Anda di halaman 1dari 18

PERANCANGAN TAPAK

RUMAH SUSUN
DANDI PUTRA NUGRAHA WINARDI
2TB03
21316686
PENGUMPULAN DATA

 RUMAH SUSUN
Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat
Jl. Boulevard Raya Grand Depok City
PENGERTIAN RUMAH SUSUN
 Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang
terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan
digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian
bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
Rumah Susun Sederhana Sewa, yang selanjutnya disebut rusunawa, adalah bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-
satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah, status penguasaannya sewa serta
dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan fungsi utamanya sebagai hunian.
Satuan Rumah Susun Sederhana Sewa, yang selanjutnya disebut sarusunawa, adalah unit
hunian pada rusunawa yang dapat digunakan secara perorangan berdasarkan ketentuan
persewaan dan mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.
Dasar hukum: UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG
RUMAH SUSUN, dan SNI 03-1733-2004.
LANDASAN TEORI

RUMAH SUSUN

 Menurut kuswahyono (2004) ditinjau dari sudut penggunaanya, rumah susun


dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
 Rumah susun hunian yaitu rumah susun yang seluruhnya berfungsi sebagai
tempat tinggal,
 Rumah susun bukan hunian yaitu rumah susun yang seluruhnya berfungsi
sebagai tempat usaha atau kegiatan social,
 Rumah susun campuran yaitu rumah susun sebagian berfungsi sebagai tempat
tinggal dan sebagian berfungsi sebagai tempat usaha.
STANDAR RUMAH SUSUN
1.  Lokasi Pembangunan Rumah Susun
Tersedianya sarana dan prasarana berupa:
1. Aks paling sedikit 12 meter dan lebar badan jalan eksisting paling sedikit 8 meter;
2. Saluran air dengan system drainase yang baik;
3. alur angkutan umum menuju lokasi; dan
4. Terjangkau pelayanan jaringan utilitas kota
2. Berada pada kawasan peremajaan lingkungan dan pembangunan baru;
3. Terhadap pembangunan rusuna pada kawasan peremajaan, maka masyarakat yang tinggal pada kawasan tersebut mendapat
prioritas untuk menempati rusuna yang akan dibangun dan dikembangkan;
4. Pola pembangunan dan pembangunan rusuna dibatasi sampai dengan luas lahan 3 hektar;
5. Pada daerah yang memiliki potensi strategis dapat diberikan insentif berupa pengembangan dan pembangunan rusuna lebih dari 3
hektar dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Gubernur dan dikenakan kewajiban tambahan berupa sarana dan prasarana
kota sebagai bentuk kontribusi terhadap kota yang besarnya ditetapkan kemudian;
6. Perencanaan rusuna diwajibkan menyediakan fasum/ fasos paling sedikit 50% dari standar sebagaimana diatur dalam Peraturan
Daerah Nomor 6 Tahun 1999, atau mempertimbangkan ketersediaan fasum/fasos pada lingkungan sekitarnya, kecuali perbelanjaan
niaga untuk melayani kebutuhan lingkungannya diberikan tambahan luas sampai dengan 100% dari standar yang ditetapkan;
7. Menyediakan ruang terbuka yang besarannya 2 m² per jiwa (sebagai ruang gerak pribadi atau personal space atau tempat bermain)
yang berada pada halaman dan/ atau bangunan, dan gerak pribadi tidak boleh difungsikan untuk kegiatan lain, halaman yang
digunakan untuk ruang gerak pribadi sekaligus berfungsi sebagai ruangan terbuka evakuasi bencana;
8. Menyediakan sarana dan prasarana bagi penyandang cacat;
9. Perencaan pada lantai dasar bangunan hanya untuk fungsi sarana penunjang dan fasum/ fasos dengan luas paling banyak 50% dan
sisanya sebagai ruang terbuka tanpa dinding;
10. Setiap 10 unit hunian menyediakan lokasi parkir satu mobil dan 5 motor dalam halaman bangunan;
11. Perhitungan jumlah penghuni berdasarkan luas lantai, setiap luas lantai hunian 45 m² gross adalah 4 jiwa
12. Permukaan atap bangunan dibangun sebagai taman (roof garden) dan difungsikan sebagai ruang publik.
13. Pada lokasi yang termasuk dalam Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) diperlukan rekomendasi dari instansi
berwenang.
FASILITAS LINGKUNGAN RUMAH SUSUN
N
Jenis Fasilitas Lingkungan Fasilitas Yang Tersedia
o
- Warung
- Toko-toko perusahaan dan dagang
1 Fasilitas niaga - Pusat perbelanjaan

- Ruang belajar untuk pra belajar


- Ruang belajar untuk sekolah dasar
- Ruang belajar untuk sekolah lanjutan tingkat pertama
2 Fasilitas pendidikan - Ruang belajar untuk sekolah menengah umum

- Posyandu
- Balai pengobatan
- BKIA dan rumah bersalin
3 Fasilitas kesehatan - Puskesmas
- Praktek dokter
- Apotek
- Musola
4 Fasilitas peribadatan - Masjid kecil
- Kantor RT
- Kantor/balai RW
- Post hansip/siskamling
- Pos polisi
5 Fasilitas pelayanan umum - Telepon umum
- Gedung serba guna
- Ruang duka
- Kotak Surat
- Taman
- Tempat bermain
- Lapangan olah raga
6 Ruang terbuka - Peralatan usaha
- Sirkulasi
- - Parkir
MACAM MACAM RUMAH SUSUN
JENIS RUMAH SUSUN

Rumah Susun Umum


 Rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.Rumah Susun Umum inilah
yang kemudian berkembang menjadi Rusunami dan Rusunawa. Rusunami adalah akronim dari Rumah Susun Umum Milik, sedangkan
Rusunawa adalah akronim dari Rumah Susun Umum Sewa. 
1. Rumah Susun Khusus
2. Rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. 
3. Rumah Susun Negara
4. Rumah susun yang dimiliki oleh Negara yang menjadi tempat tinggal, sarana pembinaan dan penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan pegawai negeri.
5. Rumah Susun Komersial
6. Rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan. Rumah Susun Komersial oleh pengembang sering disebut apartemen, flat atau
kondominium.
  Berdasarkan Penggunaannya, Rumah Susun Dapat Dikelompokkan Menjadi:
1. Rumah susun hunian yaitu rumah susun yang seluruhnya berfungsi sebagai tempat tinggal,
2. Rumah susun bukan hunian yaitu rumah susun yang seluruhnya berfungsi sebagai tempat usaha atau kegiatan social,
3. Rumah susun campuran yaitu rumah susun sebagian berfungsi sebagai tempat tinggal dan sebagian berfungsi sebagai tempat usaha. 
 Terdapat 3 Macam Rumah Susun (Neufert, 1986) Yaitu:
1. Rumah susun bertingkat rendah (low rise apartment) atau bertingkat tinggi (high rise apartment), merupakan rumah susun yang dimana pencapaian
vertikalnya mempunyai lebih dari 1 tangga atau lift. Untuk rumah susun bertingkat rendah, jumlah lantai maksimal adalah 4, sedangkan jika lebih dari
8 lantai disebut rumah susun bertingkat tinggi.
2. Rumah susun memusat (point block), yaitu rumah susun dengan pencapaian vertikal hanya menggunakan 1 (satu) tangga atau lift (single vertical acess
system). Dalam perkembangannya rumah susun memusat berkembang pula menjadi rumah susun memusat panjang atau disebut dengan tipe cluster
(cluster type), yang mempunyai keuntungan privasi yang tinggi.
3. Maisonet (maisonette) merupakan hunian 22 lantai dan memanjang dan mempunyai potensi memanfaatakan pemandangan. Tipe ini juga disebut rumah
susun tipe memanjang (row type).
KRITERIA RUMAH SUSUN
Indonesia memiliki ketetapan standar sebagi berikut (Teddy, 2010 : 11):

Tipe Unit Fasilitas


Tipe 18 m2
Tipe 21 m2 - 1 kamar tidur
Tipe 24 m2 - ruang tamu
Tipe ini biasanya untuk - kamar mandi
keluarga muda atau seseorang yang - - dapur/pantry
belum memiliki keluarga
Tipe 30 m2
- 2 kamar tidur
Tipe 36 m2
- ruang tamu / keluarga
Tipe 42 m2
- kamar mandi / WC
Tipe 50 m2
- dapur / pantry
Tipe ini untuk keluarga yang
- ruang makan
sudah memiliki anak
VARIABEL
NO KRITERIA PERUNTUKAN KETERANGAN SUMBER

1 KEAMANAN RUSUN Setiap pejabat dilarang: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG
a. menetapkan lokasi yang berpotensi menimbulkan bahaya untuk RUMAH SUSUN Pasal 102.
pembangunan rumah susun;

2 AKSESBILITAS RUSUNA Bangunan Rumah Rusuna Bertingkat Tinggi harus memenuhi persyaratan Bab I.4. 1.a
fungsional, andal, efisien, terjangkau, sederhana namun dapat PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/M/200 TENTANG
mendukung peningkatan kualitas lingkungan di sekitarnya dan PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT
peningkatan produktivitas kerja TINGGI

Pembangunan rumah umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG
mempunyai akses menuju pusat pelayanan atau tempat kerja. PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

3 TATA RUANG RUSUNA Bangunan rusuna bertingkat tinggi harus diselenggarakan sesuai dengan Bab III.1. 1.
peruntukan lokasi yang diatur dalam ketentuan tata ruang dan tata PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/M/2007 TENTANG
bangunan dari lokasi yang bersangkutan yang ditetapkan dalam: PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT
a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Daerah; TINGGI
b. Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR); dan/atau c. Peraturan bangunan
setempat dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

(5) Rencana kawasan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK
meliputi: NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
e. pengembangan perumahan secara vertikal diarahkan dengan DEPOK TAHUN 2012 – 2032 Paragraf 2. Pasal 46, ayat (5).
pembangunan rumah susun sewa (rusunawa), rumah susun milik
sendiri (rusunami) dan apartemen pada kawasan padat bangunan
dan padat penduduk dengan menyediakan ruang terbuka hijau;
f. pengembangan perumahan vertikal rusunawa, rusunami, dan
apartemen diarahkan di kawasan perumahan kepadatan tinggi dan
sedang dengan akses langsung ke jalan utama.

PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi semua PERATURAN DAERAH
kelurahan di Kecamatan Beji; Kelurahan Depok, Depok Jaya, Pancoran TENTANG RENCANA TATA RUANG
Mas di Kecamatan Pancoran Mas; Kelurahan Mekarjaya, Tirtajaya di WILAYAH KOTA DEPOK TAHUN 2012– 2032 Pasal 16, ayat (2).
Kecamatan Sukmajaya dengan kegiatan utama:
e. perumahan kepadatan tinggi (vertikal);

4 UTILITAS RUSUNA Sistem kelistrikan dalam rusuna bertingkat tinggi harus memenuhi Bab IV 3.b.i
Persyaratan sistem kelistrikan yang meliputi sumber daya listrik, panel PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/M/2007 TENTANG
hubung bagi, jaringan distribusi listrik, perlengkapan serta instalasi listrik PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT
untuk memenuhi kebutuhannya. TINGGI

5 PENGERTIAN RUSUNA Rumah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. NOMOR 20 TAHUN 2011TENTANG RUMAH SUSUN
Masyarakat berpenghasilan rendah yang selanjutnya disebut MBR adalah
masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu
mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh sarusun umum.

Rumah susun umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR.  TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Pasal 21, ayat (3).
ANALISIS SITE
ANALISIS MAKRO:

LOKASI SITE AKSESIBILITAS


Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat
Jl. Boulevard Raya Grand Depok City

1. Dari Arah Jl. Raya Citayam 2. Dari Arah Jl. Boulevard Raya Grand Depok city
Ke: 1. Jl. Raya Parung Serab
2. Jl. Raya Kalimulya
1 3. Jl. Raya Boulevard Anggrek Raya

SARANA PENDUKUNG DECIMAL DMS


1. ATM = 1. CIMB NIAGA 5,9 KM
2. BANK TABUNGAN 5,4 KM LATITUDE -6.413654 6°24'49.2"S
3. BANK BTN 6,7 KM
LONGITUDE 106.820455 106°49'13.6"E
4. BANK MANDIRI 5,6 KM
5. BCA 5 KM
2. POM BENSIN = 1. SPBU 34-16416 9,1 KM
3. RUMAH SAKIT = 1. RS CITRA MEDIKA 10,5 KM 2 28’C

4. POLISI = POSPOL NUSANTARA 7,1 KM


5. SEKOLAH = 1. SDN SUKMAJAYA 1,5 KM
2. SMK TIRTAJAYA 1,6 KM

6. PEMADAM KEBAKARAN = DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KOTA DEPOK 1,6 KM
SITE
 UKURAN SITE
 LUAS AREA 12.547,46 M2 UTARA

 DSADAS BARAT

TIMUR

SELATAN
ANALISIS SITE
ANALASIS MAKRO

: HUNIAN KOMERSIL DI SEKITAR SITE

: KOMERSIL

: SITE

HUNIAN DI SEKITAR SITE

VIEW YANG PALING TERLIHAT DARI SITE KELUAR ADALAH


BANGUNAN KOMERSIL YANG BERADA DI SEBRANG JALAN
SITE, BANGUNAN HUNIAN KURANG TERLIHAT KARENA
TERTUTUP OLEH VEGETASI
ANALISIS SITE
ANALISIS MAKRO:
KEBISINGAN

KEBISINGAN PADA AREA SEKITAR SITE TIDAK TERLALU TINGGI KARENA BUKAN MERUPAKAN
JALAN SEKUNDER

DAN BEBERAPA HUNIAN DI SEKITAR TERBILANG RENDAH

BANGUNAN KOMERSIL JUGA BERJARAK CUKUP JAUH DARI SITE


ANALISIS SITE
ANALISIS MAKRO:
AKSESIBILITAS

UNTUK AKSESIBILITAS MENUJU SITE HANYA BISA DI


CAPAI OLEH KENDARAAN PRIBADI, TAXI & OJEK

KARENA BELUM ADANYA ANGKOT YANG MELEWATI


JALUR TERSEBUT
ANALISIS SITE
ANALISIS MIKRO:
1. KONTUR & KONDISI TANAH

1.KONTUR DI AREA SITE HAMPIR RATA, TIDAK ADA ELEVASI YANG TERLALU CURAM
HANYA BERUPA GUNDUKAN TANAH
2. JENIS TANAH TINGKAT KEPADATAN TINGGI & AGAK KERING
ANALISIS SITE
ANALISIS MIKRO:
VEGETASI

VEGETASI DI SEKITAR SITE

ADA TANAMAN BAMBU, PISANG, POHON PENEDUH & TANAMAN HIAS LAINNYA DI SEKITAR AREA SITE
ANALISIS SITE
ANALISIS MIKRO:
SINAR MATAHARI

SINAR MATAHARI PAGI BERADA DI SEBELAH KANAN SITE/ TIMUR SITE


BISA DI MANFAATKAN DENGAN BANGUNAN YANG MENGHADAP KE TIMUR
ANALISIS SITE
ANALISIS MIKRO:
VIEW

VIEW DARI BAGIAN UTARA & BARAT DAYA


PADA VIEW INI MENGARAH KE BANGUNAN
KOMERSIL DI SEBRANG JALAN

VIEW PADA BAGIAN BARAT MENGARAH KE


KOMPLEK PEMUKIMAN

Anda mungkin juga menyukai