)
Sebagai Dasar Pengelolaan Di Perairan
Tanjung Tiram Desa Poka Kecamatan Teluk
Ambon, Ambon.
Yafeth Anaktototy
2015-63-047
Dibimbing Oleh:
dasar pengelolaan.
Kepiting Biola (Uca spp.) sebagai
tentang aspek Bioekologis
ilmiah dalam bidang perikanan
-Menyediakan data dan informasi
Biola.
Biologis dan Ekologis Kepiting
informasi ilmiah tentang aspek
- Menyediakan data dan
MANFAAT
- Menganalisis aspek biologis
Kepiting Biola meliputi : Komposisi
spesies, Rasio Kelamin, Ukuran dan
Kepadatan
- Menganalisis karakteristik habitat
kepiting Biola.
- Mengidentifikasi bentuk
pemanfaatan
- Merumuskan arah pengelolaan
Sumberdaya Kepiting Biola
Berdasarkan Aspek Bioekologis
Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi Penelitian Alat dan Bahan
Penelitian dilakukan pada september- Tabel pasang surut
Januari 2020 di Perairan Tanjung Tiram, GPS
Meter rol
Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon Alat tulis menulis
Dalam Frame ukuran 1x1 M
Refraktometer
Thermometer
Kantong plastik
Karet gelang
Kamera
Kompor Gas
Buku identifikasi
Tropol
Kaliper
Sieve Shaker
Metode Pengumpulan Sampel 2. Data kepadatan
- Pengambilan data kepadatan dilakukan
Stasiun penelitian ditentukan secara acak pada 3 stasiun. Dimana tiap stasiun 3
sesuai pengamatan di lapangan yang transek dengan jarak transek 25 m dan
terdapat lubang galian kepiting Uca spp. kuadran 1x1 m
- letakkan kuadran 1x1 m pada transek
Prosesnya dilakukan melalui beberapa
dengan 10 kudaran pada tiap transek.
tahapan sebagai berikut: - Tiap Spesies yang di temukan pada tiap
kudran kemudian di catat hasilnya kemudian
di dokumentasi.
Arahan Pengelolaan
Dalam merumuskan arahan pengelolaan
sumberdaya Kepiting Biola (Uca spp.) di
perairan Tanjung Tiram Desa Poka digunakan
metode alternativ atau solusi yang dibuat
dengan mempertimbangkan masalah yang
terjadi dalam bentuk-bentuk pemanfaatan,
kemudian dirumuskan arahan pengelolaannya.
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi Lokasi Karakteristik Lokasi
Penelitian Penelitian
Perairan Tanjung Tiram Desa Poka terletak di - stasiun 1 terdapat pada ujung dermaga
perairan teluk ambon dalam, memiliki potensi feri (masih terdapat mangrove) dengan
sumberdaya hayati laut, salah satu ekosistem pesisir substrat berlumpur berpasir
yang berada disepanjang pesisir pantai adalah - stasiun 2 terdapat pada daerah kawasan
ekosistem mangrove. mangrove dengan subtrat berlumpur
Pada penelitian ini terdapat 3 stasiun pada posisi berpasir
sebagai berikut : - stasiun 3 terdapat pada daerah mangrove
Stasiun 1, 03039’376” LS dan 128011’976” BT
dengan subtrat berpasir berlumpur.
Stasiun 2, 03039’282” LS dan 128011’925”BT
Stasiun 3, 03039’184” LS dan 128011’878”BT Rasio Kelamin Kepiting Biola (Uca
Komposisi Jenis Kepiting Biola (Uca
spp.)
spp.)
- Berdasarkan identifikasi kepiting Uca dari 3
Tabel. Jumlah Jenis Kepiting Biola
stasiun di temukan 352 individu yang (Uca spp.) Berdasarkan Rasio Kelamin
terdiri dari satu kelas, satu ordo, satu
family, satu genus dan tiga spesies yaitu
uca perpelexa, uca lactea, dan uca
mjoebergi.
- Spesies dengan jumlah individu terbanyak Chart Title
yaitu uca perplexa dengan jumla individu
sebesar 213 individu dan diikuti oleh 24%
spesies uca lactea dengan jumlah individu
sebesar 95. Spesies dengan jumlah Jantan
Betina
individu sedikit yaitu uca mjoebegi dengan 76%
Kepadatan ind/m2
0.3
0.25
betina pada satasiun 1 2 dan 3 dimiliki oleh 0.2
0.15
kepiting Uca perpelexa jantan 65 individu 0.1
dengan kepadatan (0.288 ind/m2), betina 0.05 jantan
0
betina
23 individu dengan kepadatan (0.102
ind/m2)
- kepadatan terendah dimiliki oleh kepiting
Uca mjoebergi jantan 8 individu dengan
kepadatan (0.035 ind/m2), betina 3 individu
dengan kepadatan (0.013 ind/m2).
Ukuran lebar karapas dan Penelitian yang dilakukan pada kepiting Uca spp. ukuran lebar karaps
total kedalaman liang. disesuaikan dengan diameter liang Uca spp. Karena pada diameter
liang biasanya lebih kecil dari lebar karapas karena fungsi liang bagi
Uca adalah sebagai tempat berlindung dari predator, tempat makan,
dan melakukan perkawinan. Pada permukaan substrat ukuran
diameter liang yang terlihat sedikit kecil akan tetapi bagian dalam
dari kepiting Uca lebih besar.
Struktur Substrat Pada Liang Galian Kepiting
Uca Spp Stasiun 2
0.038 silt 4 mm batu
Stasiun 1 2% 5%
0.063 pasir sangat halus 2 mm kerikil
6% 19%
2 mm kerikil 0.125 pasir halus
0.038
4 mmsilt
batu 3% 1%
0.063 pasir sangat3%
halus
8% 0.250 pasir sedang
15% 1 mm pasir sangat kasar 39%
0. 125 pasir halus 4%
0.425 pasir kasar
1% 9%
1 mm pasir sangat
kasar
0.250 pasir sedang
58% 11%
0.425 pasir kasar
17%
2 mm kerikil
Stasiun 32% Hasil analisa ukuran butiran substrat
1 mm pasir sangat menunjukan dominasi ukuran substrat pada
0.038 silt 4 mm batu kasar
1% 4% 4% stasiun 1, 2 dan 3 adalah 0.250 mm kategori
0.063 pasir sangat halus
10%
0.425 pasir kasar
8% (pasir sedang) masing-masing presentase
0.125 pasir halus
1% 57%,39%,70%. diikuti dengan 0.063 mm (pasir
sangat halus) dengan nilai presentase 15%,10%
pada (stasiun 1 dan 3). Menurut Hamidy (2010)
0.250 pasir sedang tanah berpasir mempermudah Uca spp. untuk
70%
membuat lubang dan kandungan bahan
organiknya juga melimpah, disebabkan
kandungan serasah yang tinggi.
arahan pengelolaan Kepiting Biola (Uca spp.)
berdasarkan aspek bioekologisnya di Perairan
Tanjung Tiram Desa Poka sebagai berikut :
Bentuk Aktivitas Pemanfaatan Di 1. Peranan pemerintah Negri untuk
Perairan Tanjung Tiram Desa Poka mengimbahu masyarakat dan memberi
aturan-aturan tentang pentingnya
Berdasarkan hasil penelitian di temukan pelestarian ekosistem mangrove serta
beberapa bentuk pemanfaatan yang dampak dari aktivitas masyarakat bagi
ekosistem mangrove, sehingga ekosistem
berlangsung di Perairan Tanjung Tiram mangrove terus di lestarikan dan biota tetap
Desa Poka. Beberapa masyarakat Desa terjaga dan terlindungi.
Poka yang sering melakukan aktivitas 2. Pada penambatan perahu sebaiknya
dilakukan pembuatan tiang pancang agar
seperti pengumpulan kerang (bameti), tidak menganggu proses pertumbuhan
penambatan perahu, dan pembuangan mangrove dan substrat dari kepiting biola
sampah. (Uca spp.)
3. Perlu menyediakan tempat sampah yang
representatif sehingga masyarakat lebih
memilih membuang sampah ke tempat
sampah yang disediakan daripada
membuang sampah ke laut.
4. Perlu adanya kegiatan sosialiasi dan
penyuluhan tentang pentingnya peranan
kepiting biola (Uca spp.) terhadap ekosistem
mangrove. karena Kehadiran kepiting biola
Arahan Pengelolaan Sumberdaya (Uca spp.) memiliki peranan yang sangat
Kepiting Biola Berdasarkan Aspek penting bagi ekosistem mangrove, kepiting
Bioekologis Biola berperan sebagai detritus. Detritus
sendiri merupakan pengurai sampah,
tumbuh-tumbuhan ataupun hewan yang
sudah mati. Semakin banyak Kepiting Bola
(Uca spp.) maka semakin seimbang siklus
Kesimpulan
Dari hasil Penelitan yang dilakukan di perairan Tanjung Tiram
Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ditemukannya tiga jenis kepiting biola (Uca spp.) pada lokasi
Penelitian di perairan Tanjung Tiram Desa Poka, yaitu spesies Uca
preplexa, Uca mjoebergi, dan Uca lactea.
2. Pada 3 stasiun bentuk liang yang ditemukan yaitu bentuk liang
huruf I, J, L. stasiun 1 dengan kedalaman liang yang tertinggi dan
untuk stasiun 3 dengan kedalaman liang terendah yang
ditemukan. Habitat pada substrat berpasir. Untuk substrat pada 3
stasiun yang didominasi oleh 0.250 mm (pasir sedang).
3. Terdapat 3 bentuk pemanfaatan di perairan Tanjung Tiram Desa
Poka yaitu aktivitas pengumpulan (bameti), penambatan perahu,
dan pembuangan sampah.
4. Dirumuskan 4 arahan pengelolaan Kepiting Biola (Uca spp.) di
perairan Tanjung Tiram Desa Poka, untuk menjadi perhatian
khusus bagi pemerintah daerah karena Kepiting Biola (Uca
spp.) memiliki peranan yang sangat penting bagi ekosistem
mangrove.
Saran
Perlu adanya penelitian lanjutan tentang Struktur Komunitas Kepiting Biola (Uca spp.)
TERIMA KASIH