Anda di halaman 1dari 18

Senyawa Bioaktif Invertebrata Laut

1. Ainun Fitri (1708076021 )


2. Sonia Rizqi Dewi (1708076027)
3. Tatik Alfiyani (17080760
Ayat ini menjelaskan
kekuasaan allah, hikamahnya dan
rahmatnya , bahwa Dia
menjadikan dua buah laut (satu
laut dan satu lagi sungai) untuk
maslahat penduduk bumi dan
bahwa keduaanya tidaklah sma,
karena mslahat menghendaki agar
sungai-sungai itu tawar dan sedar
lagi sedap diminum sehingga dapat
minum dan dapat didipakai untuk
menyirami tanaman

sedangkan laut terasa asin lagi pahit agar tidak merusak udara yang
meliputi bumi dan agar keadaan airnya tidak berubah karena air laut itu
diam tidak mengalir maka dengan dijadikan asin menghalanginya untuk
berubah dan agar hewan yang hidup disana (ikan) lebih indah dan lebih
nikmat.
Invertebrata Laut

Invertebrata laut adalah invertebrata yang tinggal dilaut. Kelompok hewan


invertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syarafnya
terletak dibagian ventral (perut) dibawah saluran pencernaan, umumnya memiliki
rangka luar dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak. Invertebrata laut merupakan
produksi senyawa biaktif terbesar diantara biota lainnya. Berikut adalah kelompok
hewan yang termasuk invertebrata

1. Porifera
2. Coelenterata / Cnidaria
3. Ctenohora
4. Annelida
Porifera

Porifera atau spons atau bunga karang adalah


organisme multiseluler yang mempunyai banyak pori
sehingga air dapat melewatinya. Porifera hidup secara
heterotrof. Makanan yang masuk kedalam tubuh dalam
bentuk cairan (pemakan cairan). Porifera ( Spons ) dibagi
berdasarkan struktu rangkanya
1. Calcarea (Spons Kapur)
karakteristiknya adalag spikula yang terbuat dari
kalsium karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna
pucat dengan bentuk seperti vas. Contoh Sycon
raphanus
2. Hexactinellida
Karakteristiknya adalah spikula yang tersusun dari
silika (kaca). Tubuhnya berwarna pucat. Contoh
Euplectella
3. Homoscleromorpha
memiliki rangka yang tersususn dari serabut
sponging. Tubuhnya berwarna cerah. Contoh
Hippospongia
Contoh dan Jenis/Golongan Senyawa Bioaktif Porifera

Spons adalah salah satu biota laut yang menghasilkan senyawa bioaktif. Senyawa
bioaktif yang dihasilkan oleh spons laut telah banyak diketahui manfaatnya. Manfaat
tersebut antara lain adalah sebagai antibakteri,antijamur, antitumor, antivirus,
antifouling dan menghambat aktivitas enzim.
 Senyawa antibakteri telah diisolasi dari spons laut jenis: Discodermia
kiiensis, Cliona celata, lanthella basta, lanlhellcr ardis, Psammaplysila purpurea,
Phakelia flabellata.
 Senyawa antijamur telah diisolasi dari spons laut jenis: Jaspis sp, Jaspis johnstoni,
Geodia sp.
 Senyawa anti tumor/anti kanker telah diisolasi dari spons laut jenis: Aplysina
fistularis, A. Aerophoba.
 Senyawa antivirus telah diisolasi dari spons laut jenis: Cryptotethya crypta, Ircinia
variabilis.
 Senyawa sitotoksik diisolasi dari spons laut jenis: Axinella cannabina, Epipolasis
kuslumotoensis, Spongia officinalis, Igernella notabilis, Tedania ignis, Axinella
verrucosa, Ircinia sp.
 Senyawa antienzim tertentu telah diisolasi dari spons laut jenis: Psammaplysilla
purea.
Aplikasi

Spons laut merupakan hewan laut yang mengandung senyawa bioaktif diketahui
mempunyai aktivitas antibakteri. Antibakteri diperlukan untuk mengobati infeksi
yang disebabkan oleh bakteri. Contoh beberapa bakteri yang dapat menyebabkan
infeksi diantaranya Staphylococus aureus dan Escherchia coli.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Arsita Mokodompit, Lintje
Boekoesoe, Moh. Adam Mustapa beliau menyatakan bahwa spons laut menunjukkan
adanya daya hambat dan dan aktifitas antibakteri yang kuat pada bakteri gram positif
Staphylococus aureus dan gram negatif Eschercia coli dibuktikan dengan pengujian
efektifitas antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer, yaitu dilakukan dengan
mengukur zona hambat di sekeliling cakram kertas.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, hasil uji efektifitas antibakteri spons laut
(Porifera: Demospongiae) dimulai pada konsentrasi 15%, 35% dan 55% dengan
diameter rata-rata 15,67 mm, 17,67 mm dan 19,67mm pada bakteri Staphylococus
aureus serta 20,3 mm, 21,67 mm dan 22 mm untuk Escherchia coli. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Spons dapat diaplikasikan sebagai antibakteri gram positif
Staphylococus aureus dan gram negatif Eschercia coli.
Coelenterata / cnidaria

Coelenterata (dalam bahasa


yunani, coelenteron = rongga) adalah
invertebrata yang memiliki rongga
tubuh.Ronggatubuh tersebut
berfungsi sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler).
Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido =
penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel
penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.Coelenterata
memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah
terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka
pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh mereka terdiri
atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisan
epitelium yangbiasanya setebal satu sel.
Mereka memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip
yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel
berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang
berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang
digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas.
Adapun reproduksi coelenterata dilakukan dengan dua cara, yaitu Aseksual
(vegetatif) dengan membentuk tunas (kuncup) yangberbentuk polip Seksual
(generatif) dengan penyatuan spermatozoa dan sel telurpada bagian medusa. Jika
sperma membuahi ovum akan terbentukzigot. Zigot akan tumbuh menjadi larva
bersilia (planula), yangdapat berenang bebas meninggalkan induknya. Pada
suatu dasarperairan yang cocok, larva akan tumbuh menjadi individu baru
macam macam hewan invertebrata di lautan

Kelas-kelas yang termasuk dala filum Coelenterata adalah


1. Hydrozoa
Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa hidup di laut dan
berkoloni. Siklus hidup sebagian besar Hydrozoa mencakup tahap polip yang
aseksual dan tahap medusa yang seksual. Contoh hewan: Hydra

2. Scyphozoa
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas
Scyphozoa. Tubuhnya berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada
kulit bila tersentuh. Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Contoh spesiesnya:
Chrysaora fruttescens

3. Anthozoa
Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga,
yang meliputi anemon lautserta hewan-hewan karang. Anthozoa hidup sebagai
polip. Contoh spesies: Anemon laut
Jenis / golongan senyawa bioaktif

1. harper in hardiningtyas 2009 menjelaskan bahwa arang lunak


menghasilkan senyawa metabolit sekunder berfungsi untuk menghadapi
serangan Predator pada kompetisi, mencegah infeksi bakteri, membantu
proses reproduksi ,dan mencegah serangan sinar ultraviolet.
2. Karang lunak menghasilkan beberapa dari golongan senyawa hasil
metabolit sekunder antara lain alkaloid, steroid ,flavonoid ,fenol, saponin
dan peptida. karang lunak sarcophyton sp dilaporkan memiliki
kandungan senyawa bioaktif alkaloid steroid dan flavonoid.
3. sarcophyton sp mengandung senyawa bioaktif steroid, flavonoid, dan
Gula pereduksi. senyawa kimia aktif tersebut menjadikan aktivitas
antibakteri antifungi si antitumor neurotoxic dan anti-inflammatory yang
bermanfaat bagi industri farmasi.
Aplikasi

1. Ubur-ubur sering dimanfaatkan orang jepang sebagai


bahan makanan dan obat-obatan
2. digunakan sebagai bahan baku pembuatan landasan
pesawat terbang
3. melindungi pantai terhadap ham pasang ombak sehingga
mengurangi abrasi pantai sebagai tempat
perkembangbiakan dan perlindungan ikan senyawa
bioaktif yang dihasilkan c
4. oelenterata berpotensi untuk dijadikan bahan obat-obatan
CTENOPHORA

Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota filum ini
menyerupai hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda
filum.Awalnya, Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria dalam filum
Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari adanya perbedaan menyebabkan
spesies Ctenophora ditempatkan pada filum yang terpisah. Saat ini terdapat
kurang lebih 150 spesies.
Klasifikasi

Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut. Ctenophora


terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Nuda dan kelas Tentaculata. Kelas Nuda
dekelompokkan menjadi 1 ordo yaitu Berioda. Kelas Tentaculata
dikelompokkan mejadi 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata, dan
Platyctenida.
Salah satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan Nuda adalah
tentakelnya. Tentaculata mempunyai tentakel yang dilengkapi sel
colloblasts untuk menagkap mangsanya. Sementara kelas Nuda tidak
mempunyai tentakel. Kelas Nuda menangkap mangsanya dengan
membuka rongga mulutnya dengan lebar.
Annelida

Annelida berasal dari bahasa


latin “anellus” yang berarti cincin
kecil. Sebutan ini tidak lain karena
karakteristik tubuh cacing ini mirip
seperti susunan cincin-cincin kecil
atau bersegmen-segmen. Oleh
karena itu, filum Annelida sering
disebut juga cacing bercincin atau
cacing bersegmen. Hewan yang
termasuk ke dalam filum ini
diantaranya adalah cacing tanah,
lintah, dan pacet.
Ciri-ciri Annelida

 Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki
otot.
 Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri
 Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot,
tembolok, usus, dan anus).
 Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
 Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi
 Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali.
 Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh
darah yang mempunyai hemoglobin
 Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom
 Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif
dengan cara konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi
(mempunyai daya regenerasi yang tinggi)
Klasifikasi Annelida
Filum Annelida dibagi ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan jumlah relatif
“rambut” yang terbuat dari kitin (seta) pada tubuh mereka, yaitu:
• Polychaeta: Cacing yang memiliki jumlah seta banyak per segmen. Setiap segmen
tubuh memiliki sepasang tonjolan berdaging disebut parapodia yang menopang
banyak seta. Contoh: cacing yang hidup di laut, seperti cacing palolo.
• Oligochaeta: Cacing yang memiliki jumlah seta sedikit per segmen. Contoh:
cacing tanah.
• Hirudinea: Cacing yang tidak memiliki seta dan memiliki alat penghisap. Cacing
ini menghasilkan zat anti koagulan (anti pembekuan darah) dan anti
pembengkakan. Contoh: lintah.

Polychaeta Oligochaeta Hirudinea


Senyawa Bioaktif Pada Annelida

Lumbricus rubella yang memegang peranan penting


bagi agroekosistem, cacing tersebut memproses
sampah tanaman dan mengubahnya menjadi
permukaan tanah sehingga kaya nutrisi. Cacing
tersebut juga berperan sebagai dekomposer dan
menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif dan
enzim-enzim penghancur benda mati sehingga tidak
mengherankan  jika cacing dijadikan bahan
pengobatan contohnya untuk typhus dan bahan
pembuat kosmetik. Selain itu ada juga spesies yang
biasa digunakan dalam ilmu kedokteran yaitu
 Hirudo medicinalis. Annelida berperan sebagai
detritivor dalam ekosistem.
Aplikasi Annelida

Cacing bersegmen memiliki banyak sekali


manfaat dalam kehidupan manusia. Cacing
tanah (Lumbricus terrestris) berperan untuk
menyuburkan tanah. Cacing palolo (Eunice
viridis) merupakan cacing yang biasa
dimakan oleh orang Samoa. Sementara lintah
(Hirudo medicinalis) dapat digunakan untuk
pengobatan karena liurnya mengandung zat
anti koagulan dan anti inflamasi. Selain itu
berbagai jenis cacing pada filum Annelida
juga sering digunakan untuk umpan
memancing.

Anda mungkin juga menyukai