3. MACAM-MACAM FRAKTUR
1).Complete fracture :
- tulang patah seluruhnya menjadi 2 atau >
2). Incomplete fracture =(partial fracture):
- tulang tidak patah sama sekali /retak
3). Greenstick fracture :
- suatu incomplete fracture dari tulang yang kalsifikasinya
belum sempurna
8
4). Simple fracture=(closed fracture=frakture clausa):
Fracture dimana tidak ada luka kulit atau mukosa yang
menghubungkan udara luar dengan tulang yang fraktur.
6). Single :
yaitu suatu patah rahang yang hanya menyangkut suatu
tempat saja.
9
7). Multiple :
yaitu patah rahang yang terjadi di dua tempat atau lebih dan biasanya
bilateral.
8). Comminuted :
yaitu patah rahang yang terpecah pecah menjadi beberapa bagian
9). Complicated :
yaitu patah rahang yang disertai oleh atau dihubungkan dengan kelukaan
yang hebat disekitarnya. Ini melibatkan maxilla dan mandibula.Biasanya
terjadi pada luka tembak.
10
10). Impacted ;
yaitu patah tulang rahang dimana patahannya masuk ke tempat
patahan lainnya.
12). Depressed :
yaitu patahan tulang masuk ke dalam jaringan yang lebih
dalam, misalnya patahan tulang maxilla masuk ke dalam sinus
maxillaris
11
1.Rasa sakit : - sakit tekan
- tenderness
2. OEDEM
3. Gangguan Fungsi
4. Discolorasi :- Echymosis
5. Deformitas
6. Mobilitas Abnormal : - deviasi artikulasi
7. Krepitasi
8. Trismus
9. Malokusi : - Avulsi
- trauma
12
10. Kelainan mata : - haematoma
- diplopia Frak. Maxilla
11. Hipersalivasi
12. Foetor ex ore halitosis
13. Parestesi
14. Lacerasi rupture
• CATATAN :
Dalam setiap kasus tidak selalu ditandai dengan seluruh tanda-
tanda diatas, tergantung :
- daerah yang terkena
- Jenis fraktur
- trauma
- Ada/ tidaknya gigi
13
FRAKTUR MANDIBULA
16
5. Menurut Ketebalannya
a. Incomplete
b. Complete
17
7. Menurut lokasinya & Insidensinya
a. Dentoalveolar = 3%
b. Symphisis = 14%
c. Corpus mandibula = 21%
d. Ramus mandibula = 3%
e. Angulus mandibula = 20%
f. Proc. Coronoideus = 2%
g. Proc. Condyloideus = 36%
18
19
PENGARUH MUSKULUS PADA
DISLOKASI FRAGMEN MANDIBULA
Muskulus-muskulus :
1. m. retractors/elevators pada proc.coronoideus menarik ke posterior dan
superior
Otot-otot: - m. temporalis posterior
- m.masseter bag. Internal
2. m.Protrusor pada proc. Condyloideus
Otot-otot : m.pterigoideus lateralis/ext. menarik ke arah media
anterior
20
21
3. m. elevator
Otot–otot : - m.masseter
- m. pterigoideus medialis/internus
- m. temporalis enterior
22
FRAKTUR MAKSILA
Anatomi Maksila
• Terdiri dari 4 prosesus:
1. Frontalis
2. Zigomatikus
3. Alveolaris
4. Palatinal
• Merupakan bagian sepertiga wajah tengah
• Berkontribusi membentuk orbita, kavitas nasal, dan hard palate
• Kekuatan yang mengenai wajah akan diserap dan ditransmisikan oleh
buttress system, terdapat 2 tipe:
1. Vertikal
2. horisontal
Buttresses of Maxillofacial
2. Horizontal buttress
1. Vertical buttress
1. Frontal bar
2. Orbital rim
3. Maxillary alveolar
4. Mandibular
alveolar
5. Inferior border of
mandible
FRAKTUR RAHANG
ATAS/MAXILLA
Berdasarkan garis fraktur dan tulang yang terlibat
1. Fraktur proc. Alveolaris maxillae.
Dapat mengenai 1 atau lebih gigi geligi. Bila trauma keras, dapat terjadi avulsi
komplit, tetapi umumnya masih terikat oleh jaringan lunak/alveolar mukosa.
Lokalisasi : - daerah tuber (pencabutan gigi molar tiga)
- anterior (karena trauma dari depan atau dari bawah/mandibula
Garis Fraktur :
Terjadi separasi menyeluruh tulang facial dari perlekatan cranial , dan hanya
dilekatkan oleh jaringan lunak.
40
41
42
43
44
45
3. Unrotated body fracture (33%)
Fraktur corpus zyg. Tanpa rotasi .
Trauma terjadi pada prominencia zygomaticum, corpus.
46
4. Medially rotared body fractures (11%)
Fractur corpus zygomaticum dengan rotasi kemedial
47
5. Laterally rotated body fracture (22%)
48
6. Complex Zygoma Fracture
(18%)
49
50