Anda di halaman 1dari 27

Implementasi PFA pada Anak dan

Remaja di Satuan Pendidikan

Sugeng Pamudji
sugengsp@gmail.com / 0812 3130 8383
Tugas
• Jika kita mengalami situasi atau masalah yang
sulit apa saja yang kita rasakan, pikirkan atau
lakukan?
• Bagaimana tahapannya sampai Anda bisa
menerima situasi tersebut?
Dampak Situasi Sulit
Fisik Pikiran Emosi Tingkah Laku
Lutut lemas Cemas Merasa tidak Agresif
Jantung Takut berdaya Duduk terdiam
berdebar Khawatir Tidak tahu apa yang Menarik diri
harus dilakukan

 Tema umum dalam: KEHILANGAN


 Penting untuk dipahami bahwa reaksi-reaksi tersebut adalah
reaksi wajar ketika seseorang dihadapkan dengan situasi sulit.
 Setiap orang dapat mengalami reaksi yang berbeda walaupun
terpapar oleh peristiwa yang sama
Respons Terhadap Perubahan

Situasi sulit/masalah

5.Penerimaan 1. Mengingkari

4.Depresi 2. Marah

3
Tawar -
Menawar
Respon Terhadap Perubahan
1. Mengingkari: “itu tidak mungkin”, “saya tidak percaya”
2. Marah: “Dia yg salah / kelompok itu yang salah”
3. Tawar-Menawar: “seandainya saya hati-hati”, “kalau
saya………………”
4. Depresi: “tidak ada harapan lagi”, “saya tidak berguna”, “Saya
yang bersalah”
5. Menerima: “apa yang harus saya lakukan?”
Konteks
Situasi Sulit

Makro Sistem
• Masalah yang dialami anak
dan remaja di sekolah tidak
bisa lepas dari mikro-meso-
Keluarga Besar makrosistemnya
Lingkungan
Kerja • Meningkatkan kualitas
Keluarga
pendidikan harus dibarengi
Makro
Sistem Saudara
Makro
Sistem
dengan meningkatkan
Teman kapasitas sekolah dan para
Tetangga
pihak terkait dalam
Komunitas
mengelola masalah
Sekolah
psikososial anak 
Kesejahteraan Psikososial
Makro Sistem Anak
Masalah Psikososial Anak dan Remaja

• Masalah relasi dengan teman sebaya (merasa


tidak diterima teman, merasa berbeda)
• Emosional (kemarahan, kecemasan, kesedihan
yang berlebihan)
• Masalah perilaku (membolos, merusak,
menekan teman)
• Hiperaktif atau kurang perhatian (merasa tidak
diperhatikan, mengganggu teman)
Tugas
• Bagaimana strategi
Anda mengelola
atau mengatasi
situasi sulit yang
Anda Alami?
Strategi Mengelola Situasi Sulit

Mengelola stres
=
Membuka dan
Menutup Balon
Apa Itu PFA?
 Konsep Psychological First Aid (PFA) atau Dukungan Psikologis
Awal bisa dianalogikan dg P3K
 Bisa dilakukan oleh siapapun (yang sudah terlatih)
 Mengajarkan apa yang bisa dilakukan pada diri sendiri atau
membantu orang lain ketika menghadapi situasi sulit .
Tujuan PFA
• Mengurangi dampak (psikologis yang lebih
buruk)
• Mempercepat proses pemulihan agar
kesejahteraan psikologis (psychological
wellbeing tetap terjaga)
Mengapa PFA

• 70-80% terjadi di level komunitas


• Tidak semua masalah harus
mendapatkan penanganan oleh
profesional
• Komunitas bisa melakukan
sesuatu untuk mengurangi
dampak yg lebih buruk dan
mempercepat proses pemulihan
• Terbatasnya sumber daya
profesional kesehatan jiwa dan
kesehatan mental
Pengembangan PFA

• Istilah PFA pertama kali muncul tahun 1940an di AS


• Berkembang pesat tahun 2000-an seiring dengan meningkatnya penelitian
tentang resiliensi/ketangguhan
• Resiliensi merupakan faktor penting dalam mengelola pengalaman sulit.
• Komponen spesifik dari resiliensi, proses alamiah pemulihan (natural coping
mechanism) dan dukungan sosial yang kemudian diidentifikasi dan dikembangkan
menjadi kerangka dari PFA.
• Telah dikembangankan di banyak negara (termasuk Indonesia) dan berbagai
konteks (intervensi krisis, bencana dan bahkan dunia pendidikan)
Siapa Yang Perlu Keterampilan PFA
Health Sector (sektor SAR, Military and
kesehatan) Veteran (SAR, militer,
veteran)
Volunteer and Humanitarian Teacher and School
Worker (sukarelawan & (guru dan sekolah)
Pekerja sosial)
Neighbors and Colleagues Child and Adolescence
(Tetangga dan kolega) (anak-anak dan remaja)

Police Officers and Public Family, Adult, and


Safety (Polisi dan Pengaman Elderly (famili, org
publik) dewasa, dan orang
tua)
Prinsip Dasar
 Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang
memerlukan dukungan
 Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan
alamiah untuk memulihkan diri: tranformasi dari
perspektif korban ke penyintas (survivors)
 Keberadaan dan dukungan dari orang lain  Hubungan
saling membantu  meringankan beban
Bentuk Ketrampilan PFA
• Hadir
• Empati
• Komunikasi interpersonal
(Mendengar aktif/percakapan
penguatan)
• Keterampilan memberikan
dukungan: (LOOK – LISTEN – LINK /
MEMBERI PERHATIAN –
DENGARKAN – HUBUNGKAN)
Tugas
• Amati dan catat hal-hal apa yang terjadi dan
perubahan tingkah laku – situasi dalam video
berikut ini?
LANGKAH PFA
Langkah Persiapan
Memahami Situasi
Pembelajaran apa
yang bisa kita
dapat dari gambar
di samping ini?

Memulai Kontak
Tujuan: Memperkenalkan diri dengan (1). Kebutuhan personal orang yg memerlukan
cara yang membuat orang yang dukungan. (2) Perhatikan konteks dan aspek
memerlukan dukungan nyaman budaya
Langkah 1: Memberikan Rasa Aman

Tujuan: mengembalikan rasa


aman dan menyediakan
kebutuhan dasar orang yang
memerlukan dukungan.

Langkah yang bisa dilakukan:


 Menghindarkan dari bahaya
 Menyediakan tempat yang aman
 Memenuhi kebutuhan dasar
 Menyediakan informasi yang dapat dipercaya
Langkah 2: Mendorong Keberfungsian

Adakah orang yang tidak terguncang setelah


mengalami situasi sulit?

Tujuan: memberikan kenyamanan,


menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih
stabil pada orang yang memerlukan dukungan
(jika diperlukan)

Langkah yang bisa dilakukan:


 Berikan perhatian melalui kata-kata dan perbuatan yang tidak menyakiti
atau menyinggung perasaan orang yang ingin kita bantu.
 Relaksasi: Membuat orang merasa nyaman
Langkah 3: Membantu Merencanakan Tindak Lanjut

Tujuan: Mendorong orang yang memerlukan


dukungan untuk terlibat dalam proses
pemulihannya dan membantu menyusun
rencana tindak lanjut.

Langkah yang bisa dilakukan:


 Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk kembali pada
rutinitasnya.
 Libatkan orang yang memerlukan dukungan secara aktif dalam tugas-tugas
pemulihan
PFA pada Anak dan Remaja dalam Konteks
Satuan Pendidikan
Strategi Implementasi
 Setiap orang akan memiliki kebutuhan yang bisa saja berbeda
satu sama lain  Memastikan semua kebutuhan tersebut
dapat terpenuhi
 Terintegrasi pada struktur layanan yang ada (BP / Guru <-->
Peserta Didik / Organisasi Intra-Ekstra Kurikuler)
Bagaimana Implementasinya?

Rujukan Layanan
Lainnya Layanan
Spesialis
3–4%

Kepala Sekolah
Guru BP/BK 10-20%
Guru Kelas

Masalah
Psikososial Curhat Teman Sebaya
Anak dan (70-80%)
Remaja Peduli Diri (Self Help)
Contoh Rencana Implementasi
Persiapan
• Identifikasi masalah anak dan remaja untuk mengetahui
konteks permasalahan.
• Identifikasi potensi dan struktur yang ada guna menentukan
strategi bagaimana program diintegrasikan dan
diimplementasikan
Tahapan Implementasi
• Perencanaan program partisipatif
• Contoh kegiatan: (1) kampanye PFA, (2) peningkatan
kapasitas/edukasi, (3) kunjungan rumah, (4) pojok curhat dll
Monitoring dan Evaluasi
Penguatan dan Keberlanjutan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai