Kelompok 5 : 1. Deva Putri Dyana (201869050004) 2. Endah Sapto Rastri (201869050015) 3. Mufatichatul Faizah (201869050012) Pengertian Daging
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi
kebutuhan gizi. Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Salah satu cara untuk meningkatkan daya simpan daging dan kesukaan masyarakat terhadap daging yaitu dengan pengolahan daging dengan metode curing dan pengeringan seperti fermentasi. Pengertian Dendeng Fermentasi
Dendeng fermentasi merupakan hasil pengawetan atau pengolahan
daging yang telah dikenal masyarakat dan merupakan hasil industri rumah tangga yang telah diterima luas oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dendeng fermentasi adalah dendeng yang diberi penambahan bakteri yang dapat meningkatkan kualitas dendeng tersebut. Mikroorganisme yang terdapat dalam dendeng fermentasi
Pada fermentasi dendeng, jenis bakteri yang digunakan adalah bakteri
Lactobacillus plantarum (L. plantarum). Penambahan starter Lactobacillus plantarum (L. plantarum) pada proses pembuatan dendeng dapat menekan pertumbuhan jamur dan meningkatkan kualitas daging selama fermentasi (inkubasi). L. plantarum umumnya lebih tahan terhadap keadaan asam, sehingga populasi umumnya lebih banyak terdapat pada tahapan akhir dari fermentasi. Pengaruh penambahan bakteri terhadap karakteristik kimia dendeng fermentasi
Proses pembuatan dendeng serta kemampuan L. plantarum yang dapat
mempertahankan karakteristik kimia dendeng. Karakteristik yang dimaksud adalah total asam, Ph, dan kadar air dendeng dengan level starter yang berbeda yaitu 0% , 3%, dan 6% dan lama inkubasi yang berbeda yaitu selama 6 jam, 12 jam dan 18 jam. Total Asam
- Penambahan level starter L. plantarum - Waktu inkubasi 12 jam memiliki nilai
berpengaruh sangat nyata terhadap nilai total asam yang lebih tinggi dibandingkan total asam dendeng iris daging sapi. waktu inkubasi 6 jam, demikian pula pada Penambahan level starter L. plantarum 3% waktu inkubasi 18 jam memiliki nilai total memiliki nilai total asam yang lebih tinggi asam yang lebih tinggi dibandingkan waktu dibandingkan penambahan level starter L. inkubasi 12 jam. plantarum 0%, demikian pula pada penambahan level starter L. plantarum 6 % memiliki nilai total asam yang lebih tinggi dibandingkan penambahan level starter L. plantarum 3%. pH
- Penambahan level starter L. plantarum - Waktu inkubasi berpengaruh sangat
3% memiliki nilai pH yang lebih rendah nyata terhadap pH dendeng iris daging dibandingkan penambahan level starter L. sapi. Waktu inkubasi 12 jam memiliki nilai plantarum 0%, demikian pula pada pH yang lebih rendah dibandingkan waktu penambahan level starter L. plantarum 6 inkubasi 6 jam, demikian pula pada waktu % memiliki nilai pH yang lebih rendah inkubasi 18 jam memiliki nilai pH yang dibandingkan penambahan level starter L. lebih rendah dibandingkan waktu inkubasi plantarum 3%. 12 jam Kadar air
- Penambahan level starter L. plantarum - Waktu inkubasi berpengaruh nyata
3% memiliki kadar air yang lebih rendah terhadap kadar air dendeng iris daging dibandingkan penambahan level starter L. sapi. Waktu inkubasi 6 dan 12 jam tidak plantarum 0%, demikian pula pada menunjukkan perbedaan dan pada waktu penambahan level starter L. plantarum 6 inkubasi 12 dan 18 jam juga tidak % memiliki kadar air yang lebih rendah menunjukkan perbedaan, akan tetapi pada dibandingkan penambahan level starter L. waktu inkubasi 6 dan 18 jam menunjukkan plantarum 3%. perbedaan yang nyata Kesimpulan
Penambahan level L. plantarum dan waktu inkubasi yang berbeda meningkatkan
total asam serta menurunkan pH dan kadar air dengan perbedaan sangat nyata namun pada waktu inkubasi memberikan perbedaan yang nyata pada kadar air. Berdasarkan hasil penelitian penambahan starter L. plantarum dengan level 6% dan waktu inkubasi 18 jam memiliki nilai total asam yang tinggi serta nilai pH dan kadar air yang rendah. Terimakasih