Anda di halaman 1dari 31

Berpikir, kecerdasan, dan fantasi

Oleh
Kelompok 4
Hikmah Hijriyanti : 190101040080
Muhammad Ahdi Noor Idy : 190101040027
Noor Hafizah : 190101040100
Raihatul Gina : 190101040045
Berpikir (Thinking)

O Berpikir secara bahasa adalah menggunakan


akal budi untuk mempertimbangkan
memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang
dulu ingatan.
O Berpikir merupakan aktivitas psikis yang
intensional, dan terjadi apabila seseorang
menjumpai problema (masalah) yang harus
dipecahkan.
Fungsi Berpikir
1. Membentuk pengertian
Diartikan sebagai suatu perbuatan dalam proses berpikir
(dengan memanfaatkan isi ingatan), bersifat riil, abstrak,
dan umum serta mengandung sifat hakikat sesuatu.
2. Membentuk pendapat
Membentuk pendapat adalah duduk hubungan antara dua
pendapat atau lebih.
3. Membentuk kesimpulan
Dapat diartikan sebagai membentuk pendapat “baru”
berdasarkan atas pendapat-pendapat lain yang sudah ada.
Tingkatan-tingkatan berpikir

O Melamun atau “day dreaming” :


mengingat kembali dan asosiasi dari gagasan-gagasan.
O Penghargaan (apresiasi) keindahan :
pertimbangan atau penilaian keindahan dalam satu atau lain bentuk.
O Penerimaan informasi :
kegiatan mental yang cukup untuk mengasimilasi dengan mengingat
kembali bahan-bahan factual dan pengamalan-pengamalan
situasional.
O Berfikir reflektif dan kreatif :
mengingat kembali dan memanipulasi gagasan-gagasan yang
penting untuk memecahkan suatu kesulitan, atau memproyeksikan
pengalaman-pengalaman menuju kepada munculnya gagasan-
gagasan baru.
Sifat-sifat orang yang berpikir dengan baik

a. Ia memerlukan fakta-fakta.
b. Ia harus mengetahui roblem apa yang dihadapi.
c. Ia menyusun fakta-fakta yang ada secara sistematis.
d. Ia harus bersifat fleksibel.
e. Ia tidak terlalu cepat untuk melepaskan suatu cara
pemecahan untuk mencoba pemecahan yang lain
sebelum ia yakin benar bahwa cara pemecahan yang
pertama tidak berhasil.
f. Ia membiasakan diri untuk menemukan suatu prinsip
dasar pemecahan suatu problem, yang dapat
digunakan seluas mungkin.
Macam-macam Kegiatan Berpikir

A. Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana


suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jenis-
jenis berpikir asosiatif:
1. Asosiasi bebas: Suatu ide akan menimbulkan
ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya.
2. Asosiasi terkontrol: Satu ide tertentu
menimbulkan ide mengenai hal lain dalam
batas-batas tertentu.
3. Melamun: yaitu menghayal bebas, sebebas-
bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal
yang tidak realistis.
4. Mimpi: ide-ide tentang berbagai hal yang
timbul secara tidak disadari pada waktu
tidur.
5. Berpikir artistik: yaitu proses berpikir yang
sangat subjektif. Jalan pikiran sangat
dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan
diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan
sekitar. Ini sering dilakukan oleh para
seniman dalam mencipta karya-karya
seninya.
B. Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang
sudah ditentukan sebelumya. Dan diarahkan
pada sesuatu, biasanya diarahkan pada
pemecahannya persoalan. Dua macam
berpikir terarah, yaitu:
1. Berpikir kritis yaitu membuat keputusan atau
pemeliharaan terhadap suatu keadaan.
2. Berpikir kreatif yaitu berpikir untuk
menentukan hubungan-hubungan baru antara
berbagai hal, menemukan pemecahan baru
dari suatu soal, menemukan sistem baru, dan
lain sebagainya.
Gangguan Berpikir
a. Oligoprenia : Tuna kecerdasan, penderita
Oligoprenia seolah-olah dilahirkan dengan bekal yang
terbatas, dan perkembangan inteleknya pun terbatas
pula.
b. Idiola : Ketunaan yang terberat, terdapat tanda-tanda
tidak ada kemampuan memenuhi hidup sendiri, sukar
mengembangkan diri.
c. Imbesila : Dungu, lebih ringan daripada idiot. Orang
yang imbesila sudah dapat mandi sendiri, makan
sendiri, hanya tingkat perkembangannya terbatas.
O Debilita : Tolol, moron,lemah kemampuan.
Kemampuannya mendekati orang yang normal, namun
taraf kemajuan yang dapat dicapai masih sangat
terbatas.
O Demensia: Mula-mula penderita mengalami
perkembangan normal, tetapi sesuatu sebab
perkembangannya terhenti dan mengalami
kemunduran yang mencolok.
O Delusia : (Keadaan yang menunjukkan gagasan
yang ilusif). Penderita mempunyai keyakinan yang
kuat tentang sesuatu, tetapi tidak menurut kenyataan.
O Obsesia : (obsessio=pengepungan). Penderita
seolah-olah dikepung atau dicengkram oleh pikiran-
pikiran tertentu yang tidak masuk akal (tidak logis).
Kecerdasan (Intelegensi)

O Perkataan intelegensi berasal dari kata Latin


intelligere yang berarti menghubungkan atau
menyatukan satu sama lain (to organize, to
relate, to bind, together).
O Kecerdasan adalah kemampuan general
manusia untuk melakukan tindakan-tindakan
yang mempunyai tujuan dan berpikir dengan
cara rasional.
Teori – Teori tentang Kecerdasan

O Pengertian kecerdasan yang dikemukan oleh beberapa ahli


berikut ini:
1. Gregory: Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan
untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang
bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu.
2. C. P. Chaplin: Kecerdasan adalah kemampuan menghadapi
dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat
dan efektif.
3. Anita E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk
belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau
lingkungan pada umumnya.
Klasifikasi Kecerdasan
OIntellegent Quotient (IQ)
Kecerdasan Pikiran ini merupakan kecerdasan yang bertumpu
kemampuan otak kita untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah.
OEmotional Quotient (EQ)
Disebut juga kecerdasan Emosi. Kecerdasan Emosi ini didasarkan
kepada kemampuan manusia dalam mengelola emosi dan perasaan.
OSpiritual Qoutient (SQ)
Kecerdasan Spiritual ini berkaitan dengan keyakinan kita kepada
Tuhan.
OMoral Quotient (MQ)
kecerdasan moral bukan hanya untuk mengetahui yang benar dan yang
salah, namun juga untuk berbuat serta melakukan tindakan yang benar.
OAdversity Quotient
Menurut Stoltz, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan.
Macam-macam Tes Kecerdasan

A. Inteligensi-tes Binet-Simon
Dengan tes ini kita mendapatkan Perbandingan
Kecerdasan, disingkat PK atau Inteligensi
Quotient disingkat IQ. IQ tersebut kita dapatkan
dengan cara membagi umur kecerdasan (MA=
Mental Age) ialah jumlah nilai jawaban yang
betul dibagi umur kalender (CA = Chronological
Age) ialah umur anak yang diselidiki.
O Secara konvensional klasifikasi kecerdasan
dewasa ini masih mengikuti klasifikasi yang
dikembangkan oleh Binet dan Simon, diantaranya:
1. Idiot ( IQ 0 – 9 ); Dimana Idiot adalah istilah
yang diperuntukan bagi anak yang pemikiran
masih sangat rendah atau paling rendah.
2. Embisil ( IQ 20 – 49 )
3. Moron ( IQ 50 – 69 ); Moron merupakan
problem terbesar masyarakat. Pada masa dewasa,
moron dianggap memiliki kecerdasan.
4. Inferior ( IQ 70 – 79 ); merupakan kelompok
tersendiri dari individu –individu terbelakang.
5. Kurang ( IQ 80 – 89 ); Pada umumnya kelompok ini agak
lambat dalam mencerna pelajaran disekolah.
6. Normal / rata – rata ( IQ 90 -109); kelompok ini merupakan
kelompok yang terbesar prestasinya diantaran populasi.
7. Pandai ( IQ 110 -119); Kelompok ini pada umumnya mampu
menyelesaikan pendidikan tingkat universitas atau
perguruan tinggi.
8. Superior ( IQ 120 -129); Kelompok ini lebih cakap.
9. Sangat Superior ( IQ 130 - 139); Kelompok ini merupakan
kelompok superior yang berbeda pada tingkat tertinggi
dalam kelompok tersebut.
10. Gifted ( IQ 140 - 179); kelompok ini merupakan mereka
yang tidak genius tetapi menonjol dan terkenal.
11. Genius ( IQ 180 keatas); kelompok ini bakat dan
keistimewaanya telah tampak sejak kecil.
B. Tes Tentara (Army Mental Test) di Amerika
Pada tahun 1917 Amerika Serikat terpaksa ikut dalam
Perang Dunia I melawan Jerman. Karena itu, Amerika
terpaksa membentuk tentara secara besar-besaran dalam
waktu singkat. Maka diadakanlah tes tentara meliputi
1.700.000 orang calon tentara, dan dikerjakan oleh lebih
1000 orang pemeriksa dalam 35 asrama. Dalam tes
tersebut digunakan psikoteknik, ialah ilmu jiwa yang
mempelajari kesanggupan seseorang untuk memegang
suatu jabatan yang sesuai dengan kecerdasan masing-
masing. Karena itu, tes meliputi senegara, tes ini
kemudian disebut National Intelligence Test.
C. Mental Test
Ialah tes untuk mengetahui segala kemampuan
jiwa seseorang yang meliputi fantasi, ingatan,
pikiran, kecerdasan, perasaan. Jadi, inteligensi
tes hanya merupakan bagian dari mental tes.
D. Scholastic test
Ialah tes untuk mengetahui tingkat pengajaran
pada tiap-tiap mata pelajaran, pada tiap-tiap
kelas. Yang dipentingkan ialah bekerja dengan
cepat dan baik. Tes ini berguna untuk mengganti
ulangan umum atau ujian.
Perbedaan Antara Binatang dan
Manusia

O Binatang : dalam mengatasi kesulitan hidup atau


mencapai maksudnya sebagian dipakai alat yang
menjadi miliknya, misalnya paruh, kuku, sayap, dan
sebagainya.
O Manusia : menemukan, menggunakan, membuat, dan
memelihara perkakas. Untuk mengatasi berbagai
problem hidup banyak dipergunakan berbagai perkakas
dan perkakas itu selalu dikembangkan, disempurnakan
menurut keperluan hidup, antara lain penggunaan api
untuk keperluan hidup, lokomotif, timbangan, alat-alat,
alat komunikasi, dan sebagainya.
Tingkat-tingkat kecerdasan
OKecerdasan Binatang
Kecerdasan pada binatang sangat terbatas, yakni terikat pada suatu yang
konkret.
OKecerdasan Anak-anak
Anak-anak kecil yang berumur kurang lebih 1 tahun (belum dapat
berbicara) tingkat kecerdasannya hampir sama dengan kera. Oleh
karena itu, umur anak pada kira-kira satu tahun sering disebut “umur
simpanse”
OKecerdasaan Manusia
Sesudah anak dapat berbahasa, tingkat kecerdasan anak lebih tinggi dari
pada kera. Tingkat kecerdasaan manusia (bukan anak-anak) tidak sama
dengan kera dan anak anak. Beberapa hal yang merupakan ciri
kecerdasan manusia antara lain:
a)Penggunaan bahasa
b)Penggunaan perkakas
Faktor-faktor yang Menentukan
Inteligensi Manusia
O Pembawaan
pembawaan, yaitu faktor dari segi keturunan yang
dubawa sejak dalam kandungan hingga ia dilahirkan.
O Kematangan
Kecerdasan tidak tetap statis, tetapi dapat tumbuh dan
berkembang. Tumbuh dan berkembangnya inteligensi
sedikit banyak sejalan dengan perkembangan
jasmani, umur, dan kemampuan-kemampuan lain
yang telah dicapai (kematangannya).
Fantasi (Khayalan)

O Dari Wikipedia online bahasa Indonesia


fantasi adalah yang berhubungan dengan
khayalan atau dengan sesuatu yang tidak
benar-benar ada dan hanya ada dalam benak
atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi
adalah imajinasi.
O Yang dimaksud fantasi ialah kemampuan jiwa
untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau
bayangan baru.
O Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat
tejadi :
1. Secara disadari , yaitu apabila individu-
individubetul-betul menyadari akan fantasinya,
misalnya seorang pelukis yang sedang
menciptakan lukisan dengan kemampuan
fantasinya.
2. Secara tidak disadari, yaitu apabila individu tak
secara sadar telah di tuntut oleh fantasinya.
Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-
anak. Misalnya seorang anak memberikan berita
yang tidak sesuai keadaan senyatanya, sekalipun ia
tidak ada maksud berbohong.
Macam-macam Fantasi

O Fantasi menciptakan, yaitu fantasi yang benar-


benar mengasilkan sesuatu yang baru.
O Fantasi terpimpin, yaitu fantasi yang timbul
karena sesuatu perangsang dari luar.
O Fantasi melaksanakan, yaitu fantasi yang
berada diantara fantasi menciptakan dan
fantasi terpimpin.
Manfaat Fantasi
1. Dengan fantasi para seniman dapat
menciptakan sesuatu yang baru kita nikmati
2. Menimbulkan simpati kepada sesama
manusia.
3. Dapat mengambil kemanfaatan (inti) sejarah.
4. Dapat merencanakan hidup kita di hari
kemudian kelak.
5. Dapat merintangi dan mengurangi kesedihan
kita.
Bahaya Fantasi

1. Jika fantasi itu terjadi berlebih-lebih pada


seseorang akan terjadi keputusan dalam
lamunan.
2. Karena kita dikuasai fantasi akan timbul rasa
berdosa.
3. Timbul pengertian dalam pepatah “besar
pasak daripada tiang”.
4. Menimbulkan fantasi yang jauh dan liar,
terutama akibat fantasi tanpa pimpinan
Nilai-nilai fantasi dalam
pendidikan
1. Dengan fantasi dapat digunakan dalam pelajaran
sejarah, ilmu bumi, ilmu alam, dan sebagainya.
2. Dengan memahami fantasi kita tidak akan lekas
memberikan hukuman kepada anak didik.
3. Dapat membantu atau mempengaruhi watak
anak didik (fantasi terpimpin).
4. Dengan alat-alat pelajaran/pengajaran untuk
dapat mengembangkan fantasi anak didik secara
luas dan leluasa.
O Fantasi memungkinkan kita mengikuti
seseorang pengarang atau pencerita dalam
ceritanya, baik oleh seseorang seniman
maupun oleh seorang cerdik pandai. Denagn
demikian dapat kita bedakan antara fantasi
pencipta dan fantasi terpimpin.
a) Fantasi menciptakan atau kreatif yaitu
merupakan bentuk atau jenis fantasi yang
mampu menciptakan hal-hal yang baru.
b) fantasi terpimpin merupakan bentuk atau
jenis yang di tuntut oleh pihak lain.
O fantasi terpimpin dapat dibedakan atas fantasi
yang mengabstrakkan yang mendeterminasi
dan mengkombinasi.
1. Fantasi yang mengabstraksikan yaitu cara
orang berfantasi dengan mendeterminasi
terlebih dahulu.
2. Fantasi yang mengkombinasi yaitu cara
orang berfantasi di mana mengkombinasikan
pengertian-pengertian atau bayangan yang
ada pada individu bersangkutan.
O Untuk mengetahui samapai sejauh mana kemampuan
individu untuk fantasi pada umumnya
dipergunakanlah test fantasi test yang sering
dipergunakan adalah:
1. Test kemustahilan yaitu test yang terbentuk gambar-
gambar atau cerita-cerita yang mustahil terjadi.
2. Test TAT yaitu test yang berwujud gambar-gambar
dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.
3. Heilbronner Wirsme Test yang berwujud suatu seri
gambar yang makin lama makin sempurna.
4. Test Roschahch yaitu test yang berwujud gambar-
gamabr dan testee di suruh menginterprestasikan
gambar tersebut.
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai