Anda di halaman 1dari 17

ASMA

Disusun oleh :
Anggita Purnama Hati 1061811007
Dewi Sekar Ayu 1061822010
Galuh Ayu M P 1061822016
Hogi Noni Saputro 1061821018
DEFINISI
 Asma adalah gangguan inflamasi
kronik saluran nafas yang melibatkan
banyak sel dan elemennya.
 Tujuan terapi :
-serangan asma akut : menangani
gejala asma
-terapi pemeliharaan : mengurangi
frekuensi kekambuhan
GEJALA
Batuk
(malam
hari/dinihari) mengi

Sesak nafas

Rasa berat
pada dada
Dahak sulit
keluar
KLASIFIKASI
Keterangan
A. Kondisi saluran udara di
paru-paru pada manusia
normal
B. Kondisi saluran darah di
paru-paru pada penderita
asma
C. Kondisi saluran udara di
paru-paru pada serangan
asma akut

A B C
PENATALAKSANAAN TERAPI

1. Terapi Non Farmakologi


Edukasi pasien

Komunikasi/n
Latihan/traini Film/video Leaflet,
asehat saat Diskusi
ng presentasi brosur
berobat
2. Terapi Farmakologi

Pengontrol Pelega


Kortikosteroid inhalasi

Kortikosteroid sistemik

Sodium kromoglikat ●
Agonis beta2 kerja singkat

Metilsantin (teofilin, ●
Kortikosteroid sistemik.
aminofilin) ●
Antikolinergik

Inhalasi agonis beta-2 kerja ●
Adrenalin
lama

Leukotrien modifiers
Pengobatan Asma akut
PENGOBATAN ASMA KRONIK
KASUS
 Seorang pasien
bernama Tn.S (52
th 6 bln 28 hr)
datang ke apotek
dengan membawa
resep dokter.
ANALISIS SOAP
SUBJEKTIF

Nama : Tn. S
Umur : 52 th 6 bln 28 hr
Diagnosa : Asma
ASSESMENT
Nama obat Keterangan

Indikasi : meredakan bronkospasme pada asma dan obstruksi saluran nafas


Salbutamol
reversibel lainnya.
Dosis : 3x1
Kontraindikasi: hipersensitivitas
Efeksamping : tremor, ketegangan, sakit kepala, kram otot, palpitasi,
takikardi.
Mekanisme : relaksasi otot polos jalan nafas dengan menstimulasi reseptor
beta 2 adrenergik dengan meningkatkan C-AMP dan menghasilkan
antagonisme fungsional terhadap bronkokonstriksi.

Indikasi : mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.


Bromheksine
Dosis : 3x1
Kontraindikasi : hipersensitivitas
Efeksamping : hipersensitivitas, syok dan reaksi anafilaktif, bronkospasme,
mual, muntah, diare.
Mekanisme : mengencerkan sekret saluran nafas dengan jalan memecah
benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari spuntum.
Nama Obat Keterangan

Indikasi: antiinflamasi atau imunosupresi pada beberapa penyakit hematologi,


Metilprednisolon alergi, inflamasi, neoplasma maupun auto imun.
Dosis: 3x1
Kontraindikasi: DM, tukak peptik/duodenum, infeksi berat, hipertensi,
gangguan sistem kardiovaskular lainnya.
Efeksamping: insufisiensi adrenal akut, dengan gejala demam, mialgia,
atralgia, malaise, gangguan cairan dan elektrolit, hiperglikemia, glikosuria.
Mekanisme: menghambat enzim fosfolipase sehingga menghambat
pembentukan prostaglandin maupun leukotrien.
ANALISIS DRP

 DRP ada indikasi tidak ada obat : -


 DRP tidak ada indikasi ada obat : -
 DRP tidak butuh obat :-
 DRP dosis obat berlebih :-
 DRP efek samping obat :-
 DRP interaksi obat :-
PLAN
 Penggunaan sediaan salbutamol yang ada diresep
kurang tepat, menyarankan diganti dari tablet menjadi
inhaler.

Metil prednisolon tidak ada kekuatan obat. Sediaan


obat yang tersedia di pasaran tablet 4 mg, 8 mg dan 16
mg. Kami menyarankan pasien menggunakan metil
prednisolon 4 mg.
KIE
 Meningkatkan Pemahaman ( mengenai penyakit asma secara
umum dan pola penyakit asma sendiri)
 Meningkatkan kepatuhan dan penanganan mandiri
 Menghindari pencetus asma
 Istirahat yang cukup
 menjaga kebersihan lingkungan rumah
 berolahraga ringan

Anda mungkin juga menyukai