Anda di halaman 1dari 8

REMODELLING Nabila Resti Wardani

TULANG 21801101004
REMODELLING TULANG
 Tulang bukan merupakan organ yang pasif, tetapi merupakan organ yang dinamis
yang terus menerus melakukan regenerasi
Remodeling adalah proses penggantian jaringan tulang yang tua menjadi jaringan
tulang muda. Tulang lama terus-menerus dihancurkan oleh osteoklast, sedangkan
tulang baru dibangun oleh osteoblast
 Secara konstan tulang mengalami destruksi (resorpsi) matriks tulang oleh aktivitas
sel osteoklast dan diikuti pembentukan (formasi) matriks tulang oleh sel osteoblast
Remodeling tulang ini tidak hanya bergantung pada kecepatan pembentukan sel
dari prekursor , tetapi juga tergantung pada lama hidup sel atau kecepatan apoptosis
Siklus remodeling tulang akan memakan waktu sekitar 4 bulan yang ditandai
dengan resorpsi yang cepat dan diikuti pembentukan tulang yang lambat.
1. RESORPTION
Resorpsi tulang adalah proses perombakan sel-sel tulang yang sudah tua dan rusak
oleh osteoklast. Pada tahap ini, prekursor osteoklast teraktivasi dan berdiferensiasi
menjadi osteoklast. Stres mekanik diketahui menjadi faktor yang memicu aktivasi
osteoklast mensekresikan faktor-faktor prarakrin seperti Insulin Like Growth Factor
1 (IGF-1). Saat resorpsi, osteoklast mendegradasi matriks yang telah mengalami
mineralisasi. Tulang banyak mengalami kehilangan mineral seperti kalsium dan
fosfor sehingga menjadi rapuh. Sehingga ditemukan kadar kalsium yang tinggi
dalam darah akibat resorpsi tulang.
Resorpsi tulang yang dimediasi oleh osteoklas hanya memakan waktu sekitar 2- 4
minggu selama setiap siklus remodeling
2. REVERSAL PHASE
Pada akhir proses resorpsi tulang, pada rongga hasil resorbsi akan dipenuhi oleh
mononuklear sel, termasuk monosit, osteosit yang dilepaskan dari matriks tulang,
dan preosteoblas yang direkrut untuk memulai pembentukan tulang baru. Sinyal
kopling yang menghubungkan antara resorpsi ke awal pembentukan tulang antara
lain termasuk sinyal yang berasal dari matriks tulang faktor seperti TGF-Beta, IGF-
1, IGF-2, BMP, PDGF, Atau FGF
3. FORMATION
Tahap ini meliputi rangkaian peristiwa yang rumit, antara lain proliferasi sel-sel
mesenkim primitif, diferensiasi menjadi sel sel prekursor osteoblast
( osteoprogenitor, preosteoblast), maturasi osteoblast, pembentukan matriks, dan
mineralisasi. Pada tahap ini osteoblast berkumpul pada dasar rongga resorpsi dan
membentuk osteoid sampai rongga terisi.
4. RESTING PHASE
Fase istirahat ini dicapai ketika aktivitas osteoblast terhenti. Terhentinya aktivitas
osteoblast kemungkinan karena inhibisi umpan balik negatif atau induksi apoptosis
oleh tumor necrosis factor (TNF) yang dilepaskan oleh sel-sel sumsum di sekitarnya.
Jaringan tulang mengalami dormasi dilapisi oleh osteoblast yang tidak aktif sampai
siklus remodeling berikutnya terjadi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai