Anda di halaman 1dari 8

Dosen Pengampu:

Dr. Zuhairansyah Arifin, S. Ag. M.Ag

ALIRAN REKONSTRUKSIONER

DISUSUN OLEH:
PENDIDIKAN KIMIA II A
KELOMPOK V
 
DICKY PRAYOGA 11910714091
MELINDA OFELIA 11910720146
RANUM REVINDA 11910724150
Pengertian Rekonstruksionisme

Kata rekonstruksionisme berasal dari bahasa Inggris yaitu reconstruct yang


artinya menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan,
rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha untuk merombak
tatanan susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern
Sejarah Rekonstruksionisme

Aliran rekonstruksionisme (rekonstruksi, artinya membangun ulang /


kembali) dirintis oleh GS Counts dan siswa Dewey, T. Brameld dari TC,
Colombia University, NY City. Mahzab ini dibentuk oleh sebagian
penganut teori dan activist progressivisme yang tidak sabar melihatnya
lambat/ macetnya reformasi pendidikan pasca resesi ekonomi 1929 di
USA sebelum Perang Dunia II (secara historis-komparatif serupa dengan
angin reformasi pendidikan Indonesia di era ekonomi daerah pasca
presiden Gus Dur).
Menurut Theodore Brameld menguraikan nilai-nilai rekonstruksionisme,

yaitu banyaknya orang-orang yang menginginkan sebagai berikut:

1. Makanan yang cukup

2. Pakaian yang cukup

3. Perlindungan dan kebebasan

4. Kebutuhan pelayanan
Pandangan Rekonstruksionisme Tentang Pendidikan

Para rekonstruksionisme menginginkan, baahwa pendidikan dapat


memunculkan kesadaran para subjek didik untuk senantiasa memperhatikan
permasalahan sosial, ekonomi dan politik dan menjelaskan kepada mereka
bahwa memecahkan semua problem itu hanya melalui keterampilan
memecahkan problem. Tujuan aliran ini tidak lain adalah untuk membangun
masyarakat baru, yakni suatu masyarakat global yang memiliki hubungan
interdepensi.
Filsafat Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme tidak tepat disebut sebagai sebuah filsafat


dalam banyak makna filsafat tradisional. Rekonstruksionisme lebih
memperhatiakan susunan sosial dan budaya dimana kita berada. Kita
bisa sebut rekonstrukvisme sebagai filsafat sosial murni. Filsafat ini
berkonsentrasi pada kondisi sosial dan budaya dan bagaimana hal-
hal tersebut dapat dibuat lebih cocok bagi partisipasi manusia.
George S. Counts dan Theodere Brameld adalah dua orang yang
menjadi contoh dari pandangan ini. Brameld lebih kea rah peran
filosof secara tradisional, dan telah menulis tentang hakikat filsafat
rekonstruksivisme. Counts adalah siswa yang aktif yang tertarik
dalam kegiatan sosial. Tulisan dan kegiatan profesionalnya lebih pada
kegiatan sosial itu sendiri.
Kneller, membuat resume filsafat rekonstruksionisme yang
dikemukakan oleh Brameld, yaitu:
1. Pendidikan harus berjalan sendiri dan sekarang saatnya penciptaan
susunan sosial baru yang mengisi nilai-nilai dasar budaya kita dan
di saat yang sama sejalan dengan kekuatan sosial dan ekonomi yang
mendasarinya.
2. Masyarakat baru pasti merupakan sebuah demokrasi sesungguhnya
yang lembaga dan sumber utamanya dikontrol oleh masyarakat itu
sendiri.
3. Siswa, sekolah dan pendidikan itu sendiri adalah kondisi yang tidak
dapat ditawar-tawar oleh kekuatan sosial dan budaya.
Prinsip-Prinsip Aliran Rekontruksionisme

Dalam pandangan kalangan rekonstruksionisme, demokrasi adalah


sistem politik yang terbaik karena sebuah keharusan bahwa
prosedur-prosedur demokratis perlu digunakan diruangan kelas
setelah para peserta didik diarahkan kepada kesempatan-
kesempatan untuk memilih di antara keragaman pilihan-pilihan
ekonomi, politik, sosial.

Anda mungkin juga menyukai