Anda di halaman 1dari 14

MODEL KONSEP

KEPERAWATAN JIWA
ELMARA PRAMETA W
1803277064
2B S1 KEPERAWATAN
MODEL KONSEPTUAL
DALAM KEPERAWATAN

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara


untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang
melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi
dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka
terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus
perawat kerjakan (Brockopp, 1999, dalam Hidayati,
2009).
.
 Pengertian Keperawatan Kesehatan Jiwa
Keperawatan jiwa adalah area khusus
dalam praktek keperawatan yang
menggunakan ilmu tingkah laku
manusia sebagai dasar dan
menggunakan diri sendiri secara
teraupetik dalam meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan
kesehatan mental klien dan kesehatan
mental masyarakat dimana klien berada
(American Nurses Associations).
TUJUAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN

1. Menjaga konsisten asuhan keperawatan


2. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan
asuhan keperawatan oleh tim keperawatan
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan
keputusan
5.  Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan
KONSEP MODEL
KEPERAWATAN
JIWA

1. Model Psikoanalisa
2. Model Perilaku
3. Model Eksistensi
4.  Model Interpersonal
5. Model Medical
6. Model Sosial
1. MODEL PSIKOANALISA

a.    Konsep
Merupakan model yang pertama yang dikemukakan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan
pada perkembangan pada anak. Setiap fase perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang harus di capai. Gejala yang nampak merupakan
simbul dari konflik

b.    Proses terapi
1) Memakan waktu yang lama
2) Menggunakan tehnik asosiasi bebas dan analisa mimpi” menginterpretasikan perilaku, menggunakan transferens untuk memperbaiki masa lalu
,mengidentifikasi area masalah
c.    Peran pasien dan terapis
3) Pasien : mengungkapkan semua pikiran dan mimpi
4) Terapis:mengupayakan perkembangan transferens menginterpretasikan pikiran dan mimpi pasien dalam kaitannya dengan konflik .
Kelebihan :
a) Dasar teori yang kuat 
b) Lebih fokus dalam mengetahui menghadapi masalah klien
c) Dapat membuat klieen masalah apa yang selama ini tidak disadarinya
Kekurangan :
d) Biaya yang banyak yang dikeluarkan oleh klien
e) Memakan waktu yang lama
f) Klien menjadi jenuh akibat waktu yang lama
g) Dibutuhkan terapis yang benar benar sudah terlatih
2. MODEL PERILAKU

A. Konsep C. Peran pasien dan terapis


Dikembangkan oleh H.J Esyenk, J.Wolpe 1)   Pasien :
dan B.F Skiner. Teori ini menyakini bahwa • Mempraktikkan teknik perilaku yang
perubahan perilaku akan merubah koognitif dan digunakan untuk mengerjakan pekerjaan
avektif. rumah
• Penggalakan latihan
B. Proses terapi 2)   Terapis :
1) Desenlisasi / pengalihan • Mengajarkan kepada klien tentang
2) Teknik relaksasi pendekatan perilaku
3) Asertif training • Membantu mengembangkan hirarki
4) Reforcemen/memberikan penghargaan : perilaku
• Self regulation/mengamati perilaku klien • Menguatkan perilaku yang diinginkan
• self standar keterampilan Kekurangan dan Kelebihan :
• self observasi a)      Kurang dapat menjelaskan adanya
• self evaluasi variasi tingkat emosi dan hanya mengakui
• self reforcemen adanya stimulus respon yang dapat diamati.
Kelebihannya tidak dianjurkan hukuman
dalam proses terapi penyembuhan.
3. Model Eksistensi

a. Konsep
Teori mengemukakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi jika
individu putus hubungan dengan dirinya dan lingkungannya.
Keasingan diri dan lingkungan dapat terjadi karena hambatan pada
diri individu. Individu merasa putus asa,sedih,sepi,kurang kesadaran
diri yang mencegah partisipasi dan penghargaan pada hubungan
dengan orang lain. Klien sudah kehilangan/tidak mungkin
menemukan nilai-nilai yang memberi arti pada eksistensinya.
b. Peran pasien perawat
1) Pasien : bertanggung jawab terhadap perilakunya dan berperan
serta dalam suatu pengalaman berarti untuk mempelajari tentang
dirinya yang sebenarnya
2)Terapis : Membantu pasien untuk mengenali diri, mengklarifikasi
realita dari suatu situasi, mengenali pasien tentang perasaan tulus, dan
memperluas kesadaran diri pasien.
Kelebihan
• Memiliki 3 proses terapi ( terapi rational emotive, terapi logo,
terapi realitas )
Kekurangan
• Susah menerima masukan dari orang lain
• Klien kehilangan atau tidak mungkin menemukan nilai nilai yang
memberi arti eksetensi
PROSES TERAPI PADA MODEL
EKSISTENSI

a. Rational emotive therapy : Konfrontasi


digunakan untuk bertanggung jawab terhadap
perilakunya. Klien didorong menerima
dirinya sebagai mana adanya bukan karena
apa yang dilakukan.
b. Terapi logo atau terapi orientasi masa depan.
Individu meneliti arti dari kehidupan , karena
tanpa arti berarti eksis. Tujuannya agara
induvidu sadar akan tanggung jawabnya.
c. Terapi realitas Klien dibantu untuk menyadari
target kehidupannya dan cara untuk
mencapainya. Klien didasarkan akan
alternatif yang tersedia.
 4. Model Interpersonal
a. Konsep
Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan. Sebagai tambahan Peplau mengembangkan teori
interpersonal keperawatan. Teori ini menyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan interpersonal.
Menurut Sulivan individu memandang orang lain sesuai dengan apa yang ada pada dirinya , maksudnya
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia
yang mencakup proses intrepersonal perawat klien dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
b. Proses Terapi
1) Mengeksplorasi proses perkembangan
2) Mengoreksi pengalaman interpersonal
3) Reduksi 
4) Mengembangkan hubungan saling percaya
c. Peran Pasien Dengan Terapis
5) Pasien : menceritakan ansietas dan perasaan
6) Terapis : menjalin hubungan akrab dengan pasien dengan menggunakan empati dan menggunakan
hubungan sebagai suatu pengalaman interpersonal korektif.
Kelebihan :
a) Perawat memiliki wewenang untuk mengembangkan hubungan antara perawat dan klin dimana perawat
bertugas sebagai narasumber/SDM/konsultan/wali bagi klien
b) Klien mendapat keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya.
Kekurangan : Kritik yang berlebihan akan mengembangkan sistem diri yang negatif
Tahap Proses Interpersonal

1. Orientasi yaitu perawat klien melakukan


kontrak awal untuk BHSP dan terjadi
proses pengumpulan data
2. Identifikasi yaitu perawat memfasilitasi
ekspresi perasaan klien dan melaksanakan
askep
3. Eksplorasi yaitu perawat memberi
gambaran kondisi klien
4. Resolusi yaitu perawat memandirikan klien
5. Model Medical

a. Konsep
Penyimpangan perilaku merupakan manifestasi gangguan SSP. Dicurigai bahwa
depresi dan skizoprenia dipengaruhi transmisi impuls neural serta gangguan sinap
yaitu masalah biokimia . faktor sosial dan lingkungan diperhitungkan sebagai
faktor pencetus.
b.    Proses Terapi
1. Pengobatan : jangka panjang , jangka pendek
2. Terapi suportif
3. Insight oriented terapi yaitu belajar metode mengatasi stress
c.    Peran Pasien Dan Terapis
1)   Pasien : pasien mempraktekkan regimen terapi dan melaporkan efek terapi
2)   Terapis :
• Mengguanakan kombinasi terapi somatik dan interpersonal
• Menegakkan diagnosa penyakit PPDGJ
• Menentukan pendekatan terapeutis.
Kekurangan : Berfokus pada diagnosa penyakit sehingga pengobatan didasarkan
pada diagnosa itu
Kelebihan : Model medikal terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara
ilmiah dan fungsi model medikal mengobati yang sakit dan proses pengobatan
pada fisik tidak menyalahkan perilaku kliennya.
6. Model Sosial
c.    Peran Pasien Dan Terapis
1)   Pasien : secara aktif
menyampaikan masalahnya dan
a. Konsep bekerjasama dengan terapis untuk
Menurut Caplain situasi sosial dapat menyelesaikan masalahnya.
mencetuskan gangguan jiwa . teori ini 2)   Terapis : Menggali sistem sosial
mengemukakan pandangan sosial pasien dan membantu pasien menggali
terhadap perilaku bahwa faktor sosial sumber yang tersedia juga menciptakan
dan lingkungan menciptakan stress yang sumber baru.
menyebabkan ansietas yang Kelebihan :
menimbulkan gejala perilaku • Perawat mampu menganalisa
menyimpang. faktor utama yang menyebabkan
b.    Proses Terapi klien mengalami gangguan jiwa.
1) Pencegahan primer • Klien dapat membina hubungan
2) Manipulasi lingkungan baik dengan perawat sehingga
3) Intervensi krisis lebih mudah dalam proses
pemulihan.
• Menggunakan sistem pendukung.
Kekurangan : Membutuhkan waktu
yang lama dan hanya berfokus pada
respon individu terhadap masalah
kesehatan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai