Anda di halaman 1dari 19

Isolasi Laktosa susu skim

Kelompok : A-1
Kimia Organik

Siti Nur Hayati 110114163


Ely Diah Astuti 110114439
Daftar pustaka
• Kepustakaan : J. Cason and H. Rapoport, Laboratory Text in Organic Chemistry, Prentice-Hall,
New York, 1950, p. 113.
Tujuan penelitian :
• Terampil melakukan isolasi laktosa dari komponen – komponen
lain yang terdapat di dalam susu skim.
• Terampil membuat skema atau bagan isolasi dari susu skim
• Dapat menjelaskan fungsi dari setiap bahan kimia yang
digunakan
Dasar teori :

• Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi antara galaktosa dan glukosa, yang membentuk ikatan glikosida
1→4-β. Nama sistematis laktosa adalah β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa.

• Laktosa terdiri dari molekul D-galaktosa dan D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan β-1,4-galaktosidik, dimana D-
galaktopiranosa berhubungan ke posisi 4 dari D-glukopiranosa. Laktosa memiliki gugus OH yang bebas atom C no 1 pada gugus
glukosanya. Karena itu, laktosa mempunyai sifat pereduksi/reduktor. Sifat reduktor tersebut akan memberi reaksi positif terhadap
fehling dan menunjukkan sifat mutarotasi. Campuran keseimbangan mempunyai rotasi spesifik +55 o.

• Laktosa dapat terhidrolisa dengan katalisator asam/enzim laktosa. Laktosa dapat difermentasi menjadi asam laktat dengan
bantuan dari aktiivitas bakteri tertentu (misalnya lactobactillus bulgaricus), oleh karena itu jika reaksi fermentasi terjadi
pada susu maka susu akan menjadi asam. Laktosa dalam sistem pencernaan manusia akan dipecah menjadi glukosa dan
galaktosa oleh enzim lactase yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil.
Lanjutan...
• Laktosa (gula susu) sering disebut saccharum lactis berupa serbuk hablur, putih, rasa agak manis. Laktosa ini stabil dalam air,
dalam farmasi sering digunakan sebagai zat pembawa (pengisi) dalam tablet dan puyer, sebagai pengencer obat oral padat, dipakai
dalam campuran untuk makanan bayi.

• Setelah dikonsumsi, laktosa dipecah di dalam usus menjadi dua molekul monosakarida yaitu glukosa dan galaktosa, yang dibantu
oleh enzim β-galaktosidase yang diproduksi pada membrane mukosa usus. Setelah pemecahan, molekul monosakarida tersebut
secara aktif diserap dan didistribusikan menuju hati melalui pembuluh darah .Galaktosa merupakan senyawa yang penting untuk
pembentukan serebrosida. Serebrosida ini penting untuk perkembanggan dan fungsi otak.

• Laktase disintesis di retikulum endoplasma sebagai polipeptida tunggal dan mengalami glikosilasi menjadi “high mannose”
precursor. Setelah mengalami beberapa proses, laktase ditransportasikan dan diinsersikan pada membran mikrovilus. Laktase
merupakan salah satu dari tiga enzim sel epitel usus dengan aktifitas ß-galaktosidase. Enterosit juga mengandung Lysosomal acid
ß-galaktosidase, membantu hidrolisa laktosa, dan cytosolic ß-galaktosidase yang tidak memiliki kekhususan terhadap laktosa.
Lanjutan....
• Laktosa akan dipecah menjadi dua penyusunnya yang berupa monosakarida untuk dapat diserap melalui
peredaran darah. Enzim laktase yang berfungsi memecah gula susu (laktosa) terdapat di mukosa usus halus.
Pada keadaan normal, tubuh dapat memecah laktosa menjadi gula sederhana dengan bantuan enzim
laktase.  Tanpa laktase yang cukup manusia tidak dapat/mampu mencerna laktosa sehingga akan mengalami
gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare yang dikenal sebagai intoleransi laktosa atau defisiensi
laktase.

•  Apabila ketersediaan laktase tidak mencukupi, laktosa yang terkandung dalam susu tidak akan mengalami
proses pencernaan dan akan dipecah oleh bakteri di dalam usus halus. Proses fermentasi yang terjadi dapat
menimbulkan gas yang dapat menimbulkan gas dan rasa sakit di bagian perut. Sedangkan sebagian laktosa yang
tidak dicerna akan tetap berada di saluran cerna dan tidak terjadi penyerapan air dari faeses sehingga penderita
akan mengalami diare.

• Di dalam susu cair maupun susu bubuk dibagi menjadi dua macam yaitu susu berlemak dan susu tidak
berlemak. Biasanya dalam produk susu mengandung minyak lemak. Minyak lemak tersebut dapat dihilangkan
dengan menggunakan pelarut non-polar, misalnya n-heksan, petroleum eter, dan sebagainya.
Lanjutan...
• Dalam susu skim sudah tidak lagi mengandung minyak/lemak atau hampir tidak mengandung lemak. Susu
skim mengandung kasein yang disertakan ke dalam medium pertumbuhan bakteri berfungsi sebagai substrat
enzim. Hidrolisis kasein digunakan untuk memperlihatkan aktivitas hidrolitik protease. Protease
mengkatalisis degradasi kasein yaitu dengan memutuskan ikatan peptida CO-NH dengan masuknya air ke
dalam molekul. Reaksi tersebut melepaskan asam amino.

• Protein susu terbagi menjadi dua, yaitu Casein yang dapat diendapkan oleh asam dan Rennin, serta protein
whey yang dapat mengalami denaturasi oleh panas pada suhu 65oC. Casein dalam susu mencapai 80 % dari
total protein. Pengasaman susu oleh aktivitas bakteri menyebabkan mengendapnya casein. Whey adalah cairan
susu tanpa lemak dan casein. Pasteurisasi susu dilakukan untuk mencegah kerusakan karena mikroorganisme
dan enzim. Ada 2 macam metode pasteurisasi susu yaitu Holding methode dan HTST (High Temperature
Short Time ).
Bahan :
• Susu skim 10,6 gram
• Asam asetat qs
• CaCO3 2,217 gram
• Etanol 77,6 ml
• Air 88,7 ml
ALAT :
• Gelas Piala • Kertas Saring
• Gelas Ukur • Kapas
• Pengaduk • Kertas Perkamen
• Termometer • Alat Timbangan
• Erlenmeyer • Kaki Tiga dan Bunsen
• Corong Buchner • Batu Didih
• Labu Hisap • Pipet Tetes
Mekanisme reaksi kimia :
a. Pengendapan casein
Ca-caseinate + 2H+ Casein + casein + Ca2+
(mengendap)

b. Pengendapan Albumin
CaCO3 + Albumin dalam H2 Ca-Albuminat + H2O +
CO2
(mengendap )
Skema kerja :

10,6 gram skimmed milk + 88,7 ml air

Panaskan pada suhu konstan (40°C) sambil diaduk-aduk, tambahkan 3


ml asam asetat encer tetes demi tetes ad terbentuk endapan casein

Saring dengan corong dan kertas saring

Tambahkan gram 2,217 CaCO3 dan batu didih, panaskan 10 menit


sambil diaduk (terbentuk endapan albumin)
 
Lanjutan.
..
Segera saring dengan corong biasa dan kertas saring dalam
keadaan panas, kemudian ambil filtratnya

Filtrat diuapkan dalam beaker glass ad volume 13 ml

Tambah batu didih kemudian panaskan sambil diaduk

Tambahkan 77,6 ml etanol 95 % ( pelarut rekristalisasi)


Lanjutan..
Bila keruh, saring dengan corong biasa dan kertas saring ad filtrat
jernih

Filtrat jernih dimasukkan ke dalam botol hasil (kertas perkamen


dilubangi agar etanol yang berlebih akan menguap sehingga
terbentuk kristal)
 

Diamkan 1 malam

Saring dengan corong buchner dan labu hisap, kemudian keringkan


dan timbang hasilnya
 
GAMBAR PEMASANGAN ALAT

Timbang
Susu skim
10 gram
Air 80
ml
Batu didih
Termometer
Termomete
r

Kasa kawat
Kaki tiga
Pembakar bunsen

Aduk sambil di
panaskan ad suhu 40ºC
Pipet
tetes Pengadu
Termometer k

Kasa kawat
Kaki tiga
Pembakar
Ditambah asam
bunsen
asetat encer sampai
terbentuk endapan
casein sempurna

Saring dengan
kertas saring
dilapisi dengan
kapas
Pengadu
Batu didih
2gram k
Caco3

Kasa kawat
Kaki tiga
Pembakar
Filtrat bunsen

Diuapkan ad 13 ml sambil Api


diaduk dengan api kecil. dimatikan
Ditambah
etanol 65 ml
Botol hasil Botol
ditutup hasil
dengan
kertas
perkamen
........ berlubang
........
........ kecil-kecil
....

Botol
hasil
Dikeringkan
Tutup botol diudara dan
hasil dengan 2 timbang hasil
Bila keruh, saring kertas nya
waktu panas. perkamen yang
dilubangi kecil- Saring dengan corong
kecil. Didiamkan buchner dan labu hisap
semalam ad diperoleh kristal
laktosa
Perhitungan
•  Hasil penimbangan susu skim sebanyak 10,6 gram,
sehingga diperoleh :
• Air
• Asam asetat glasial =
• CaCO3 =
• Etanol =
Perhitungan :
•  
Jumlah dalam gram
• Hasil teoritis : 2 gram
• Hasil Praktis : x mg

• Persentase hasil

• ....%

Anda mungkin juga menyukai