Anda di halaman 1dari 26

Leila F. A. N. F. A.

NIM
FILSAFAT ILMU 17707251012
LOGIKA DAN METODE ILMIAH Wisnu Candrawati NIM
17707251014
LOGIKA
DEFINISI
 Perkataan logika diturunkan dari kata sifat logike, yang
berhubungan dengan kata benda logos, berarti pikiran atau
perkataan sebagai pernyataan dari pikiran.

 Secara sederhana logika adalah cabang filsafat yang membahas


metode penalaran yang sah dari premis ke kesimpulan.
KEGUNAAN LOGIKA
 Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir
secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren
 Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan
objektif
 Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir
secara tajam dan mandiri
 Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan
serta kesesatan
MANFAAT LOGIKA
 Logika mengajarkan tentang berpikir yang seharusnya
 Memberikan syarat-syarat tentang apa yang harus dipenuhi
dalam berpikir untuk mencapai gagasan tentang kebenaran
 Akal semakin tajam dan tinggi kemampuannya (kritis) dalam hal
imajinasi logis
 Merupakan alat bagi seluruh episteme (pengetahuan)
MACAM-MACAM LOGIKA
Logika menurut The Liang Gie (1980) dapat digolongkan menjadi
lima macam, yaitu sebagai berikut.
 Logika Makna Luas dan Logika Makna Sempit
 Logika Deduktif dan Logika Induktif
 Logika Formal dan Logika Material
 Logika Murni dan Logika Terapan
 Logika Filsafati dan Logika Matematik
LOGIKA DALAM METODE
ILMIAH

LOGIKA LOGIKA DEDUKTIF

LOGIKA INDUKTIF
PERBANDINGAN
Logika Deduktif Logika Induktif
 Menarik kesimpulan dari hal  Menarik kesimpulan dari ha-hal
yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus atau
yang bersifat khusus individual ke hal yang bersifat
atau umum menyeluruh.
 logika formal, yang pengujian
kebenarannya berdasar  Logika induktif atau logika
kesesuaian antara premis materiil diiuji kebenarannya
mayor dan premis minor, melalui bukti empiris.
bukan berdasar kebenaran
materiil
CONTOH
Logika Deduktif Logika Induktif
Logika deduktif atau logika Logika induktif atau logika
formal: material:
 Semua makhluk hidup akan I. Minat baca anak-anak
mati (premis mayor). Indonesia masih rendah.
 Manusia makhluk hidup II. Hasil survei terhadap anak-
(premis minor). anak di berbagai daerah di
Indonesia menunjukkan bahwa
Kesimpulan : Jadi manusia akan minat baca mereka rendah.
mati
Kesimpulan Pernyataan I benar.
Logika material yang digunakan untuk mencermati proses
perubahan dari objek yang diteliti adalah pola berpikir kausal, yang
disebut basic pattern of logic

LOGIKA
KAUSAL

EFISIEN FINAL FORMAL MATERIIL


Logika bahasa adalah pemikiran-pemikiran untuk menyelidiki atau
menguji suatu kebenaran yang direpresentasikan dengan sistem
semiotika (sistem simbol, lambang, atau tanda).
LANGKAH-LANGKAH
MEMPEROLEH ILMU
 Pengetahuan ilmiah atau ilmu diperoleh melalui metode atau
prosedur ilmiah. Setiap metode dibahas dalam metodologi.
 Metode merupakan cara melaksanakan sesuatu atau petunjuk
teknis yang bersifat praktis
 Metodologi membahas konsep teoritis setiap metode, termasuk
metode ilmiah.
Penemuan kebenaran ilmiah melibatkan dua jenis penalaran
atau alur berpikir, yairu penalaran deduktif dan induktif.

Penalaran Deduktif Penalaran Induktif


Penalaran deduktif bersifat Penalaran induktif digunakan
rasional dan konsisten dengan untuk menemukan kebenaran
pengetahuan yang telah ada. dengan cara pengujian secara
empiris

Harus memenuhi kriteria


kebenaran koherensi Kriteria kebenaran
korespondensi
PENELITIAN KUANTITATIF

Hipotesis Pengujian Hipotesis


Hipotesis diterima
• Hasil • Mengguna • Hipotesis
penalaran kan didukung
deduktif penalaran oleh data
induktif secara
• Berdasark signifikan
an kriteria
kebenaran
korespond
ensi
PENELITIAN KUALITATIF

Deskripsi Konseptuali Hipotesis Pengujian Teori


sasi Hipotesis
• Hasil • Pemakna • Pencarian • Diuji • Jika tidak
penalara an hubunga secara ada
n induktif berdasar n kausal empiris kasus
kan teori antar dengan negatif
yang konsep penelitia yang
relevan n menolak
• Penemua multikasu hipotesis
n konsep s
utama
dari
deskripsi
BERPIKIR KRITIS
DEFINISI BERPIKIR
Berpikir adalah suatu proses mental dalam membuat reaksi, baik
terhadap benda, tempat, orang maupun peristiwa. Kemampuan
berpikir banyak ditunjang oleh faktor latihan.
Kemampuan
Berpikir

Recall Imaginative
Memperkirakan bentuk obyek/kejadian
Berpikir tentang sesuatu
obyek yang ada/terjadi yang akan terjadi dalam imaginasinya
atau khayalannya (imaginative
thinking).
DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Berpikir yang digunakan untuk
menyelidiki secara sistematis dari
proses berpikir seseorang dalam
menggunakan bukti dan logika pada
proses berpikir tersebut.
LANGKAH-LANGKAH
PROBLEM SOLVING
a. Merasakan adanya kesulitan
b. Meletakkan dan membatasi kesulitan
c. Mengajukan hipotesis
d. Secara deduktif diajukan alasan dan akibat dari hipotesis yang
dirumuskan, yakni jika hipotesis itu benar maka akan muncul
suatu akibat tertentu.
e. Menguji hipotesis dengan cara mencari bukti yang dapat
menguatkan atau menolak kebenaran hipotesis serta akibat
yang akan terjadi.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERFIKIR LOGIS, PENALARAN, DAN
PROBLEM SOLVING
a. Latihan
b. Bersifat obyektif
c. Bersifat ilmiah
d. Menggunakan kemampuan potensial dan akademik
BERFIKIR KREATIF
KREATIFITAS
Kreativitas dapat didefinisikan
sebagai suatu kemampuan untuk
menemukan hubungan-hubungan
baru untuk melihat bidang-bidang
kajian dari perspektif baru.
DEFINISI BERPIKIR KREATIF
Proses mental berupa penggabungan kembali pengalaman lama
dengan suatu cara yang menghasilkan pola baru, konfigurasi baru,
susunan baru, yang lebih dapat mengatasi kebutuhan manusia.
LIMA CIRI KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF
Perumusa
n
Kembali
Penguraia (Redefiniti
Kelancara n on)
n
(Elaborati
(Fluency) on)
Keaslian
(Originalit
y)
Keluwesan
(Flexibility
)
THANKYO
U!

Anda mungkin juga menyukai