dan seni
Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan universitas.
Melaksanakan penelitian yang menyumbangkan konsepsi
pembangunan wilayah atau daerah, melalui kerjasama antar
perguruan tinggi dan badan lainnya, di dalam atau di luar negeri.
3.Pengabdian pada Masyarakat:Berdasarkan
penjelasandari Pasal 3 ayat (1) PP. 60 Th 1999, bahwa
yang di maksud dengan:
Pengabdian Kepada Masyarakat adalah suatu kegiatan
yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya
memberikan subangan demi kemajuan masyarakat.
Dalam pengertian inilah maka aktualisasi kegiatan
pengabdian kepada masyarakat, merupakan suatu
aktualisasi kegiatan ilmiah perguruan tinggi yang
dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan,
sebagimana terkandung dalam Pancasila.
Tridarma ketiga ini, mensyaratkan perguruan tinggi untuk
melakukan pengabdian pada masyarakat, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pengabdian secara langsung seperti program Kuliah Kerja Nyata
atau melakukan penyuluhan mengenai suatu masalah di tengah
masyarakat.
Pengabdian secara tidak langsung misalnya kegiatan penelitian
yang dilakukan di laboratorium, yang tujuannya adalah
mengembangkan ilmu untuk kemajuan hidup masyarakat.
Pengabdian pada masyarakat adalah pengalaman ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni langsung kepada masyarakat
secara melembaga melalui metodologi ilmiah.
Ini sebagai tanggung jawab luhur perguruan tinggi dalam usaha
mengembangkan kemampuan masyarakat sehingga dapat
mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional.
KAMPUS SEBAGAI MORAL
KEKUATANPENGEMBANGAN HUKUM DAN HAM
Untuk mengembangkan hukum dan Hak Asasi
Manusia di tengah-tengah masyarakat. 
Dosen dan mahasiswa merupakan ujung tombak dari
perguruan tinggi sebagai basis kekuatan untuk
memperjuangkan hukum dan HAM agar dilaksanakan
secara benar oleh negara, pemerintah dan masyarakat.
KAMPUS SEBGAI SUMBER PENGEMBANGAN
HUKUM
Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan
hukum, oleh karena itu dalam rangka melakukan
penataan Negara untuk mewujudkan masyarakat yang
demokratis maka harus menegakkan supremasi hukum.
Berdasarkan tertib hukum Indonesia maka dalam
pengembangan hukum positif Indonesia, falsafah
negara merupakan sumber materi dan sumber nilai bagi
pengembangan hukum.
Hal ini berdasarkan Tap No. XX/MPRS/1966, dan juga
Tap No. III/MPR/2000.
Dalam bidang hukum, kampus dapat memberikan
bekal pengetahuan dan pengertian hukum secara benar
kepada masyarakat, melelui tiga tingkatan yaitu:
1.Interpretasi, bertujuan untuk mengetahui pengertian
obyektif dari apa yang termaktub dalam peraturan
hukum.
2.Kontruksi, adalah pembentuka juridis /menurut hukum,
yang terdiri atas bagian-bagian atau unsur yang tertentu,
dengan tujuan agar apa yang termaktub /tertulis
/tercantum dalam pembentukan itu merupakan
pengertian yang jelas dan terang.
3.Sistematik, adalah mengadakan sistem dalam suatu
bagian hukum pada khususnya atau seluruh bidang
hukum pada umumnya.
Ketika kampus , melalui kegiatan akademik dan
pengabdian pada masyarakat mampu memberikan
penerangan dan pengertian yang benar kepada
masyarakat, maka itu merupakan sumbangan yang
sangat besar dalam pengembangan dan penegakan
supremasi hukum di Indonesia.
KAMPUS SEBAGAI MORAL PENGEMBANGAN
HAM
Dalam penegakan hak asasi manusia mahasiswa
sebagai kekuatan moral harus bersikap obyektif,
bukan karena kepentingan politik terutama
kepentingan kekuasaan politik dan konspirasi
kekuatan internasional yang ingin
menghancurkan negara Indonesia.
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki
setiap orang, yang diberikan oleh Tuhan, dan dijamin
oleh PBB.
Pernyataan umum tentang hak-hak asasi manusia
harus disebarkan, diinformasikan , dan dilaksanakan
oleh setiap negara.
Kampus terus memberikan pelajaran dan pengkajian
akademis mengenai hak-hak dasar manusia yang
dijamin oleh Pancasila dan undang-undang
Cifitas kampus sebagai moral kekuatan pengembangan HAM
dengan cara:
a.Inisiator /mempunyai inisiatif: Sebagai inisiator, warga
kampus harus memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai HAM dan program pengembangan dan
penegakan HAM di bidang akademik dan kemahasiswaan
artinya kampus harus memiliki sumber daya manusia yang
menangani isu-isu HAM.
Wujudnya dapat berupa sebuah tim yang mengkaji ,
mengsosialisasikan dan mengembangkan program HAM
yang diintegrasikan dengan program tridarma setiap
fakultas.
Tim ini nantinya berfungsi sebagai inisiator dan negosiator.
b.Fasilitator /menyediakan fasilitas: sebagai fasilitator
memiliki dua fungsi, yaitu:
- Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung
dan melaksanakan program HAM
- Penyambung atau jembatan dari suara-suara yang
berhubungan dengan HAM yang datang dari luar kampus
untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang berwenagn
dan berkepentingan, dalam hal ini pemerintah supaya
ditindak lanjuti sehingga HAM dapat dilaksanakan dan
ditegakkan sebagaimana yang diharapakan.
sebagai fasilitator maka kampus diharuskan
mempunyai suatu manajemen, yaitu manajemen HAM.
c.Pengawas: yang dimaksud di sini mencakup dua
hal, yaitu:
- Pengawas atas program yang telah direncanakan oleh
tim inisiator di dalam kampus.
- Pengawas atas pelaksanaan HAM di tengah-tengah
masyarakat atau di luar kampus
Pengawasan adalah keseluruhan dari aktivitas-
aktivitas dan tindakan- tindakan untuk menjamin,
supaya semua pelaksaan dan penyelenggaraan dapat
berlangsung sebagaimana mestinya, serta berhasil
sesuai dengan apa yang telah dierencanakan,
diprogramkan dan diputuskan.
HAK-HAK POKOK YANG DIPERJUANGAN WARGA
KAMPUS
a.Martabat manusia yang dijunjung tinggi
b.Kemerdekaan
c.Perlindungan hukum dan persamaan hukum (28d)
d.Perkawinan dan keluarga (pasal 28 b)
e.Kebebasan menegluarkan pendapat dan
mendapatkan informasi (28e)
f.Kebebasan mendapatkan pendidikan (pasal 31
UUD45)
Dalam era reformasi saat ini, tantangan yang dihadapi oleh
kampus makin besar.
Dinamika masyarakat yang begitu tinggi,
krisis yang masih berlangsung,
serta ketidakpastian penegakan hukum,
Menjadi titik utama bagi warga kampus dalam menjalankan
peranannya.
Jika hal ini dapat dilakukan maka kampus akan menjadi
agent of change (agen perubahan)
yang sekaligus pioneer of progresive (pelopor pembaharuan)
ke arah yang lebih baik,
yang pada akhirnya akan menjadikan kampus sebagai Moral
Force /kekuatan moral pengembangan hukum dan HAM.
PERAN MAHASISWA DIMASYARAKAT
1.Mahasiswa sebagai pribadi yang sedang belajar
berproses “untuk menjadi” (ilmuwan) sehingga masih
membutuhkan bimbingan dan pembinaan akdemik
yang intensif /sungguh-sungguh dari para dosen.
2.Mahasiswa dapat berperan sebagai perantara
pembaharuan (agent of modernization) terutama
membantu masyarakat miskin yang masih tertinggal
guna meningkatkan pendapatannya.
3.Mahasiswa perlu belajar untuk dapat
mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian, laporan
hasil kajian ilmiah, dan hasil diskusi ilmu pengetahuan
kepada masyarakat dalam tataran bahasa indonesia
yang sederhana sehingga dapat diterima semua pihak.
4.Tidak semua orang dalam masyarakat dapat meraih
peluang masuk kuliah di bangku perguruan tinggi.
Peluang masuk perguruan tinggi hanyalah lulusan SMA
yang memiliki motivasi dan dukungan dana yang cukup.
Pengadaan dana yang cukup besar itu membutuhkan
bantuan masyarakat yang secara langsung digunakan
untuk pengadaan prasarana dan sarana belajar. 

Anda mungkin juga menyukai