Anda di halaman 1dari 28

EFEK COMPTON (1923)

 Arthur Holly Compton, Washington University


 Sinar-x dengan panjang gelombang  diradiasikan ke
target berupa grafit T
 Hamburan yang terjadi pada berbagai arah  diukur
intensitasnya sebagai fungsi dari panjang gelombang 2
SINAR X
Sinar X merupakan fenomena terpancarnya gelombang (foton) akibat
adanya elektron berkecepatan tinggi menumbuk permukaan logam, dimana
terjadi eksitasi elektron ke tingkat energi lebih rendah.
• Contoh 1: Sinar-X dari TV
• Tegangan pemercepat electron pada sebuah TV tabung adalah 25 keV.
Berapa panjang gelombang minimum sinar-X yang dihasilkan ketika
electron menabrak permukaan dalam tabung TV?
Terdapat dua puncak panjang
gelombang :

l = sinar-x yang datang


l‘= sinar-x yang dihamburkan

 
'

  '  

Compton shift
6
Cahaya = Gelombang
 Elektron-elektron akan berosilasi pada frekuensi yang
sama dengan frekuensi dari cahaya yang mengenainya
 Terjadinya gelombang dengan frekuensi/panjang
gelombang yang berbeda tidak dapat diterangkan bila
cahaya dianggap sebagai gelombang

Cahaya = partikel
 Foton dengan energi hf yang bertumbukan dengan
elektron akan kehilangan sebagian energinya (di
ambil oleh elektron)
 Energi foton setelah tumbukan E’ = hf’ < hf
 Panjang gelombangnya akan lebih besar (’ > )
7
 Analisis Kuantitatif
Prinsip kekekalan energi :

E  hf E'  hf ' K  mc2 (   1)

E  E'  K  hf  hf '  mc (   1)
2

c c h h
h  h  mc2 (   1)    mc(   1)
 '  '

Momentum foton dan momentum elektron :


h h
p p p e   mv
 '
8
Prinsip kekekalan momentum :
h h mv
p p p e   mv 
 ' v
2

1  
c
h h mv
 cos   cos 
 ' v
2

1  
c
h mv
0  sin   sin 
' v
2

1  
c
h
  '    (1  cos )
mc
Panjang gelombang Compton 2,43 pm
9
Contoh 2:
Sinar-x dengan panjang gelombang 22 pm dihamburkan oleh target
karbon. Bila radiasi yang dihamburkan diamati pada sudut 85o,
tentukan :
a) Compton shift yang terjadi
b) Persentase energi (fraksi energi) yang hilang

Jawab :
a)
h
  (1  cos )  (2,43 pm)(1  cos 85o )  2,21 pm
mc

10
b)
E  E' hf  hf ' f  f '
frac   
E hf f
c c

  ' ' 
frac   
c '   

2,21
frac   0,091  9,1%
22  2,21

11
Contoh 3:
Pada percobaan hamburan Compton, ditemukan
bahwa panjang gelombang λ1 mengalami pergeseran
sebesar 1.5% ketika sudut hamburan 120°. (a) berapa
nilai λ1 ? (b) berapa λ2 jika sudut hamburannya 75°?

(A)

(B)
 LOUIS VICTOR DE BROGLIE
 Einsten :
 Cahaya tidak hanya merupakan suatu gelombang tetapi
juga merupakan suatu partikel
 De Broglie :
 Materi tidak hanya merupakan suatu partikel tetapi juga
merupakan suatu gelombang
 Hipotesa de Broglie (1924) :
 Mengusulkan bahwa formula : p = h berlaku baik untuk
cahaya maupun untuk materi

13
p  h
h
Momentum suatu foton : p

h
Panjang gelombang suatu partikel : 
p

Panjang gelombang Broglie

14
Contoh Soal 4 :
Berapa panjang gelombang Broglie dari sebuah elektron yang mempunyai energi kinetik
120 eV ?

Jawab :
1
K  mv 2 p  mv  p 2mK
2
p 2mK  2(9,1x10 31 kg)(120 eV )(1,6 x1019 J / eV )
 24
p  5,91x10 kg m / s
34
h 6,63x10 J.s 10
   24
 1,12x10 m  112 pm
p 5,91x10 kg.m / s
15
Contoh Soal 5 :
Berapa panjang gelombang Broglie dari sebuah baseball bermassa 150 g yang sedang
bergerak dengan kecepatan sebesar 35 m/s ?

Jawab :

h h
 
p mv
 34
6,63x10 J.s  34
  1,26x10 m
(0,15 kg)(35 m / s)

16
Contoh Soal 5 :
Berapa panjang gelombang de Broglie dari sebuah bola ping-pong (massa
2.0 g) setelah dipantulkan di meja dengan kecepatan 5 m/s ?

This is 17 orders of magnitude smaller than typical nuclear


dimensions, far below the dimensions of any possible
aperture.
1. Hitunglah panjang gelombang de Broglie untuk proton yang bergerak
dengan laju 106 m/s.

2. Hitunglah panjang gelombang de Broglie untuk elektron


dengan energi kinetik (a) 50 eV, dan (b) 50 keV

3. Hitunglah panjang gelombang de Broglie seseorang yang


massanya 74 kg yang sedang bergerak dengan laju 5 m/s.
 PERCOBAAN DAVISSON - GERMER
 Filamen F dipanaskan sehingga terjadi
elektron-elektron bebas
 Beda tegangan V memberikan elektron
energi kinetik sebesar eV
 Elektron bergerak menuju kristal C
berupa bahan nikel
 Elektron yang dipantulkan diterima oleh
detektor D sebagai arus listrik I
 Untuk harga V tertentu, arus diukur pada
berbagai sudut 
 Beda potensial V kemudian diubah-ubah
dan arus diukur lagi pada berbagai sudut

19
PERCOBAAN DAVISSON -
GERMER α = 90° , V = 54 V dan ϕ = 50°.
Untuk menghitung panjang gelombang de Broglie, kita hitung kecepatan
nonrelativistic electron yang meleati beda potensial V berdasarkan hukum
kekekalan energy:
 PENGAMATAN HASIL PERCOBAAN
 Beda tegangan sebesar 54 V
 Terjadi arus (pantulan elektron)
maksimum pada sudut 50o
 Bila beda tegangan diperbesar atau
diperkecil sedikit, arus listriknya
berkurang dengan drastis
 Bila Bila sudutnya diubah sedikit, arus
listriknya juga berkurang dengan
drastis
 Sepertinya telah terjadi difraksi
maksimum dan minimum
 Bersifat seperti gelombang

21
 DIFRAKSI BRAGG
 Difraksi Bragg terjadi bila d sin  =
m, m = 0, 1, 2, 3, …
 Kristal nikel : d = 215 pm
 Untuk m = 1 :

d sin 

m
(215 pm)(sin 50 o )
  165 pm
1

K  54 eV    167 pm
22
Hitunglah panjang gelombang de Broglie untuk proton yang
dipercepat oleh suatu beda potensial 10 MV.

•Tunjukkan bahwa panjang gelombang de Broglie elektron yang


dipercepat dari keadaan diam oleh suatu beda potensial V, adalah
1,226
 nm,V dalamvolt
V

Tentukan panjang gelombang de Broglie suatu bola yang


massanya 0,2 kg tepat sebelum menyentuh tanah ketika
dijatuhkan bebas dari suatu gedung dengan ketinggian 50 m.
 PERCOBAAN G. P. THOMSON (1927)

 Target bukan kristal tetapi pelat logam tipis yang


ditaburi serbuk alumunium secara acak
 Digunakan elektron yang dipercepat dan sinar-x
 Pola difraksinya diamati baik untuk elektron maupun
untuk sinar-x
24
 POLA DIFRAKSI

Sinar-x Berkas elektron

 Ternyata pola difraksinya sama


 Berkas elektron adalah suatu gelombang
25
5.6: Uncertainty Principle
• It is impossible to measure simultaneously, with no uncertainty, the precise
values of k and x for the same particle. The wave number k may be rewritten
as
2 2 2 p
k  p 
 h h 
p
• For the case of a Gaussian wave packet we have

Thus for a single particle we have Heisenberg’s uncertainty principle:


Energy Uncertainty
• If we are uncertain as to the exact position of a particle, for example an
electron somewhere inside an atom, the particle can’t have zero kinetic
energy.

• The energy uncertainty of a Gaussian wave packet is

combined with the angular frequency relation

• Energy-Time Uncertainty Principle: .


1. Sebuah bola massanya 50 gram bergerak dengan laju 30 m/s. Jika
pengukuran ketidakpastian lajunya 0,1%, berapakah ketidakpastian
minimum posisinya?

2. Sebuah proton mempunyai energi kinetik 1 MeV. Jika pengukuran


ketidakpastian momentumnya 5%, berapakah ketidakpastian minimum
posisinya?

Anda mungkin juga menyukai