Anda di halaman 1dari 43

Gagal Jantung Akut Dekompensata

(Acute Decompensated Heart Failure)

dr. IRWIN LAMTOTA LUMBANRAJA


RSUD BANGKINANG
2017
TINJAUAN TEORI
ICD 10 Gagal Jantung
 Myocardium / cardiomyopathy/Other
 (I50) Heart failure
 (I50.0) Congestive heart failure

◦ Congestive heart failure


 (I50.1) Left ventricular failure
◦ Cardiac asthma
 (I50.9) Heart failure, unspecified

3
Definisi Gagal Jantung
Keluhan Khas Gagal Jantung
(Sesak saat istirahat atau aktifitas, fatigue, mudah lelah, bengkak di kaki)
dan
Tanda-tanda khas Gagal Jantung
(takikardi, takipnu, ronki, efusi pleura, JVP meningkat, edema perifer,
hepatomegali)

dan
Bukti objektif abnormalitas fungsional atau struktural
jantung saat istirahat
(kardiomegali, S3 gallop, murmur, ekhocardiogram yang abnormal,
peningkatan kadar peptida natriuretik)

4
Gagal Jantung
Keluhan Khas Gagal Jantung (ANAMNESIS)
(Sesak saat istirahat atau aktifitas, fatigue, mudah lelah, bengkak di kaki)
dan
Tanda-2 Gagal Jantung (Pemeriksaan Fisik)
GAGAL JANTUNG AKUT
(takikardi, takipnu, ronki, efusi pleura, JVP meningkat, edema perifer,
BERARTI:
hepatomegali)
TANDA DAN GEJALA GAGAL
dan
JANTUNG BERLANGSUNG
CEPAT DAN PROGRESIF
Bukti objektif abnormalitas fungsional atau struktural
jantung saat istirahat (Data Pemeriksaan Penunjang)
(kardiomegali, S3 gallop, murmur, ekhocardiogram yang abnormal,
peningkatan kadar peptida natriuretik)

Esc guidelines 2009


Definisi Gagal Jantung Akut
Tandadan gejala gagal jantung berlangsung
cepat akibat disfungsi jantung mendadak.

Disfungsi sistolik atau diastolik, irama jantung


abnormal, atau terdapat ketidak sesuaian
antara preload dan afterload (preload and
afterload mismatch)

Dapat terjadi pada pasien dengan atau tanpa


kelainan jantung sebelumnya
Patofisiologi
Gagal Jantung Akut

Faktor
◦ Fase Inisiasi Pencetu
s

◦ Fase Amplifikasi

◦ Fase vicious cycle


Faktor pencetus

Kepatuhan minum obat


rendah
Tatalaksana sub optimal
Iskemia
Aritmia
Infeksi
Surgery
FASE INISIASI AHF

Kontraktilitas LV ↓
SVR 
Disfungsi diastolik

CO ↓ Tekanan LV 

PCWP 

Hipoperfusi perifer Kongesti pulmoner

Dikutip dari: Cotter G et al. AHF: nomenclature. Pathophysiology,


and outcome measures. In O’Connor et al, Managing Acute
Decompensated Heart Failure, Taylor & Francis 2005.
FASE AMPLIFIKASI
AHF  Permeabilitas
Kontraktilitas LV ↓ membran
SVR  alveolar
Disfungsi diastolik

CO ↓ Tekanan LV 
Renal
Failure
RV
failure
PCWP 
Retensi
cairan

Hipoperfusi perifer Kongesti pulmoner


Gagal
Nafas Oksigenisasi ↓
CO = cardiac output RV = Right ventricle PCWP : pulmonary capillary wedge pressure
LV =left ventricle AHF = acute heart failure SVR = systemic vascular resistance

Dikutip dari: Cotter G et al. AHF: nomenclature. Pathophysiology, and outcome


measures. In O’Connor et al, Managing Acute Decompensated Heart Failure,
Taylor & Francis 2005.
Presentasi Klinis GJA

Hypertensive AHF

Acutely
Decompensated
Chronic HF

Pulmonary Edema

ACS &
HF Right HF
Cardiogenic
shock
Tanda dan Gejala GJA
Hipotensi, takikardi
Ekstremitas dingin
Tekanan nadi sempit dan lemah
Perfusi
Mengantuk, gelisah
Peningkatan ureum dan kreatinine kurang
Hiponatremi, oliguri

Ortopnu
Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
Distensi vena leher
Asites , edema Kongesti
Hepatojugular Reflux
Rales
Profil Hemodinamik GJA di
UGD
Sirkulasi perifer (perfusi)
Auskultasi paru (kongesti)
Dibagi 4 kelompok :
Kelas I (grup A) (hangat dan kering)
kelas II (grup B) (hangat dan basah)
kelas III (grup L ) (dingin dan kering)
kelas IV (grup C) (dingin dan basah)
Penilaian Profil Hemodinamik
Kongesti? Kongesti:
Tidak Ya Ronki
(Rales)

Perfus Hangat/kering Hangat/basah


i
bagus
2 MENIT
Perfusi
Perfus Dingin/kering Dingin/basah
i
kuran Perfusi kurang:
g MAP < 65 mmHg
Tekanan nadi sempit
Ekstremitas dingin
Mengantuk, bingung
Perburukan fungsi
ginjal Dikutip dari LW Stevenson
GAGAL
JANTUNG Algoritme Tatalaksana Cepat
AKUT GJA
Diagnos Resusitasi BCLS/ACLS
is segera
definitif Ya Analgesia/sed
Distres atau asi
Algoritm Tdk
nyeri
a td Naikkan FiO2,
diagnosis Saturasi O2 k CPAP,NIPPV
>95% ya
Tatalaksana td Pacing, anti
Normal HR dan
definitif k aritmia
irama ya
Vasodilator,
ya pertimbangkan
MAP > 70
td diuresis bila
volume overload
k
td Fluid challenge
Monitoring invasif, Preload
k
kateter swan gans adekuat ya Inotropik/
bila perlu
Vasopresor /
td
CO cukup : perbaiki k
IABP
asidosis metabolik, SvO2 ya Evaluasi
> 65%, tanda klinis
perfusi adekuat
Kering Basah
Diuretik
Vasodilator(nitr
• at)
GJA
Dekompensata
Hangat • Edema paru akut

A B• GJA hipertensif

Dingin L C
Dry WET Diuretik
Vasodilator

Warm
A B

• Syok
L C Kardiogenik
Inotropic drugs :
• STEMI akut Killip
Dobutamine
Cold 4
Milrinone
Levosimendan
LAPORAN
KASUS
ny. NY, perempuan, 46 tahun
KU : Sesak Nafas

Hal ini dialami pasien sejak sekitar 2-3 bulan ini, memberat 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas timbul ketika pasien
melakukan aktivitas dan sedikit berkurang bila pasien beristirahat.
Pasien mengaku sesak bila melakukan aktivitas berat dan berjalan
lebih dari 100 meter. Keluhan sesak bertambah pada saat posisi
terlentang dijumpai, keluhan terbangun karena sesak disangkal oleh
pasien. Pasien mengakui tidur harus dengan menggunakan 2-3 bantal.

Kaki membengkak dijumpai, sudah dirasakan pasien 1 bulan terakhir.


Nyeri disangkal oleh pasien. Nyeri ulu hati dijumpai, mual dan
muntah dijumpai, muntah sejak 3 hari terakhir dengan frekuensi
muntah 3x/hari isi apa yang dimakan.

Tidak ada keluhan dengan buang air kecil dan buang air besar. Tidak
ada riwayat keluarga yang mengalami penyakit yang sama.
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Hipertensi, DM tipe II
Riwayat Pengobatan Terdahulu :
Amlodipin 5 mg, Insulin Basal 20 IU,
Insulin Prandial 12 - 12 - 12 IU
Riwayat Alergi Obat;
-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit
buruk, gelisah
Kesadaran :GCS E4M6V5

Vital
Sign
TD : 180/120 mmHg
Nadi : 100 kali permenit
Nafas : 32 kali per menit
Suhu : 37,5oC
Kepala :
◦ Mata : Anemis -/- Ikterik -/- RC +/+
pupil isokor
◦ T/H/M : dalam batas normal
◦ Leher : TVJ + 5 cmH2O meningkat
Thorax
◦ Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
kanan dan kiri, Ichtus Cordis tidak terlihat
◦ Palpasi : Ichtus Cordis teraba di +2cm
lateral LMCS
◦ Perkusi : Batas Jantung melebar ke lateral
LMCS
◦ Auskultasi: suara napas vesikuler (+/+),
rongki (+/+) 1/3 lap paru basal,
Wheezing(-/-).
Bunyi jantung I dan II normal. Murmur (-),
S3 galoop (-).
Abdomen
◦ Inspeksi : Simetris, pembesaran
(-), vena kolateral (-)
◦ Palpasi : Soepel, defens muscular
(-), nyeri (-), teraba massa (-) hepar
tidak teraba
◦ Perkusi : Timpani, pekak beralih (-)
◦ Auskultasi: Bising usus (+) normal
Hati : Tidak teraba
Limfa : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba 
Ekstremitas
◦ Superior : Akral hangat, (CRT<2
detik), nadi teraba lemah
◦ Inferior : Oedem Pretibial (+/+)
Anus dan Genitalia :
Tidak dilakukan pemeriksaan
pada pasien ini
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan Darah
◦ Hemoglobin : 12,1 gr/dL
◦ Hematokrit : 35,1 %
◦ Leukosit : 10.700 / mm3
◦ Trombosit : 325.000 / mm3
Fungsi Hati
◦ Albumin : 2,7 gr/dl
◦ SGOT : 12 U/ L
◦ SGPT : 11 U/ L
Fungsi Ginjal
◦ Creatinin : 1,2 mg/ dL
◦ Ureum : 51 mg/ dL
 
Glukosa Darah
◦ Ad Random (Stick) I : 384 mg/ dL
 
Elektro-Kardio-Grafi

SINUS
RYHTIM
Poto Thorax PA supine

CTR > 55%


Diagnosa Kerja
Acute dekompensated heart
failure + DM tipe 2
PENATALAKSANAAN
Posisi Semi Fowler
PENATALAKSANAAN
O2 2-3 l/I via nasal canul
Inj Omeprazole 40 mg amp/ 24 jam IV
Inj Furosemide inisial 40 mg (2 amp)
IV, dilanjutkan 20 mg amp/ 12 jam IV
Inj Ondansetron 4mg amp/ 12 jam IV
NovoRapid 6 – 6 – 6 IU
Levemir 10 IU
Sucralfat Syrup 3 x C I
Candesartan 8 mg 1 x 1 tab
Spironolakton 25 mg 1 x 1 tab
Kateter Urine
PEMBAHASAN
Anam Pem- Penu
nesa fis njang

Sesak ●
TD : 180/120
nafas mmHg
TVJ meningkat

X ray :
Kaki

bengkak


Ronki
Takikardi
Kardio

OP (+)
Kriteria


Takipnue
Framingham
megali
minimal
Edem pretibial 1

DOE (+)
Kriteria Mayor dan 2 Kriteria
Minor sudah terpenuhi
Kering Basah
Diuretik
Vasodilator(nitr
at)

Hangat
A B

Dingin L C
Posisi semi ●
Untuk mengurangi
Fowler sesak


Untuk memperbaiki
supp O2 perfusi

Farmako ●


Loop Diuretic
Vasodilator
ARB
logis


Antagonis Aldosterone
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai