Anda di halaman 1dari 5

TIPE-TIPE

MANAJEMEN KONFLIK
Oleh :
1. Ni’matus Sa’diyah
2. Melinda Maulidiya
3. Eva Tusinadiyah
4. Defiro Hesdi
5. Lia Wiji Rahayu
6.
Di dalam manajemen konflik, organisasi akan melakukan pengelolaan informasi dari konflik
tersebut. Menurut Dawn M. Baskerville, terdapat enam tipe manajemen konflik yang meliputi:
1. Avoiding
• Baik individu maupun organisasi, umumnya akan menghindari konflik. Ada banyak hal sensitif
serta berpotensi dapat menyebabkan konflik. Sehingga hal tersebut akan lebih baik jika dihindari.
Hal ini adalah cara ter-efektif dalam menjaga lingkungan supaya terhindar dari konflik terbuka.
2. Acomodating
• Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan ragam pendapat dari banyak pihak yang ber-
konflik. Jika pendapat sudah dikumpulkan, maka suatu organisasi bisa mencari jalan keluarnya
serta tetap mengutamakan kepentingan dari salah satu pihak yang melakukan konflik. Namun, cara
ini justru bisa menimbulkan konflik yang lebih besar serta perlu dilakukan evaluasi berkala.
3. Compromising
Berbeda dengan cara sebelumnya, compromising lebih memerhatikan mengenai pendapat seta
kepentingan dari semua pihak. Kompromi adalah penyelesaian konflik dengan cara negosiasi
terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik serta mencari jalan tengah untuk kebaikan bersama.
Bisa dibilang bahwa dengan kompromi, semua pihak yang terlibat konflik akan mendapat solusi
yang memuaskan. Cara ini bisa menyelesaikan konflik tanpa membuat konflik baru.
Ada beberapa bentuk kompromi diantaranya:
• Separasi di mana pihak yang berkonflik dipisahkan hingga mencapai suatu pemecahan
• Atrasi yaitu pihak yang berkonflik tunduk pada keputusan dari pihak ke tiga (biasanya pihak
manajer)
• Mengambil keputusan berdasar pada faktor kebetulan seperti keputusan yang tergantung dari uang
logam yang dilemparkan ke atas, dengan catatan pihak yang berkonflik setuju untuk
menyelesaikannya dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
Menyogok yaitu salah satu pihak menerima imbalan untuk mengakhiri konflik yang sedang terjadi.
4. Competing
• merupakan cara untuk menyelesaikan konflik dengan cara mengarahkan pihak yang terlibat konflik untuk
bersaing serta memenangkan kepentingan pihak masing-masing. Akhirnya, akan ada satu pihak yang kalah
sedangkan pihak lain akan mengalami kekalahan. Competing merupakan strategi cadangan yang kurang
efektif jika salah satunya lebih kuat.
5. Colaborating
• Colaborating atau kolaborasi merupakan penyelesaian konflik degan cara bekerja sama untuk memperoleh
hasil memuaskan sebab semua pihak akan melakukan sinergi untuk menyelesaikan masalah dengan
memperhatikan kepentingan dari semua pihak. Jadi, bisa dibilang kalau collaborating adalah usaha untuk
mencapai kepentingan dari pihak yang ber-konflik serta menghasilkan win-win solution.
6. Conglomeration (Mixtured Type)
• Cara ini adalah penyelesaian konflik kombinasi antara lima tipe manajemen konflik yang sudah dibahas di
atas, Tipe manajemen konflik ini membutuhkan tenaga dan waktu untuk melakukannya.
• Adapun taktik untuk menyelesaikan konflik meliputi rujuk, persuasi, tawar menawar, pemecahan masalah
terpadu, penarikan diri, pemaksaan dan penekanan, serta intervensi. Setiap organisasi pasti memiliki konflik
di dalamnya. Apabila pemimpin dan pihak-pihak yang berkonflik bisa mengatasinya, maka solidaritas di
dalamnya justru akan menguat.

Anda mungkin juga menyukai