• Pada eklampsia, kejang-kejang dapat menyebabkan kadar gula darah naik untuk
sementara, asidum laktikum dan asam organic lain naik, dan bikarbonas natrikus,
sehungga menyebabkan cadangan alkali turun. Setelah kejangan, zat organic
dioksidasi, sehingga natrium dilepaskan untuk dapat bereaksi dengan asam
karbonik menjadi bikarbonas natrikus. Dengan demiian, cadangan alali dapat
pulih kembali. Kadar kreatinin dan ureum pada pre-eklampsia tidak meningkat,
kecuali bila terjadi oliguria atau anuria. Protein serum total, perbandingan albumin
globulin dan tekanan osmotic plasma menurun pada pre-eklampsia, kecuali pada
penyakit yang berat dengan hemokonsentrasi. Pada kehamilan cukup bulan kadar
fibrinogen meningkat dengan nyata. Kadar tersebut lebih meningkat lagi pada pre-
eklampsia.Waktu pembekuan lebih pendek dan kadang-kadang ditemukan kurang
dari 1 menit pada eklampsia.
Ekslamsia
• Pada eklampsia, kejang-kejang dapat menyebabkan kadar • Oleh beberapa penulis kadar asam urat dalam darah dipakai
gula darah naik untuk sementara, asidum laktikum dan asam sebagai parameter untuk menentukan proses pre-eklampsia
organic lain naik, dan bikarbonas natrikus, sehungga menjadi baik atau tidak. Pada keadaan normal asam urat melewati
glomelurus dengan sempurna untuk diserap kembali dengan
menyebabkan cadangan alkali turun. Setelah kejangan, zat sempurna oleh tubulus kontorti proksimalis dan akhirnya
organic dioksidasi, sehingga natrium dilepaskan untuk dapat dikeluarkan oleh tubulus kontorti distalis. Tampaknya perubahan
bereaksi dengan asam karbonik menjadi bikarbonas pada glomelurus menyebabkan filtrasi asam urat mengurang,
natrikus. Dengan demiian, cadangan alkali dapat pulih sehingga kadarnya dalam darah meningkat. Akan tetapi, kadar
kembali. asam urat yang tinggi tidak selalu ditemukan. Selanjutnya,
• Oleh beberapa penulis kadar asam urat dalam darah dipakai pemakaian diuretika golongan tiazid menyebabkan kadar asam
urat meningkat.
sebagai parameter untuk menentukan proses pre-eklampsia
menjadi baik atau tidak. Pada keadaan normal asam urat • Kadar kreatinin dan ureum pada pre-eklampsia tidak meningkat,
melewati glomelurus dengan sempurna untuk diserap kecuali bila terjadi oliguria atau anuria. Protein serum total,
kembali dengan sempurna oleh tubulus kontorti proksimalis perbandingan albumin globulin dan tekanan osmotic plasma
dan akhirnya dikeluarkan oleh tubulus kontorti distalis. menurun pada pre-eklampsia, kecuali pada penyakit yang berat
dengan hemokonsentrasi.
Tampaknya perubahan pada glomelurus menyebabkan
filtrasi asam urat mengurang, sehingga kadarnya dalam • Pada kehamilan cukup bulan kadar fibrinogen meningkat dengan
darah meningkat. Akan tetapi, kadar asam urat yang tinggi nyata. Kadar tersebut lebih meningkat lagi pada pre-
tidak selalu ditemukan. Selanjutnya, pemakaian diuretika eklampsia.Waktu pembekuan lebih pendek dan kadang-kadang
ditemukan kurang dari 1 menit pada eklampsia. (Prawirohardjo,
golongan tiazid menyebabkan kadar asam urat meningkat.
Sarwono. 1991).
Penatalaksanaan
Ekslamsia
1. Tujuan a. Pemindahan pasien
b. Pemeriksaan
Memerlukan tindakan yang segera
dengan tujuan berikut ini: 3. Obat-obatan:
a. Ketika eklampsia masih iminem, c. Sedasi
lakukanlah tindakan untuk d. Monitoring MgSO4
mencegahnya e. Obat alternative
b. Stabilisasi kondisi ibu f. Obat untuk hipertensi
c. Pengendalian serangan kejang g. Antibiotic
d. Pengendalian hipertensi h. Monitoring janin
e. Melahirkan bayi
f. Pencegahan serangan kejang 4.Melahirkan Bayi
berikutnya
2. Stabilisasi kondisi ibu:
Langkah yang harus dilakukan:
g. Memastikan patensi jalan napas
ASUHAN KEPERAWATAN PRE
EKLAMSIA
1. Pengkajian Kaji tingkat intensitas nyeri klien
Jelaskan penyebab nyerinya
2. Diagnosa Keperawatan Ajarkan ibu mengatisipasi nyeri dengan
a. Diagnosa ditegakkan melalui analisis nafas dalam bila HIS timbul
cermat terhadap hasil pengkajian. Masalah Bantu ibu dengan mengusap/massage
keperawatan yang mungkin muncul pada bagian yang nyeri
meliputi:
b. Nyeri Akut b. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
c. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Kebutuhan Setelah dilakukan perawatan nafsu
d. Kelebihan Volume Cairan makan meningkat atu normal.
e. Ansietas Intervensi
Kaji adanya alergi makanan
3. Intervensi Keperawatan Anjurkan untuk meningkatkan intake Fe
a. Nyeri Akut Berikan substansi gula
Setelah dilakukan perawatan tidak terjadi Berikan makanan yang terpilih (sudah
nyeri dikonsultasikan dengan ahli gizi)
atau ibu dapat mengantisipasi nyerinya. Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian
C. Kelebihan Volume Cairan Jelaskan mekanisme proses persalinan
gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang
Pantau masukan dan pengeluaran cairan setiap efektif
hari.
Beri support system pada ibu
Timbang berat badan secara rutin.
Pantau tanda-tanda vital, catat waktu pengisian d) Evaluasi
kapiler.
Kaji ulang masukan diit dari protein dan kalori,
Nilai hasil TTV ibu
berikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Terjadi kejang atau tidak
Perhatikan tanda-tanda edema berlebihan atau Kondisi hemodinamik
berlanjut.
Kaji distensi vena jugularis. Terjadi cedera ibu atau tidak
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pengaturan Penurunan kecemasan
diet rendah garam.
Kolaborasi dalam pemberian antidiuretic
E. Ansietas
Kaji tingkat kecemasan ibu
ASUHAN KEPERAWATAN
EKLAMSIA
1. Pengkajian Pantau urin output
Monitor TTV
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan melalui analisis B. Risiko cedera pada ibu
cermat terhadap hasil pengkajian. Masalah
keperawatan yang mungkin muncul Pantau TTV ibu
meliputi: Kaji adanya proteinuria setiap hari selama
Perfusi perifer tidak efektif pemberian MgSO4 dan selama hipertensi
moderat
Risiko cedera pada ibu
Pantau pemberian IV MgSO44
Ansietas (SDKI, 2017)
Periksa reflek profunda pada ibu
3. Intervensi Keperawatan: Berikan lingkungan ruangan yang tenang
a. Perfusi perifer tidak efektif
Berikan tirah baring total dengan
posisi miring secara selang-seling
Pantau pemberian infus MgSO4 50
mg + D5% 1000 cc agar habis dalam
24 jam
C. Ansietas
Kaji tingkat ansietas pasien, perhatikan tanda depresi dan
pengingkaran
Dorong dan berikan kesempatan klien untuk mengekspresikan
perasaannya
Temani kilen untuk beberapa saat dan dengarkan keluhan dengan
empati
Jelaskan pada ibu bahwa ibu ditangani oleh tenaga kesehatan yang
professional dibidangnya
Kaji TTV ibu (Wagiyo dan Putrono, 2016).
4. Evaluasi keperawatan
Nilai hasil TTV ibu
Terjadi kejang atau tidak
Kondisi hemodinamik
Terjadi cedera ibu atau tidak
Penurunan kecemasan.