LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR
MAXILLAFACIAL
DI SUSUN OLEH:
SITI MUTHOHAROH
15.02.10.65
PURWODADI
2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
2. Etiologi
patologis
a. Traumatic Fracture
1) Perkelahian
2) Kecelakaan
3) Tembakan
dalam keadaan sakit, tulang tipis atau lemah, sehingga bila ada
a) Kista
mudah patah
a) Osteomalacia
b) Osteoporosis
3. Patofisiologi
besar atau lebih kecil dari 50 kali gaya gravitasi. Ini berdampak
berat pada dahi. Bagiananterior dan / atau posterior sinus frontal mungkin
bagian-
bagian terlemah dari dasar dan dinding medial orbita. Herniasi dari isi
nasofrontal.
jahitan zygomaticotemporal.
terjadi
Patah tulang alveolar: Ini dapat terjadi dalam isolasi dari kekuatan
rendah energi langsung atau dapat hasil dari perpanjangan garis fraktur
mengakibatkan cedera pada wajah atas, midface, dan wajah yang lebih
rendah
4. Klasifikasi Fraktur
a. Single Fracture
Terdapat dua atau lebih garis fraktur yang tidak berhubungan satu
sama lain.
Bilateral = jika satu garis fraktur pada satu sisi dan garis fraktur lain
anterior maxilla
Tulang patah semua secara lengkap menjadi dua bagian atau lebih
f. Incomplete Fracture
Tulang tidak patah sama sekali, tetapi hanya retak juga penyatuan
g. Depressed Fracture
Bagian tulang yang fraktur masuk ke dalam satu rongga. Sering pada
h. Impacted Fracture
Dimana fraktur yang satu didorong masuk kef ragmen tulang lain.
Gejala Klinik :
Extra Oral :
a) Luka pada bibir atas yang dalam dan luas. Luka laserasi
Intra Oral :
disertai perdarahan
alveolusnya
pulpa
Pada fraktur ini, garis fraktur berada diantara dasar dari sinus
Gejala Klinik :
Extra Oral :
a) Pembengkakan pada muka disertai vulnus laceratum
Intra Oral :
terkena juga
Gejala Klinik :
Extra Oral :
hidung
Intra Oral :
depan
mengunyah