Anda di halaman 1dari 40

Pengkajian Keperawatan Keluarga

Kelompok 2
Defenisi
Child –Bearing adalah merupakan waktu transisi fisik
dan psikologis bagi ibu dan seluruh anggota keluarga,
dalam hal ini orang tua, saudara atau anggota
keluarga lainnya harus dapat beradaptasi terhadap
perubahan struktrur karena adanya anggota keuarga
baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi maka
sistem dalam keluarga akan berubah serta pola pikir
keluarga harus di kembangkan
Tahapan perkembangan keluarga dengan
anak baru lahir
Membentuk keluarga Rekonsiliasi tugas-tugas
muda sebagai sebuah 1. 2. perkembangan yang
unit yang mantap bertentangan dan
mengintegrasikan bayi kebutuhan anggota
yang baru lahir ke dalam keluarga
keluarga

Memperluas
persahabatan dengan
Mempertahankan
keluarga besar dengan
hubungan perkawinan 3. 4. menambahkan peran-
yang memuaskan
peran orang tua dan
kakek nenek
Masalah yang sering muncul pada
keluarga child bearing
Keluarga
Interupsi
seksual dan
sosial terganggu jadwal kontinu

Suami merasa Peningkatan


diabaikan perselisihan
I. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga

Nama (Initial) : Tn. A


Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku : Ambon
Pendidikan : S1 Keperawatan
Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : AMBON
No.Telepon :0812478119
b. Komposisi Keluarga

Umur Agama

Imunisasi

No. Nama (Initial) Pend. Pekerjaan Hub Ket


Hep BCG DPT Polio Campa
L P k

1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

1 Tn. A 24 Kristen S1 Swasta Suami

2 Ny. R 25 Kristen SMA IRT Istri

3 Anak. S 2,6 Kristen - - Anak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


c. Genorgram
Ibu. R
Bpk.A

Keterangan :
: Suami : Anak Perempuan
: Istri
: laki – laki

: Perempuan
D. Tipe Keluarga
2. Masalah yg tejadi dalam
keluarga terkait tipe tersebut:

1. Tipe Keluarga
Ibu “R” mengatakan
Tipe keluarga ini adalah masalah sekarang yang
Extended family (keluarga terjadidalam keluarganya
besar), yang terdiri dari ayah adalah anaknya yang
dan ibu dari bapak “A”, sakit, dan ingin memiliki
bapak “A”, Ibu “R”, dan anak rumah sendiri.
“S”.
E.Suku Bangsa

Asal Suku Bangsa : Ambon

Budaya Yang Berhubungan Dengan


Kesehatan:

Keluarga mengatakan tidak ada


kepercayaan tentang budaya yang
berhubungan dengan kesehatan, karena
setiap anggota keluarga yang sakit
langsung di bawah ke puskesmas, dan
keluarga mengatakan tidak percaya pada
dukun atau apapun itu.
F. Agama dan Kepercayaan

1.Agama Keluarga :
Kristen Protestan

2. Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan


keluarga
Ibu “R” mengatakan segala penyakit itu adalah semua dari
Tuhan dan itu merupakan cobaan yang di berikan, dan ibu
“R” percaya juga klau kesembuhan itu dari Tuhan yang
lewat petugas kesehatan.
G. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu “R’ mengatakan anggota
Anggota kel yang
keluarga yang mecari nafkah mencari nafkah :
adalah suaminya atau bapak “A”. Harta,Benda
01 yg Dimiliki
04
Ibu “R” mengatakan penghasilan Penghasilan
dari bapak “A” yaitu ≥ 600.000.00 Klien mempunyai Tv, sofa, kursi
02 teras, motor, sepeda, kulkas, meja
makan, dispenser, lemari tempat
Kebutuhan yg
dikeluarkan piring, memiliki 3 spring bed.
Ibu “R” mengatakan tidak
Upaya tiap bulan :
memiliki usaha sampingan
Lain : 05
03
Ibu “R” mengatakan kebutuhan yang dikeluarkan
tiap bulan itu ≤ 1.000.000,00 itu ketika anaknya
belum sakit dan dirawat, tetapi sekarang anaknya
sedang dalam proses penyembuhan maka biaya
yang dikeluarkan sekarang sangat banyak dari
pada sebelumnya. Dan ibu R khawatir dengan
biaya pengobatan anaknya sedangkan
penghasilan suaminya tidak banyak.
H. Aktivitas
Rekreasi Keluarga
Ibu “R” mengatakan iya
melakukan rekreasi dengan
anggotanya setidaknya 1 kali
seminggu atau 2 kali dalam
satu bulan itu ketika anaknya
belum sakit, dan sekarang
mereka jarang rekreasi
karena mereka fokus
dengan kesembuhan
anaknya.
II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan
Keluarga saat ini :
b. Tahap perkembangan
Keluarga ini hanya memiliki 1 keluarga yg belum
anak, dan anaknya yang terpenuhi dan kendalanya
pertamanya berusia 2,6 tahun. Tidak ada tahap
Jadi keluarga berada pada perkembangan keluarga
tahap keluarga dengan anak yang belum terpenuhi
pertama. dengan tugas dalam keluarganya
perkembangan yaitu pada
tahap ini sudah tempenuhi.
c. Riwayat Kesehatan
Keluarga inti

1. Riwayat Kes Keluarga saat ini 2. Riwayat Penyakit Turunan

Kakek dari Bapak A, memiliki


riwayat penyakit TB, yang sudah di
Bapak A ( suami dari ibu R)
derita sejak 5 tahun, dan sudah
memiliki riwayat penyakit malaria,
melakukan pengobatan selama 6
dan ketika sakitnya kambuh dia
bulan.
hanya membeli obat diwarung, dan
tidak di rawat di rumah sakit
Anak Ibu.R bernama S, sedang
Nenek dari ibu R, memiliki riwayat
dalam kondisi tidak sehat karena
penyakit TB, dan sudah meninggal 5
mengalami sakit mata yang
tahun yang lalu
disebabkan oleh tusukan pisau di
bagian pinggir matanya dan baru
saja sudah di operasi
3. Riwayat Kes Masing” Keluarga

Gejala atau penyakit yang Tindakan yang telah dilakukan


diderita
No. Nama Lama sakit keterangan

1 Tn. A Malaria ≤ 1 minggu Tidak dibawah ke rumah sakit,


hanya istirahat di rumah, dan Sehat
hanya beli obat di warung

2 Ny. R Tidak Ada Tidak Tidak pernah Tidak Ada Sehat

3 Anak. S Sakit Mata ≤ 3 bulan Tindakan operasi mata, dan Sakit


tampak anak “S” memakai
penutup mata di sisi kiri.

4 Ayah “A” Tidak Ada Tidak Pernah Tidak Ada Sehat

5 Ibu “A” Asma Tidak Pernah Sehat


4. Sumber 5. Riwayat kes
pelayanan kes yang keluarga sebelumnya
di manfaatkan

Ibu “R” mengatakan Ibu “R” mengatakan


jika ada anggota suaminya pernah sakit
keluarga mereka yang malaria tetapi tidak di
sakit mereka pergi ke rawat di rumah sakit
puskesmas atau melaikan di rawat di
rumah sakit. rumah.
III. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1. Luas Rumah : luas rumah 14×10
2.Tipe Rumah : Tipe rumah permanen
3. Kepemilikan
Status kepemilikan rumah yang ditempati adalah
milik orang tua dari sang suami
4. Jumlah dan Ratio Kamar/Ruangan
Ada 3 kamar tidur, 1 ruangan dapur, 1 ruang tamu
5. Ventilasi/jendela
Ventilasi ada 18, jendela ada 12, pintu ada 6

6. Pemanfaatan Ruangan
Ruang di manfaatkan dengan sebaik-baiknya
pada tempatnya, seperti ruang tamu untuk
tamu dan untuk anggota keluarga berkumpul,
ruang makan untuk anggota keluarga makan,
tetapi di sini meja makan berdekatan dengan
dapur. Kamar tidur digunakan untuk anggota
keluarga tidur.
7. Septic-tank (Letak/jarak)
mempunyai 1 septic-tank dan letaknya di simpan di atas
rumah.
8. Sumber Air Minum : menggunakan pompa air. 
9. Kamar Mandi / WC :mempunyai 1 kamar mandi
10. Sampah dan Limbah Rumah Tangga: limbah rumah
tangga akan diambil oleh petugas kebersihan.
B. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

1.Kebiasaan 2.Aturan/Kesepakat 3.Budaya


Ibu “R” mengatakan an Ibu “R” mengatakan
kadang kumpul Ibu “R” mengatakan dalam budayanya tidak
bersama ibu-ibu yang tudak memiliki atauran ada hal-hal yang
dekat rumahnya untuk atau kesepakatan mengikat dalam
sekedar bercerita. dengan para berhubungan dengan
tetangganya. tetangganya.
C. Mobilitas Geografis Keluarga
Ibu dari keluarga ini mengatakan tidak pernah pindah tempat tinggal
sejak menikah tahun (2017) lalu. Dan menetap di Ambon. Bapak “A”
bekerja sebagai pemasang WIFI di rumah-rumah dan jarang berada
di rumah, karena suaminya pergi kerja pagi dan kadang malam baru
pulang. Sedangkan Ibu “R” sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah
tangga, mengasuh 1 anak yang sedang dalam kondisi yang tidak
sehat yaitu sedang sakit mata, akibat pengaruh operasi mata yang
dijalaninya 2 bulan lalu.

D. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan


Masyarakat
Kaluarga bapak “A” tidak pernah mengikuti kegiatan sosial
dilingkungan sekitarnya.

E. Sistem Pendukung Keluarga


Saat ini anggota keluarga ada yang tidak sehat yaitu anak “”S” mengalami sakit
mata dan pernah dioperasi 2 bulan yang lalu. Dan sekarang mengeluh sakit di
bagian mata sehingga datang berobat ke makasar. Dan selama pengobatan ibu
“R” dan bapak “A” mendapat bantuan dari keluarga dan memakai karti jaminan
kesehatan yaitu KIS..
IV. STRUKTUR KELUARGA
A. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang
dipaikai setiap hari adalah bahasa Ambon. Frekuensi antar anggota
keluarga cukup baik. Sedangkan suaminya jarang di rumah sibuk kerja,
karena suaminya pergi kerja pagi dan kadang malam baru pulang.

B. Struktur Kekuatan Keluarga


Pengendali keluarga adalah Bapak “A” sebagai kepala keluarga,
keputusan diambil seharunya oleh kepala keluarga, dan
terkadang Bapak “A” meminta saran kepada orang tuanya yang
tinggal serumah dengannya.

C. Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)


Peran kepala keluarga yaitu bapak “A” mencari nafkah dengan bekerja sebagai
pemasang WIFI di rumah-rumah. Dan istri atau Ibu “R” berperan sebagai ibu rumah
tangga, yang merawat anak dan suami dan juga menjaga orang tua dari sang suami.
Model peran yang dikerjakan lebih dominan di ibu atau istri dan itulah terkadang yang
menyebabkan ibu “R” mengalami stress karena beban kerja yang dilakukan.
D. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan
nilai budaya dan agama yang berlaku di lingkungannya. Norma
keluarga yang berkaitan dengan kesehatan tidak ada, akan
tetapi ada norma budaya yang berlaku dalam anggota
keluarganya yaitu budaya dari suami yang dimana jika adek
suami kalau sudah menikah tidak boleh melihat istri atau ibu “R”
makan. Dan setiap hari keluarga menjalani hidup dengan
tuntunan agama Kristen.
V. FUNGSI KELUARGA.

A. Fungsi Afektif
Ibu “R” mengatakan selalu menjaga
keharmonisan antar keluarga, saling
mendukung, dan saling menghormati. Keluarga
Ibu “R” sangat harmonis, rukun, dan tentram
apabila ada anggota keluarga yang sakit maka
keluarga yang lain berusaha membantu.
B. Fungsi Sosialisasi

Kerukunan hidup
01 dalam keluarga Interaksi dan hubungan dalam
keluarga
Ibu “R” mengatkan interaksi dan hubungan dalam 02
Ibu “R” mengatkan keluarganya keluarga sangat baik, tampak suaminya menelfon
selalu hidup rukun ibu “R” untuk menanyakan keadaan anaknya dan
juga keadaan ibu “R”.

Anggota keluarga yang dominan

03 dalam pengambilan keputusan


Ibu “R” mengatkan di dalam keluarganya yang
Kegiatan keluarga waktu
senggang
04
mengambil keputusan adalah suaminya, akan Kegiatan keluarga waktu senggang
tetapi jika di dalam rumahnya yang sering Ibu “R” mengatakan kegiatan mereka
mengambil keputusan adalah ibu dari suaminya. di waktu senggang yaitu menonton tv
atau berkumpul dengan keluarganya
untuk sekedar bercerita, atau bermain
Partisipasi dalam kegiatan
05
dengan anak mereka.
sosial
Ibu “R” mengtakan dalam keluarganya tidak ada
yang mengikuti kegiatan sosial apapun.
C.Fungsi Perawatan Kesehatan dan 5 Tugas Kesehatan Keluarga

Keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami


Mengenal masalah anak “S” setelah anak dibawah ke rumah sakit untuk
kesehatan pemeriksaan.

Untuk masalah kesehatan anak “S” yang mengalami sakit


mata dan habis di operasi 2 bulan lalu, ayah dan ibunya
Mengambil keputusan merasa khawatir dengan kondisi anaknya sehingga bapak “A”
untuk mengatasi mengambil keputusan untuk dibawah ke Makassar untuk
masalah kesehatan berobat, karena Bapak “A” merasa di Makassar lebih bagus
dan lebih lengkap alatnya.
5 Tugas
Merawat anggota Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit
Kesehatan
keluarga yang sakit atau dengan semampunya karena kondisi ekonomi yang kurang.
Keluarga Dan yang selalu merawat anak “S” yang sakit yaitu ibu “R”.
mengalami masalah

Keluarga mengatakan iya selalu memastikan kondisi rumahnya


Memodifikasi dalam keadaan bersih dan rapih, rumah di bersihkan dan
lingkungan dirapihkan setiap hari. Dan memastikan alat-alat atau benda
tajam di simpan di tempat yang tidak dapat di jangkau oleh
anaknya, karena trauma dengan kejadian yang dialami
anaknya yang menyebabkan mata anaknya harus sampai di
operasi.
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit
Memanfaatkan akan di bawah ke puskesmas atau ke rumah sakit, karena semua
fasilitas kesehatan anggota keluarganya sudah mendapatkan fasilita kesehatan yaitu
menggunakan KIS.
 D.Fungsi Reproduksi
Perencanaan jumlah anak
Keluarga mengatakan masih ingin memiliki anak 1 lagi,
dan ibu “R” mengatakan hanya inggin memiliki 2 orang
anak saja.

Akseptor
Ibu “R” mengatakan tidak melakukan KB, alasanya
karena masih ingin memiliki 1 anak lagi, dan setelah itu
baru akan melakukan KB.

Keterangan lain
Keluarga masih ingin memiliki anak 1 lagi, jadi ibu “R”
tidak menggunakan KB untuk saat ini.
E. Fungsi Ekonomi
2.Pemanfaatan sumber
daya di masyarakat
Ibu “R” suaminya hanya bekerja
swata yaitu sebagai pemasang wifi
di rumah-rumah jika ada yang ingin
memasang wifi di rumah mereka.

1.Upaya pemenuhan sandang


pangan
Ibu “R” mengatkan kebutuhan sandang dan
pangan mereka selalu terpenuhi, dan mereka
akan selalu berusahan agar kebutuhan tersebut
selalu terpenuhi dengan bekerja lebih keras lagi.
Akan tetapi ibu R khawatir dengan biaya
pengobatan anaknya.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA

A.Stressor Jangka B.Stressor Jangka C. Respon Keluarga


Pendek Panjang Terhadap Stressor

Ibu “R” mengatkan iya Keluarga mengatasinya dengan


terkadang merasa stress Ibu “R” mengatakan masalah membawah anak ke puskesmas
dengan beban tugas yang yang membebaninya terlabih dahulu, dan ketika ada
sangat banyak, yang sekarang adalah keadaan keluhan yang dirasakan oleh
terkadang membuat kepalanya anaknya yang lagi sakit dan anaknya, keluarga
terasa sakit dan terkadang membawahnya ke rumah sakit
membutuhkan pengobatan
merasa lelah, akan tetapi ibu untuk diobat dan melakukan
yang panjang sampai mata
operasi mata. Dan untuk
“R” menyelesaikannya dengan anaknya bebar-benar mengecek kondisi matanya
bercerita dengan suaminya sembuh, sedangkan kondisi anaknya, keluarga
atau orang tua suaminya, dan ekonomi mereka yang tidak membawahnya ke makassar
juga pekerjaan rumah dibantu mendukung. untuk diobati, dengan mendapat
oleh ibu mertuanya. bantuan dari keluarganya
Lanjutan . . .
D.Strategi Koping Keluarga E.Strategi Adaptasi dan
Disfungsional

Bila anak “S” mengeluh atau


Jika ada masalah Ibu “A”
merasakan sakit kadang-kadang ibu
membicarakannya dengan “R” merasa sedih melihat anak
bapak “A” untuk menangis kesakitan. Dan bila ada
dimusyawarakan, dan jika tidak masalah berat Ibu “R” sering
menemukan solusi, ibu “R” dan merasa sakit kepala dan lelah,
bapak “A” akan tetapi iya terkadang langsung
mendiskusikannya dengan membicarakannya kepada
orang tuanya. suaminya bapak “A” dan bila sudah
dibicarakan, biasanya ibu “R”
merasa tenang kembali.
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA

B.Upaya Lain
A.Pemenuhan Gizi Ibu “R” mengatakan selalu
membawah anaknya ke
Ibu “R” mengatakan kebutuhan gizi Posnyadu untuk ditimbang
keluarga terpenuhi dengan baik. atau diperiksa dan di berikan
Ibu “R” mengatakan iya selalu vitamin.
memasak makanan yang sehat,
yaitu memasak sayur, ikan, dan
terkadang ayam jika memiliki uang
lebih, dan tahu tempe. Dan anak
“S” selalu minum susu setiap
harinya, tetapi jika habis dan tidak
memiliki uang maka ibu R akan
menggantikannya dengan air gula.
Dan tampak anak di buatkan air
gula.
VIII. HARAPAN KELUARGA
A. Terhadap Masalah Kesehatannya
Keluarga berharap semua anggota keluarganya dalam
keadaan sehat-sehat, dan berharap anaknya “S” segerah
sembuh sehingga tidak merasa sakit lagi.

B. Terhadap Petugas Kesehatan Yang


Ada
Ibu “R” mengatkan berharap petugas kesehatan dapat
berkunjung ke rumah-rumah untuk memeriksa kesehatan
setiap anggota keluarga, seperti mengkur tekanan darah,
gula darah dan kolestrol setiap anggota keluarga.
IX. Pemeriksaan Fisik ( semua anggota keluarga )

1. Ibu “R”
 Tampak rambut bersih, mata tampak bersih dan simetris,
hidung simetris, dan mulut tampak bersih, telinga tampak bersih
dan simetris antara kiri dan kanan. Dan tampak badan tegak.
 Tidak ada pembesaran vena Jugularis.
 Jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung), paru-
paru ( tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru).
 Jari-jari tangan tidak sianosis, kuku tangan tampak bersih.
 Jari-jari kaki tidak sianosis, kuku kaki tampak kotor dan
panjang, tidak ada riwayat penyakit pada estremitas bawah.
 Pada sistem pencernaan (tidak ada kelainan dalam sistem
pencernaan), dan tidak memiliki riwayat penyakit sistem
pencernaan.
 TD : 120/70, N : 91 ×/mnt, S: 36,5 0C, P: 20 ×/ Mnt.
Lanjutan . . .
Anak “S”
Tampak rambut bersih, mata sebelah kanan berisih tetapi
mata sebelah kanan tampak ditutup karena mata sebelah
kanan habis dioperasi 2 bulan yang lalu, dan 2 hari yang lalu
diperiksa oleh dokter dan dibersihkan. Hidung simetris, dan
mulut (gigi, lidah) tampak bersih, telinga tampak bersih dan
simetris antara kiri dan kanan. Dan tampak badan tegak.
 Tidak ada pembesaran vena Jugularis.
 Jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung), paru-
paru ( tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru).
 Jari-jari tangan tidak sianosis, kuku tangan tampak bersih.
 Jari-jari kaki tidak sianosis, kuku kaki tampak bersih, tidak
ada riwayat penyakit pada estremitas bawah.
 Pada sistem pencernaan (tidak ada kelainan dalam sistem
pencernaan), dan tidak memiliki riwayat penyakit sistem
pencernaan.
 N : 110 ×/mnt, S: 37 0C, P: 27 ×/ Mnt, TB: 95 cm, BB: 17Kg.
ASUHAN
KEPERAWATAN
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA (BALLON DAN MAGLAYA, 1978)
NO KRITERIA BOBOT
1. Sifat Masalah 1
3
Skala :
2
 Tidak/kurang sehat
1
 Ancaman kesehatan
 Keadaan kesejahteraan

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2


2
Skala :
1
 Mudah
0
 Sebagian
 Tidak dapat

3. Potensial masalah untuk dicegah 1


3
Skala :
2
 Tinggi
1
 Cukup
 Rendah

4. Menonjolnya masalah 1
2
Skala :
1
 Masalah berat, harus segera ditangani
0
 Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
 Masalah tidak dirasakan
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWARTAN
1. DS : 1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko(00188)
 Ibu R mengatakan suaminya pernah sakit malaria, tetapi tidak di rawat di rumah sakit, 2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan (00099)
dan hanya di rawat di rumah dan membeli obat di warung.
 Ibu R mengatakan matanya anaknya pernah tertusuk pisau dan hanya membawahnya
ke puskesmas, dan baru 2 bulan terakhir baru selesai di operasi mata.
 Ibu R mengatakan kakek dari suaminya menderita penyakit TB, dan sudah melalui
pengobatan 6 bulan.
 Ibu R mengatakan neneknya juga memderita penyakit TB dan sudah meninggal 5 tahun
lalu.
 Ibu R mengatakan ibunya memiliki sakit maag, dan jika kambuh hanya membeli obat
di warung.
 Ibu R mengatakan jika susu anaknya habis iya biasa menggantikannya dengan air gula.
 Perubahan peran keluarga

 Perilaku kurang dalam mencari bantuan kesehatan.

 Ketidak cukupan sumber daya (tenaga, sarana, dan keuangan).

DO :
 Tampak anaknya memakai penutup mata di mata sebelah kiri.
 Tampak anak klien meminum air gula.
 Tampak anaknya meminum obat.
Lanjutan . . .
2. DS : Resiko Gangguan Koping Keluarga
 Ibu R mengatakan cemas dan khawatir dengan kondisi (10032364)
kesehatan anaknya.
 Ibu R mengatakan khawatir dengan biaya pengobatan mata
anaknya yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
sedangkan penghasilan suaminya tidak banyak, dan hanya
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 Ibu R mengatakan terkadang sering merasakan stress karena
beban kerja yang sangat banyak.
 Ibu R mengatakan ingin sekali memiliki rumah sendiri.
 Status ekonomi keluarga yang kurang
DO :
 Tampak wajah ibu sedih ketika di tanya mengenai keadaan
anaknya.
 Tampak anaknya memakai penutup mata di mata sebelah kiri.
 Tampak wajah ibu R bingung dan sedih ketika di tanya
mengenai biaya pengobatan anaknya, dan kondisi ekonominya
sekarang.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

KRITERIA
NO Diagnosa SKOR
Keperawatan Sifat Masalah Kemungkinan Masalah Potensial Masalah Menonjolnya
Dapat Diubah Untuk Dicegah Masalah

1. Perilaku kesehatan 3 1 2 2 8
cenderung
beresiko(00188)

2. Ketidakefektifan 2 1 2 2 7
Pemeliharaan
Kesehatan (00099)

3. Resiko Gangguan 2 1 1 2 6
Koping Keluarga
(10032364)
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (00188)

2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan (00099)

3. Resiko Gangguan Koping Keluarga (10032364)


INTERVENSI
KEPERAWATAN.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai